KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Bali Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

Transkripsi:

No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011 Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, tercatat sebanyak 2.952,55 ribu penduduk usia kerja, 2.257,26 ribu orang tergolong sebagai angkatan kerja, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mencapai 76,45 persen. Pada semester ke dua tahun 2011, jumlah pegangguran di Bali sebanyak 52,38 ribu orang. Dari sisi jumlah, pengangguran di Bali menurun dibanding kondisi tahun sebelumnya yaitu sebanyak 68,79 ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 3,06 persen pada 2010 menjadi 2,32 di tahun 2011. Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan pada tahun 2011 sebesar 3,07 persen, lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan yang hanya sebesar 1,25 persen. Sebanyak 11,60 ribu orang penduduk di perdesaan digolongkan sebagai penganggur, sedangkan di perkotaan ada sebanyak 40,79 ribu penduduk yang menganggur. Pada bulan 2011, kontribusi penyerapan tenaga kerja menurut sektor lapangan kerja menempatkan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi pada urutan pertama yaitu sebesar 27,05 persen dari seluruh tenaga kerja terserap. Sedangkan sektor pertanian yang selama ini memberi kontribusi paling besar terhadap penyerapan tenaga keja di Bali menempati urutan kedua dengan kontribusi 25,24 persen. Kelompok pekerja formal pada bulan 2011 di Bali mencapai angka sebesar 43,57 persen, terjadi peningkatan dibanding kondisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 35,76 persen. Pada bulan 2011 tercatat sebanyak 1.244,19 ribu orang bekerja di sektor informal, sementara pada tahun sebelumnya sebanyak 1.398,83 ribu orang. Hal ini bisa berarti sebagian besar penduduk di Bali masih bergantung pada sektor informal. Jika dilihat dari jumlah pengangguran, lebih dari 75 persen penduduk yang menganggur terdapat pada wilayah perkotaan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat pengangguran di Kota Denpasar yang memiliki persentase jumlah pengangguran terbesar yaitu sebesar 32,15 persen. Provinsi Bali menempati angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah pada 2011 yaitu sebesar 2,32 persen, jauh di bawah angka Nasional yang sebesar 6,56 persen. Apabila diperhatikan angka TPT antar kabupaten/kota di Bali, maka Kota Denpasar menempati angka pengangguran tertinggi yaitu sebesar 3,69 persen terhadap seluruh angkatan kerja di Kota Denpasar. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran Provinsi Bali sebagai sebagai ikon pariwisata nasional tidak saja menjadi daya tarik bagi wisatawan akan tetapi juga menarik pencari kerja untuk mengadu peruntungannya. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian Bali menyediakan peluang kerja yang menjanjikan baik bagi penduduk Bali maupun penduduk di luar Bali. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah penduduk Bali yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 laju pertumbuhan penduduk Bali mencapai 2,15 pertahun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Penduduk Bali yang tercatat sebanyak 3,15 juta jiwa pada Sensus Penduduk 2000, meningkat menjadi 3,89 juta jiwa pada tahun 2010. Laju pertumbuhan penduduk pertahun yang meningkat dari dekade sebelumnya tidak terlepas dari pengaruh migrasi dan faktor pertumbuhan alami. Pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa membawa berbagai persoalan sosial ekonomi tersendiri, salah satunya adalah masalah ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011 menunjukkan adanya penurunan angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya. Pada 2011 angka TPAK sebesar 76,45 persen, menurun sebesar 0,93 poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 77,38 persen. Pada sisi lain, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2011 juga mengalami penurunan sebesar 0,74 poin dari keadaan 2010. Angka TPT 2010 sebesar 3,06 persen menurun menjadi 2,32 persen pada 2011. Keadaan 2011 sebanyak 2.952,55 ribu penduduk tergolong dalam usia kerja, diantaranya termasuk sebagai angkatan kerja sebanyak 2.257,26 ribu orang, sisanya sebanyak 695,29 ribu orang tergolong sebagai bukan angkatan kerja, merupakan mereka yang hanya memiliki kegiatan bersekolah dan mengurus rumahtangga serta lainnya. Angkatan kerja terbagi dalam kelompok penduduk yang bekerja dan penganggur, pada 2011 jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2.204,87 ribu jiwa atau sebesar 97,68 persen dari jumlah angkatan kerja. Meskipun tenaga kerja yang terserap cukup banyak, ditunjukan oleh jumlah penduduk yang bekerja, sektor-sektor perekonomian di Bali belum mampu menyerap seluruh potensi tenaga kerja yang ada. Hal ini yang kemudian berakibat timbulnya pengangguran. Pada semester kedua tahun 2011, jumlah pegangguran di Bali sebanyak 52,38 ribu orang (2,32 persen). Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, 2009 2011 Kegiatan Utama 2009 2010 2011 (1) (3) (4) (4) 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 2.728,75 2.902,57 2.952,55 2. Angkatan Kerja 2.123,59 2.246,15 2.257,26 A. Bekerja 2.057,12 2.177,36 2.204,87 B. Tidak Bekerja/Pengangguran Terbuka 66,47 68,79 52,38 3. Bukan Angkatan Kerja 605,16 656,42 695,29 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 77,82 77,38 76,45 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 3,13 3,06 2,32 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011

