BAB III PERANCANGAN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA BERBASIS WEBGIS (STUDI KASUS : KOTA SURABAYA) Agnes Rusnalia Trisnawati dan Bangun Muljo Sukojo

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE. Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3. a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB III PEMBANGUNAN PRE-DISASTER MAP BERBASIS WEB

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

Bab 3. Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAMAN MINI INDONESIA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

III. BAHAN DAN METODE

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JALUR KERETA API DAN ANALISA TRAFFIC

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Basis data Spasial dengan Software GIS Nafizah PRAKTIKUM

Konfigurasi File *.Map. Arif Basofi

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

LATIHAN : DIJITASI PETA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENUNJANG KEPUTUSAN PENYEBARAN SEKOLAH DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN DAN SIMPANG UNTUK PERSIAPAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KORIDOR TIMUR - BARAT

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Penyusunan PETA RISIKO

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

VIEW. Menampilkan Data Spasial. - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview

TUTORIAL ARCVIEW BAB 1. Amir Rachman Syarifudin

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi Sistem

Lampiran 1. Tabel Klasifikasi Fungsi Jalan

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG

LOCUS GIS. Oleh : IWAN SETIAWAN

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

Aplikasi Penentuan Rute Terbaik Berbasis Sistem Informasi Geografis

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Tampilan Data

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

DIGITASI on screen Using Autodeskmap software.

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa

TUGAS AKHIR OLEH : ZULIANA FITRIA ( ) DOSEN PEMBIMBING :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem. Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi dan perangkat lunak (software) yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan. 3.1 KEBUTUHAN SISTEM DAN KONFIGURASI SISTEM Sistem yang digunakan pada Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang komplek, yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem sistem komputer yang lain di tingkat fungsional maupun jaringan. Pada umumnya perangkat perangkat yang mendukung analisis geografis tidak jauh berbeda dengan perangkat perangkat yang digunakan untuk mendukung aplikasi aplikasi bisnis dan sains baik dari sisi hardware maupun software. Perbedaanya, jika ada, terletak pada kecenderungan yang memerlukan perangkat ( tambahan ) yang dapat mendukung presentasi grafik dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi, dan mendukung operasi operasi basisdata yang cepat dan volume data yang besar. Pada tugas akhir ini, kebutuhan minimum sistem yang digunakan dibagi dua, yaitu hardware dan software, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 3.1.1 Perangkat Keras ( Hardware ) 1) CPU : Processor 32-bit Intel 2) Hardisk : Kapasitas 2 Gb 3) Memory : Minimal 32 Mb 4) Monitor : Resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4 Mb. 3.1.2 Perangkat Lunak ( Software ) 1) Sistem Operasi : Berbasiskan UNIX atau Windows 2) Aplikasi SIG : ArcView, Autodesk LandDeskop 2004, MapServer, PostgreSQL. 37

38 Bab III. Perancangan Sistem 3.2 PERANCANGAN METODE GIS 3.2.1 PRE PROCESSING Pre-processing adalah proses awal mengelola data sebelum pengolahan data yang dilakukan pada sistem SIG. Proses ini bertujuan agar data yang ada ( awal ) dapat dipakai pada proses di dalam SIG, dalam hal ini pada software MapServer, sehingga dapat di gambarkan pada gambar 3.1 seperti berikut : 3.2.2 Kondisi Awal Data Gambar 3.1 Blok diagram proyek akhir Data yang digunakan pada Sistem Informasi Geografis ini adalah peta Kota Surabaya dalam bentuk DWG. Peta ini didapat dari Dinas Tata Kota dan Pemukiman Pemerintah Kota Surabaya. Peta tersebut merupakan Peta Administrasi kota Surabaya yang meliputi: jaringan jalan, batas kecamatan, batas kelurahan, sungai, danau, dll. Akan tetapi peta yang didapat tersebut tidak dapat langsung dipakai dalam lingkungan MapServer karena beberapa hal, antara lain: 1. MapServer tidak mendukung data dalam format dwg, melainkan data dalam format shp( shape file ) dan TAB.

Bab III. Perancangan Sistem 39 2. Adanya kesalahan manusia ( human error ) pada saat peta yang didapat didigitasi. Sehingga adanya obyek yang sama dan obyekobyek yang semestinya tidak diperlukan. Misalnya adanya obyek garis ( line / polyline ) yang sama, adanya obyek polygon yang tidak tertutup sempurna dll. 3.2.2.1 Proses Terhadap Data Awal Pada bagian ini akan diterangkan langkah demi langkah proses yang dilakukan untuk menanggulangi kondisi data diatas. Yaitu: 3.2.2.1.1Proses Digitasi Pendigitasian dilakukan pada peta Kota Surabaya dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk LandDesktop 2004. Dimana data yang sudah didapat difilter sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini hanya digunakan peta jaringan jalan dan batas wilayah Surabaya. Proses tampilan digitasi peta seperti pada gambar 3.2 Gambar 3.2 Peta jalan hasil digitasi

40 Bab III. Perancangan Sistem 3.2.2.1.2 Konversi ke format Shapefile ArcView Setelah digitasi dan editing siap dan sempurna, maka proses selanjutnya adalah mengimport data peta hasil digitasi ke lingkungan ArcView. Untuk itu sebelumnya data dalam format dwg harus disimpan dalam format dxf. Format dxf diperlukan untuk dapat memperoleh data dalam bentuk Arc/Info yang kemudian dikonversi lagi dalam format shapefile dari ArcView. Format shapefile ( *.shp) inilah yang akan dipersiapkan untuk digunakan pada lingkungan MapServer dan hasilnya akan tampil sebagai visualisasi dari basisdata nonspatial yang disusun dalam proyek akhir ini. 3.2.2.1.3 Konversi data dari format dwg ke format dxf Konversi data dari format AutoCad dwg ke format AutoCad dxf dilakukan dengan perintah Export to AutoCad pada Autodesk LandDesktop 2004 dari menu File. Kemudian pilih 2004 DXF format. Gambar 3.3 mengkonversi dari dwg ke dxf Gambar 3.3 Konversi dari dwg ke dxf

