BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis rancangan korelasi yaitu mengkaji hubungan antar variabel yaitu antara variabel dependen dan independen (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendektan cross secsional, yaitu mempelajari dinamika antara faktor pengaruh dengan faktor terpengaruh dalam waktu bersamaan (Murti, 1997). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei lapangan yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan membagikan kuesioner pada responden penelitian (Sugiyono, 2005). B. Populasi dan Sampel (subjek penelitian) 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek penelitian atau sesuatu yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswi kelas VII dan kelas VIII SMP Muhammadiyah Gubug yang berjumlah 84 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana maka peneliti 38
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dengan syarat sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2005). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang memiliki kriteria inklusi subjek penelitian sebagai berikut : a. Perempuan usia 10 sampai 16 tahun b. Masih aktif sebagai siswi SMP Muhammadiyah Gubug c. Siswi kelas VII dan kelas VIII d. Siswi dalam kondisi sehat fisik dan mental e. Bersedia menjadi responden f. Baru dua kali mengalami menstruasi Untuk menentukan sampel penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan untuk kepentingan atau tujuan penelitian tertentu. Sehingga dari populasi yang berjumlah 84 didapatkan sampel sebanyak 39 orang. 39
C. Definisi Operasional, Variabel Dan Skala Penelitian Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengetahuan remaja tentang menstruasi tingkat pengetahuan remaja perempuan untuk mengetahui atau mengingat kembali pengertian tentang menarche, tingkat pengetahuan yang dimaksud: pengertian menarche, menstruasi, usia menarche, dan siklus menstruasi Kuesioner B yang terdiri dari 15 pertanyaan dengan skala guttman, untuk pertanyaan Vavorable: 0 = Salah 1 = Benar Unvavorale: 0 = Benar 1 = Salah Jumlah total skor tingkat pengetahuan, Skor minimal : 0 Skor maksimal : 15 Untuk menjelaskan secara deskriptif maka data dikategorikan sbb: 12 15 = Baik 9 11 = Cukup < 9 = Kurang Rasio Umur lamanya kehidupan seseorang, dihitung sejak ulang tahun pertama sampai pada ulang tahun terakhir saat dilakukan penelitian yang dihitung dengan angka tahun Kuesioner A yang terdiri dari 4 pertanyaan tentang karakteristik responden yang berbentuk esai Usia responden 10-16 tahun Interval Modal ekonomi (uang yang dimiliki remaja) jumlah penghasilan yang dimiliki oleh remaja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup khususnya kebutuhan informasi kesehatan terkait dengan menarche Kuesioner A yang terdiri dari 4 pertanyaan tentang karakteristik responden yang berbentuk esai Jumlah pemasukan per hari, untuk menjelaskan secara deskriptif maka data dikategorikan sbb: < Rp.2000 = Sedikit Rp. 2000-4000= Cukup > Rp.4000 = Banyak Rasio Tingkat kecemasan perasaan tidak nyaman, ketakutan yang terjadi terhadap datangnya menarche yang dimanifestasikan oleh gejala fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku Kuesioner C yang terdiri dari 16 pertanyaan dengan skala likert, untuk pernyataan Vavorable: 1= tidak ada cemas 2= cemas ringan 3= cemas sedang 4= cemas berat 5= panik Unvavorable: 1 = panik 2 = cemas berat 3 = cemas sedang 4 = cemas ringan 5 = panik Jumlah total skor tingkat kecemasan, Skor minimal : 16 Skor maksimal : 80 untuk menjelaskan secara deskriptif maka data dikategorikan sbb: 16-28= Tidak ada cemas 29-41= Cemas ringan 42-54= Cemas sedang 55-67= Cemas berat 68-80= Panik Interval 40
D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari responden dengan pengisian kuesioner tentang tingkat kecemasan. Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas responden (nama, umur, kelas, uang saku) data tentang menarche meliputi usia responden saat menarche dan pengetahuan responden saat menstruasi. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung atau penunjang dari data primer khususnya yang memiliki relevansi dengan topik penelitian yang dibahas. Data sekunder merupakan gambaran umum SMP Muhammadiyah Gubug yang diperoleh dari TU (Tata Usaha) sekolah tersebut. 3. Prosedur Pengumpulan Data a. Peneliti meminta persetujuan dari kepala sekolah SMP Muhammadiyah Gubug untuk melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah Gubug yaitu dengan memberikan surat permohonan ijin sebagai tempat dilakukannya penelitian. b. Peneliti memohon persetujuan siswi SMP Muhammdiyah Gubug untuk bersedia menjadi responden penelitian, bila siswi bersedia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan atau informed consent. c. Responden diberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan diminta untuk mengisi kuesioner. 41
d. Setelah diisi, responden diminta untuk segera mengembalikan kuesioner penelitian tersebut pada peneliti untuk menilai tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan responden tentang menstruasi 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri atas kuesioner A digunakan untuk mengetahui data atau karakteristik sampel penelitian (nama, umur, kelas, Uang saku), kuesioner B digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan sampel penelitian tentang menstruasi, dan kuesioner C digunakan untuk mengetahui tingkat kecemasan sampel penelitian saat menarche. Instrumen penelitian dibuat sendiri oleh peneliti berupa kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk kuesioner B dan 20 pertanyaan untuk kuesioner C, maka perlu dilakukan uji coba melalui kegiatan pilot study pada remaja MTS Miftahul Ulum, Mranggen, Demak yang berjumlah 10 orang yang diambil dengan acak. Kegiatan uji coba ini untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner. E. Metode Pengolahan Dan Analisa Data (Termasuk Validitas dan Reliabilitas Instrumen) 1. Pengolahan Data Pengolahan data penelitian dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 42
