1 PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian baik untuk negara ataupun daerah. Peran penting UKM tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

I. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan akan membentuk profesionalisme masing-masing karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan ekonomi nasional yang mengandung berbagai kelemahan struktural yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dinamika lingkungan kerja penuh dengan berbagai tantangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai penghimpun dana masyarakat (financial intermediary)

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan deskripsi mengenai masalah yang diteliti dan

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam memilih produk perbankan. Hal tersebut menjadikan para pelaku industri

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. kebutuhan nasabahnya agar tidak berpindah ke bank pesaing.

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta merumuskan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. pada bagaimana organisasi menghasilkan kompetensi manusia, tetapi juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah mendapatkan orang-orang terbaik dan. mempertahankannya. Pemilik atau pemimpin perusahaan akan mudah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup didalamnya adalah. peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

Transkripsi:

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Agar perusahaan tetap eksis maka harus berani menghadapi tantangan dan implikasinya yaitu menghadapi perubahan dan memenangkan persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. Perkembangan bisnis perbankan dalam negeri, menuntut seluruh stakeholder bekerja menunjukkan kinerja terbaik dengan seluruh sumber daya yang dimiliki. Kinerja sumber daya manusia menjadi hal utama yang harus dikelola dengan baik demi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, karena jasa menjadi produk utama yang ditawarkan dalam dunia perbankan. Penting bagi perusahaan untuk mengupayakan agar karyawan yang terlibat di dalamnya terdorong untuk selalu memaksimalkan performa kerjanya. Performa kerja akan tercermin dari hasil kerjanya. Untuk melihat sejauh mana kinerja individu dalam perusahaan, maka perusahaan perlu melakukan evaluasi pada kinerja yang disebut penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan suatu alat yang dapat membantu karyawan dan perusahaan mencapai tujuannya masing-masing. Menurut Kaymaz (2011) penilaian kinerja berfungsi sebagai alat komunikasi bagi karyawan dalam melihat hasil kerjanya, apakah targetnya tercapai atau tidak sehingga memengaruhi kesuksesan karirnya. Selain itu, standar penilaian kinerja menjadi tanggung jawab perusahaan untuk menetapkan suatu standar yang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Banyak perusahaan yang gagal dalam mengelola kinerja karyawannya disebabkan salah atau tidak tepat dalam menetapkan standar penilaian kinerja, sehingga menyebabkan ketidakpuasan dan menurunnya motivasi yang dirasakan karyawan (Swiercz et al. 2012). Motivasi diperlukan agar karyawan dapat bekerja secara produktif dalam mencapai tujuannya, sehingga penting bagi perusahaan untuk memberikan dan menjaga motivasi pegawai untuk mengarahkan potensi yang dimiliki agar berhasil dan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan maupun disepakati bersama. Motivasi penting karena mendorong perilaku manusia agar mau bekerja keras dan antusias mencapai hasil yang optimal. Faktor motivasi merupakan alat yang digunakan perusahaan sebagai faktor penjaga atau pendorong motivasi karyawan untuk terus bekerja dengan produktif (Cong dan Van 2013). Hal ini sesuai dengan teori harapan yang disampaikan oleh Victor H. Vroom. Expectancy Theory yang dikemukakan Victor H. Vroom pada tahun 1964 bahwa karyawan dimotivasi untuk melakukan kinerja yang baik bila ia meyakini upaya yang dilakukannya akan mengantar ke suatu penilaian kinerja yang baik. Suatu penilaian kinerja yang baik akan mendorong reward organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi dan imbalan itu akan memuaskan tujuan

