BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM DESA BANJARSARI

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH

P R O F I L DESA DANUREJO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I LATAR BELAKANG

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

12/16/2016 DATA POKOK DESA/KELURAHAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB VI PROFIL RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DI DESA KEMANG

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

Transkripsi:

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG 4.1 Kondisi Geografis dan Luas Wilayah Desa Kemang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desa ini terletak berturut-turut sekitar 7 km dari kecamatan Bojongpicung, 24 km dari ibukota Kabupaten Cianjur dan 62 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat. Untuk mencapai desa ini dapat menggunakan kendaraan motor dan/atau mobil, dengan waktu tempuh berturut-turut satu jam, tiga jam lima puluh menit dan 24 jam. Adapun waktu tempuh menuju ke desa ini, khususnya menggunakan mobil dari Bogor, diperlukan waktu selama sekitar empat jam. Secara umum keadaan topografi Desa Kemang merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 400-800 di atas permukaan air laut (dpl). Sebagaimana desa-desa lainnya di wilayah Indonesia, Desa Kemang memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan penghujan dengan curah hujan 1945 mm per tahun dan suhu rata-rata harian 25 0 C. Secara administratif, Desa Kemang berbatasan dengan sejumlah desa lain yang ada di Kecamatan Bojongpicung, yaitu dengan Desa Sukaratu di sebelah Utara dan dengan Desa Cibitung di sebelah Selatan. Adapun di sebelah Timur dan Barat, berturut-turut berbatasan dengan Desa Cihea dan Desa Sukarama. Desa Kemang terbagi menjadi tiga dusun yang di dalamnya terdapat 22 kampung. Secara administratif di setiap dusun terdapat masing-masing dua Rukun Warga (RW). Dusun I terdiri dari dua RW, yakni RW 01 dan RW 02 yang di dalamnya mencakup 12 RT dan delapan kampung. Nama-nama kampung di Dusun I adalah Kelapa Condong, Beber, Cikupa, Kawung Luwuk, Pasir Jati, Cibentang, Mujit, dan Muncang Nunggal. Di Dusun II terdapat 11 RT dan enam kampung, yaitu: Rawa Sampih, Babakan Sawah Hilir, Cimenteng, Kopeng, Kemang, dan Cibuluh. Adapun di Dusun III terdapat 10 RT yang tersebar di delapan kampung, yaitu: Legok Nangka, Jakapari, Jaringao, Cikoneng, Citangkil, Cigunung, dan Babakan Sawah Girang.

Luas wilayah Desa Kemang sekitar 2.499,21 hektar dengan distribusi penggunaan lahan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Luas Wilayah Desa Kemang menurut Penggunaannya, Tahun 2009 (dalam hektar dan persen) Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) % Hutan 1250,00 50,02 Tegalan 994,45 39,79 Persawahan 94,11 3,77 Pemukiman 88,51 3,54 Kebun 20,00 0,80 Pekarangan 12,41 0,50 Kuburan 10,02 0,40 Perkantoran 4,21 0,17 Lainnya 25,51 1,02 Total 2499,21 100,00 Sumber : Potensi Desa Kemang 2009 Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah Desa Kemang didominasi oleh hutan, dimana hutan tersebut merupakan milik Perhutani, yakni sekitar 50 persen. Lahan terbesar kedua setelah hutan merupakan Tegalan dengan luas sekitar 11 persen lebih rendah dari luas hutan yang selanjutnya diikuti oleh persawahan, pemukiman dan kebun dengan berturut-turut sekitar 3,7 persen, 3,5 persen dan 0,8 persen. 4.2 Keadaan Umum Penduduk Untuk diketahui, data sekunder yang tersedia di Desa Kemang adalah data yang tertulis dalam dokumen Potensi Desa Tahun 2009. Menurut sumber tersebut, jumlah penduduk Desa Kemang adalah 5501 jiwa, yang terdiri dari 2742 penduduk laki-laki (49,85 persen) dan 2759 penduduk perempuan (50,15 persen). Dengan demikian, rasio jenis kelaminnya 1 sekitar 99 persen, artinya untuk tiap 100 penduduk perempuan terdapat sebanyak 99 penduduk laki-laki. Terdapat 1514 Kepala Keluarga (KK) di desa ini, sehingga rata-rata jumlah anggota keluarganya kurang dari 4 orang per KK. Dengan demikian, 1 Rasio Jenis Kelamin = Penduduk laki-laki x 100 Penduduk laki-laki