Kondisi ketenagakerjaan pada 2011, jika dilihat berdasarkan wilayah tempat tinggal, pengangguran lebih banyak terdapat di daerah perkotaan. Dari jumlah pengangguran yang ada, sebanyak 40,79 ribu orang atau sebesar 77,86 persen tinggal di wilayah perkotaan. Daerah perkotaan memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk untuk tinggal dan mencari kerja. penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih banyak dibanding penduduk usia kerja di daerah pedesaan. Pada 2011 jumluh penduduk usia kerja di perkotaan sebanyak 1.777,77 ribu orang atau sebesar 60,21 persen dari penduduk usia kerja seluruhnya. Pada kelompok penduduk usia kerja di perkotaan, sebanyak 1.326,37 ribu orang tergolong sebagai angkatan kerja dan penduduk yang bekerja sebesar 1.285,59 ribu orang. Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan pada tahun 2011 sebesar 3,07 persen, lebih tinggi dibanding TPT di pedesaan yang hanya sebesar 1,25 persen. Secara lebih rinci kondisi ketenagakerjaan 2009 sampai dengan 2011 menurut daerah pedesaan dan perkotaan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, di Daerah Perkotaan dan Pedesaan, 2009-2011 Kegiatan Utama 2009 Pedesaan 2010 2011 2009 Perkotaan 2010 2011 (1) (2) (3) (4) (4) (5) (7) 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 1.341,81 1.365,87 1.174,77 1.386,94 1.536,70 1.777,77 2. Angkatan Kerja 1.077,82 1.094,05 930,89 1.045,77 1.152,10 1.326,37 a. Bekerja 1.053,62 1.076,72 919,29 1.003,50 1.100,64 1.285,59 b. Tidak Bekerja/Pengangguran Terbuka 24,20 17,33 11,60 42,27 51,46 40,79 3. Bukan Angkatan Kerja 263,99 271,82 243,89 341,17 384,60 451,40 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 80,33 80,10 79,24 75,40 74,97 74,61 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 2,25 1,58 1,25 4,04 4,47 3,07 2. Lapangan Pekerjaan Utama Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Pada bulan 2011, kontribusi penyerapan tenaga kerja menurut sektor lapangan kerja menempatkan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi pada urutan pertama yaitu sebesar 27,05 persen dari seluruh tenaga kerja terserap. Sedangkan sektor pertanian yang selama ini memberi kontribusi paling besar terhadap penyerapan tenaga keja di Bali menempati urutan kedua dengan kontribusi 25,24 persen. Sektor industri dari sisi kontribusi mengalami sedikit penurunan dibandingkan kondisi tahun sebelumnya, dari sisi jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor tersebut juga sedikit menurun. Kontribusi sektor industri dalam penyerapan tenaga kerja 2011 sebesar 13,16 persen menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka sebesar 13,94 persen. Sektor lainnya merupakan gabungan selain tiga sektor yang telah disebut di atas, dari sisi kontribusi penyerapan tenaga kerja pada 2011 mencapai angka sebesar 16,79 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 3

