BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah True-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Eksperimen dengan

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan kedalama penelitian True Experimental Design,

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:160). Sedangkan menurut Sugiyono (2010:3), metode penelitiana adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiono, 2013:107). Dalam penelitian ini, mencari pengaruh model pembelajaran brain based learning terhadap hasil belajar matematika siswa SMP N 2 Cengal OKI. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini disajikan sebagai berikut : B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Control Group Design yang merupakan bentuka desain penelitian dalam metode penelitian eksperimen. Desain penelitian tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

59 E X O 1 (Sugiyono, 2013:112) K O 2 Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan : E = kelompok eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran brain based learning. K = kelompok kontrol, yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran metode ceramah. O 1 = hasil pengukuran kelompok yang diberi perlakuan berupa pembelajaran brain based learning. O 2 = Hasil pengukuran kelompok yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran metode ceramah. X = Diberikan perlakuan yaitu model pembelajaran brain based learning. Dalam penelitian ini peneliti memilih desain penelitian posttest-only Control Design. Didalam posttest-only Control Design terhadap dua kelompok yang dipilih secara random. Dua kelompok tersebut dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda, dimana kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran brain based learning dalam proses pembelajaran, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model konvensional dalam proses pembelajaran. Setelah itu dilakukan pengukuran (O 1 dan O 2 ) untuk melihat adanya pengaruh dari pemberian perlakuan tersebut.

60 C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajri dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:38). Dalam penelitian eksperimen, ada variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas (variabel independen (X)), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung atau variabel terikat (variabel dependen (Y)). Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran brain based learning pada pembelajaran matematika. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:61). Variabel tidak bebas atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Variabel Bebas Model Pembelajaran Brain based learning Variabel Terikat Hasil belajar matematika siswa Gambar 3.2. Hubungan Variabel Bebas- Variabel terikat

61 D. Definisi Operasional Variabel Dengan adanya definisi oprasional variabel dalam penelitian, akan dapat memberikan petunjuk pada aspek-aspek yang terkandung dalam variabel tersebut, definisi oprasional dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran brain based learning merupakan sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran dengan berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa. Tiga strategi utama yang dapat dikembangkan dalam implementasi brain based learning (Jensen, 2008), Pertama, menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berpikir siswa. Kedua, menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Ketiga, menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa (active learning). 2. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. E. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan. Sugiyono (2010:117) mengemukakan, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

62 VIII SMP N 2 Cengal OKI tahun ajaran 2014. Berdasarkan informasi dari pihak sekolah, siswa-siswa kelas VIII yang tersebar di 4 kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen, dari nilai-nilai harian dan ulangan siswa. Tabel 3.1. Data Populasi Penelitian Siswa Kelas VIII No. KELAS JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1. VIII.1 11 20 31 2. VIII.2 14 17 31 3. VIII.3 10 21 31 4. VIII.4 15 18 33 TOTAL 50 76 126 Sumber : Tata Usaha SMP N 2 Cengal OKI 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Sampel akan diambil secara acak yaitu dengan menggunakan tekniksimple random sampling. Berdasarkan informasi yang diterima dari seorang guru yang mengajar matematika di SMP N 2 Cengal OKI, guru tersebut mengatakan bahwa kemampuan matematika siswa kelas VIII bersifat homogen atau kemampuan yang sama karena pada saat penetapan dan pembagian kelas tidak berdasarkan pada rangking. Maka peneliti mengambil 2 kelas secara acak yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari 4 kelas yang tersedia atau jumlah populasi. Dari hasil pengundian yang telah dilakukan maka didapat kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 sebagai kelas kontrol.