diduga keluarga di Desa Kemang cenderung menerapkan Program Keluarga Berencana (KB). Adapun komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Distribusi Penduduk Desa Kemang menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin, Tahun 2009 (dalam persen) Kelompok Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan Total 0 4 2,51 2,69 5,20 5 9 7,54 7,71 15,25 10 14 7,33 6,67 14,00 15 19 8,05 7,45 15,51 20 24 4,73 4,45 9,18 25 29 2,38 2,53 4,91 30 34 3,56 3,73 7,29 35 39 2,53 2,62 5,14 40 44 1,89 1,64 3,53 45 49 2,16 2,33 4,49 50 54 1,38 1,66 3,14 55 59 1,76 2,13 3,89 60 64 1,58 1,67 3,25 65 69 1,22 1,51 2,73 70 74 0,91 1,04 1,95 75 0,31 0,24 0,55 Total 49,85 50,15 100,00 Sumber : Potensi Desa Kemang 2009 Sebagaimana terlihat pada Tabel 2, secara umum, mayoritas penduduk Desa Kemang tergolog ke dalam usia produktif (15-64 tahun), yakni sekitar 60 persen. Selanjutnya disusul oleh kelompok usia Sekolah Dasar sampai Menengah (5-19 tahun) yakni sekitar 13 persen lebih rendah daripada kelompok usia produktif. Adapun, penduduk yang tergolong lanjut usia (>65 tahun) yaitu sekitar lima persen. Jika dilihat menurut jenis kelaminnya, diketahui bahwa persentase penduduk perempuan pada kedua kelompok tersebut di atas sedikit lebih tinggi dibanding penduduk laki-laki; yakni lebih tinggi sekitar 0,2 persen bagi mereka yang tergolong usia kerja dan sekitar 0,4 persen pada mereka yang tergolong lanjut usia. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, mayoritas lahan di Desa Kemang adalah hutan dan tegalan/ladang, hal ini tampaknya mempengaruhi

