HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BEDAH DI RPB RSUD TOBELO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI UGD RSUD POHUWATO

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR, KOMUNIKASI DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE KEDIRI TAHUN 2008

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

JURNAL PENGARUH KUALITAS CARING TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MANADO

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. (Quality of Nursing Care with Patients Satisfaction Level)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

DENNY KURNIAWAN NIM I

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

HUBUNGAN PERAN PERAWAT PELAKSANA DENGAN KEPUASAN PASIEN EXECUTIVE NURSE S ROLE RELATIONSHIP WITHPATIENTS SATISFACTION IN HOSPITAL

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS BETHESDA GMIM TOMOHON

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG TERATAI RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN. Puguh Jaya*,Suratmi** ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Dwi Candra 1, Endang Ratnaningsih 2,Haidir Fitri 3

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IRINA A RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

Transkripsi:

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BEDAH DI RPB RSUD TOBELO THE RELATIONSHIP OF THERAPEUTIC COMMUNICATION NURSE WITH SURGICAL PATIENT SATISFACTION IN RPB HOSPITALS TOBELO Asrinaci Masella, Muhammad Hadi, Esrom Kanine Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. Dosen Fakultas Kerawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. ABSTRAK Komunikasi sering digunakan pada aspek pemberian terapi pada klien. Sehingga komunikasi banyak dikaitkan dengan istilah terapeutik atau dikenal dengan nama komunikasi terapeutik yang merupakan suatu cara untuk membina hubungan yang terapeutik yang diperlukan untuk pertukaran informasi dan perasaan, yang dapat menghubungani perilaku orang lain, mengingat keberhasilan tindakan keperawatan tergantung pada proses komunikasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Penelitian ini menggunakan desin Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang yang termasuk dalam criteria inklusif. Tabulasi silang hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien menunjukkan yang paling besar presentasinya adalah penilaian komunikasi terapeutik perawat pada katagori cukup dengan tingkat kepuasan tidak puas yaitu 34,4%. Uji statistic Spearman Rho menunjukkan Koefisien Korelasi (r)=0,428 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang antara variabel bebas dan terikat. Sedangkan signifikan dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p)= 0,014 yang menunjukkan nilai tersebut <α=0.05 dengan demikian Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Kata Kunci: Komunikasi, Terapeutik, Kepuasan, Pasien Bedah. ABSTRACT Communication is often used in aspects of the client's therapy. So communication is associated with the term therapeutic or known therapeutic communication is a way to build therapeutic relationships necessary for the exchange of information and feelings, which can connect the behavior of others, given the success of nursing actions depending on the communication process. The research aims to determine the relationship of therapeutic communication nurse with surgical patient satisfaction in hospitals Tobelo RPB. This study used a cross-sectional design, the sample in this study amounted to 32 people were included in the inclusive criteria. Cross tabulation of therapeutic nurse communication relationship with the level of patient satisfaction showed the greatest presentation is the assessment of therapeutic communication nurse in enough categories are not satisfied with the level of satisfaction is 34.4%. Spearman Rho statistical test showed correlation coefficients (r) = 0.428 indicates the level of the relationship between independent and dependent variables. While significant of these is the relationship between the two variables (p) = 0.014 which indicates the value <α = 0:05 thereby Ha accepted. The conclusion of this study is that there is a communication with the therapeutic nurse in the surgical patient satisfaction in RPB RSUD Tobelo. Keywords: Communication, Therapeutic, Satisfaction, PatientSurger Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari kegiatan komunikasi. Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan dalam bentuk lambang atau symbol bahasa atau gerak (non verbal) untuk mempengaruhi perilaku orang lain (Notoatmojo, 2007). PENDAHULUAN 42 Keperawatan merupakan profesi yang paling dekat dengan pasien dan keluarga karena berinteraksi selama 24 jam penuh. Peran perawat dalam proses terapeutik sangat diperlukan. Perawat menggunakan dirinya