Bab III. Perancangan Sistem 41 Lalu pilihlah direktori tempat kita ingin menyimpan hasil dari export dari dwg ke format dxf. Seperti dapat dilihat pada Gambar 3.4 Gambar 3.4 Export dari dwg ke dxf 3.2.2.1.4 Konversi data dari format Arc/Info menjadi format Shapefile a. Untuk mengkonversi file ke dalam format ArcView atau Shapefile yang untuk kemudian file inilah yang digunakan sebagai basisdata spatial sekaligus nonspatial di lingkungan MapServer nantinya. Gambar 3.5 menunjukkan tampilan awal dari Arcview

42 Bab III. Perancangan Sistem Gambar 3.5 Tampilan Awal ArcView 3.2 b. Setelah terbuka tampilan awal dari ArcView, maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan extension Card Reader agar ArcView dapat menambahkan theme dengan tipe dxf. Gambar 3.6 menunjukkan proses pemilihan extension. Selanjutnya Gambar 3.7 menunjukkan pencentangan extension Card Reader. Gambar 3.6 Tampilan Menu File

Bab III. Perancangan Sistem 43 Gambar 3.7 Tampilan Pemilihan Extensions c. Setelah penambahan extension, langkah selanjutnya adalah menambah view baru seperti pada Gambar 3.8 dengan cara klik New. Gambar 3.8 Tampilan Memilih View Baru d. Setelah view baru terbuka, maka langkah selanjutnya menambahkan theme (add theme) seperti pada gambar 3.9, pilih direktori tempat dari dxf, klik pada file tersebut maka

44 Bab III. Perancangan Sistem akan melihat ada 4 sub bagian dari dxf yang telah kita import tersebut, jika ingin menggunakan tampilan secara polyline maka dapat memilih line dan jika ingin menampilkan secara polygon maka pilihlah sub polygon. Gambar 3.9 Tampilan add theme Dan tampilan ArcView jika ditampilkan adalah polyline, dapat dilihat pada gambar 3.10

Bab III. Perancangan Sistem 45 Gambar 3.10 Lingkungan ArcView Di lingkungan ArcView terdiri dari beberapa komponen yaitu: peta (view), tabel, grafik (chart), tataletak (layout), dan skrip (script), semua komponen ini tersimpan baik dalam file yang bernama proyek (project). Pada Arc View, project mengatur semua kerja yang anda, yang akan mengorganisasi pekerjaan anda dengan melalui cara cara yang paling baik dan mudah dipahami. a. View, yang berfungsi untuk menampilkan beberapa macam peta dan secara interaktif pengguna dapat mengatur posisi antar peta dengan mudah. b. Tables, berfungsi untuk memberikan bentuk informasi terhadap posisi geografik. c. Chart, berfungsi untuk menampilkan bentuk grafik dari informasi tabular. d. Layout, berfungsi untuk menampilkan semua komponen peta yang dibuat melalui Ar View atau dikenal dengan untuk pembuatan komposisi peta. e. Script, merupakan bahasa pemrogaman ArcView dengan istilah avenue. View adalah sebuah peta interaktif yang membuat anda bisa menampilkan, menelusuri (explore), menanyakan (query) dan

46 Bab III. Perancangan Sistem menganalisis data geografis dan ArcView. Sebuah view menyatakan data geografi yang digunakan serta bagaimana menampilkannya, tetapi tidak berisi file data geografis itu sendiri. Selain itu, view menjadi acuan bagi sumber data tersebut. Jadi, view bersifat dinamis karena menyatakan status akhir suatu sumber data. Jika sumber data berubah, view yang menggunakan sumber data ini secara otomatis akan berubah. 3.2.2.1.5 Pembentukan data atribut ke dalam Basisdata Data atribut merupakan keterangan dari data spatial yang telah didigitasi sebelumnya. Data atribut ini disimpan dalam satu tabel dengan kolom-kolom sesuai dengan informasi yang akan disampaikan. Pembentukan data atribut ini dilakukan di ArcView yang nantinya akan dimasukkan dalam lingkungan MapServer. Sebelumnya dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan dijadikan basisdata sehingga dapat memberi informasi atau keterangan yang diperlukan. Adapun data-data yang dikumpulkan antara lain: Nama Jalan Panjang Jalan Volume Kendaraan Kapasitas Jalan Kepadatan Jalan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Kondisi Jalan Jumlah Arah Jam Sibuk (Peak Hour) Dari data-data tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi data-data atribut ke dalam tabel-tabel, yaitu: tabel jalansby, alternatif, alternatif2, alternatif3, dan alternatif4. Pengelompokkan data-data atribut (field) beserta tipe datanya dalam tabel dapat dijabarkan pada struktur tabel dibawah ini: - Tabel jalansby Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai semua jalan yang ada pada peta. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.1

Bab III. Perancangan Sistem 47 Tabel 3.1 Struktur tabel jalansby Nama Kolom Tipe Data Keterangan Fungsi gid Integer Primary Menyimpan ID jalan Key NAMA_JALAN Character Varying (50) Menyimpan nama jalan VOLUME Menyimpan volume Integer kendaraan tiap jalan KAPASITAS Integer menyimpan kapasitas kendaraan tiap jalan Kepadatan Double Precision Menyimpan hasil Volume/Kapasitas (VC) ARAH Integer menyimpan jumlah arah tiap jalan PANJANG Integer Menyimpan panjang tiap jalan K_BAIK Integer Menyimpan panjang jalan yang kondisi baik tiap jalan K_SEDANG Integer Menyimpan panjang jalan yang kondisi sedang tiap jalan K_RUSAK Integer Menyimpan panjang jalan yang kondisi rusak tiap jalan the_geom geometry Menyimpan geometry tiap theme NAMA_JALAN_BARU Character Menyimpan nama jalan Varying (50) dalam huruf besar Laka Integer Menyimpan jumlah kecelakaan tiap jalan awal_peak Character Varying (5) Menyimpan jam mulai sibuk tiap jalan akhir_peak Character Varying (5) Menyimpan jam akhir sibuk tiap jalan - Tabel alternatif Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. Achmad Yani ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.2

