NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Kiky Putri Anjany J

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Kiky Putri Anjany J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

PENGARUH PENYULUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI KOTA MANADO

TINJAUAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap terjadinya resistensi akibat pemakaian yang irasional

Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG DI APOTEK X KOTA PANGKALPINANG

Dian Rahayu Muliani D3 Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. sering terjadi pada penggunaan antibiotik, baik dengan menggunakan resep

INTISARI HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 06 DAN 07 DUSUN II TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA BUMI JAYA KECAMATAN PELAIHARI

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kesembuhan penyakit dan komplikasi yang mungkin timbul.

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Jalan Tentang Penggunaan Antibiotika di Puskesmas Wilayah Karanganyar

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya dari seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dapat diartikan

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KAJIAN SWAMEDIKASI DIARE PENGHUNI KOST WILAYAH GATAK, PABELAN, KARTASURA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRAKTIK PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) OLEH BIDAN DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

HUBUNGAN HIPOTIROIDISME DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PRIA di KECAMATAN NGARGOYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN JERAWAT PADA SISWA KELAS 3 MTS NU MIFTAHUL FALAH KUDUS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

KARAKTERISTIK MASYARAKAT DAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA BEBAS DI KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN. Oleh HANA LARASSATI NIM:

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORIK AKUT (IRA) BAGIAN BAWAH PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RSUD SUKOHARJO

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA NAPZA DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DEMAM BERDARAH DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN SIKAP PERSONAL HYGIENE DI SMK NEGERI 1 NGAWEN GUNUNGKIDUL KARYA TULIS ILMIAH

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP TERHADAP OTORITAS GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA T E S I S.

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANTIBIOTIK PADA PENGUNJUNG APOTEK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA LULUSAN SARJANA KEDOKTERAN UNS ANGKATAN 2005 YANG IPK-NYA DI ATAS 2,75 DENGAN IPK-NYA DI BAWAH 2,75 SKRIPSI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH

HUBUNGAN ANTARA AKSES KE GERAI FAST FOOD DENGAN KONSUMSI FAST FOOD PADA SISWA KELAS XI DAN XII DI MAN 2 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

KAJIAN SWAMEDIKASI DIARE PENGHUNI KOST WILAYAH GATAK, PABELAN, KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIA YANG BEKERJA SHIFT DAN NON SHIFT DI PT TYFOUNTEX KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NURLAINIYAH KARTIKA SARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KEJADIAN SKIZOFRENIA PADA USIA DEWASA MUDA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG SKRIPSI

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MEMILIH OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CBIA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ANDROPAUSE PADA PEKERJA PRIA PT. DANLIRIS, SUKOHARJO SKRIPSI

PERBEDAAN PERSEPSI LINGKUNGAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA INTROVERT DAN EKSTROVERT DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

PERBEDAAN TITER TROMBOSIT DAN LEUKOSIT TERHADAP DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ANAK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI ANTIBIOTIK DANPENGGUNAANANTIBIOTIK TANPA RESEP DOKTER PADA PELAJAR KELAS X, XI, XII DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh: Kiky Putri Anjany J500120022 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI ANTIBIOTIK DAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TANPA RESEP DOKTER PADA PELAJAR KELAS X, XI, XII DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Latar Belakang: Antibiotik merupakan obat yang sangat dikenal dan tergolong obat yang banyak digunakan oleh masyarakat luas sehingga menimbulkan tindakan penyalahgunaan antibiotik. Bentuk dari tindakan penyalahgunaan antibiotik yang paling sering adalah tindakan pengobatan mandiri (swamedikasi) berupa penggunaan antibiotik tanpa resep dokter oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk pelajar. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, akan memberikan banyak dampak, seperti timbulnya kejadian resistensi antibiotik dan timbulnya penggunaan irasional dari antibiotik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 90 orang pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Uji analisis yang digunakan adalah dengan uji Chi-Square. Hasil:.Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat korelasi yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta dengan nilai p=0,004 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta. Kata Kunci: Antibiotik, Penggunaan Antibiotik Background: Antibiotics is a very well known drug and widely used by the public, that can occure antibiotics abuse in society. The most action of antibiotics abuse in society consist of student selftreatment (swamedikasi) without doctor prescription. Antibiotics usage without doctor prescription will impact the incidence of antibiotics resistance and irrational usage of antibiotics. Purpose: This aim of study was to investigate the relationship between the levels of knowledge about antibiotics and antibiotics usage without doctor prescription to the student in class X th, XI th and XII th of SMK Negeri 2 Surakarta. Methods: This study was an observational analytic with cross sectional approach. The selection of sample with a cluster random sampling method obtained 90 respondens from class X th, XI th and XII th of SMK Negeri 2 Surakarta. Result: The result of Chi-Square test showed a significant correlation between the level of knowledge about antibiotics and antibiotics usage without doctor prescription to the student in class X th, XI th and XII th of SMK Negeri 2 Surakarta with p score p=0,004 (p<0,05) Conclusions: There is a significant relationship between the level of knowledge about antibiotics and antibiotics usage without doctor prescription to the students in class X th, XI th and XII th of SMK Negeri 2 Surakarta. Keywords: Antibiotics, Usage Antibiotics.

