BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan yang digunakan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menunjang aktifitas yang semakin kompleks. Kondisi tersebut memicu

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. prioritasnya adalah pembangunan di bidang kesehatan. Untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari. pembangunan sumber daya manusia, yaitu mewujudkan bangsa yang maju

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

I. PENDAHULUAN. dan tantangan strategis, baik dari segi eksternal maupun internal, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi atau industrial competition menjadi persaingan informasi (information

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah mewujudkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. Di dalam puskesmas terdapat suatu unit

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam mewujudkan

Undang-Undang Dasar 1945, secara berkesinambungan hams dilakukan berbagai. optimal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991a), menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pengelola jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah sebagai sarana utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit masa kini menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi di mana perubahan berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama.

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan tetapi juga pada pemenuhan pelayanan jasa masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan bisnis terlebih agar mampu bersaing dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak menstimulus terjadinya pergeseran dan perubahan pola kehidupan

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BABI PENDAHULUAN. keahlian, baik keahlian manajerial maupun keahlian!keterampilan teknikal,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Tentang Klinik BPS Farida Hadjri

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan atau

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan yang digunakan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan publik akan suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan perundangan akan hak-hak setiap warga negara atas barang, jasa atau pelayanan yang disediakan oleh para penyelenggaraan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah. Pada hakekatnya pelayanan publik merupakan tugas utama dalam administrasi negara yang dilakukan oleh aparatur negara. Perkembangan yang muncul di sejumlah negara berkenaan dengan pelayanan publik menunjukkan hasil bahwa penggeseran lebih ke arah penerapan prinsip orientasi pasar dalam memberikan pelayanannya. Di Indonesia sektor kesehatan kurang merata antara daerah yang maju dengan negara yang kurang maju, di media maupun surat kabar banyak daerah-daerah yang kurang maju mengalami nasib yang kurang beruntung dibandingkan dengan daerah yang maju salah satunya dalam hal kesehatan, misalnya banyak balita-balita yang terkena gizi buruk di daerah yang kurang maju, meskipun di daerah maju masih ada juga balita yang terkena gizi buruk, namun tidak sebanyak balita yang berada di daerah kurang mampu. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang

penting untuk pembangunan nasional, bangsa Indonesia akan menjadi negara yang maju dan kuat apabila mewujudkan tiga sektor, yaitu sektor kesehatan, sektor pendidikan, dan sektor keamanan. Sesuai dengan Pancasila yang ke lima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang intinya seluruh rakyat Indoneisa mendapatkan keadilan tanpa memandang agama, suku, dan budaya. Keadilan dalam hal ini mencakup semua hak asasi manusia dalam memperoleh keadilan untuk mendapatkan kesehatan, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Dalam hal kesehatan, baik kesehatan yang dikelola pemerintah maupun yang di kelola swasta yang pasti masyarakat akan mengharapkan agar sektor kesehatan dapat diperoleh dengan sebaik-baiknya tanpa adanya perbedaan dari sudut pandang sosial. Selain itu masalah yang ada di pikiran masyarakat tentang mahalnya harga obat dan terbatasnya obat yang ada di pasaran, sehingga hal ini menjadi alasan masyarakat untuk tidak membeli obat yang ada di tempat-tempat yang notabenenya untuk orang yang mampu. Dengan adanya Puskesmas dapat menekan pengeluaran pelayanan kesehatan terhadap mahalnya harga obat bagi masyarakat yang kurang mampu. Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di seluruh Indonesia, baik itu di kota, desa, maupun di pelosok tanah air. Untuk menjangkau wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan untuk daerah pelosok yang jauh dari sarana pelayanan

kesehatan puskesmas di lengkapi dengan pelayanan rawat inap. Sekalipun telah banyak keberhasilan yang di gapai oleh puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, namun dalam pelaksanaannya masih banyak terjadi kendala-kendala yang dapat menghambat kerja puskesmas secara maksimal. Kendala-kendala tersebut dapat mempengaruhi pemanfaatan puskesmas yang pada ujungnya berpengaruh pada status kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Melalui puskesmas, masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik untuk berobat maupun untuk tes kesehatan. Puksesmas memiliki peranan yang sangat penting terhadap pembangunan kesehatan masyarakat dalam rangka pencapaian visi Indonesia sehat. Sebagai lembaga kesehatan yang bermisi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, puskesmas ini telah berperan dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kepercayaan