48 Tabel 3.2 Struktur tabel alternatif Bab III. Perancangan Sistem Nama Kolom Tipe Data Keterangan Fungsi id Integer Primary Key Menyimpan id rute alternatif nama Character Varying (4000) Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif panjang Integer Menyimpan total panjang tiap rute alternatif volume Integer Menyimpan total volume tiap rute alternatif kapasitas Integer Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif kepadatan Double Precision Menyimpan total kepadatan tiap rute alternatif kondisi Integer Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif kecelakaan Integer Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif k_baik Integer Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif - Tabel alternatif2 Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. Pasar Turi ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Struktur tabel alternatif2 Nama Kolom Tipe Data Keterangan Fungsi id Integer Primary Key Menyimpan id rute alternatif nama Character Varying (4000) Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif panjang Integer Menyimpan total panjang tiap rute alternatif volume Integer Menyimpan total volume tiap rute alternatif kapasitas Integer Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif kepadatan Double Precision Menyimpan total

Bab III. Perancangan Sistem 49 kepadatan tiap rute alternatif kondisi Integer Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif kecelakaan Integer Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif k_baik Integer Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif - Tabel alternatif3 Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. Kedung Cowek ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Struktur tabel alternatif3 Nama Kolom Tipe Data Keterang an Fungsi id Integer Primary Key Menyimpan id rute alternatif nama Character Varying (4000) Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif panjang Integer Menyimpan total panjang tiap rute alternatif volume Integer Menyimpan total volume tiap rute alternatif kapasitas Integer Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif kepadatan Double Precision Menyimpan total kepadatan tiap rute alternatif kondisi Integer Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif kecelakaan Integer Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif k_baik Integer Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif - Tabel alternatif4

50 Bab III. Perancangan Sistem Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi mengenai rute alternatif dari Jl. HR. Muhammad ke Jl. Raya ITS. Deskripsi dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Struktur tabel alternatif4 Nama Kolom Tipe Data Keterang an Fungsi id Integer Primary Key Menyimpan id rute alternatif nama Character Varying (4000) Menyimpan nama semua jalan tiap rute alternatif panjang Integer Menyimpan total panjang tiap rute alternatif volume Integer Menyimpan total volume tiap rute alternatif kapasitas Integer Menyimpan total kapasitas tiap rute alternatif kepadatan Double Precision Menyimpan total kepadatan tiap rute alternatif kondisi Integer Menyimpan kondisi jalan tiap rute alternatif kecelakaan Integer Menyimpan total angka kecelakaan tiap rute alternatif k_baik Integer Menyimpan total panjang kondisi jalan baik tiap rute alternatif Perancangan basisdata merupakan bagian dari pembuatan SIG, meliputi perencanaan tabel dan perencanaan relasi basisdata. Perancangan Basisdata pada sistem ini dibuat pertama kali pada ArcView yang nantinya akan ditransfer / diexport ke dalam lingkungan PostgreSQL dengan menggunakan Plugins Spit pada Quantum GIS-1.0.2. Pada ArcView pembuatan data atribut pada basisdata dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pada ArcView tampilkan peta dengan format shapefile yang akan diberi data atributnya. Tampilkan peta pada view yang aktif dengan menekan tombol Add Theme ( ) pada toolbar dan pilih peta dengan format shapefile (.shp ) pada direktori. 2. Setelah itu tampilkan tabel yang berisi atribut awal dari peta yang aktif. Dengan mengklik menu Theme Tabel. Hal ini akan menampilkan tabel dengan atribut bawaan dari obyek peta

Bab III. Perancangan Sistem 51 yang ditampilkan. Sehingga masih tidak sesuai dengan data atribut yang kita punya. 3. Untuk mengedit atau memasukan data atribut yang kita punya ke tabel yang ada kita dapat melakukannya dengan mengklik menu Table Start Editing, dapat dilihat pada gambar 3.11. Dengan langkah ini maka tabel siap untuk diupdate atau diedit. Kita dapat menambah dan menghapus field / kolom yang tidak perlu, dan kita sudah dapat memasukkan data atribut yang kita perlukan untuk peta yang kita buat sesuai dengan informasi yang akan disampaikan. Gambar 3.11 Editing Tabel pada ArcView 4. Menambah field / kolom pada tabel untuk data atribut. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengklik menu Edit Add Field Kemudian akan muncul jendela Field Definition untuk memasukkan nama kolom, type variabelnya dan panjang karakter atau nilai variabel. Gambar 3.12 menampilkan penambahan kolom pada tabel.

52 Bab III. Perancangan Sistem Gambar 3.12 Penambahan Kolom Pada Tabel 5. Setelah selesai membuat field pada tabel kita dapat memasukan data atribut pada tabel, kita dapat mengakhiri pengeditan tabel dengan mengklik menu Table Stop Editing. Kemudian muncul jendela yang menanyakan apakah hasil editan kita ingin disimpan apa tidak klik Save untuk menyimpan, dapat dilihat seperti pada Gambar 3.13. Tabel yang kita secara otomatis disimpan dengan format.dbf dengan nama sesuai dengan nama shapefile kita.