Kegiatan Utama Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2009-2011 2009 2010 2011 Kontribusi Kontribusi Kontribusi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 704,28 34,24 672,20 30,87 556,62 25,24 2. Industri 293,85 14,28 303,59 13,94 290,13 13,16 3. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 488,98 23,77 571,27 26,24 596,53 27,05 4. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 280,47 13,63 321,22 14,75 391,38 17,75 5. Lainnya 289,54 14,08 309,07 14,19 370,22 16,79 Total 2.057,12 100,00 2.177,36 100,00 2.204,87 100,00 3. Pergeseran Status Pekerjaan Berdasarkan status pekerjaan dalam pekerjaan utamanya, penduduk yang bekerja dibedakan ke dalam tujuh kategori yang selanjutnya dapat digunakan untuk menggolongkan penduduk ke dalam dua jenis kelompok pekerja, yakni pekerja formal dan informal. Pekerja formal adalah mereka yang dikategorikan berusaha dengan dibantu buruh tetap ditambah mereka yang dikategorikan buruh/karyawan. Selanjutnya untuk mereka yang memiliki status pekerjaan di luar kategori tersebut digolongkan sebagai pekerja informal. Kelompok pekerja formal pada bulan 2011 di Bali mencapai angka sebesar 43,57 persen, terjadi peningkatan dibanding kondisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 35,76 persen. Peningkatan yang cukup berarti ini menunjukkan gambaran yang sama terhadap pekerja yang terserap menurut sektor yaitu terjadi pergeseran kontribusi dari sektor pertanian ke sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi. Pada bulan 2011 tercatat sebanyak 1.244,19 ribu orang bekerja di sektor informal, sementara pada tahun sebelumnya sebanyak 1.398,83 ribu orang. Hal ini bisa berarti sebagian besar penduduk di Bali masih bergantung pada sektor informal. Namun demikian, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal mengindikasikan membaiknya kualitas pekerja. Situasi ketenagakerjaan dikatakan semakin membaik, apabila tersedianya jaminan kelangsungan pekerjaan bagi pekerja. penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan juga menjadi salah satu indikasi kualitas tenaga kerja. Status sebagai buruh/karyawan misalnya, dikatakan lebih baik dibandingkan dengan status sebagai pekerja bebas maupun pekerja keluarga. Disamping stabilnya kedudukan di suatu usaha, pada umumnya pekerja yang berstatus buruh/karyawan memiliki produktifitas yang lebih tinggi. Persentase jumlah pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan terhadap total penduduk yang bekerja pada bulan 2011 sebesar 39,96 persen, meningkat dibandingkan dengan kondisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 33,07 persen. Secara rinci, persentase perubahan jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011

Tabel 4 Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, 2009 2011 Status Pekerjaan 2009 2010 2011 Persentase Persentase Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Berusaha sendiri 387,38 18,83 362,31 16,64 314,77 14,28 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 439,24 21,35 443,56 20,37 415,92 18,86 Berusaha dibantu buruh tetap 59,59 2,90 58,44 2,68 79,62 3,61 Buruh/karyawan 595,30 28,94 720,09 33,07 881,06 39,96 Pekerja bebas di pertanian 71,68 3,48 64,50 2,96 28,55 1,29 Pekerja bebas di non pertanian 113,61 5,52 141,44 6,50 161,38 7,32 Pekerja tak dibayar 390,32 18,97 387,02 17,77 323,58 14,68 Total 2.057,12 100,00 2.177,36 100,00 2.204,87 100,00 4. Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota Jika dilihat dari jumlah pengangguran, lebih dari 75 persen penduduk yang menganggur terdapat pada wilayah perkotaan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat pengangguran di Kota Denpasar yang memiliki persentase jumlah pengangguran terbesar. Pada bulan 2010 persentase jumlah pengangguran di Kota Denpasar sebesar 32,15 persen. Sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat perekonomian di Bali, tentu saja Kota Denpasar memiliki daya tarik tersendiri bagi pencari kerja. Kabupaten yang menempati persentase jumlah penganggur cukup tinggi dalam waktu yang sama adalah Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar secara berturut-turut sebesar 13,77 persen dan 11,24 persen. Sedangkan enam kabupaten lainnya hanya menyumbang di bawah 10 persen dari seluruh penganggur, dan yang terendah terdapat di Kabupaten Bangli yang hanya sebesar 2,41 persen dari total penganggur. Provinsi Bali menempati angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah pada 2011 yaitu sebesar 2,32 persen, jauh di bawah angka Nasional yang sebesar 6,56 persen. Apabila diperhatikan angka TPT antar kabupaten/kota di Bali, maka Kota Denpasar menempati angka TPT tertinggi yaitu sebesar 3,69 persen terhadap seluruh angkatan kerja di Kota Denpasar. Urutan berikutnya ditempati oleh Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Gianyar dengan angka TPT di atas 2 persen yaitu masing-masing secara berturut-turut adalah 2,30 persen, 2,17 persen, dan 2,16 persen. Kabupaten lainnya mencatat angka TPT di bawah 2 persen yaitu Kabupaten Karangasem (1,99 persen), Kabupaten Buleleng (1,97 persen), Kabupaten Tabanan (1,80 persen), Kabupaten Klungkung (1,78 persen) dan yang terendah adalah Kabupaten Bangli yaitu sebesar 1,00 persen. Gambaran ketenagakerjaan secara keseluruhan di Provinsi Bali dan antar kabupaten/kota di dalamnya dari kondisi 2009 sampai dengan 2011 diperlihatkan seperti Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7 berikut. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 5

