N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesian ab initio Standard level Paper 1 Indonésien ab initio Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio ab initio Nivel medio Prueba 1

Indonesian ab initio Standard level Paper 1 Indonésien ab initio Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio ab initio Nivel medio Prueba 1

N04/2/ANIND/SP1/IND/TZ0/XX/T

N08/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

M06/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/Q

M12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/Q

Indonesian B Higher level Paper 1 Indonésien B Niveau supérieur Épreuve 1 Indonesio B Nivel superior Prueba 1

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

N08/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

M05/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

M02/233/S(1)T DIPLOMA PROGRAMME PROGRAMME DU DIPLÔME DU BI PROGRAMA DEL DIPLOMA DEL BI INDONESIAN B STANDARD LEVEL PAPER 1

M14/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T

QUESTION AND ANSWER BOOKLET INSTRUCTIONS TO CANDIDATES LIVRET DE QUESTIONS ET RÉPONSES INSTRUCTIONS DESTINÉES AUX CANDIDATS

Indonesian ab initio Standard level Paper 2 Indonésien ab initio Niveau moyen Épreuve 2 Indonesio ab initio Nivel medio Prueba 2

M02/033/S(1)T DIPLOMA PROGRAMME PROGRAMME DU DIPLÔME DU BI PROGRAMA DEL DIPLOMA DEL BI INDONESIAN AB INITIO STANDARD LEVEL PAPER 1

N05/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

M12/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

M09/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

Indonesian B Standard level Paper 1 Indonésien B Niveau moyen Épreuve 1 Indonesio B Nivel medio Prueba 1

Indonesian B Higher level Paper 1 Indonésien B Niveau supérieur Épreuve 1 Indonesio B Nivel superior Prueba 1

Indonesian B Higher level Paper 1 Indonésien B Niveau supérieur Épreuve 1 Indonesio B Nivel superior Prueba 1

Indonesian B Higher level Paper 1 Indonésien B Niveau supérieur Épreuve 1 Indonesio B Nivel superior Prueba 1

N04/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

M10/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

M05/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

N14/2/ABIND/HP1/IND/TZ0/XX/T

Indonesian B Higher level Paper 1 Indonésien B Niveau supérieur Épreuve 1 Indonesio B Nivel superior Prueba 1

M02/233/H(1)T DIPLOMA PROGRAMME PROGRAMME DU DIPLÔME DU BI PROGRAMA DEL DIPLOMA DEL BI INDONESIAN B HIGHER LEVEL PAPER 1

N00/133/S INDONESIAN A1 STANDARD LEVEL PAPER 1 INDONESIEN A1 NIVEAU MOYEN ÉPREUVE 1 INDONESIO A1 NIVEL MEDIO PRUEBA 1

Indonesian B Higher level Paper 1 Indonésien B Niveau supérieur Épreuve 1 Indonesio B Nivel superior Prueba 1

Choose either question 1 or question 2. Write one comparative textual analysis. The maximum mark for this examination paper is [20 marks].

N04/1/A1IND/SP1/IND/TZ0/XX INDONESIAN A1 STANDARD LEVEL PAPER 1 INDONÉSIEN A1 NIVEAU MOYEN ÉPREUVE 1 INDONESIO A1 NIVEL MEDIO PRUEBA 1

m15/1/ayind/sp1/ind/tz0/xx Friday 8 May 2015 (afternoon) Vendredi 8 mai 2015 (après-midi) Viernes 8 de mayo de 2015 (tarde)

M06/1/A1IND/SP1/IND/TZ0/XX INDONESIAN A1 STANDARD LEVEL PAPER 1 INDONÉSIEN A1 NIVEAU MOYEN ÉPREUVE 1 INDONESIO A1 NIVEL MEDIO PRUEBA 1

MARKSCHEME BARÈME DE NOTATION ESQUEMA DE CALIFICACIÓN

Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan

MARKSCHEME BARÈME DE NOTATION ESQUEMA DE CALIFICACIÓN

M13/1/AXIND/HP1/IND/TZ0/XX

MARKSCHEME BARÈME DE NOTATION ESQUEMA DE CALIFICACIÓN

BAB I PENDAHULUAN. kita sebagai bangsa yang dijajah, serba kekurangan dan miskin menggangap

Perkembangan Ekspor Impor September 2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan

MARKSCHEME BARÈME DE NOTATION ESQUEMA DE CALIFICACIÓN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia akhir-akhir ini

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Memperkenalkan Makanan pada Bayi.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan nabi-pun juga mengkonsumsinya. Seperti diriwayatkan oleh Maimunah

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Perkembangan Ekspor Impor Oktober 2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Markscheme Barème de notation Esquema de calificación

BAB I PENDAHULUAN. beberapa contoh penyumbang terbesar pemanasan global saat ini.

BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

I. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan distribusi produk

OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU

BAB I PENDAHULUAN. dari Departemen Pertanian, bahwa komoditas daging sapi. pilihan konsumen untuk meningkatkan konsumsi daging sapi.

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 PROSPEK KERJASAMA PERDAGANGAN PERTANIAN INDONESIA DENGAN AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERANCANGAN

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

I. PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya. Pada

BAB I PENDAHULUAN. segar sampai produk-produk olahan yang berbahan baku susu sapi.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun Produksi (Ton)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BERITA RESMI STATISTIK

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

Marking notes Remarques pour la notation Notas para la corrección

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

Sejumlah rumah sakit yang menggunakan kata tambahan internasional wajib melepaskan embelembel tersebut.

IV. GAMBARAN UMUM Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

Transkripsi:

N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T 88122313 INDONESIAN B STANDARD LEVEL PAPER 1 INDONÉSIEN B NIVEAU MOYEN ÉPREUVE 1 INDONESIO B NIVEL MEDIO PRUEBA 1 Thursday 15 November 2012 (afternoon) Jeudi 15 novembre 2012 (après-midi) Jueves 15 de noviembre de 2012 (tarde) 1 h 30 m TEXT BOOKLET INSTRUCTIONS TO CANDIDATES Do not open this booklet until instructed to do so. This booklet contains all of the texts required for Paper 1. Answer the questions in the Question and Answer Booklet provided. LIVRET DE TEXTES INSTRUCTIONS DESTINÉES AUX CANDIDATS N ouvrez pas ce livret avant d y être autorisé(e). Ce livret contient tous les textes nécessaires à l Épreuve 1. Répondez à toutes les questions dans le livret de questions et réponses fourni. CUADERNO DE TEXTOS INSTRUCCIONES PARA LOS ALUMNOS No abra este cuaderno hasta que se lo autoricen. Este cuaderno contiene todos los textos para la Prueba 1. Conteste todas las preguntas en el cuaderno de preguntas y respuestas. 6 pages/páginas International Baccalaureate Organization 2012

2 N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T TEKS A Asal Usul Tahu 5 10 15 20 25 30 Sangat sedikit pengetahuan mengenai sejarah asal usul dan metode pembuatan tahu. Walaupun ada banyak teori yang diajukan mengenai asal usul tahu, informasi sejarahnya masih langka, karena kebanyakan bersifat spekulasi dan legenda. Seperti halnya asal usul keju dan mentega, yang juga belum diketahui secara pasti dan kurang bukti. Yang dikenal sekarang adalah bahwa pembuatan tahu merupakan teknik kuno. Tahu secara luas dikonsumsi oleh masyarakat Cina Kuno dan teknik pembuatan dan penyajiannya kemudian tersebar luas di banyak negara Asia. Tahu pun kemudian menjadi salah satu produk pangan populer di masyarakat Asia. Saat ini ada tiga teori mengenai asal usul tahu. Yang paling umum menyebutkan tahu ditemukan di Cina utara sekitar tahun 164 sebelum Masehi oleh Lord Liu An, seorang pangeran pada masa Dinasti Han. Setelah itu, metode pembuatan tahu ditemukan secara tidak sengaja ketika bubur kedelai yang mendidih tumpah dan bercampur dengan air laut yang tak murni. Garam laut yang mengandung kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), bercampur dengan susu kedelai sehingga membeku dan menghasilkan bahan gel seperti tahu. Meski secara teknis proses ini masuk akal, akan tetapi hanya sedikit bukti yang bisa membuktikan bahwa asal usul pembuatan tahu memang melalui cara seperti ini. Teori terakhir yang menjelaskan bahwa orang Cina kuno mempelajari metode pembekuan susu kedelai dengan cara meniru teknik pembekuan susu yang dimiliki orang-orang Mongol dan India Timur. Tahu dan teknik pembuatannya lalu diperkenalkan ke Jepang pada periode Nara, seperti juga ke negara-negara di kawasan Asia Timur. Penyebaran ini mungkin bersamaan waktunya dengan penyebaran ajaran Buddha karena tahu menjadi bahan penting dalam memenuhi kebutuhan protein para imam Buddha yang menerapkan diet vegetarian. Tahu belum dikenal sebagai bahan pangan bagi masyarakat Barat sebelum medio abad ke-20. Meski demikian, kontak budaya yang meningkat dan adanya minat terhadap vegetarian, menjadikan tahu sebagai salah satu produk yang kini lebih familiar di kalangan orang Barat. http://www.zeleaf.com (2011)

