BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA BUKA TUTUP PINTU SANGKAR. Lift ini ditujukan untuk mengangkut penumpang secara vertikal yang bergerak

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

Instalasi Listrik II Makalah Instalasi Passenger Lift

BAB III. Metode Rancang Bangun

PERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

BAB II LANDASANTEORI

TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

PERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI POROS DAN PASAK

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

Kontrol Sekuensial. Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

Tujuan Pembelajaran:

BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOK

Kontrol Sekuensial. Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

Bahan poros S45C, kekuatan tarik B Faktor keamanan Sf 1 diambil 6,0 dan Sf 2 diambil 2,0. Maka tegangan geser adalah:

BAB II PEMBAHASAN MATERI. lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas. meningkatkan efisiensi dari aktivitas tersebut.

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem alat angkat Elevator Barang sangat dibutuhkan pada industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TRANSMISI RANTAI ROL

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

RANGKAIAN DASAR KONTROL MOTOR LISTRIK

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Mesin pencacah daging merupakan sebuah alat yang berfungsi. menjadi bahan utama pembuatan abon.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane


BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

Transkripsi:

BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN A.2.1 KLASIFIKASI LIFT SECARA UMUM Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat yang dapat digunakan untuk mengangkat orang dari satu lantai kelantai lainnya. Lift juga dapat digunakan untuk mengangkat barang. Dengan adanya lift yang bergerak naik turun, waktu yang diperlukan dapat lebih dipersingkat dibanding jika menggunakan titian tangga serta menghemat tenaga karena tinggal menekan tombol, maka lift akan bergerak kelantai yang diinginkan. Lift diklasifikasikan menjadi dua yaitu lift untuk penumpang dan lift untuk barang. Kemudian lift barang terbagi lagi menjadi lift barang dan pelayanan ringan (untuk perusahaan makanan dan komersial). Jenis penggerak lift terbagi menjadi lift elektrik, hidrolik dan lift yang operasikan dengan tangan. Sedangkan jenis lift yang sering digunakan adalah lift elektrik. Kecepatan tempuh lift barang berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift penunpang biasanya bergerak dengan kecepatan 0,5 sampai 3,5 m/detik. Ada dua macam peralatan pengangkat untuk memindahkan barang atau manusia, yaitu secara kontinu dan diskontinu.

GB A.2.1 Gambar Lift penumpang A.2.1.1 Alat Pengangkat kontinu Peralatan pengangkat kontinu adalah peralatan yang bergerak secara terus menerus. Peralatan kontinu digolongkan menjadi 3 yaitu: a. Arah pemindahan secara horizontal. Contoh belt conveyor. b. Arah pemindahan secara vertical. Contoh bucket elevator.

c. Arah pemindah secara kombinasi. Contoh oscillator. A. 2.1.2 Alat pengankat diskontinu Peralatan pengangkat diskontinu adalah peralatan yang bergerak bertahap. Peralatan diskontinu digolongkan menjadi 3 yaitu: a. Arah pemindahan secara horizontal. Contoh kereta gantung. b. Arah pemindahan secara vertical. Contoh elevator. c. Arah pemindahan secara kombinasi. Contoh crane. A.2.2 Bagian Bagian Utama Lift Penumpang A.2.2.1 Sangkar Sangkar adalah salah satu bagian terpenting dari lift yang berfungsi untuk menampung penumpang untuk naik digedung yang mereka inginkan.pada suatu sngkar penumpang harus memiliki kenyamana, kekokohan, dan keamanan bagi si pemakainya. Pada lift ini kita mempunyai ukura dan tinggi sebesar, untuk tinggi lorong sangkar 150 cm.dengan panjang 50 x 50 cm untuk ukuran sangkar 49 cm. Sangkar juga memeperoleh suatu gaya akibat dari pembebanan baik saat naik maupun turun atau yang sering kita sebut dengan beban dinamik,dimana beban dinamik terjadi pada bingkai / rangka sangkar. Untuk itu kita bisa menggunakan rumus : s t = v dimana : t = waktu ( dt ) S = jarak ( m/dt ) A = percepatan ( dt/m 2 )

