BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMA/MA KELAS X KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMA/MA KELAS X KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

BAB II BUKU TEKS DAN KOMPONEN PENILAIAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan lain-lain. Deskriptif

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelum ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU TEKS BAHASA INDONESIA BERBASIS KURIKULUM Beslina Afriani Siagian

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN GEOGRAFI BUKU GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dalam suatu kelompok. matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TERBITAN ERLANGGA KELAS VII SMP/MTs. Oleh

BAB IV ANALISIS BAHAN AJAR TEXTBOOKS FOR HIGH SCHOOL STUDENTS STUDYING THE SCIENCES CHEMISTRY MATERI POKOK HIDROKARBON

Panduan Belajar. Selamat Belajar. iii

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan pengetahuan yang bersifat universal dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Winda Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

Januari Desember 2016

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

TELAAH ISI DAN BAHASA BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

I. PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu

GR-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN G U R U

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembaharuan di bidang pendidikan yang mengacu pada visi dan misi

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak sampai dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Pendidikan matematika berperan penting bagi setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu yang menunjang berbagai macam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

I. PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika dalam kurikulum pendidikan nasional selalu

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembelajaran matematika bertujuan untuk melatih pola

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa yaitu Sekolah. Melalui pendidikan di

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

Analisis Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Jawa Dan Kesesuaiannya Dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Jawa SMA/SMK Kelas X Tahun Pelajaran 2015/2016

TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian merupakan kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. cukup menjadi alasan, sebab matematika selalu diajarkan di setiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran ini. Meskipun dianggap penting, banyak siswa yang mengeluh kesulitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat di sekitarnya.

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 5 PENILAIAN BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA TINGKAT SD/MI

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dimensi Spiritual Persentase skor yang diperoleh pada dimensi spiritual adalah 39,5% atau pada kategori sangat kurang, dengan rincian sebagai berikut: a. Terdapat kalimat yang mengandung unsur spiritual. Pada aspek ini, dari 12 bab hanya terdapat 1 bab yang mengandung unsur spiritual, dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Diagram Aspek 1 Dimensi Spiritual Diagram di atas, dapat dilihat dari 12 bab, terdapat 11 bab atau lebih dari 90% tidak memuat kalimat 111

yang mengandung unsur spiritual sehingga masingmasing bab memperoleh skor 1. Hanya 1 bab yang terdapat satu kalimat yang mengandung unsur spiritual dengan memperoleh skor 2. dimensi spiritual aspek ini sebesar 27% atau pada kategori sangat kurang. b. Bebas dari unsur SARA, pornografi dan bias serta tidak melanggar HAKI. dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Diagram Aspek 2 Dimensi Spiritual Diagram di atas terlihat bahwa lebih dari 50% buku teks matematika ini memuat unsur SARA. Namun 112

hal ini perlu diperhatikan bahwa unsur SARA dengan indikator munculnya nama daerah dan budaya tertentu dimaksudkan untuk mengkontekstualkan materi dengan kehidupan sehari-hari. dimensi spiritual aspek ini sebesar 52% atau pada kategori sangat kurang. 2. Dimensi Sosial Aspek yang dinilai pada dimensi sosial yaitu menumbuhkan aspek sosial, sikap positif dan karakter dengan persentase skor yang diperoleh sebesar 85% atau pada kategori baik. dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Diagram pada Dimensi Sosial 113

Diagram di atas menunjukkan bahwa ada 58% atau 7 bab yang mendapat penilaian kategori baik, sehingga masingmasing memperoleh skor 3. Nilai-nilai sosial yang muncul adalah terciptanya kerja sama, berpikir kritis, menumbuhkan karakter jujur dan teliti. Sedangkan 42% atau 5 bab mendapat penilaian kategori sangat baik dengan perolehan skor 4. Nilainilai sosial yang muncul adalah menciptakan sikap positif untuk menyadari pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dimensi Pengetahuan Persentase skor yang diperoleh pada dimensi pengetahuan adalah 95% atau pada kategori sangat baik, dengan rincian sebagai berikut: a. Keluasan materi sesuai dengan KD pada KI-3 Hasil penelitian pada aspek ini, dari 12 bab menunjukkan bahwa persentase skor buku teks matematika siswa SMA/MA kelas X kurikulum 2013 terbitan kemdikbud tahun 2013 sebesar 100% atau pada kategori sangat baik. b. Kedalaman materi sesuai dengan KD pada KI-3 Hasil penelitian pada aspek ini, dari 12 bab menunjukkan bahwa persentase skor buku teks matematika siswa SMA/MA kelas X kurikulum 2013 terbitan kemdikbud tahun 2013 sebesar 100% atau pada kategori sangat baik. 114