Bab III. Perancangan Sistem 53 Gambar 3.13 Tampilan Tabel pada ArcView Untuk mengeksport file dbf ke dalam lingkungan PostgreSQL digunakan pulugin spit pada Quantum GIS-1.0.2. Tampilan utama plugin Spit pada Gambar 3.14 Gambar 3.14 Tampilan Utama Spit

54 Bab III. Perancangan Sistem Untuk mencari file *.shp yang akan diexport klik Add. Lalu pilih filenya, seperti pada Gambar 3.15 dan 3.16. Setelah itu klik ok. Maka file shp sudah tereksport kedalam database postgresql. Gambar 3.15Tampilan Browse File shp Gambar 3.16 Tampilan Daftar File shp Setelah itu tabel yang telah dieksport akan terlihat pada database postgis, seperti pada Gambar 3.17.

Bab III. Perancangan Sistem 55 Gambar 3.17 Database Pada Postgis User juga dapat membuat tabel baru dengan cala Create New Table, selanjutnya mengisikan nama tabel dan kolomnya, seperti pada Gambar 3.18 dan 3.19 berikut.

56 Bab III. Perancangan Sistem Gambar 3.18 Pengisian Nama Tabel Gambar 3.19 Penambahan Kolom Baru

Bab III. Perancangan Sistem 57 3.3 PERANCANGAN TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS Derajat kejenuhan (DS, Degree of Saturation) merupakan rasio volume lalu lintas terhadap kapasitas ruas jalan, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja ruas jalan. Nilai DS ini menunjukkan apakah ruas jalan tersebut mempunyai masalah dengan kapasitas atau tidak jika dihubungkan dengan volume lalu lintas yang lewat. DS bernilai 1 artinya volume lalu lintas sama dengan kapasitas ruas jalan. Dalam perancangan ini tingkat kepadatan (Volume/Capacity) lalu lintas dibagi menjadi 3 seperti pada tabel 3.6, yaitu: Nilai VC antara 0-0.5 = Tidak Padat Nilai VC antara 0.51-1 = Padat Nilai VC lebih besar dari 1 = Sangat Padat ID Jalan Tabel 3.6 Tabel Kepadatan Lalu Lintas Nama Jalan Volume Kapasitas Kepadatan 122 JL. Achmad Yani (CITO) 4000 3300 1.21212121212 198 JL. Achmad Yani (Royal Plaza) 4000 3300 1.21212121212 199 JL. Achmad Yani (Jatim Expo) 4000 3300 1.21212121212 42 JL. Banyu Urip 3134 2714 1.15475313191 77 JL. Kutisari 3941 4334 0.909321642824 76 JL. Jemur Andayani 6045 6721 0.899419729207 91 JL. Raya Semampir 2020 2500 0.808 89 JL. Semolowaru Tengah 2020 2500 0.808 223 JL. Raya Diponegoro (Bawah) 1600 2000 0.8 47 JL. Mastrip 3974 5200 0.764230769231 145 JL. Tembaan 2323 3223 0.720757058641 45 JL. Raya Darmo 6164 8800 0.700454545455 75 JL. Raya Menur 2306 3306 0.697519661222 143 JL. Kalibutuh 4578 6600 0.693636363636 78 JL. Raya Kendangsari Industri 3232 4800 0.673333333333 30 JL. Dupak 4649 6943 0.669595275817 38 JL. Klampis Semolo 2824 4348 0.649494020239 120 JL. Raya Diponegoro (Tengah) 1890 3000 0.63 222 JL. Raya Diponegoro (Atas) 1890 3000 0.63 18 JL. Urip Sumoharjo 4154 6600 0.629393939394

58 Bab III. Perancangan Sistem 204 JL. Ambengan (Kanan) 1309 2100 0.623333333333 203 JL. Ambengan (Kiri) 1309 2100 0.623333333333 208 JL. Anggrek (Bawah) 2215 3554 0.62324141812 172 JL. Anggrek (Atas) 2215 3554 0.62324141812 80 JL. Raya Rungkut Industri 2334 3789 0.615993665875 32 JL. Pasar Turi 3600 5890 0.611205432937 221 JL. Sulawesi (Lion Air) 1340 2200 0.609090909091 175 JL. Biliton 2347 3980 0.589698492462 68 JL. Margomulyo 2099 3666 0.572558647027 6 JL. Menur Pumpungan 2400 4200 0.571428571429 129 JL. Raya Ngagel 3423 6072 0.563735177866 144 JL. Semarang 1949 3528 0.552437641723 13 JL. Margerejo Indah 2500 4600 0.54347826087 119 JL. Pasar Kembang 4943 9108 0.542709705753 155 JL. Ambengan (Tengah) 2324 4343 0.535113976514 159 JL. Walikota Mustajab (panjang) 2487 4660 0.533690987124 8 JL. Ngagel Jaya 2000 3800 0.526315789474 29 JL. Demak 3389 6481 0.52291313069 83 JL. Manyar 2217 4310 0.514385150812 132 JL. HR. Muhammad 2324 4545 0.511331133113 36 JL. Manyar Kertoadi 2200 4310 0.510440835267 74 JL. Raya Nginden 765 1500 0.51 10 JL. Ngagel (Atas) 3093 6072 0.509387351779 12 JL. Dinoyo 3093 6072 0.509387351779 220 JL. Ngagel (Bawah) 3093 6072 0.509387351779 182 JL. Raya ITS 2323 4590 0.506100217865 100 JL. Kaliwaron 2689 5450 0.493394495413 101 JL. Sutorejo 2689 5450 0.493394495413 23 JL. Sutorejo Bawah (Panjang) 1567 3200 0.4896875 95 JL. Sulawesi (Kiri) 1459 3000 0.486333333333 88 JL. Medokan Semampir 1289 2670 0.482771535581 194 JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) 1010 2100 0.480952380952 98 JL. Raya Mulyosari 2100 4549 0.461639920862 210 JL. Prof. DR. Mustopo (Tengah) 1200 2600 0.461538461538