A.2.2.2 Lorong atau sumur Lorong lift sebagai tempat peluncur lift dengan ukuran hampir sama besar dengan dimensi sangkar ditambah dengan roda penuntun. dibuat dari aluminium L. yang dibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran panjang masing - masing 150 cm.lorong dibuat memanjang keatas karena gerakan lift vertikal / naik turun. Gambar A.2.2.2. Lorong sangkar A.2.2.3 Rel penuntun Fungsi dari rel penuntun adalah tempat naik - turun sangkar agar tidak goyang pada saat bergerak. Rel ini terbuat dari aluminium dobel siku, fimgsi dari aluminium ini adalah untuk membuat rel dobel yaitu untuk rel penuntun sangkar dan rel penumtun buka - tutup pintu. A.2.2.4 Roda gigi Fungsi dari roda gigi adalah untuk menggerakan puli dari motor penggerak. Roda gigi ini merupakan bagian terpenting untuk menggerakan puli yang berguna

untuk naik - turun sangkar.dalam gerak naik - turun ini kita memiliki 4 roda gigi, yaitu: A.2.2.4.1 Satu roda gigi besar yang mempunyai jumlah gigi sebesar 45 gigi A.2.2.4.2 Tiga roda gigi kecil yang mempunyai jumlah gigi sebesar 11 gigi. Masing - masing dari roda gigi ini memiliki fungsi yang berbeda - beda, karena dalam sistem gerak naik - turun sangkar lift yang kita rancang ini tidak memakai sebuah penyeimbang, maka kita membutuhkan 4 roda gigi. Fungsi dari masing - masing roda gigi ini adalah : 1. Untuk roda gigi kecil yang sejajar dengan puli, maksudnya roda gigi satu yang terpasang di motor penggerak dan satunya terpasang di samping puli. Fungsinya adalah untuk menggerakkan puli dan puli berfungsi untuk gerak naik - turun. 2. Untuk roda gigi besar sejajar dengan roda gigi kecil, maksudnya roda gigi besar berhadapan dengan roda kecil yang satu sumbu dengan puli. Fungsinya adalah sebagai pengunci sangkar agar tidak turun pada waktu lift berhenti. Untuk perbandingan roda gigi besar dan roda gigi kecil adalah 45 : 11. Sedangkan untuk Rp adalah roda penggerak dari dinamo Rh, Rh1 adalah roda hantar 1 Rh2 adalah roda hantar 2 Rh3 adalah roda hantar 3 Ptr adalah putaran Pada setiap Ptr, = Rp : Rh,

=11:45 =1 : 4,1 putaran Jadi setiap Rp satu putaran sedangkan Rh, ' /4 putaran. Pada setiap Ptr2 = Rh 3 1/8 putaran Karena putaran Rh, satu sumbu atau satu as. Maka dari hasil diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Untuk Rp satu putaran dan Rh '/, putaran juga Rh2, karena ditarik dengan Rh2, maka untuk putaran Rh3 menghasilkan 1/8 putaran sedangkan untuk mengatur cepat lambatnya putaran, kita tinggal menyeting stabiliser tegangan yang kita inginkan. A.2.2.5 Puli Gambar A.2.2.4. Transmisi gigi

Gambar A.2.2.5. Puli Sistem puli ini digunakan hampir sama dengan fungsi roda gigi yaitu memperingan kerja motor. Gerakan puli sangat tergantung oleh gerakan motor. Puli yang digunakan diameter 12 cm. A.2.2.6 Tali Tali yang digunakan adalah tali baja pada rem sepeda motor. Tali ini merupakan sekumpulan serabut dengan diameter 1,5 mm. tali ini berfungsi untuk menaik utrunkan sangkar yang dikaitkan dengan puli. Macam - macam tali sebagai berikut: 1. Tali baja Tali baja dibuat dari menjalin sejumlah kawat halus dengan garis tengah 0,4-2 mm sampai menjadi jalin. Beberapa keunggulan tali baja dibanding rantai : a. Tahan beban kejut. b. Bila akan putus, tali bagian terluar akan memberi tanda terlebih dahulu. c. Elastis. d. Saat beroperasi tidak telalu berisik. e. Bisa dipakai pada kecepatan tinggi. Kekurangan tali baja dibanding rantai a. Mudah terkorosi

b. Sukar ditekuk c. Dapat memuai d. Cenderung untuk berputar. Kawat baja mempunyai kekakuan a b = 130 kg / mm 2 sampai 200 kg / mm 2 sedang tegangan pada tali yang dibebani pada bagian yang melengkung karena tarikan dan lenturan digunakan Dimana : b = kekuatan kawat baja ( kg / mm 2 ) K = factor kamanan tali. 2. Tali rami Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakan tangan. Karena sifat mekanisnya yang lemah. Berdasarkan mode pembuatan dan jumlah untaian tali dikelompokkan menjadi dua yaitu polos dan tali. A.2.2.7 Motor Penggerak Fungsi dari motor penggerak ini adalah bagian utama dari sistem gerak naik - turun sangkar pada lift penumpang. Dalam sistem gerak naik - turun ini diberhentikan oleh sebuah kontrol. Motor penggerak ini memiliki tegangan 12 VDC dengan putaran 2800 rpm. Pada pembuatan lift ini kita memiliki 2 motor penggerak, yaitu penggerak besar dan motor penggerak kecil. Motor penggerak besar dipasang pada sistem gerak naik - turun, dengan tegangan 12 VDC sedangkan motor kecil dipasang pada pintu, dengan tegangan 9 VDC. A. 2.2.8 Accessoris

