HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA SKRIPSI. Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA ALAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.DAN LIRIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS DENGAN KINERJA

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan mengelola sumber daya manusia yang baik merupakan suatu langkah awal

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan khususnya yang bergerak

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian syarat

Rena Marliana F

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. guru dalam proses pembelajaran. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru tidak

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SUJIWO KUSUMA KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja

andilnya secara maksimal kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BABl PENDAHULUAN. Pelayanan publik menurut Thoha (1994) merupakan suatu kegiatan yang harus

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BERORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA UNIT BOLA BASKET UMS NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UMI FARIDA FEBRIANI F 100 090 068 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UMI FARIDA FEBRIANI F 100 090 068 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ii

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA Yang diajukan oleh : UMI FARIDA FEBRIANI F 100 090 068 Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Telah disetujui oleh : Tanggal 23 Februari 2013 iii

iv

ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT.TYFOUNTEX INDONESIA, GUMPANG-KARTASURA UMI FARIDA FEBRIANI Drs. MOHAMMAD AMIR, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Kedisiplinan kerja bagi karyawan merupakan suatu hal yang mutlak, karena dalam suatu organisasi terdiri dari sejumlah karyawan dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Kedisiplinan kerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu yang turut menentukan tercapainya tujuan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kedisiplinan kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus menerus oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pendisiplinan yang tepat bagi setiap karyawan. Bila disiplin tidak dapat ditegakkan, maka tujuan organisasi tidak dapat tercapai. Salah satu variabel yang diasumsikan berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja yaitu komitmen organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja; 2) tingkat komitmen organisasi dan disiplin kerja; 3) peran komitmen organisasi terhadap disiplin kerja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan studi populasi karena seluruh subjek yang menjadi anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Tyfountex Indonesia bagian personalia. Alat ukur yang digunakan yaitu skala komitmen organisasi dan skala disiplin kerja. Teknik analisis data mengggunakan analisis product moment. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada karyawan PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang-Kartasura dengan r sebesar 0,595 dengan p = 0.000 ( p < 0,01). Sedangkan peranan atau sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap disiplin kerja sebesar 35,5 %, yang berarti masih terdapat 64,5 % faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja diluar variabel komitmen organsisasi. Hasil penelitian menunjukkan rerata empirik komitmen organisasi sebesar 101,44 dan rerata hipotik sebesar 92,5, kondisi ini menggambarkan komitmen organisasi pada subjek penelitian tergolong sedang. Sedangkan rerata empirik disiplin kerja sebesar 117,04 dan rerata hipotik sebesar 95 yang berarti disiplin kerja pada subjek penelitian tergolong tinggi. Kata kunci : Komitmen Organisasi dan Disiplin Kerja. 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan hal yang mendasar dimana dalam mengimbangi dan memenuhi tuntutan bisnis yang lebih kompetitif sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki perilaku kerja yang positif, seperti komitmen kerja yang tinggi pada perusahaan, disiplin, inovatif, proaktif, mampu berorientasi pada kepuasan pelanggan (Robbins dalam Winahyu, 2007). Menurut Theo Haiman (Nawawi, 2003) disiplin adalah suatu kondisi yang tertib, dengan anggota organisasi yang berperilaku menerima sanksi-sanksi bila melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi perusahaan, misalnya adanya kesadaran kesediaan menaati peraturan, kesediaan bertanggung jawab, kesanggupan individu untuk melakukan pekerjaan dengan sikap jujur. Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, sebelum masuk dalam sebuah organisasi, seorang karyawan tentu mempunyai aturan, nilai, norma sendiri, yang merupakan proses sosialisasi dari keluarga atau masyarakatnya. Seringkali terjadi aturan, nilai dan norma diri tidak sesuai dengan aturan-aturan organisasi yang ada. sepantasnya dan memandang Penegakaan kedisiplinan peraturan organisasi sebagai perilaku yang dapat diterima. Pelaksanaan disiplin hendaknya dilakukan secara sukarela, patuh dan taat serta mau karyawan merupakan sesuatu yang penting bagi suatu organisasi, sebab dengan kedisiplinan akan membuat pekerjaan yang dilakukan semakin 2

efektif dan efisien. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Tindakan indisipliner yang masih sering terjadi merupakan bukti rendahnya kualitas kerja karyawan terutama masalah mentalitas dan budaya kerja. Pada umumnya karyawan tidak memiliki inisiatif sendiri untuk bekerja dengan baik, harus ada tawaran ataupun teguran dari atasan baru kemudian mereka bekerja lebih baik. Dari tindakan indisipliner tersebut terdapat karyawan yang datang terlambat, karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan target perusahaan, karyawan yang tidak masuk kerja tanpa surat keterangan lebih dari dua hari, pemakaian seragam karyawan yang tidak sesuai dengan aturan dan pada saat jam kerja ada karyawan yang berbincang-bincang dengan santai yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan bahkan ada karyawan yang bermain game dikomputer untuk mengisi waktu. Selain itu, karyawan yang tidak masuk karena sakit sebanyak 1,7 persen, karyawan yang ijin karena keperluan lain sebanyak 0,5 persen, dan karyawan yang mendapat ijin atas rekomendasi dari 3