3 N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T TEKS B Susu Formula Rusak Hutan dan Ozon Banyak kerugian yang ditimbulkan dari susu formula. Bukan hanya bagi orangtua dan bayi, tetapi juga untuk lingkungan. 5 10 Dr Asti Praborini dari Perhimpunan Perinatologi Indonesia Pusat, Jakarta Breastfeeding Center, memaparkan alasan kenapa sebaiknya kita tidak memilih susu formula. Berikut adalah 4 kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan susu formula; 1. Sumbang pemanasan global Peternakan sapi menyumbang 18 persen pemanasan global. Gas yang dihasilkan oleh kotoran ternak 296 kali lebih berpotensi menimbulkan gas rumah kaca daripada gas karbondioksida. Setidaknya diperlukan 135 juta sapi betina perah untuk menggantikan ASI dari wanita menyusui di India. Sapi tersebut membutuhkan 43 persen dari seluruh daratan India. 15 Penelitian di Meksiko menunjukkan bahwa satu kilogram susu bubuk dihasilkan dari 12,5 meter persegi hutan tropis. Habisnya hutan tropis ini menjadi penyebab kerusakan lapisan ozon. 2. Tidak ekonomis Di Amerika, apabila semua ibu tidak menyusui, dalam setahun dibutuhkan 86 000 ton timah untuk membuat 550 juta kaleng susu bayi dan 1230 ton label kertas untuk membuat labelnya. 20 Di Inggris, apabila semua ibu menyusui, sekitar 3000 ton per tahun kertas pembalut wanita bisa dihemat. Botol dan dot terbuat dari plastik, kaca, karet, dan silikon yang semuanya tidak dapat didaur ulang. Selain itu, juga diperlukan pabrik, distribusi, pengepakan, yang menimbulkan masalah polusi. 25 30 3. Bahan baku impor Di Indonesia, semua produsen susu formula adalah Perusahaan Modal Asing (PMA). Bahan baku susu sapi sekitar 70 persen diimpor, terutama dari Selandia Baru dan Australia. 4. Memiskinkan keluarga miskin Rata-rata penghasilan penduduk Indonesia, sekitar 42 persen, masih Rp 600 000 per orang. Sementara itu, keperluan susu formula seorang bayi minimal tujuh kaleng per bulan. Kalau satu kaleng susu seharga Rp 60 000, setidaknya keluarga tersebut harus mengeluarkan uang sebesar Rp 420 000. http://health.kompas.com (2010) Turn over / Tournez la page / Véase al dorso