Accessoris ini adalah bagian dari control lift yang berguna untuk melengkapi dari system control. Accessoris ini meliputi tombol dan lampu. Tombol yang digunakan untuk memberi perintah kerja pada system control lift tiga lantai ini. Tombol secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi kerja yaitu : a. Tombol untuk memberikan kerja naik - turun sangkar dalam pengertian sangkar itu akan menuja kemana. b. Tombol akan memberikan perintah kerja buka - tutup dimana pintu itu akan bekerja buka / tutup. A.2.2.9 Kontrol Fungsi dari kontrol adalah untuk mengontrol sebuah cara kerja lift baik naik - turun sangkar dan mekanisme buka - tutup pintun. Dan sistem kontrol ini memiliki beberapa komponen - komponen terpenting yaitu: 1. Relay 2. Aci A.2.3. Prinsip Kerja Lift Prinsip kerja lift yang akan dibangun adalah 1. Kita tekan tombol pada setiap lantai yang berada diluar pintu, misal kita tekan tombol lantai satu otomatis pintu yang berada dilantai satu akan membuka sendiri, dan sangkar turun dilantai satu. 2. Kita tekan tombol naik, dengan tujuan yang kita inginkan maka lift akan bergerak naik, dan sebaliknya.

3. Lift ini digerakkan oleh sebuah motor penggerak melalui sebuah puli, didalam puli terdapat sebuah tali yang berfungsi untuk menarik sangkar naik - turun, dan diberhentikan oleh sebuah control B.2.1. DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU SANGKAR YANG DIBANGUN Pintu sangakar pesenger lift adalah suatu alat atao komponen pada kuntruksi lift yang berfungsi untuk membuka dan menutup ruangan sangkar lift pada saat lift berhenti supaya ruangan bisa dimasuki atao mengelurkan sesuatu barang atao manusia atao penumpang. Buka tutup pintu sangkar pada kontruksi lift adalah termasuk sistem kerja dari control relai pada pesenger lift yang di bangun, karna pada kerja buka tutup pintu sangkar ini terjadi secara otomatis berdasarkan kerja control relai. Untuk sistem kerja buka tutup pintu sangkar ini terdapat beberapa komponen diantaranya adalah sebagai berikut. lembaran pintu sangkar gigi panjang/rel gigi bolak-balik motor penggerak rel

GB. B.2.2.. Rangkaian gigi bolak-balik untuk buka tutup pintu sangkar Serangkaian gigi bolak-balik beserta motor penggeraknya ini berfungsi untuk menarik dan mendorong lembaran pintu disaat pintu bekerja membuka atao menutupnya. B.2.3. kerja dari sistem buka tutup pintu sangkar pada pesenger lift 1. Sumber arus dari tarfo 10A yang dibuat adaptor, yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik yang berguna untuk mengaktifkan kerja lift. Adaptor ini memiliki 3 komponen yaitu trofo 10 A, elco 10000 / 50 V, serta diodo 5 A. 2. Kontrol, control disini dibagi menjadi tiga bagian yaitu control untuk naik turun, control untuk pembagi tegangan dan control untuk buka - tutup pintu. Fungsi dari masing - masing control ini diatur oleh AN 7812 yang fungsinya untuk membagi arus masuk dari adaptor yang akan masuk kekontrol. 3. System control ini memiliki beberapa relay yang fungsinya sebagai pengatur system buka tutup pintu dan naik turun sangkar. Dari masing - masing control ini memiliki relay yang berbeda, relay untuk buka tutup pintu memiliki 8 kaki, sedangkan relay untuk naik turun sangkar memiliki 4 kaki. Untuk relay 8 kaki ini mempunyai fungsi yang berbeda - beda yaitu 2 kaki untuk arus positif dan arus negative ( + & - ), 2 kaki sebagai input, dan 2 kaki untuk output, sedang 2 kaki ini netral. Sedangkan untuk relay naik turun sangkar memiliki 4 kaki, yang fungsinya untuk 2 kaki sebagai sumberarus positif dan negative ( + & - ), dan dua kaki