Bab III. Perancangan Sistem 59 3.4 PERANCANGAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN Tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas suatu jalan dilihat dari data angka kecelakaan dijalan tersebut. Seperti pada tabel 3.7 ID Jalan 142 48 Nama Jalan JL. Kalianak JL. Mengganti Tabel 3.7 Tabel Kecelakaan Lalu Lintas Volume Kapasitas Kepadatan Panjang Angka Kecelakaan 2471 6362 0.388399874253 3580 43 0 0 9080 23 47 JL. Mastrip 3974 5200 0.764230769231 7150 21 222 120 81 32 199 198 122 223 102 JL. Raya Diponegoro 1890 3000 0.63 1300 20 (Atas) JL. Raya Diponegoro 1890 3000 0.63 1000 20 (Tengah) JL. Raya Rungkut JL. Pasar Turi JL. Achmad Yani (Jatim Expo) JL. Achmad Yani (Royal Plaza) JL. Achmad Yani (CITO) 2149 4660 0.461158798283 2200 12 3600 5890 0.611205432937 964 10 4000 3300 1.21212121212 1000 10 4000 3300 1.21212121212 800 10 4000 3300 1.21212121212 2000 10 JL. Raya Diponegoro 1600 2000 0.8 500 10 (Bawah) JL. Kenjeran (Kanan) 500 2300 0.217391304348 2430 10 132 JL. HR. 2324 4545 0.511331133113 2250 4

60 Bab III. Perancangan Sistem Muhammad 3.5 PERANCANGAN JALUR ALTERNATIF DENGAN METODE AHP Tahapan perancangan metode AHP dapat dilihat pada gambar 3.20 Gambar 3.20 Blok Diagram Perancangan Sistem Dari Blok diagram diatas dapat dijabarkan proses-proses yang terjadi di dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut : 3.5.1 MENENTUKAN PERMASALAHAN Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam mencari suatu jalur alternatif ke Kampus ITS dari Jalan A. Yani, Jalan. Pasar Turi, dan Jalan Kedung Cowek. Sehingga permasalahan yang akan dibuat adalah bagaimana menentukan jalur alternatif yang sesuai dengan permasalahan yang ada. 3.5.2 MENENTUKAN KRITERIA Langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria. Kriteria yang dibuat merupakan rincian daripada persoalan jalur alternatif diantaranya adalah 1. Panjang jalan 2. Kepadatan jalan 3. Kondisi jalan 4. Rawan kecelakaan

Bab III. Perancangan Sistem 61 3.5.3 MENENTUKAN JALUR ALTERNATIF Jalur alternatif yang memungkinkan untuk menuju ke kampus ITS (JL. Raya ITS) dengan daerah asal dari beberapa jalan, antara lain: Dari Jalan A. Yani pada tabel 3.8 Dari Jalan Pasar Turi pada tabel 3.9 Dari Jalan Kedung Cowek pada tabel 3.10 Dari Jalan HR. Muhammad pada tabel 3.11 Alternatif 1 2 3 4 5 6 Tabel 3.8 Tabel Alternatif dari Jl. A. Yani Nama Jalan JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Ngagel (Atas) - JL. Sulawesi (Kiri) - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Jagir Wonokromo - JL. Raya Nginden - JL. Manyar - JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Jagir Wonokromo - JL. Raya Nginden - JL. Nginden Semolo - JL. Semolowaru - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Margerejo Indah - JL. Raya Jemursari - JL. Raya Nginden - JL. Nginden Semolo - JL. Semolowaru - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Margerejo Indah - JL. Raya Jemursari - JL. Raya Nginden - JL. Manyar - JL. Raya Menur - JL. Menur Pumpungan - JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Jemursari (Pendek) - JL. Jemur Andayani - JL. Kutisari - JL. Raya Kendangsari Industri - JL. Raya Rungkut Industri - JL. Raya Rungkut - JL. Raya Kedung Baruk - JL. Raya Semampir - JL. Semolowaru Tengah - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS 7 JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Jemursari (Pendek) - JL. Jemur

62 Bab III. Perancangan Sistem 8 9 10 11 Andayani - JL. Kutisari - JL. Raya Kendangsari Industri - JL. Raya Rungkut Industri - JL. Raya Rungkut - JL. Panjang Jiwo (Pendek) - JL. Panjang Jiwo (Pabrik Viva) - JL. Raya Nginden - JL. Manyar - JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Jemursari (Pendek) - JL. Jemur Andayani - JL. Kutisari - JL. Raya Kendangsari Industri - JL. Raya Rungkut Industri - JL. Raya Rungkut - JL. Panjang Jiwo (Pabrik Viva) - JL. Raya Nginden - JL. Nginden Semolo - JL. Semolowaru - JL. Klampis Semolo - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya - JL. Pucang Anom Timur - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan - JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Achmad Yani (CITO) - JL. Achmad Yani (Jatim Expo) - JL. Achmad Yani (Royal Plaza) - JL. Stasiun Wonokromo - JL. Ngagel (Bawah) - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan - JL. Raya Menur - JL. Menur Pumpungan - JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS Alternatif 1 2 Tabel 3.9 Tabel Alternatif dari Jl. Pasar Turi Nama Jalan JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Panjang) - JL. Undaan Wetan (Panjang) - JL. Ambengan (Kiri) - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Anggrek (Atas) - JL. Prof. DR. Mustopo (Tengah) - JL. Prof. DR. Mustopo (Kanan) - JL. Dharmahusada - JL. Raya Darmahusada Indah - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Panjang) - JL. Undaan Wetan (Panjang) - JL. Ambengan (Kiri) - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Pacar Keling - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Tambang Boyo (Atas) - JL. Kaliwaron - JL. Sutorejo Bawah (Panjang) - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS

Bab III. Perancangan Sistem 63 3 4 5 6 7 JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo - JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Pacar Keling - JL. Tambang Boyo (Atas) - JL. Kaliwaron - JL. Sutorejo Bawah (Panjang) - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Panjang) - JL. Kali Anyar - JL. Ngaglik - JL. Kapas Krampung - JL. Karang Asem - JL. Kaliwaron - JL. Sutorejo Bawah (Panjang) - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo - JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Residen Sudirman (Bawah) - JL. Tapak Siring - JL. Prof. DR. Mustopo (Kanan) - JL. Raya Dharmawangsa - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo - JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Residen Sudirman (Bawah) - JL. Indrakila - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Raya Dharmawangsa - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Pasar Turi - JL. Tembaan - JL. Jagalan (Pendek) - JL. Keramat Gantung - JL. Gemblongan - JL. Tunjungan - JL. Gubernur Soerjo - JL. Yos Sudarso - JL. Walikota Mustajab (pendek) - JL. Jagung Soeprapto - JL. Ambengan (Tengah) - JL. Ambengan (Kanan) - JL. Residen Sudirman (Atas) - JL. Residen Sudirman (Bawah) - JL. Indrakila - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Dharmahusada - JL. Raya Darmahusada Indah - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS Alternatif 1 2 Tabel 3.10 Tabel Alternatif dari Jl. Kedung Cowek Nama Jalan JL. Kedung Cowek - JL. Putro Agung - JL. Karang Asem - JL. Kali Kepiting - JL.Sutorejo - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS JL. Kedung Cowek - JL. Kenjeran (Kanan) - JL. Tempur Rejo - JL. Raya Mulyosari - JL. Raya ITS

64 Bab III. Perancangan Sistem 3 4 JL. Kedung Cowek - JL. Putro Agung - JL. Karang Asem - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Raya Dharmawangsa - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo Kiri - JL. Manyar Kertoarjo Kanan - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. Kedung Cowek - JL. Putro Agung - JL. Karang Asem - JL. Tambang Boyo (Bawah) - JL. Dharmahusada - JL. Raya Darmahusada Indah - JL. Manyar Kertoarjo Kanan - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS Tabel 3.11 Tabel Alternatif dari Jl. HR. Muhammad Alternatif 1 2 3 4 5 Nama Jalan JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Adityawarman - JL. Ciliwung - JL. Raya Diponegoro (Bawah) - JL. Raya Darmo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya - JL. Pucang Anom Timur - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Adityawarman - JL. Sutorejo Bawah (Pendek) - JL. Ciliwung - JL. Raya Diponegoro (Bawah) - JL. Raya Darmo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Ngagel (Atas) - JL. Raya Gubeng - JL. Biliton - JL. Sulawesi (Lion Air) - JL. Kertajaya (Kiri) - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Ngagel (Atas) - JL. Raya Gubeng - JL. Biliton - JL. Sulawesi (Lion Air) - JL. Kertajaya (Kiri) - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya - JL. Pucang Anom Timur - JL. Kertajaya (Kanan) - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan - JL. Raya Menur - JL. Menur - JL. Manyar Kertoarjo (Samsat) - JL. Manyar Kertoarjo (Kanan) - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS

Bab III. Perancangan Sistem 65 6 JL. HR. Muhammad - JL. May.Jend Sungkono - JL. Patmo Susastro - JL. DR. Sutomo - JL. Polisi Istimewa - JL. Dinoyo - JL. Bung Tomo - JL. Raya Ngagel - JL. Ngagel Jaya Selatan - JL. Raya Menur - JL. Menur Pumpungan - JL. Arif Rachman Hakim (Univ. Narotama) - JL. Manyar Kertoadi - JL. Raya Kertajaya Indah - JL. Raya ITS 3.5.4 MERANCANG HIERARKI PENCARIAN JALUR Setelah permasalahan sudah didapatkan, kemudian kriteria, dan terakhir adalah pilihan, maka barulah dapat dibentuk suatu hierarki. Hierarki pada pencarian jalur alternatif dapat dilihat pada gambar 3.21 Gambar 3.21 Blok Diagram Hierarki 3.5.5 PERANCANGAN PROSES Dari flowchart penghitungan AHP, dapat dilihat pada gambar 3.22, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses menerima masukan dari user / input. Proses input pada perangkat lunak ini berupa nilai riil, nilai yang ada hanya bernilai 1, 2, 3, dan 4. Sehingga semua input yang ada harus diisi oleh user, supaya input dari user dapat dibuat penghitungan berdasarkan metode AHP.

66 Bab III. Perancangan Sistem 2. Proses Penghitungan AHP. Dalam proses ini akan dilakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai prioritas lokal, kemudian setelah semua kriteria sudah terisi, maka akan dilakukan penghitungan prioritas global, sehingga pada akhir proses ini akan didapatkan hasil pilihan yang tepat, yang sesuai dengan minat dan bakat, yang dapat dilihat dari persentase yang terbesar pada prioritas global. 3. Proses menampilkan hasil pilihan / output. Proses ini adalah proses yang terakhir, dimana akan ditampilkan hasil yang berupa saran pilihan jalur alternatif dari beberapa pilihan dengan tampilan berupa nilai rekomendasi berdasarkan persentase yang terbesar pada jalur alternatif tersebut, serta terdapat pula visualisasi peta untuk pilihan jalur alternatif yang memiliki persentase terbesar. Gambar 3.22 Flowchart proses

Bab III. Perancangan Sistem 67 3.6 PERANCANGAN USER INTERFACE Tampilan pada WEB GIS ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu: 1. Tampilan utama peta. 2. Tampilan Informasi Lalu Lintas. 3. Tampilan proses input/output AHP. 4. Tampilan pencarian jalan. 5. Tampilan peng-queri-an data. 3.6.1 Tampilan Utama Tampilan utama pada perangkat lunak ini berisi navigasi untuk peta termasuk di dalamnya legend, layer peta, tool peta (zoom in, zoom out, recenter,dan identify), kemudian terdapat pula tabel untuk mengaktifkan dan menonaktifkan layer. Halaman utama dapat dilihat pada gambar 3.23 Gambar 3.23 Tampilan Utama