secara terapeutik dalam membantu pasien dan keluarga (Mulyani, dkk, 2009). Komunikasi sebagai suatu pertukaran pikiran,perasaan,pendapat,dan pemberian nasehat yang terjadi antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama (Suarli, 2010). Komunikasi terapeutik adalah merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar, tujuan dan kegiatannya di fokuskan untuk menyembuhkan klien (Purwaningsi, 2009). Kepuasan klien adalah suatu respon klien terhadap sesuatu yang dirasakan dalam pelayanan yang di berikan. Pelayanan perawat sangat menentukan tingkat kepuasan pasien karena perawat merupakan profesi professional yang perannya tidak dapat dikesampingkan dari semua bentuk pelayanan rumah sakit, karena dibanding dengan tenaga kesehatan lain, jumlah perawat relatif besar (Irwan, 2012) Komunikasi terapeutik yang di lakukan perawat di sejumlah Negara besar atau Negara maju, pada umumnya tidak bermasalah, hal ini karenakan sejumlah rumah sakit memiliki perawat yang professional dan juga pelayanan dan fasilitasnya yang sangat baik.namun tidak semua rumah sakit memberikan pelayanan yang baik.stafford adalah salah satu nama dari Rumah sakit yang ada di Inggris. Rumah sakit Stafford di catat sebagai rumah sakit yang memiliki pelayanan buruk, di mana tingkat kepuasan pasien yakni 58,8%. Hal ini dikarenakan buruknya pelayanan di rumah sakit tersebut (Daren 2013). Menurut Suhaimi (2012), dari hasil pengkajian data manejemen dan pelayanan kesehatan yang dilakukan dari unit rawat jalan RS ISLAM IBNU SINA bukit tinggi desember tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 56% pasien menyatakan kurang puas terhadap pelayanan kesehatan di unit rawat jalan dan 46,66% mengatakan tidak puas dengan pelayanan kesehatan di Rumah sakit Islam Ibnu Sahi. Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh Elisabet (2013), ditemukan bahwa kabupaten Halmahera utara dalam bidang pelayanan kesehatan masih belum maksimal, dimana masih minimnya petugas medis dan sarana prasarana.hal ini yang mengakibatkan ketidak puasan masyarakat dalam menggunakan jasa medis atau pelayanan rumah sakit. Di Halmahera utara sendiri, memiliki 3 rumah sakit yakni Rumah sakit Bergerak, Rumah Sakit GMIH Bethesda dan RSUD Tobelo, dari ketiga rumah sakit tersebut tingkat kepuasan pasien hanya berkisar atara 47,5%-60,88%. Dari survei awal tingkat kepuasan pasien di RSUD Tobelo dari bulan Agustus sampai oktober 2014 di dapati tingkat kepuasan lewat kotak saran pada bulan agustus sebanyak 70%, September 66,5%, oktober 54,5% (Kotak saran RPB RSUD Tobelo),. Dari data yg ada dapat di simpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien di RSUD Tobelo mulai menurun yakni dari 70%-54,5%. Menurut Purwaningsi (2009) dengan menggunakan komunikasi dan hubungan terapeutik yang baik diharapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien, bahwa interaksinya dengan perawat merupakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, perasaan dan informasi dalam mencapai tujuan perawatan yang optimal. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai hubungan komunikasi perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Penelitian ini merupakan penelitian survey analtitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional mengenai Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo di mana variabel bebas dan terikatnya di ukur dalam waktu yang bersamaan (Notoadmojo, 2002). Penelitian Cross Sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada studi ini akan diperoleh prevelensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) di hubungkan dengan penyebab (variabel independen) (Nursalam, 2008). Untuk melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan instrument sebagai Metode 43 pedoman pengumpulan data kuesioner untuk melihat komunikasi keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang perawatan bedah RSUD Tobelo.Data primer diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner kepada semua pasien bedah yang terpilih sebagai sampelyang berisi pertanyaan dan pilihan jawaban yang telah disiapkan tentang komunikasi perawat dengan kepuasan pasien. Jawaban dari kuesioner yang telah di hitung secara manual, selanjutnya di lakukan uji analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji statistic yang sesuai dengan skala data yang tersedia. Metode yang digunakan dalam pengambilan atau pengumpulan data adalah

dengan cara menggunakan kuesioner. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu : identifikasi terhadap responden, pemberian nomor pada lembar kuesioner yang telah di isi oleh responden, memeriksa kembali kelengkapan kuesioner atas jawaban yang diberikan responden. Setelah dipastikan terisi dengan lengkap, maka kegiatan selanjutnya adalah tahap pengolahan data analisa statistic. Hasil Penelitian Analisa Univariat 9 orang, 28% Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 0% umur 16 orang,50% 16-20 tahun 21-30 tahun 31-60 tahun 7 orang, 22% Gambar 5.1 Karakteristik responden berdasarkan umur di RPB RSUD Tobelo bulan februari 2015 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa yang paling banyak 16-20 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau 50%. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Laki-laki,7 orang 22% 0% 0% Perempuan laki-laki Perempuan, 25 orang 78% Gambar. 5.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di RPB RSUD Tobelo bulan Februari 2015. 44