4 N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T TEKS C Kado Ulang Tahun dari Mama Setiap tanggal 7 Juni Mama selalu merayakan ulang tahunku. Pada ulang tahunku yang ke 12, mama memberiku sebuah kado yang sangat menarik. Sebuah sepeda mini termahal yang pernah dijual di Indonesia. 5 Aku senang menerima hadiah dari mama bukan saja karena harganya yang sangat mahal, tetapi juga karena mama memperbolehkan aku bersepeda ke sekolah. Ketika usiamu menginjak 12 tahun engkau boleh bersepeda ke sekolah, kata mama suatu hari. Kenapa harus menunggu usia 12 tahun? aku bertanya dengan kesal. 10 Tubuhmu kecil Nita. Kalau engkau bersepeda pada usia 10 tahun, aku khawatir akan keselamatanmu. Kendaraan yang begitu padat selalu menghantuiku. Akhirnya aku memaklumi kekhawatiran mama. 15 Kini aku boleh bersepeda ke sekolah. Teman-temanku menyambutku dengan riang. Mereka senang karena aku mempunyai sepeda baru. Aku boleh pinjam ya Nita? seru Triana sambil mendekatiku. Aku juga ya Nita? kata yang lain. 20 Aku mengangguk lemah. Bukan aku tidak mau memberi pinjaman kepada teman. Aku khawatir mereka tidak bisa bersepeda dengan baik. Jika jatuh tentu sepedaku lecet, atau ada bagian yang rusak. Tapi tak mungkin aku menolak keinginannya. Tapi hati-hati ya! seruku mengingatkan. Triana senang sekali [ X ] aku mengijinkan dia naik sepeda. Selama ini dia tidak pernah mempunyai sepeda. [ 22 ] ingin naik sepeda selalu pinjam teman. Biasanya teman-teman jarang [ 23 ] memberi pinjaman. Alasannya sederhana saja, takut sepedanya rusak.

5 N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T 25 30 Aku hanya memperhatikan Triana bersepeda. Suatu saat hampir saja ia jatuh, [ 24 ] aku berhasil menangkapnya. Setelah itu aku tidak memperbolehkannya lagi. Setelah Triana kini Nunung yang pinjam. Karena aku sudah berjanji [ 25 ] memberikan pinjaman maka kuberikan sepeda kesayanganku. Nunung lebih mahir bersepeda dari pada Triana, walaupun begitu dia agak ugal-ugalan. Di tempat yang sempit pun dia berani naik sepeda. Karena sikapnya yang ugal-ugalan itu maka ia terjatuh. Aku menjerit tapi Nunung hanya tersenyum saja. Wah...pasti aku dimarahi mama, kataku kepada Nunung. http://www.seasite.niu.edu (2011) Turn over / Tournez la page / Véase al dorso

6 N12/2/ABIND/SP1/IND/TZ0/XX/T TEKS D Tanpa Penerus, Angklung Bisa Punah Angklung sebagai alat musik justru terancam punah. Perajin yang menekuni pembuatan alat musik angklung mengaku tidak memiliki penerus yang menguasai keahlian mereka. Sekarang ini banyak tumbuh para perajin angklung. Namun, mereka hanya sekadar bekerja sebagai tukang. Mereka memproduksi angklung dengan kualitas seadanya. Belum ada perajin angklung yang bisa membuat angklung dengan standar alat musik, kata Handiman Diratmasasmita, produsen angklung di Bandung. Pekerjaan tersulit dari proses pembuatan angklung adalah membuat tabung resonansi, yaitu bagian bambu yang berbentuk seperti tabung, kemudian menyelaraskan dan mempertajam nada. Kebanyakan perajin baru bisa sebatas menyelaraskan nada saja. Di bengkel kerjanya di kota Bandung, urusan menyelaraskan nada dan mempertajam nada dilakukan sendiri oleh Handiman. Sani Winandar, produsen angklung, juga mengaku kesulitan mendapatkan perajin yang benar-benar mengerti soal alat musik angklung. Ia berharap pemerintah turun tangan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan bagi para perajin angklung. Selama ini tidak ada pembinaan terhadap para perajin angklung, kata Sani. Sekarang ini, perajin angklung lebih tertarik untuk membuat angklung yang hanya sekedar bisa dimainkan. Dengan begitu banyaknya pesanan, kualitas angklung tidak lagi diperhatikan. Pembuatan angklung memerlukan proses panjang. Selain jenis bambu, yang harus diperhatikan adalah waktu penebangan bambu yang hanya bisa dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober, kata Sani. Karena sekarang ini banyak pesanan, penebangan bambu dilakukan sembarangan sehingga menurunkan kualitas suara angklung, dan angklung mudah dimakan rayap, kata Handiman. Untuk mendapatkan bambu, perajin angklung juga berebut dengan perusahaan mebel dan perusahaan sumpit. http://cetak.kompas.com (2011)