atasan sebanyak 0,3 persen untuk sementara waktu pihak (wawancara dengan kepala bagian perusahaan melakukan personalia dan kepala serikat pekerja nasional (SPN) PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang-Kartasura). Sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan antara lain dengan cara teguran lisan dan teguran tertulis. Teguran lisan, yaitu atasan memanggil karyawan yang bersangkutan yang telah melanggar aturan dengan memberikan teguran secara pemberhentian sementara ataupun pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan yang bersangkutan (wawancara dengan karyawan bagian personalia PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang-Kartasura). Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus menerus. Proses tersebut dapat efektif, maka pemimpin perlu langsung. Adapun teguran secara memperhatikan prinsip-prinsip tertulis dilakukan apabila karyawan yang telah melanggar peraturan dan tidak mengindahkan peringatan yang diberikan secara lisan maka atasan akan memberikan surat peringatan konsisten, adil, bersikap positif dan membuat suatu komitmen peraturan dalam organisasi atau perusahaan. Berkaitan dengan hal diatas Modway (Priyatama, 2008) menyatakan yang ditujukan langsung kepadanya. bahwa karyawan yang memiliki Apabila karyawan tidak mengindahkan semua peringatan yang diberikan kepadanya, maka komitmen tinggi pada organisasi akan lebih termotivasi untuk hadir dalam organisasi dan berusaha 4

mencapai tujuan organisasi. Menurut Greenberg dan Baron (Winahyu, 2007) mengemukakan bahwa karyawaan yang memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi mempengaruhi perkembangan dari psikologi organisasi, terutama adanya keterkaitan dengan turn over. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis cenderung lebih stabil dan produktif merumuskan pertanyaan penelitian sehingga lebih menguntungkan organisasi. Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi atau peusahaan seringkali menjadi hal yang sangat penting dan sering menjadi syarat untuk masuk kedalam sebuah organisasi. Katz dan Kahn (Suseno, 2010) menyatakan bahwa komitmen yang tinggi akan membuat perusahaan lebih kompetitif karena para karyawan yang berkomitmen tinggi biasanya kreatif dan inovatif. Meyer dan Allen (Priyatama, 2008) mengemukakan bahwa komitmen organisasi menjadi suatu sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja karyawan? Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul : Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Disiplin Kerja Karyawan PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang - Kartasura. B. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja karyawan. variabel yang multidimensional yang 5

METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang Kartasura bagian personalia yang berjumlah 50 karyawan. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Tyfountex Indonesia bagian personalia. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian populasi. D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran psikologis dengan menggunakan skala komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Mayer dan Allen (Umam, 2010) yang merumuskan tiga dimensi komitmen dalam organisasi yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Sedangkan skala disiplin kerja dalam penelitian ini menggunakan skala disiplin kerja yang disusun oleh Kusumasi (2011) berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Kaho (2001), yaitu kesadaran pegawai untuk hadir di kantor pada hari kerja, kewaspadaan pegawai dalam menggunakan bahan-bahan dan alatalat kantor, kemampuan kerja pegawai dalam melaksanakan dan mengerjakan tugasnya, semangat kerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, dan ketatan pegawai dalam mengikuti cara kerja yang telah ditentukan. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dan disiplin kerja karyawan PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang-Kartasura adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson. 6

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,595, p = 0,000 (p < 0,01) maka dapat dikatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan penulis, yaitu ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja. Artinya semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin tinggi pula tingkat disiplin kerja yang diperoleh dan sebaliknya semakin rendah komitmen organisasi maka semakin rendah pula tingkat disiplin kerja yang dirasakan karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan kerja karyawan disuatu perusahaan merupakan suatu hal yang mutlak harus ada karena suatu perusahaan atau organisasi tidak hanya memilki satu atau dua orang karyawan yang bekerja didalamnya melainkan sejumlah karyawan yang masingmasing memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda sehingga tindakan perbaikan perlu dilakukan sesuai kebutuhan mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Lewin (Ranupandojo dan Husnan, 2000) yang mengemukakan bahwa pentingnya moral yang sehat dan sadar akan arti disiplin dalam benak karyawan berpengaruh pada tingkat disiplinnya, jika telah mendarah daging maka disiplin menjadi suatu kebiasaan dan dengan sukarela melaksanakannya, sedangkan jika 7