ragam jenis pekerjaan penduduk desa, dimana sebagian besar penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani. Adapun distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Distribusi Penduduk Desa Kemang menurut Mata Pencaharian dan Jenis Kelamin, Tahun 2009 (dalam persen) Mata Pencaharian Laki-laki Perempuan Jumlah Petani 56,85 8,75 65,6 Buruh Tani 13,78 5,34 19,12 Buruh Migran 0,34 2,56 2,91 Pegawai Negeri Sipil 1,03 0,21 1,24 TNI 0,05 0,00 0,05 POLRI 0,03 0,00 0,03 Pensiunan PNS 0,34 0,24 0,58 Industri Rumahtangga 5,05 0,87 5,92 Pedagang keliling 2,56 0,4 2,96 Montir 0,05 0,05 Pembantu Rumahtangga 0,00 1,37 1,37 Dukun Kampung Terlatih 0,00 0,16 0,16 Total 80,09 19,91 100,00 Sumber : Potensi Desa Kemang 2009 Sebagaimana terlihat pada Tabel 3 diatas terlihat bahwa sejumlah mata pencaharian didominasi oleh penduduk laki-laki dengan persentase 80 persen atau sekitar 60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dari sejumlah mata penceharian tersebut, 84 persen penduduk bekerja di bidang pertanian dimana 19 persen di antaranya merupakan buruh tani. Yang menarik adalah terlihat kecenderungan mata pencaharian bagi penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Seperti pada persentase penduduk bekerja sebagai petani, PNS, pengrajin dan pedagang yang didominasi laki-laki, sementara buruh migran, pembantu rumahtangga dan dukun kampung terlatih, cenderung ditempati oleh perempuan. Kondisi pekerjaan penduduk di Desa Kemang tampaknya berhubungan dengan kondisi penduduk desa menurut tingkat pendidikan mereka sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Distribusi Penduduk Desa Kemang menurut Tingkat Pendidikan yang ditamatkan dan Jenis Kelamin, Tahun 2009 (dalam persen) Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah SD/Sederajat 40,53 40,95 81,48 SMP/Sederajat 7,35 5,09 12,44 SMA/Sederajat 2,67 1,65 4,33 Diploma 1- D3/Sederajat 0,64 0,32 0,95 Strata 1- S2/Sederajat 0,64 0,16 0,80 Total 51,83 48,17 100,0 Sumber : Potensi Desa Kemang 2011 Program Wajib Belajar 12 tahun sebagai bagian capaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals), khususnya berkenaan dengan gerakan Program Pendidikan Untuk Semua atau PUS (Education For ALL) nampaknya belum berlaku di desa ini, hal ini berhubungan dengan fakta bahwa mayoritas penduduk Desa Kemang merupakan tamatan Sekolah Dasar, yakni sekitar 81 persen. Adapun relatif masih rendahnya mereka yang berpendidikan lanjutan dan menengah berturut-turut sekitar 69 persen dan 77 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang berpendidikan SD. Seperti terlihat pada Tabel 4, secara umum terdapat kecenderungan dimana semakin tinggi tingkat pendidikan semakin menurun persentase penduduk yang menikmati pendidikan. Lebih lanjut, jika dilihat menurut jenis kelaminnya, ternyata persentase perempuan yang berpendidikan sekolah lanjutan dan perguruan tinggi menunjukkan persentase yang lebih rendah dibanding laki-laki, berturut-turut lebih rendah sekitar dua persen pada tingkat SMP, satu persen SMU, dan 0,8 persen pada tingkat perguruan tinggi. 4.3 Kelembagaan Kelembagaan yang ada di Desa Kemang meliputi kelembagaan formal dan informal. Kelembagaan formal terdiri dari lembaga pemerintahan seperti Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang meliputi kelompok PKK, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Karang Taruna, Posyandu, Koperasi dan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Kelompok Wanita Tani (KWT) dibentuk pada tahun 2010, karena dilatarbelakangi oleh dasar keikutsertaan Desa Kemang sebagai peserta lomba bina wilayah. Kelompok tani ini beraktivitas membudidayakan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kelembagaan lainnya di Desa Kemang adalah Koperasi Kemang Lestari yang berdiri sejak tahun 2008. Tujuan dibentuknya koperasi tersebut adalah untuk memasarkan beragam produk yang diproduksi oleh masyarakat setempat. Koperasi ini disebut sebagai koperasi serba usaha karena didalamnya menampung semua jenis produk yang ada di Desa Kemang salah satunya gula aren. Selain kegiatan usaha, koperasi yang diketuai oleh Bapak K. ini juga menjalankan kegiatan simpan pinjam modal bagi para anggotanya. Adapun keanggotaan yang ada pada koperasi ini tidak dibatasi untuk masyarakat Desa Kemang saja, melainkan juga bagi warga masyarakat di luar desa seperti Desa Sukaratu dan desa Cihea dapat tergabung dalam koperasi ini. Terkait kelembagaan yang berhubungan dengan Jejaring Pengaman Sosial (JPS), terdapat beberapa program yang diterima warga Desa Kemang. Pertama adalah program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diterima sejak tahun 2008, namun hanya diberikan sebanyak dua kali saja, sementara saat ini sudah dihapuskan. Selain itu, Program Beras Miskin atau Raskin yang dialokasikan kepada rumahtangga miskin di desa ini pada setiap bulan, serta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang diberikan kepada setiap individu yang membutuhkan, namun mereka harus membuat pengajuan kartu Jamkesmas melalui kantor desa. Kelembagaan informal yang terdapat di Desa Kemang adalah kelembagaan keagamaan (pengajian), keuangan (arisan), dan olahraga. Terdapat beberapa kelompok pengajian yang tersebar di setiap kampung. Rata-rata setiap kampung memiliki satu kelompok pengajian, kecuali di Kampung Jaringao dan Cikupa (keduanya di Dusun I), berturut-turut terdapat dua dan tiga kelompok. Kelompok pengajian yang dikenal aktif adalah Kelompok Pengajian Miftahunnaja yang berlokasi di Kampung Kopeng, Dusun II. Dalam hal kelompok arisan, umumnya diikuti oleh kaum perempuan. Biasanya kelompok arisan itu dibentuk di dalam sebuah kelembagaan lain. Misalnya kelompok arisan kader Posyandu,