a. Editing Berfungsi untuk meneliti kelengkapan data diantaranya kelengkapan identitas responden, kelengkapan lembar kuesioner, dan kelengkapan pengisian kuesioner yang dilakukan ditempat pengambilan data sehingga bila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera. b. Coding Mengklasifikasikan data yang diperoleh dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angket, kemudian dimasukkan ke dalam lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya dan pengolahan data. c. Skoring (penilaian) Pada tahap ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. d. Data entry (memasukkan data) Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pemprosesan data, yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data dari kuesioner ke dalam paket program komputer. e. Processing Setelah diedit dan diberi kode, data diproses melaliu program SPSS versi 11.5 for windows. f. Tabulating Memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria. 43
g. Cleaning Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai (Marzuki, 2002). 2. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Untuk mengetahui kevalidan instrumen tentang tingkat pengetahuan remaja mengenai menstruasi dan tingkat kecemasan remaja putri saat menarche maka perlu dilakukan uji coba melalui kegiatan pilot study. Kegiatan pilot study dalam uji validitas pada penelitian ini dilakukan pada remaja MTs Miftahul Ulum Mranggen Demak dengan jumlah responden sebanyak 10 orang (Arikunto, 2002). Pengambilan tempat tersebut dilakukan dengan alasan tempat tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama dengan karakteristik objek penelitian. Untuk mengetahui korelasi antara masing-masing item pernyataan dengan skor total, maka teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson product moment. Berdasarkan hasil uji korelasi pada kuesioner B tentang tingkat pengetahuan remaja mengenai menstruasi, didapatkan bahwa dari 15 item pernyataan dinyatakan bahwa semua item pernyataan berkorelasi atau signifikan (p < 0.05). Hasil uji validitas kuesioner tentang tingkat pengetahuan remaja mengenai menstruasi dikatakan valid apabila r hitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada r tabel. Berdasarkan uji validitas kuesioner tentang tingkat pengetahuan remaja mengenai 44
menstruasi diperoleh rhitung dalam rentang (0.6688-0.9280) artinya kuesioner tingkat pengetahuan remaja mengenai menstruasi tersebut valid karena nilai rhitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada rtabel (0.632), sehingga kuesioner tingkat pengetahuan remaja mengenai menstruasi tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Selanjutnya untuk uji korelasi pada kuesioner C tentang tingkat kecemasan remaja putri saat menarche, didapatkan bahwa dari 20 item pernyataan dinyatakan bahwa semua item pernyataan berkorelasi atau signifikan (p < 0.05). Hasil uji validitas kuesioner tentang tingkat kecemasan remaja putri saat menarche dikatakan valid apabila rhitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada r tabel (0.632). Berdasarkan uji validitas kuesioner tentang tingkat kecemasan remaja putri saat menarche diperoleh 4 pernyataan yang tidak valid yaitu item pernyataan nomor 8 dengan r hitung 0.4259, pernyataan nomor 10 dengan r hitung 0.5474, pernyataan nomor 11 dengan rhitung - 0.2089, pernyataan nomor 13 dengan r hitung 0.3421. Sehingga dari 20 pernyataan tersebut terdapat 16 pernyataan yang valid yaitu dengan rhitung dalam rentang (0.7475-0.9465) artinya kuesioner tingkat kecemasan remaja putri saat menarche tersebut valid karena nilai r hitung untuk semua item penyataan lebih besar dari pada r tabel (0.632), sehingga kuesioner tingkat kecemasan remaja putri saat menarche tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. 45
3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2002). Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jadi jika sebuah pernyataan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak dilanjutkan untuk diuji reliabilitas. Pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya. Menurut Sugiyono (2005), pengujian reliabilitas digunakan dengan rumus koofisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan komputer. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen caranya adalah dengan membandingkan nilai r tabel dengan alpha. Pernyataan dikatakan reliabel dengan ketentuan bila alpha lebih besar dari pada r tabel (0.60). Berdasarkan uji reabilitas kuesioner B tentang tingkat pengetahuan remaja mengenai menstruasi dan kuesioner C tentang tingkat kecemasan remaja putri saat menarche diperoleh alpha pada kuesioner B adalah = 0.9663 dan pada kuesioner C adalah = 0.9808 artinya kuesioner tersebut reliabel karena nilai tersebut lebih besar dari pada nilai r tabel (0.60). 4. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Hastono, 2001). Analisis univariat dilakukan dengan mendeskripsikan karakteristik responden, tingkat pengetahuan, dan tingkat kecemasan pada siswi SMP Muhammadiyah Gubug. 46
Analisis univariat digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk data numerik terutama ukuran-ukuran tendensi sentral yang berdistribusi normal (standar deviasi) data tidak normal (mean, median, modus, minimal, maksimal) dan data kategorik dengan tabel distribusi frekuensi. b. Analisis Bivariat Untuk menguji korelasi kerakteristik dan pengetahuan tentang menstruasi dengan tingkat kecemasan remaja putri saat menarche, sebelumnya peneliti melekukan uji kenormalan data untuk jenis data numerik. Hasil uji normalitas data didapatkan bahwa data umur responden didapatkan hasil p-value = 0,019 < 0,05 dan data jumlah uang saku responden didapatkan hasil p-value = 0,026 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data karakteristik umur dan jumlah uang saku responden berdistribusi tidak normal. Sedangkan untuk data tingkat pengetahuan responden didapatkan hasil p-value = 0,186 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal, dan data tingkat kecemasan responden saat menarche didapatkan hasil p-value = 0,464 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkian hasil uji normalitas data di atas maka untuk menganalisis hubungan karakteristik umur dan jumlah uang saku responden dengan tingkat kecemasan responden saat menarche digunakan uji korelasi Rank Spearman. Sedangkan untuk menagalisis 47