Dari gambar di atas di dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 25 orang atau 78%. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. PT, 11 orang 34% 0% SMP,4 Orang,13% SMA, 17orang 53% SMP SMA Perguruan Tinggi Gambar 5.3.dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan menujukkan bahwa yang paling banyak responden adalah berpendidikan SMA yaitu sebanyak 17 orang atau 53%. 3 minggu,2, 6% Karakteristi Responden Berdasarkan Lamanya hari rawat 1 bulan,26% >1bulan,1, 3% 1-2 minggu 3 minggu 1 bulan > 1 bulan 1-2 minggu,27, 85% Gambar 5.4. dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan lamanya dirawat inap menunjukkan bahwa yang paling banyak yaitu pasien yang di rawat 1-2 minggu sebanyak 27 orang atau 85%. Tabel 5.5 Gambaran Komunikasi Terapeutik Perawat RPB RSUD Tobelo bulan 25 Februari- 24 Maret 2015 No Karakteristik Jumlah Presentase 1 Komunikasi Terapeutik a. Baik 15 46% b. Cukup 17 54% C. Kurang - - Total 32 100% Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan penilaian komunikasi terapeutik sebagian besar cukup yaitu 17 orang atau sebanyak 54%. Tabel 5.6 Gambaran tingkat kepuasan di RPB RSUD Tobelo 25 Februari 24 Maret 2015 No Karakteristik Jumlah Presentase 2 Tingkat Kepuasan Sangat Tidak Puas 5 16% Tidak Puas 19 59% 45

Puas 8 25% Sangat Puas - - Total 32 100% Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan penilaian tingkat kepuasan dapat di katakan bahwa 5 responden merasa sangat tidak puas yakni sebanyak 16%, dan 19 responden merasa tidak puas dengan presentasi sebanyak 59%, dan 8 responden lainnya menjawab puas yakni 25%. Analisa Bivariat Tabulasi Silang Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien Bedah di RPB RSUD Tobelo. Komunikasi Terapeutik Sangat Tidak Puas Tingkat Kepuasan Tidak Puas Puas Total N % N % N % Jumlah % Baik 5 15,6 8 25 2 6,2 15 46,8 Cukup - 0 11 34,4 6 18,8 17 53,2 Kurang - 0-0 - 0 - - Total 5 15,6 19 59,4 8 25 32 100 Koefisien Korelasi Spearman Rho (r ) = 0,428 Signifikansi (p) = 0,014 (<α=0,05) Dari table tabulasi silang hubungan komunikasi teraputik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah menunjukkan yang paling besar presentasinya adalah penilaian komunikasi terapeutik perawat pada kategori cukup dengan tingkat kepuasan 34,4%. Dari hasil analisa hubungan kedua variable di atas dengan menggunakan uji statistic Spearman rho menunjukkan Koefisien Korelasi (r)=0,428 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang antara variable bebas terikat. Sedangkan signifikansi dari hubungan kedua variable tersebut adalah (p) = 0,014 yang menunjukkan nilai tersebut <α=0,05 dengan demikian Ha diterima atau ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Pembahasan Dari table tabulasi silang hubungan komunikasi teraputik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah menunjukkan yang paling besar presentasinya adalah penilaian komunikasi terapeutik perawat pada kategori cukup dengan tingkat kepuasan 34,4%. Dari hasil analisa hubungan kedua variable di atas dengan menggunakan uji statistic Spearman rho menunjukkan Koefisien Korelasi (r)=0,428 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang antara variable bebas terikat. Sedangkan signifikansi dari hubungan kedua variable tersebut adalah (p) = 0,014 yang menunjukkan nilai tersebut <α=0,05 dengan demikian Ha diterima atau ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Data hasil penelitian yang telah dilaksanakan di RPB RSUD Tobelo, berdasarkan tabel 5.5 dan 5.6 menunjukkan bahwa penilaian komunikasi terapeutik perawat sebagian besar cukup, yaitu 17 responden (54%) dan tingkat kepuasan pasien sebagian besar merasa tidak puas, yaitu 19 responden (59%), yang artinya ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Menurut asumsi peneliti hal ini di sebabkan karena 46