63 Tabel 3.2. Data sampel penelitian di Kelas VIII NO. KELAS JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1. VIII.2 14 17 31 2. VIII.3 10 21 31 TOTAL 24 38 62 (Sumber : Tata usaha SMP N 2 Cengal. OKI F. Prosedur Penelitian Tahap penelitian yang diawali dengan observasi ke sekolah, membuat perangkat pembelajaran, membuat instrumen, kemudian peneliti melakukan validitas instrumen penelitian. Setelah mendapatkan instrumen penelitian yang berketeria valid kemudian peneliti melaksanakan penelitian, dan terakhir merekap semua data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dapat dilihat atau tergambar pada bagan dibawah ini: perencanaan 1. Observasi ke sekolah 2. Membuat perangkat pembelajaran ( RPP, LKS, Bahan Ajar). 3. Membuat Instrumen (soal tes). 4. Validasi Instrumen penelitian. Pelaksanaan 1. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran brain based learning pada kelas eksperimen, dan menerapkan pembelajaran dengan metode ceramah pada kelas kontrol. 2. Melakukan tes akhir untuk memperoleh data mengenai hasil belajar matematika siswa pada materi teorema pythagoras. Pelaporan 1. Rekap data dari pelaksanaan pembelajaran. 2. Mengadakan anlisis data tes. 3. Membahas analisis data tes. 4. Membuat kesimpulan Gambar 3.3. Prosedur Penelitian

64 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes dilakukan untuk melihat pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran brain based learning dengan kelas yang diajarkan dengan metode ceramah. Tes disusun dengan indikator dan tujuan pembelajaran terdapat pada RPP. Tipe tes yang akan diberikan berupa tes subyekti (berbentuk uraian). Tes merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban testi sebagai alat ukur dalam proses asesmen maupun evaluasi dan mempunyai peran penting untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, bakat atau kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok (Kusmadi, 2013:69). Dalam proses belajar, tes digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Tes tertulis dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang diberikan pada peserta didik dalam penelitian ini berbentuk uraian sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi teorema pythagoras. Tes berbentuk uraian memiliki kelebihan antara lain untuk menghindari terjadinya gambling atau untung-untungan. Melalui tes ini dapat diketahui seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi teorema pythagoras. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Hasil tes inilah yang kemudian akan digunakan sebagai acuan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian.

65 H. Teknik Uji Coba Instrument Teknik uji coba instrument terdiri dari tiga bagian yaitu uji coba RPP, uji coba lembar kerja siswa (LKS), dan uji coba test. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Uji Coba RPP dan Uji Coba LKS Data yang diperoleh denga cara divalidkan kepada pakar matematika dan membuat lembar validasi untuk mendapat saran dari pakar agar instrument penelitian tersebut berkriteria valid. = (Oktariyah, 2012 : 32) Kriteria : 1. Sangat Valid 2. Valid 3. Kurang Valid 4. Sangat Tidak Valid Rentang Nilai : - 3 < total kriteria kevalidan 4 : Sangat Valid - 2 < x 3 : Valid - 1 < x 2 : Kurang Valid - 0 < x 1 : Sangat Tidak Valid Jika suatu instrument dikatakan sangat valid jumlah rata-ratanya 4, valid jumlah rata-ratanya 3, kurang valid jumlah rata-ratanya 2, dan jika suatu instrument sangat tidak valid jumlah rata-ratanya 1.

66 2. Uji Coba Test Data yang diperoleh dari hasil sebelum tes akhir diberikan pada subjek penelitian instrument tes terlebih dahulu di uji cobakan pada suatu kelas dan dianalisis validitas dan reliabilitas. a) Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen,(arikunto, 2006:68). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,2010:69). Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan angka kasar : = ( )( ).( )! " ( ) " #.! " ( ) " # (Arikunto, 2010:213) Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = Jumlah siswa uji coba $ = Jumlah skor item % = Jumlah skor total (seluruh item) $ & = Jumlah kuadrat skor item % & = Jumlah kuadrat skor total $% = Jumlah perkalian skor item dan skor total