c. Keakuratan fakta/lambang/simbol dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Diagram Aspek Keakuratan Fakta/Lambang/Simbol Diagram di atas menunjukkan bahwa ada 58% atau 7 bab yang sama sekali tidak terdapat kesalahan dalam penulisan fakta/lambang/simbol sehingga masingmasing memperoleh skor 4. Namun ada 5 bab yang masih terdapat kesalahan penulisan fakta/lambang/simbol. dimensi pengetahuan aspek ini sebesar 81% atau pada kategori baik. 115

d. Keakuratan konsep/definisi dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Diagram Aspek Keakuratan Konsep/Definisi Diagram di atas menunjukkan bahwa lebih dari 90% atau 11 bab tidak terdapat kesalahan dalam penulisan konsep/definisi sehingga masing-masing memperoleh skor 4. Sedangkan hanya 1 bab yang memuat 2 kesalahan dalam penulisan konsep/definisi dengan perolehan skor 2. dimensi pengetahuan aspek ini sebesar 96% atau pada kategori sangat baik. 116

e. Keakuratan prinsip (teorema, aksioma, dalil, sifat, hukum) dapat dilihat pada gambar 4.6. Gambar 4.6 Diagram Aspek Keakuratan Prinsip Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, ada 10 bab yang tidak terdapat sama sekali kesalahan dalam penulisan prinsip, sehingga masing-masing bab memperoleh skor 4. Sedangkan ada 2 bab yang terdapat kesalahan dalam penulisan prinsip, masing-masing memperoleh skor 2 dan 3. dimensi pengetahuan aspek ini sebesar 94% atau pada kategori sangat baik. 117

f. Keakuratan prosedur/algoritma Hasil penelitian pada aspek ini, dari 12 bab menunjukkanbahwa persentase skor buku teks matematika siswa SMA/MA kelas X kurikulum 2013 terbitan kemdikbud tahun 2013 sebesar 100% atau pada kategori sangat baik. Pada dimensi pengetahuan, persentase skor tertinggi terdapat pada aspek keluasan materi, kedalaman materi dan keakuratan prosedur/algoritma. Setiap bab memperoleh skor maksimal yaitu 4, sehingga persentase skor masing-masing sebesar 100% atau pada kategori bsangat baik. 4. Dimensi Keterampilan Persentase yang diperoleh pada dimensi keterampilan adalah 77% atau pada kategori baik, dengan rincian sebagai berikut: a. Penalaran (reasoning) dapat dilihat pada gambar 4.7. 118

Gambar 4.7 Diagram Aspek Penalaran Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 1 bab yang memenuhi semua kategori dengan memperoleh skor maksimal, yaitu 4. Adapun kategori pada aspek penalaran yaitu rumus tersaji secara sistematis dari teorema yang berlaku, memuat soal yang mengandung pembuktian, dan memuat soal-soal terbuka (open-ended problem). Sedangkan yang tidak memenuhi semua kategori ada 1 bab dengan memperoleh skor 1. dimensi keterampilan aspek ini sebesar 65% atau pada kategori cukup. b. Pemecahan masalah (problem solving) dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Diagram Aspek Pemecahan Masalah 119

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, yang memenuhi semua kategori ada 1 bab. Adapun kategorinya yaitu materi memuat beragam strategi pemecahan masalah, soal-soal rutin, dan inquiry. Sedangkan 8 bab memperoleh skor 3 karena satu kategori tidak terpenuhi dan 3 bab memperoleh skor 2 karena dua kategori tidak terpenuhi. dimensi keterampilan aspek ini sebesar 71% atau pada kategori cukup. c. Keterkaitan dapat dilihat pada gambar 4.9. Gambar 4.9 Diagram Aspek Keterkaitan 120