2 pribadi pegawai tersebut (Robbins dan Timothy 2011). Reward yang diberikan perusahaan pun haruslah yang dianggap berharga oleh karyawan, sehingga dapat memengaruhi perilaku dan produktifitas karyawan (Gabris dan Douglas 2001). Selain itu, perilaku dan persepsi yang baik akan menciptakan suasana positif di lingkungan kerja, sebaliknya perilaku dan persepsi yang negatif akan menciptakan banyak masalah di lingkungan kerja sehingga tidak hanya memengaruhi kinerja individu pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan (Warokka et al. 2012). Bank XYZ merupakan bank devisa yang cukup besar di Indonesia. Bank XYZ mencatat pertumbuhan yang pesat sejak tahun 2003. Di akhir tahun 2012, aset Bank XYZ secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 148,7 triliun dan aset tersendiri Bank sebesar Rp 141,5 triliun. Pada tahun 2012 Bank XYZ mampu menghasilkan laba bersih sebesar 2,3 triliun rupiah. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan laba tahun 2011, yaitu sebesar 2 triliun rupiah (Bank XYZ 2012). Adapun misi Bank XYZ yaitu mentransformasi Bank XYZ menjadi salah satu Bank konsumer dan bisnis terkemuka di Indonesia harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional sehingga memungkinkan perusahaan dapat bergerak secara inovatif untuk menunjang perwujudan misi tersebut. Khususnya sumber daya manusia pada divisi pemasaran. Divisi pemasaran merupakan divisi utama dari Bank XYZ yang berhubungan langsung dengan nasabah dalam menawarkan produk-produk perbankan yang dapat menghasilkan profit bagi perusahaan. Selain itu, divisi pemasaran juga menjadi wajah perusahaan atau dengan kata lain, karyawan pemasaran menjadi pagar pertama yang ditemui oleh nasabah. Namun kenyataannya, saat ini banyak karyawan pemasaran yang belum optimal dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini diindikasikan dengan hasil pencapaian target oleh beberapa cabang utama yang belum maksimal. Pelaksanaan penilaian kinerja yang saat ini dilaksanakan oleh Bank XYZ untuk karyawan pemasaran funding adalah satu tahun sekali. Penilaian tersebut secara rutin dilakukan bersamaan dengan seluruh karyawan Bank XYZ dalam skala nasional. Pelaksanaan yang hanya 1 tahun sekali memang dapat mencerminkan beberapa indikator penilaian kinerja karyawan pemasaran secara kuantitatif. Khususnya indikator pertumbuhan funding, kemampuan pengelolaan nasabah dan hasil penjulan. Ketiga indikator tersebut mendapat porsi sebesar 70% dalam keseluruhan lembar penilaian kinerja. Terdapat sistem monitoring khusus untuk ketiga indikator di atas, sehingga nominal pencapaian terekam dengan jelas. Namun, untuk beberapa indikator penilaian seperti karakter, integritas, kreatif dan inovatif belum ada pencatatan khusus yang dapat membantu pimpinan untuk memberikan penilaian kinerja selama 1 tahun. Salah satu cabang utama, yang memiliki kinerja kurang baik adalah Bank XYZ cabang utama Bekasi. Bank XYZ cabang utama Bekasi yang diresmikan pada tanggal 7 Agustus 2012 merupakan salah satu cabang utama termuda yang dimiliki oleh PT. Bank XYZ, Tbk yang membawahi 15 cabang pembantu dan 2 kantor kas. Berdasarkan data yang diperoleh, didapat data persentase pencapaian target Bank XYZ cabang utama Bekasi yang menjadi cerminan kinerja cabang utama selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1. Pada Tabel 1 dapat dilihat persentase pencapaian target DPK atau hasil penjualan berdasarkan kelompok produk, penjualan produk funding tahun 2012 mampu melampaui target sebesar 124.15 %, Persentase pencapaian produk

3 funding oleh cabang Bekasi yang di atas 100 % pada tahun 2012, mendorong pihak manajemen untuk menetapkan target yang lebih tinggi lagi untuk tahun 2013. Di tahun 2013, peningkatan target penjualan produk funding tidak diiringi dengan pencapaian target yang hanya mampu mencapai 81.44 %. Penurunan persentase pencapaian target produk funding pada akhir tahun 2014 yaitu hanya sebesar 80.72 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa selama 2 tahun berturut-turut pencapaian target penjualan produk funding selalu di bawah target yang telah ditetapkan. Hal ini kemudian menjadi perhatian khusus bagi manajemen Bank XYZ cabang utama Bekasi untuk meningkatkan kinerja tim pemasaran funding di tahun 2015. Tabel 1 Pencapaian target funding Bank XYZ cabang utama Bekasi Desember 2012 Desember 2014 Kelompok Produk Target DPK Tahun Realisasi DPK Persentase 12,803,527,000 Des 2012 15,895,855,000 124.15 Funding 32,223,198,000 Des 2013 26,245,080,000 81.44 Lending 48,618,604,000 Des 2014 39,248,997,000 80.72 10,673,105,000 Des 2012 8,601,092,000 80.59 28,154,719,000 Des 2013 39,756,415,000 141.21 43,638,647,000 Des2014 64,855,133,000 148.62 Sumber: Laporan Internal Bank XYZ cabang utama Bekasi 2012-2014 Minimnya pencapaian target funding oleh karyawan pemasaran Bank XYZ cabang utama Bekasi dapat menjadi indikasi bahwa pemenuhan dana pihak ketiga yang akan digunakan untuk perputaran keuangan oleh Bank XYZ cabang utama Bekasi masih kurang (Tabel 1). Dana pihak ketiga menjadi sumber dana bagi Bank XYZ untuk menyalurkan kredit. Dalam proses pencadangan modal kredit, jika dana pihak ketiga yang dimiliki oleh suatu cabang utama lebih kecil dari jumlah penyaluran kreditnya, maka cabang utama diperbolehkan untuk melakukan pinjaman antar cabang utama. Selama masa peminjaman, cabang utama peminjam harus membayar bunga pinjaman antar cabang utama yang jumlahnya cukup besar yaitu 9 %. Dengan tidak tercapainya target funding Bank XYZ cabang utama Bekasi selama 2 tahun berturut, untuk memenuhi kebutuhan penyaluran kreditnya, Bank XYZ cabang utama Bekasi mau tidak mau melakukan pinjaman antar cabang. Hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, karena jika tidak mampu mengembalikan pinjaman beserta bunga pinjaman, maka menjadi indikasi kerugian bagi cabang utama Bekasi. Oleh karena itu, menjadi penting bagi pihak manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap ketidakberhasilan pencapaian target funding oleh cabang utama Bekasi. Penilaian kinerja menjadi media yang seharusnya dapat membantu proses evaluasi manajemen terhadap ketidakberhasilan tersebut. Penilaian kinerja yang dimiliki oleh Bank XZY beserta sistem yang pendukungnya seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dan divisi HR cabang utama Bekasi untuk membantu pimpinan dalam mendorong kinerja karyawan pemasaran funding. Sistem pemberian reward atas hasil kerja karyawan, dapat dijadikan salah satu faktor