tidak maka akan berpengaruh pada tingkat disiplin itu sendiri. Moral dan semangat dapat tercermin dari komitmen kerja yang tinggi terhadap perusahaan. dengan rerata hipotetik sebesar 92,5. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi pada karyawan tergolong sedang. Sedangkan disiplin kerja pada karyawan termasuk tinggi. Komitmen organisasi Dilihat dari hasil rerata empirik merupakan salah satu faktor yang penting juga dalam mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Karena secara psikologis karyawan dalam menjalankan pekerjaan pada suatu perusahaan, merupakan individu yang membawa karakteristik yang berbeda, dan memiliki kebutuhankebutuhan yang juga berbeda-beda, sehingga harus ada suatu pengikat sikap dan perilaku di dalam perusahaan agar terjadi suatu kesatuan yang utuh dan hubungan yang dinamis (Priyatama, 2008). Hasil penelitian menunjukkan rerata emprik pada variabel sebesar 117,04 dengan rerata hipotetik sebesar 95. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada karyawan dengan nilai r sebesar 0,595 dengan p = 0,000 atau p < 0,01. Artinya semakin tinggi komitmen organisasi seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula tingkat disiplin kerjanya. komitmen organisasi sebesar 101,44 8

2. Komitmen organisasi pada subyek tergolong sedang. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 101,44 dengan rerata kepada karyawan secara kontinu terhadap pekerjaan karyawan. Perusahaan juga harus memberikan suatu cara untuk hipotetik (RH) sebesar 92,5. meningkatkan komitmen Sedangkan disiplin kerja pada subyek tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 117,04 dengan rerata hipotetik (RH) sebesar 95. 3. Peranan atau sumbangan efektif sebesar 0,355 sehingga komitmen organisasi berpengaruh terhadap displin kerja sebesar sebesar 35,5%, maka masih terdapat 64,5% pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. organisasi pada karyawan dengan cara mengoptimalkan aspek-aspek yang ada pada komitmen organisasi, yaitu a. Affective commitment, dengan cara berusaha menimbulkan keyakinan pada karyawan bahwa apa yang menjadi nilai dan tujuan organisasi memiliki kesamaan dengan nilai dan tujuan pribadi karyawan. b. Continuence commitment, Berdasarkan kesimpulan dengan cara memberi penjelasan diatas, maka dapat diberikan saransaran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan Melakukan pengawasan dan menerapkan disiplin yang ketat rasional pada karyawan mengenai untung ruginya mereka bertahan dalam organisasi, dan perusahaan perlu menyajikan fasilitas-fasilitas yang dapat mengikat karyawan 9

dalam perusahaan serta terlibat pekerjaan dengan baik dan penuh dalam proses organisasi, mengedepankan kepentingan diantaranya adalah pemberian tunjangan kepada karyawan. c. Normative commitment, dengan cara mengikutsertakan karyawan untuk berpartisipasi penuh dalam tujuan perusahaan, menumbuhkan tanggung jawab, umum daripada kepentingan pribadi, menumbuhkan rasa senang dan bangga serta keinginan yang kuat pada diri karyawan untuk menjadi bagian dari perusahaan, sehingga karyawan terpacu untuk bekerja loyalitas/kewajiban terhadap organisasi. moral lebih giat, dan menerima penuh dan menjaga nama baik 2. Bagi Karyawan PT. Tyountex Indonesia, Gumpang-Kartasura Diharapkan karyawan dapat mencapai disiplin kerja yang tinggi sehingga meningkatkan kemajuan bagi perusahaan yaitu dengan cara memahami dan melaksanakan nilai dan tujuan organisasi secara baik dan benar, menumbuhkan kemauan untuk bekerja keras bagi kepentingan organisasi, dapat menyelesaikan perusahaan dan melaksanakan setiap kegiatan dan tugas dengan baik. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengetahui tingkat ataupun peningkatan disiplin kerja dari komitmen organisasi karyawan atau dari variabel lain yang dapat meningkatkan disiplin kerja. 10

Penulis menyarankan untuk lebih memperluas populasi, melengkapi dengan teknik pengumpulan data yang lain atau menyertakan variabel dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja seperti kepuasan kerja, prestasi kerja, produktivitas kerja, karakteristik pekerjaan, lingkungan pekerjaan, gaya kepemimpinan, dan persepsi terhadap atasan. DAFTAR PUSTAKA Kaho, Y.R. 2001. Pengukuran Disiplin Kerja. Jurnal Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Vol. 19. No. 2, hal 116-138. Kusumasasi. 2011. Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Efektivitas Kerja Pegawai Negri Sipil. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakata : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Priyatama. A.N. 2007. Efektivitas Pelatihan Motivasi Intrinsik Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan. Jurnal Berkala Psikologi. Vol.10. No. 1, Mei 2008 : 68-79. Ranupandoyo, H dan Husnan, S. 2000. Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE. Suseno, M.N. 2010. Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepemimpinan Transformasionla Terhadap Komitmen Organisasi Dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi. Vol.1. No.1, Juni 2010 : 94-100. Utomo, W. 2010. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan PT. Tainesia Jaya Wonogiri. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Winahyu, L. 2007. Perbedaan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Atasan Berdasarkan Komitmen Pada Organisasi. Phoresis, Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi, 2007, Vol. 9. No. 2, 134-153. Nawawi, H. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. 11