67 b) Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. suatu tes dikatakan mempunyai kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut memberikan hasil yang tepat. maka reliabilitas ini berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Untuk menguji reliabilitas suatu tes digunakan rumus Alpha sebagai berikut : '' =( " (') )(1, -," ) (Arikunto, 2010:239) - Keterangan : '' = Reliabilitas instrument K = banyaknya butir pertanyaan dan banyaknya butir soal. ' & = Jumlah varians butir. ' & = Varians total 3. Teknik Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan suatu kesimpulan hasil post-test dianalisis dengan menggunakan uji normalitas data, uji homogenitas data, dan uji hipotesis. a) Uji Normalitas Data Uji normaliatas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: /0= 12 3 (Sudjana, 2005:109) Keterangan: /0 =450667897 4:;9

68 $1 =9<9 9<9 = =0>?:@ @ =@60A97897 B94: Kriteria uji normalitas sebagai berikut: Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila harga kemiringan antara -1 dan +1 (-1 <kemiringan< +1). b) Uji Homogenitas Data Uji homogentitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berngkat dari kondisi yang sama, yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai variansi yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan nilai post-test pada materi teorema pythagoras. Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut: C D. & & ' =. & varian homogen C. & & '. & : varian tidak homogen Homogenitas data awal dapat dianalisis dengan menggunakan statistik F, dengan menggunakan rumusan sebagai berikut: G H = I JK I JL (Sugiyono, 2013: 276) Keteria penguji tolak C D jika G H G 1/2 (nb-1), dengan α = 5 % dengan dk pembilang = (n a -1) dan dk penyebut = (n b -1). & Keterangan:. ' = varias nilai data awal kelas eksperimen &. & = varians nilai data awal kelas kontrol

69 n b = banyaknya data yang variansnya lebih besar n k = banyaknya data yang variansnya lebih terkecil dk = derajat kebebasan c) Uji Hipotesis (Uji- T) Analisis selanjutnya adalah menguji hipotesis yang diajukan. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan yaitu apakah terdapat pengaruh pada model pembelajaran Brain Based Learning terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis Deskriptif : H 0 = Tidak ada pegaruh yang signifikan terhadap penerapan model pembelajaran brain based learning dalam meningkatkan hasil belajar. H a = Ada pegaruh yang signifikan terhadap penerapan model pembelajaran brain based learning dalam meningkatkan hasil belajar matematika kelas VIII SMP N 2 Cengal OKI. Hipotesis Statistik : H 0 : N ' N & = Nilai rata-rata post-test kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata kelas kontrol. H a : N ' >N & = Nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih dari ratarata kelas kontrol. Keterangan : N 1 = Nilai post-test kelas eksperimen N 2 = Nilai post-test kelas kontrol

70 Kriteria pengujian yang berlaku adalah H 0 diterima jika t hitung < t tabel dan H 0 ditolak jika t hitung > t tabel dengan menentukan dk = n 1 + n 2 2 dan taraf signifikan P=5%. Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan agar mendapatkan suatu kesimpulan, maka hasil data tes yang diberikan kepada siswa dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus statistik t (uji pihak kanan) yang digunakan untuk menentukan pengaruh model pembelajaran brain based learning, jika kedua varian kedua kelas tersebut sama, maka digunakan rumus: t = S1 -S1 " T - U- V - U" Keterangan: dengan s 2 = ( -')W - " V( " ')W " " - V " & (Sudjana, 2005 : 239) t = t hitung 111 ' = Rata-rata sampel kelas eksperimen 111 & = Rata-rata sampel kelas control 7 ' = Jumlah sampel kelas eksperimen 7 & = Jumlah sampel kelas control X ' & = Varians sampel kelas eksperimen X & & = Varians sampel kelas control S 2 = nilai varian gabungan Kriteria pengujian yang berlaku adalah Ho diterima jika < H << K dengan menentukan dk = 7 ' +7 & 2, taraf signifikan P=5% dan peluang (1 P) (Sudjana, 2005 : 239).

71 Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal dan mengharuskan data dua kelompok atau lebih harus homogen atau sama (sugiyono,2013:210). Bila data setiap variabel yang akan dianalisis tidak berdistribusi normal, maka bisa menggunakan statistik nonparametris. Dalam penelitian ini jika data yang diperoleh tidak normal atau tidak seperti yang diharapkan maka menggunakan uji statistik nonparametris.