1. Berdasarkan table 5.5 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan penilaian komunikasi terapeutik sebagian besar cukup yaitu 17 orang atau sebanyak 54%. 2. Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan penilaian tingkat kepuasan dapat di katakan bahwa 5 responden merasa sangat tidak puas yakni sebanyak 16%, dan 19 responden merasa tidak puas dengan presentasi sebanyak 59%, dan 8 responden lainnya menjawab puas yakni 25%. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang di temukan oleh Patrick Yosin Hirrargi (2013) yakni Kepuasan pasien berdasarkan pelaksanaan komunikasi terapeutik di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2013 masih kurang, yaitu 11 responden puas (11,6%) dan 84 responden tidak puas (88,4%). Hal ini menujukkan bahwa komunikasi terapeutik akan makin efektif jika perawat mampu berinteraksi dengan pasien dengan baik. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Green dan Kreuter (1991) dalam Liliweri (2008), menunjukkan individu individu dalam suatu komunitas atau masyarakat sangat membutuhkan informasi yang sesuai dengan status peranan mereka dalam masyarakat. Adanya hasil penelitian ini yang menunjukkan ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di mungkinkan karena komunikasi terapeutik perawat yang masih kurang efektif dalam setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien bedah. Hal ini juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan dimana dari 32 responden didapatkan data tingkat kepuasan pasien bedah paling banyak adalah pada kategori tidak puas yaitu 19 responden (59%), sedangkan 8 responden (25%) merasa puas dan sisanya 5 responden (16%) merasa tidak puas. Hasil ini juga didukung oleh karakteristik responden yang paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 35 responden (75%) di bandingkan dengan lakilaki. Penelitian yang dilakukan oleh Lupton D. Fenwick J, tahun 2001 mendapatkan bahwa komunikasi yang efektif dapat memungkinkan seseorang dapat memahami dan mengetahui maksud dari komunikasi tersebut. Selain itu ju pasien yang mendapat penjelasan dari perawat yang berbeda, apalagi dengan ekspresi wajah yang tidak ramah, berkomunikasi yang tidak efektif maka pasien tidak dapat menerima komunikasi yang baik dan yang efektif hal inilah yang memungkinkan kebanyakan pasien tidak merasa puas dengan pelayanan medis yang di berikan. Seperti yang di temukan oleh Sawitri (2006) pada penelitiannya tentang Pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap yang menunjukkan ada perbedaan kepuasan pasien sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi terapeutik. Hasil penelitian ini juga seperti yang ditemukan oleh Mejo (2007) tentang hubungan terapeutik, bekerja dalam area kerja antara perawat dan pasien yang dapat memberikan suatu factor yang berarti pada hasil pemberian tindakan. Komponen hubungan komunikasi terapeutik dapat Nampak dari cara perawat dan juga dari penilaian pasien. Kesimpulan 1. Komunikasi Terapeutik perawat pada pasien bedah di RPB RSUD Tobelo sebagian besar pada kategori cukup. 2. Kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo merasa tidak puas atas komunikasi terapeutik perawat dalam tindakan pelayanan yang ada. 3. Ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien bedah di RPB RSUD Tobelo. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi dalam pengembangan ilmu keperawatan khususnya yang terkait dengan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien guna meningkatkan pelayanan kerja maksimal dan bertanggung jawab. 47

2. Bagi Institusi Rumah Sakit Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan sebagai pertimbangan bagi pihak terkait di RSUD Tobelo dalam meningkatkan mutu pelayanan terkait dengan kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah wawasan untuk meningkatkan pengetahuan peneliti. DAFTAR PUSTAKA Daren Staples (2013), Sektor Kesehatan Inggris. From:www.voaindonesia.com/a/sektor -kesehatan-inggris.html akses 10 november 2014. Data observasi RPB RSUD Tobelo dan Register RPB RSUD Tobelo (2014) Elisabet Mangaro (2013) Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara.From ://http.download/fkm/unsrat/vol 1.pdf. akses 8 november 2014. Hirargi (2013),Kualitas pelayanan rumah sakit. http://klinis.wordpress.com diakses tanggal 14 november 2014 Lilweri A (2008), Dasar dasar Komunikasi Kesehatan, Pustaka Belajar, Yogyakarta. Mulyani Sri, Ina Parmastari, Agus Priyanto (2009), Komunikasi dan Hubungan terapeutik Perawat-Klien terhadap kepuasan pra bedah mayor. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol 24.No.3 pdf. Akses 8 november 2014 Mejo (2007), Kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Tugurejo Semarang.http://eprints.undip.ac.iddia kses tanggal 13 november 2014. Notoatmojdjo (2007), Metedologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Nurjannah (2006).Komunikasi Keperawatan : dasar-dasar komunikasi bagi perawat. Muco Medika; Yogyakarta Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatn. Salemba Medika: Jakarta. Purwaningsi Wahyu (2009), Asuhan keperawatan. Nuh Medika ; Jakarta Suarli Yanyan Bahtiar (2010). Manajemen Keperawatan dengan pendekatan Praktis.Erlangga Medical Series: Jakarta. Suhaimi.(2011). hubungan antara komunikasi perawat dan karakteristik pasien dengan kepuasan pasien di unit rawat jalan RS Islam "Ibnu Sina" Bukittinggi.Komunikasi Terapeutik: teori & Praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC 48