yang di berikan masyarakat dan pemerintah terhadap puskesmas tersebut adalah sebuah kehormatan sekaligus amanat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah tersebut, lebih-lebih dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang kesehatan maka puskesmas di tuntut lebih keras berusaha dan meningkatkan profesionalisme dalam bekerja khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adanya bentuk pelayanan kesehatan yang diberkan oleh Puskesmas ini diharapkan pasien akan dapat memberikan penilaian tersendiri terhadap Puskesmas tersebut. Jika pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, maka pasien akan puas, sebaliknya jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka akan menyebabkan kehilangan minat pasien untuk berobat dan ini akan menyebabkan pasien mempunyai pandangan negatif terhadap Puskesmas tersebut, yang akan mengakibatkan menurunnya jumlah pasien akhirnya akan menyebabkan pengurangan keuntungan. Dalam lingkungan global yang semakin ketat dengan masuknya pelayanan yang inovatif di pasaran disatu sisi dan kondisi pasar yang jenuh untuk pelayanan-pelayanan yang monoton disisi lain mengelola loyalitas pasien menjadi tantangan manajerial Puskesmas. Kualitas tingkat pelayanan terhadap kepuasan pasien merupakan suatu proses komplet, sehingga pada akhirnya akan menyangkut manajemen Puskesmas secara keseluruhan. Maka konsep puskesmas perlu untuk selalu diperbaharui dan disempurnakan, sehingga dapat terwujud pelayanan

kesehatan yang bermutu, terjangkau, efektif, dan efisien, merata serta berkesinambungan dalam menyongsong Indonesia Sehat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada era globalisasi ini pemikiran ilmuan dan praktisi tertuju pada bagaimana memberikan pelayanan yang berkualitas. Sebagai lembaga kesehatan yang bermisi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Puskesmas ini telah berperan dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kepercayaan yang diberikan masyarakat dan pemerintah terhadap Puskesmas tersebut adalah sebuah kehormatan sekaligus amanat dan tugas berat yang harus dipikul dengan sungguh-sungguh dan hati penuh keikhlasan, lebih-lebih dengan perkembangan ilmu dan teknlogi dalam bidang kesehatan maka Puskesas ini dituntut lebih keras lagi berusaha dan meningkatkan profesionalisme dalam bekerja khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para pasiennya. Maka dalam sistem pengukuran kinerja yang dibutuhkan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat menilai kinerja seluruh komponen yang ada dalam puskesmas. Berdasarkan informasi yang dihasilkan oleh sistem pengukuran kinerja tersebut, pihak manajemen menentukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan terkini. Hasil analisis kinerja puskesmas dapat dipakai oleh pihak manajemen sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajemen yang terkait dilingkungan puskesmas.

Masalah yang biasa terjadi pada Puskesmas Gayungan Surabaya adalah complain pasien tentang pelayanan yang menyangkut lamanya waktu pelayanan dan keramahan petugas dalam pelayanan. Masalah di atas menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pengukuran kinerja pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Penyediaan pelayanan publik yang berkualitas merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh penyelenggara Negara. Dapat dikatakan salah satu tolak ukur keberhasilan penyelenggara Negara diketahui dari kualitas pelayanan publiknya, sehingga diperlukan pengukuran kinerja terhadap pelayanan publik tersebut. Maka untuk mengukur kinerja pelayanan Puskesmas Gayungan Surabaya, tolak ukur yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengukur kinerja karyawan Puskesmas Gayungan Surabaya dalam memberikan pelayanan kesehatannya? 2. Bagaimana mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Gayungan Surabaya dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis kinerja karyawan Puskesmas Gayungan Surabaya dalam memberikan pelayanan kesehatan. 2. Untuk menilai dan menganalisis bagaimana Pedoman Umum Penyuysunan Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat kualitas kinerja pelayanan terhadap Puskesmas Gayungan Surabaya. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi kepada pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1.4.1. Kontribusi Praktis Dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan bagi pengelola puskesmas Gayungan Surabaya untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan kepuasan pelanggan. 1.4.2. Kontribusi Teoritis Dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang pengukuran kinerja dengan membandingkan teori yang diperoleh dengan praktik yang ada di lapangan dan dapat untuk bahan masukan

pengembangan penelitan lebih lanjut di masa yang akan datang khususnya pengukuran kinerja pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Puskesmas Gayungan Surabaya. 1.4.3. Kontribusi Kebijakan Dapat memberikan informasi tambahan bagi pihak puskesmas Gayungan Surabaya sebagai pertimbangan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta mengetahui tingkat kinerja masing-masing unit instansi pelayanan pemerintah. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya menggunakan indikator non keuanan yang di batasi pada pengukuran kinerja pelayanan terhadap kepuasan pelayanan dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat yang terdapat pada Puskesmas Gayungan Surabaya. Pembatasan masalah pembahasan untuk pengamatan yang diteliti, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem dan prosedur pelayanan pasien puskesmas, untuk menilai dan menganalisis pengukuran fungsi kinerja Sumber Daya Manusia dan fungsi layanan SDM setiap bagian yang berhubungan dengan kinerja karyawan.

2. Wawancara dengan Key Person yang berhubungan dengan data kinerja pelayanan dan tingkat kepuasan pelanggan Puskesmas Gayungan Surabaya dan menyebar Kuesioner. 3. Target dan realisasi jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan publik dalam bidang kesehatan.