4 yang dimanfaatkan oleh pimpinan untuk mendorong kinerja. Fakta yang berlangsung selama ini adalah, sistem reward atas hasil penilaian kinerja karyawan pemasaran funding diberikan oleh Bank XYZ cabang utama Bekasi hanya mengikuti kebijakan yang telah dibuat oleh kantor pusat. Padahal pimpinan cabang utama memiliki wewenang menetapkan kebijakan sendiri untuk memberikan reward sebagai faktor pendorong motivasi bagi karyawan di cabang utama. Dipaparkan juga oleh karyawan pemasaran funding bahwa dalam proses komunikasi pimpinan dengan karyawan pemasaran funding selama ini selalu dilakukan secara berkelompok. Komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan adalah seputar perkembangan dan hambatan yang dihadapi. Pimpinan hampir tidak pernah melakukan komunikasi dengan masing-masing individu karyawan sehingga karyawan seringkali merasa segan untuk menyampaikan apa saja yang menjadi ganjalan dan harapan mereka. Harapan yang dimiliki karyawan menjadi penting. Dalam teori harapan Victor Vroom, harapan menjadi salah satu faktor yang dapat menjadi pendorong motivasi kerja karyawan. Antara yang diharapkan oleh karyawan dengan faktor pendorong motivasi yang dimiliki oleh Bank XYZ cabang utama Bekasi telah sesuai atau belum dapat diidentifikasi jika pemimpin dan divisi HR dapat memanfaatkan penilaian kinerja dengan sebaik-baiknya. Belum optimalnya pemanfaatan penilaian kinerja untuk mendorong kinerja karyawan pemasaran funding menjadi alasan bahwa diperlukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja karyawan pemasaran funding. Perumusan Masalah Penilaian kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan seharusnya dapat menjadi alat yang mampu menumbuhkan motivasi untuk mendorong produktifitas bagi masing-masing karyawan (Haynes 2007). Selain itu, faktor pendorong motivasi yang digunakan oleh perusahaan sebagai reward atas hasil penilaian kinerja juga menjadi faktor penting dalam mendorong kinerja karyawan. Sehingga dalam pelaksanaannya, penilaian kinerja seharusnya dapat berfungsi sebagai media yang dapat merekam tidak hanya hasil kerja atau prestasi karyawan, namun juga dapat menjadi alat evaluasi bagi perusahaan dalam pemberian faktor pendorong motivasi bagi SDM yang dimilikinya sebagai pendorong kinerja. Melalui penilaian kinerja pihak perusahaan dapat mengetahui potensi yang dimiliki oleh karyawannya, sehingga dapat membuat perencanaan untuk pengembangan karyawan demi mencapai tujuan perusahaan. Namun dari data yang telah dipaparkan di latar belakang, penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh Bank XYZ cabang utama Bekasi belum mampu menjadi pendorong untuk memaksimalkan kinerja karyawan pemasaran funding. Selain itu, apakah faktor pendorong motivasi sebagai imbalan dari hasil penilaian kinerja yang diberikan Bank XYZ cabang utama Bekasi apakah telah memenuhi harapan karyawan pemasaran funding, sehingga dapat membantu manajemen dalam mendorong kinerja karyawan masih belum diketahui. Sehingga terkait dengan permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

5 1. Bagaimana persepsi karyawan pemasaran funding mengenai penilaian kinerja untuk mendorong motivasi kerja di Bank XYZ cabang utama Bekasi? 2. Bagaimana persepsi karyawan pemasaran funding mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi pendorong motivasi kerja di Bank XYZ cabang utama Bekasi? 3. Bagaimana pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja karyawan karyawan pemasaran funding Bank XYZ cabang utama Bekasi? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan yang kemudian berdampak terhadap kinerja karyawan khususnya bagian pemasaran funding. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis persepsi karyawan mengenai penilaian kinerja untuk mendorong motivasi kerja di Bank XYZ cabang utama Bekasi 2. Menganalisis persepsi karyawan pemasaran funding mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong motivasi kerja di Bank XYZ cabang utama Bekasi 3. Menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja karyawan pemasaran funding Bank XYZ cabang utama Bekasi Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa rekomendasi pada perusahaan yang diteliti agar dapat memaksimalkan pengelolaan penilaian kinerja untuk meningkatkan kinerja karyawan yang akan memengaruhi kinerja organisasi. Ruang Lingkup Penelitian Yang akan menjadi responden untuk penelitian ini adalah seluruh karyawan pemasaran produk dana funding di Bank XYZ cabang utama Bekasi. Karyawan pemasaran produk dana funding terdiri dari karyawan berstatus tetap dan berstatus kontrak.