Tabel 5 Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota 2009 Kabupaten/Kota Penduduk 15+ Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Bukan Angkatan Kerja TPAK TPT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kab. Jembrana 196,70 142,26 139,09 3,17 54,44 72,32 2,23 Kab. Tabanan 343,89 261,53 254,40 7,13 82,35 76,05 2,73 Kab. Badung 317,06 239,29 231,63 7,66 77,77 75,47 3,20 Kab. Gianyar 344,34 273,32 265,36 7,95 71,02 79,38 2,91 Kab. Klungkung 134,38 107,37 103,36 4,01 27,02 79,90 3,73 Kab. Bangli 169,92 140,03 138,04 1,99 29,89 82,41 1,42 Kab. Karangasem 284,30 236,31 228,47 7,84 47,99 83,12 3,32 Kab. Buleleng 475,06 380,76 371,83 8,93 94,30 80,15 2,34 Kota Denpasar 463,11 342,74 324,94 17,80 120,38 74,01 5,19 Bali 2.728,75 2.123,59 2.057,12 66,47 605,16 77,82 3,13 Tabel 6 Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota 2010 Kabupaten/Kota Penduduk 15+ (ribu orang) Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Bukan Angkatan Kerja TPAK TPT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kab. Jembrana 192,95 141,49 137,90 3,59 51,46 73,33 2,54 Kab. Tabanan 328,73 248,70 246,04 2,66 80,03 75,65 1,07 Kab. Badung 409,76 314,09 310,15 3,94 95,67 76,65 1,25 Kab. Gianyar 355,83 274,56 268,09 6,47 81,26 77,16 2,36 Kab. Klungkung 127,41 106,15 102,34 3,81 21,27 83,31 3,59 Kab. Bangli 158,71 133,55 132,68 0,86 25,16 84,15 0,65 Kab. Karangasem 286,05 231,47 224,95 6,52 54,58 80,92 2,82 Kab. Buleleng 450,90 343,64 332,43 11,21 107,26 76,21 3,26 Kota Denpasar 592,25 452,51 422,78 29,72 139,74 76,41 6,57 Bali 2.902,57 2.246,15 2.177,36 68,79 656,42 77,38 3,06 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011

Tabel 7 Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota 2011 Kabupaten/Kota Penduduk 15+ (ribu orang) Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Bukan Angkatan Kerja TPAK TPT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kab. Jembrana 196,92 152,91 149,59 3,32 44,02 77,65 2,17 Kab. Tabanan 335,64 259,92 255,25 4,67 75,73 77,44 1,80 Kab. Badung 409,91 313,11 305,90 7,21 96,80 76,38 2,30 Kab. Gianyar 362,22 272,94 267,05 5,89 89,27 75,35 2,16 Kab. Klungkung 129,70 98,17 96,42 1,75 31,53 75,69 1,78 Kab. Bangli 159,27 125,79 124,53 1,26 33,48 78,98 1,00 Kab. Karangasem 296,09 226,97 222,45 4,51 69,12 76,65 1,99 Kab. Buleleng 461,84 351,47 344,54 6,93 110,37 76,10 1,97 Kota Denpasar 600,95 455,99 439,15 16,84 144,97 75,88 3,69 Bali 2.952,55 2.257,26 2.204,87 52,38 695,29 76,45 2,32 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 7

Informasi lebih lanjut hubungi: Indra Susilo, DPSc, MM Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail: bps5100@bps.go.id