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 3 bab yang memenuhi semua kategori sehingga memperoleh skor 4. Adapun kategorinya adalah terdapat keterkaitan antarkonsep matematika, keterkaitan antara materi dengan ilmu lain, dan keterkaian antara materi dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan ada 7 bab yang tidak memenuhi satu kategori sehingga memperoleh skor 3 dan ada 2 bab yang tidak memenuhi dua kategori sehingga memperoleh skor 2. dimensi keterampilan aspek ini sebesar 77% atau pada kategori baik. d. Komunikasi (write and talk) dapat dilihat pada gambar 4.10. 121

Gambar 4.10 Diagram Aspek Komunikasi Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 11 bab yang memenuhi semua kategori penilaian sehingga setiap bab memperoleh skor maksimal yaitu 4. Adapun kategorinya yaitu menggunakan bahasa yang komunikatif dan menarik, materi memuat ajakan untuk berdiskusi dan memuat refleksi (rangkuman). Sedangkan 1 bab tidak memenuhi satu kategori dengan memperoleh skor 3. dimensi keterampilan aspek ini sebesar 98% atau pada kategori sangat baik. 122

e. Penerapan (aplikasi) dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Diagram Aspek Penerapan (Aplikasi) Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 7 bab yang memenuhi semua kategori penilaian sehingga setiap bab memperoleh skor maksimal yaitu 4. Adapun kategorinya yaitu materi memuat uraian, contoh dan soal-soal penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan 5 bab memperoleh skor 3 karena tidak memenuhi satu kategori. dimensi keterampilan aspek ini sebesar 90% atau pada kategori sangat baik. 123

f. Kemenarikan materi dapat dilihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Diagram Aspek Kemenarikan Materi Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 2 bab yang memenuhi semua kategori penilaian sehingga memperoleh skor maksimal yaitu 4. Adapun kategorinya yaitu materi memuat ilustrasi, contoh, soalsoal, gambar, foto atau sketsa yang menarik. Sedangkan 9 bab memperoleh skor 3 karena tidak memenuhi satu kategori dan 1 bab memperoleh skor 2 karena tidak memenuhi dua kategori. dimensi keterampilan aspek ini sebesar 77% atau pada kategori baik. 124

g. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh dapat dilihat pada gambar 4.13. Gambar 4.13 Diagram Aspek Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 5 bab yang memperoleh skor 4 karena memuat tiga atau lebih tugas yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh. Sedangkan 5 bab memperoleh skor 3 karena memuat dua tugas yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh dan 2 bab memperoleh skor 2 karena hanya memuat satu tugas yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh. 125

dimensi keterampilan aspek ini sebesar 81% atau pada kategori baik. h. Pengayaan (enrichment) dapat dilihat pada gambar 4.14. Gambar 4.14 Diagram Aspek Pengayaan Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 bab, terdapat 2 bab yang memperoleh skor 3 karena ada satu kategori yang tidak terpenuhi. Adapun kategorinya yaitu memuat materi yang lebih luas dari KD, tidak memperkenalkan definisi baru dan terdapat soal-soal pengayaan. Sedangkan 10 bab memperoleh skor 2 karena tidak memenuhi dua kategori. 126

dimensi keterampilan aspek ini sebesar 54% atau pada kategori sangat kurang. Pada dimensi keterampilan, persentase skor tertinggi terdapat pada aspek komunikasi (write and talk) yaitu sebesar 98% atau pada kategori sangat baik. B. Hasil Penelitian Tiap Dimensi Berdasarkan analisis buku teks siswa matematika tahun 2013 diperoleh perbandingan persentase skor tiap dimensi. Perbandingan persentase skor tiap dimensi dapat dilihat pada gambar 4.15. Gambar 4.15 Perbandingan Persentase Skor Tiap Dimensi Diagram di atas menjelaskan perbandingan persentase skor hasil analisis buku teks siswa matematika SMA/MA kelas X kurikulum 2013 terbitan kemdikbud tahun 2013 pada dimensi 127

spiritual, dimensi sosial, dimensi pengetahuan, dan dimensi keterampilan. Pada dimensi spiritual diperoleh persentase sebanyak 39,5% sehingga masuk kategori sangat kurang. Dimensi sosial diperoleh persentase sebanyak 85% sehingga masuk kategori baik. Dimensi pengetahuan diperoleh persentase sebanyak 95% sehingga masuk kategori sangat baik. Dimensi keterampilan diperoleh persentase sebanyak 77% sehingga masuk kategori baik. 128