68 Bab III. Perancangan Sistem 3.6.2 Tampilan Informasi Lalu Lintas Tampilan informasi lalu lintas ini berisi tentang informasi kepadatan lalu lintas, jam sibuk jalan, serta daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Tampilan kepadatan lalu lintas terdapat pada Gambar 3.24. Tampilan jalan yang sibuk (peak hour) pada jam tertentu terdapat pada Gambar 3.25. Tampilan jalan yang rawan kecelakaan terdapat pada Gambar 3.26 Gambar 3.24 Tampilan Kepadatan Lalu Lintas Dalam peta kepadatan lalu lintas ini, terdapat 3 buah warna pada jalan-jalan yang ada. Warna hitam, apabila jalan tersebut tidak padat, warna kuning bila jalan tersebut padat, dan warna merah bila jalan tersebut sangat padat.

Bab III. Perancangan Sistem 69 Gambar 3.25 Tampilan Jam Sibuk Dalam peta diatas akan dimunculkan jalan yang sedang sibuk pada saat user melakukan request. Pada contoh diatas user melakukan request pada pukul 07:00, maka yang akan tampil adalah jalan-jalan yang sibuk pada jam 07:00. Gambar 3.26 Tampilan Daerah Rawan Kecelakaan

70 Bab III. Perancangan Sistem 3.6.3 Tampilan Input/Output AHP Tampilan input AHP pada perangkat lunak ini berisi pemilihan Daerah Asal, pilihan untuk melihat proses perhitungan AHP atau tidak, serta inputan perangkingan kriteria yang akan diproses dengan metode AHP. Cara pengisian halaman ini adalah dengan memasukkan nilai dari 1 hingga 4 pada kolom AHP yang terletak di bawah kolom Legend, isikan nilai inputnya dengan memperhatikan kriteria yang ada, di mana kriteria tersebut akan menjadi prioritas dalam pemrosesan AHP. User juga harus memilih daerah Asal untuk menuju daerah Tujuan (Jl. Raya ITS). Untuk melihat proses AHP centang pada Lihat Perhitungan AHP. Seperti pada gambar 3.27. Gambar 3.27 Tampilan Input Rangking AHP Setelah selesai memasukkan nilai tersebut, tekan Submit maka pada kolom Proses Perhitungan akan terlihat nilai akhir yang merupakan nilai rekomendasi AHP dalam mencari jalur alternatif. Hasil perhitungan AHP dapat dilihat pada gambar 3.28.

Bab III. Perancangan Sistem 71 Gambar 3.28 Hasil Perhitungan AHP

72 Bab III. Perancangan Sistem Setelah mengetahui hasil dari proses AHP, maka visualisasi jalur alternatif pada peta dari hasil AHP akan muncul seperti gambar 3.29. Dengan mengklik tombol Redraw Map terlebih dahulu. Gambar 3.29 Tampilan visualisasi peta hasil rekomendasi AHP 3.6.4 Tampilan Pencarian Jalan Tampilan pencarian jalan ini digunakan untuk mencari jalan serta visualisasinya. User memasukkan keyword jalan yang akan dicari lalu menekan tombol Cari. Selain itu juga terdapat pilihan Quick View yang langsung mengarahkan peta kedaerah yang dipilih. Seperti pada Gambar 3.30

Bab III. Perancangan Sistem 73 Gambar 3.30 Tampilan Pencarian Jalan Tampilan informasi jalan pada Gambar 3.31, untuk visualisasinya klik Lihat, hasilnya seperti pada Gambar 3.32 Gambar 3.31 Tampilan Hasil Pencarian Jalan

74 Bab III. Perancangan Sistem Gambar 3.32 Tampilan Visualisasi Hasil Pencarian Jalan 3.6.5 Tampilan Peng-queri-an Data Tampilan pengquerian data ini, untuk melakukan kueri sesuai pilihan dari User, seperti pada gambar 3.33. Hasil queri terlihat seperti pada gambar 3.34 Gambar 3.33Tampilan Pilihan Query

Bab III. Perancangan Sistem 75 3.7 Implementasi Gambar 3.34 Tampilan Hasil Query Pada bagian ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan hasil perancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Implementasi sistem meliputi lingkungan implementasi dan implementasi program. 3.7.1 Implementasi Aplikasi Web Pada bagian ini, antarmuka hasil perancangan aplikasi web pada bahasan sebelumnya diimplementasikan dalam script PHP dan disimpan dalam file dengan ekstensi.php. Deskripsi dari implementasi aplikasi web dapat dilihat pada Tabel 3.12. Table 3.12 File Pendukung Aplikasi Web Nama File Keterangan Halaman awal gmap75.phtml Tampilan awal dari web Halaman memproses tampilan peta gmap75.inc.php Mengolah cara menampilkan peta Halaman input AHP ahp.php Menginputkan rangking kriteria Halaman proses AHP config-1.php Memberikan rekomendasi alternatif Halaman melakukan query.php Menampilkan pilihan

76 Bab III. Perancangan Sistem query query yang diambil dari database PostgreSQL Halaman output query tampil_query.php Menampilkan hasil dari query Halaman melakukan pencarian jalan hit-query.php Halaman input keyword jalan Halaman hasil cari_jalan.php Hasil pencarian jalan pencarian jalan Konfigurasi Peta pertama.map Mendefinisikan pembuatan peta Berikut ini adalah penggalan dari file gmap75.inc.php : 1. /* ------------------------------------------------*/ 2. /* look for all layers set to on/off */ 3. /* ------------------------------------------------*/ 4. if (sizeof($http_form_vars) >= 2) 5. { 6. $polayer = $gpomap->getlayerbyname(timur); 7. if ($HTTP_FORM_VARS["timur"]) 8. $polayer->set("status", 1); 9. else 10. $polayer->set("status", 0); 11. 12................. 13................. 14. 15. $polayer = $gpomap->getlayerbyname(sibuk); 16. if ($HTTP_FORM_VARS["sibuk"]) 17. { 18. $jam=date("h.i"); 19. $jam_sekarang=doubleval($jam); 20. $conn_string = "host=localhost port=5432 dbname=skripsi user=postgres password=123456"; 21. $conn = pg_pconnect($conn_string); 22. $counter=0; 23. 24................. 25................. 26. 27. $str2="(".$str_sibuk[gabung].")"; 28. 29. $objclass = ms_newclassobj($polayer); 30.