kelompok arisan ibu-ibu pengajian, dan sebagainya. Selanjutnya, terdapat pula kelompok olahraga, seperti bola voli yang biasanya hanya aktif bertanding pada acara-acara tertentu, khususnya berrhubungan dengan hari peringatan tingkat nasional Dalam hal Posyandu, terdapat empat unit Posyandu di Desa Kemang yang tersebar di setiap dusun, masing-masing satu Posyandu di Dusun I (Posyandu Anggrek) dan Dusun II (Posyandu Mawar), sedangkan di Dusun III terdapat dua unit, yaitu Teratai I di Kampung Jaringao dan Teratai II di Kampung Cikoneng. Kegiatan Posyandu dilaksanakan secara rutin, yakni sebulan sekali. Bersamaan dengan kegiatan Posyandu, terdapat pula kelembagaan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Kegiatan dalam BKB berupa penimbangan dan pemberian makanan tambahan pada anak pada kelompok usia 0-5 tahun, sedangkan pada BKL, kegiatannya berupa penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan kesehatan lainnya bagi warga lanjut usia. Selain itu, terdapat Bina Keluarga Remaja (BKR) yang kegiatannya berupa penyuluhan-penyuluhan yang diberikan oleh para kader dari kantor kecamatan, di antaranya penyuluhan tentang Narkoba. 4.4 Sarana dan Prasarana Desa Kemang memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang menunjang berbagai kegiatan masyarakat desa. Prasarana transportasi darat yang tersedia berupa jalan desa (beraspal) sepanjang 1 km dan berupa jalan tanah sepanjang sekitar 2,6 km, namun kondisinya dalam keadaan rusak. Selain itu, tersedia pula jalan aspal antar desa sepanjang 1,85 km di antaranya dalam keadaan baik, sedangkan sisanya (sekitar 3 km) dalam keadaan buruk. Untuk menempuh perjalanan tersebut, tersedia sarana transportasi darat berupa motor ojek sebanyak 35 unit. Sarana dan prasarana lainnya berupa Balai Desa/Kantor Desa, yang memiliki fasilitas berupa tujuh ruang kerja yang dilengkapi ketersediaan aliran listrik, telepon, dan air bersih, 13 unit meja, 83 unit kursi, dan masing-masing sebanyak tiga unit berupa mesin tik, lemari arsip, dan komputer, dua unit kendaraan motor dinas.

Dalam hal sarana peribadatan, di Desa Kemang terdapat 21 unit mesjid dan 31 unit langgar /surau/mushola. Adapun prasarana olahraga yang ada mencakup enam lapangan bulutangkis dan 37 lapangan voli, serta sepuluh buah meja pingpong. Khusus prasarana pendidikan, di desa ini terdapat, lima unit Sekolah Dasar (SD), dan masing-masing satu unit sekolah PAUD (yang merupakan hasil dari PNPM), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sejak tahun 2010 Desa Kemang memiliki sarana dan prasarana komunikasi dan informasi, berupa dua buah BTS (Based Transceiver Station) telepon seluler dari perusahaan swasta, XL dan Telkomsel. Jumlah pelanggan GSM di desa ini sebanyak 1895 pelanggan atau 34,45 persen dari total penduduk desa. Selain itu, terdapat prasarana informasi, di antaranya 721 unit televisi dan delapan unit parabola. Berkenaan sarana dan prasarana kesehatan di Desa Kemang, selain Posyandu, juga terdapat satu unit Puskesmas Pembantu, yang didukung oleh enam orang dukun bersalin terlatih, lima orang dukun pengobatan alternatif, dan seorang bidan. Dalam hal prasarana air bersih dan sanitasi, di desa ini terdapat 284 unit sumur pompa dan 397 unit sumur gali, di antaranya bersumber dari sembilan mata air yang berada di desa ini. Di samping itu, tersedia pula delapan unit MCK umum sebagai prasarana sanitasi masyarakat.