Bab III. Perancangan Sistem 77 31. $objclass->setexpression("$str2"); 32. 33. $objstyle = ms_newstyleobj ($objclass); 34. $objstyle->color->setrgb (255,255,0); 35. $objclass->label->set("font","fritqat"); 36. $objclass->label->set("type",ms_truetype); 37. $objclass->label->set("size",6); 38. $objclass->label->set("position",ul); 39. Pada baris ke-4, program akan mengecek nilai yang dikirim. Pada baris ke-6, program akan mengambil layer dengan parameter berupa nama layer. Pada baris ke-7, program akan mengecek nilai yang dikirim dari file gmap75.phtml Pada baris ke-8, digunakan untuk mengaktifkan/menampilkan layer. Pada baris ke-10, digunakan untuk menpnaktifkan layer. Pada bagian ini juga dapat dilakukan perhitungan dulu sebelum layer ditampilkan, seperti pada baris ke-15 sampai 38 Pada baris ke-28, program akan membuat object class baru pada layer. Pada baris ke-31, expression dari layer diset agar penggambarannya dinamis. Dimana nilai expression ini dapat berubah-ubah sesuai dengan nilai yang dikirimkan. Baris 33, membuat object Style map baru dari object class yang sudah dibuat pada baris 28. Berikut adalah penggalan program pada file pertama.map yang berisi konfigurasi peta yang akan ditampilkan : 1. NAME "Surabayaku" 2. STATUS ON 3. EXTENT 671961.21 9185242.41 704838.11 9205828.88 4. SIZE 800 600 5. SYMBOLSET "./etc/symbols.sym" 6. FONTSET "./etc/fonts.txt" 7. IMAGETYPE PNG 8. IMAGECOLOR 254 241 215 9. UNITS KILOMETERS 10. 11. WEB 12. IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/" 13. IMAGEURL "/ms_tmp/" 14. END 15. 16. REFERENCE 17. IMAGE images/baru.png

78 Bab III. Perancangan Sistem 18. EXTENT 671961.21 9185242.41 704838.11 9205828.88 19. STATUS ON 20. COLOR -1-1 -1 21. OUTLINECOLOR 0 0 255 22. SIZE 100 80 23. END 24. 25. SCALEBAR 26. IMAGECOLOR 255 255 255 27. LABEL 28. COLOR 0 0 0 29. SIZE SMALL 30. END 31. SIZE 700 5 32. COLOR 255 255 255 33. BACKGROUNDCOLOR 0 0 0 34. OUTLINECOLOR 0 0 0 35. UNITS kilometers 36. INTERVALS 10 37. STATUS ON 38. END 39. 40. 41. 42. LAYER 43. NAME "barat" 44. STATUS ON 45. TYPE POLYGON 46. CONNECTIONTYPE POSTGIS 47. CONNECTION "host=localhost dbname=skripsi user=postgres password=123456 port=5432" 48. DATA "the_geom FROM barat USING UNIQUE gid" 49. 50. UNITS DD 51. SIZEUNITS METERS 52. CLASS 53. NAME "Class01" 54. STYLE 55. COLOR 255 0 255 56. OUTLINECOLOR 64 70 31 57. BACKGROUNDCOLOR 255 255 255 58. ANTIALIAS TRUE 59. END 60. END 61. END 62. 63.................. 64..................

Bab III. Perancangan Sistem 79 Baris ke-1 adalah Objek MAP, merupakan hirarki tertinggi Baris ke-2 mendefinisikan nama peta yaitu surabayaku Baris ke-3 mendefiniskan peta aktif Baris ke-4 mendefinisikan ukuran peta dalam pixel. x menyatakan lebar (800) dan y menyatakan tinggi peta (600). Baris ke-5 mendefinisikan pemakaian simbol Baris ke-6 mendefinisikan batas koordinat yang akan muncul di peta. Nilai xmin, ymin, xmax dan ymax masing-masing menyatakan koordinat bats peta sebelah barat (671961.21), selatan 9185242.41), timur (704838.11) dan utara (9205828.88). Baris ke-7 mendefinisikan format data gambar hasil keluaran MapServer yaitu PNG Baris ke-8 mendefinisikan warna latar dari peta yang dihasilkan yaitu putih. Baris ke-9 mendefenisikan satuan jarak (kilometers) Baris ke-15 sampai 23 mendefenisikan map reference. Baris ke-25 sampai 38 mendefenisikan scalebar. Baris ke-42 mendefinisikan objek layer. Baris ke-43 mendefinisikan nama layer yaitu barat. Baris ke-45 mendefinisikan objek peta dalam layer harus digambarkan berupa polygon. Baris ke-46 mendefenisikan tipe koneksi database, dalam hal ini postgis Baris ke-47 mendefenisikan detail koneksi, berupa host, dbname, user, password, sera port yang digunakan untuk database postgis Baris ke-48 mendefinisikan nama kolom yang digunakan untuk menggambar layer barat, dalam hal ini kolom the_geom. Baris ke-50 dan selanjutnya merupakan lanjutan program dari barisbaris sebelumnya.

80 Bab III. Perancangan Sistem *** halaman ini sengaja dikosongkan ***