PENDAHULUAN Kesehatan adalah suatu keadaan yang dikatakan sempurna baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Seseorang yang berada dalam keadaan sehat memungkinkan dirinya untuk hidup produktif secara sosial maupun secara ekonomis (Undang-undang RI No.36 Tahun 2009). Salah satu upaya untuk mendapatkan keadaan sehat dari kondisi yang semula sakit adalah dengan melakukan pengobatan. Upaya dari seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dapat diartikan sebagai Swamedikasi. Tindakan swamedikasi telah menjadi pilihan alternatif yang banyak dipilih masyarakat untuk meredakan/menyembuhkan keluhan kesehatan ringan atau untuk meningkatkan keterjangkauan akses terhadap pengobatan (Kartajaya et al, 2011). Salah satu jenis obat yang sering digunakan oleh masyarakat dalam tindakan swamedikasi adalah antibiotik. Pada kenyataannya, antibiotik (AB) adalah obat yang sangat dikenal, bukan hanya oleh kalangan medis, tetapi juga oleh masyarakat. Sayangnya, sebagian besar dari masyarakat mengenal antibiotik secara salah (Sadikin, 2011), dan ini terbukti dalam data yang memperlihatkan frekuensi tingginya penggunaan antibiotik tanpa resep dokter. Telah tercatat pada tahun 2013, sejumlah 103,860 atau 35,2% dari 294.959 RT di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi, dengan proporsi tertinggi berada di DKI Jakarta (56,4%) dan terendah di Nusa Tenggara Timur (17,2%). Ratarata sediaan obat yang disimpan hampir 2 macam. Dari 35,2% RT yang menyimpan obat, proporsi RT yang menyimpan obat keras sebesar 35,7% dan penyimpanan obat antibiotik sebesar 27,8%. Dengan adanya obat keras dan antibiotik yang disimpan untuk swamedikasi telah menunjukan penggunaan obat yang tidak rasional. Terdapat 86,1% RT telah menyimpan antibiotik yang diperoleh tanpa resep dokter (Riskesdas, 2013). Berdasarkan sebuah penilitan, pada 559 responden di kota Yogyakarta, sebesar 7,3% responden menggunakan antibiotik untuk swamedikasi dalam kurun waktu 1 bulan (Widayati, 2011).

Banyak dampak atau efek yang diberikan jika menggunakan antibiotik secara bebas atau tanpa melalui resep doker, salah satunya adalah terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Suatu kemampuan bakteri dalam menetralisir dan melemahkan daya kerja antibiotik disebut dengan resistensi. Masalah resistensi terhadap antibiotik selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Pada awalnya kejadian resistensi terjadi di tingkat rumah sakit, tetapi lambat laun juga berkembang di lingkungan masyarakat, khususnya Streptococcus pneumonia (SP), Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli (Peraturan Menteri Kesehatan, 2011). Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik adalah tingkat pengetahuan individu itu sendiri mengenai antibiotik. Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap penggunaan antibiotik, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Negara Malaysia yang telah memperlihatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan mengenai antibiotik di negara tersebut sebesar 54,7% berpengetahuan sedang dengan sumber antibiotik yang diperoleh melalui resep dokter, dan penelitian tersebut telah menyimpulkan bahwa intervensi pengetahuan atau pendidikan sangat diperlukan untuk mempromosikan penggunaan yang bijaksana terhadap antibiotik (Oh et al, 2011). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, mengindikasikan bahwa tingkat pengetahuan mengenai antibiotik masih tergolong rendah dan menimbulkan tingkat penggunaan antibiotik irasional yang tinggi. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di SMK Negeri 2 Surakarta pada bulan Januari 2016. Subyek penelitian adalah seluruh pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta dengan besar estimasi sampel sebanyak 100 pelajar. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1) Responden bersedia menjadi sampel penelitian, 2) Responden adalah pelajar kelas X, XI, XII di SMK Negeri 2 Surakarta. Kriteria eksklusi: 1) Responden yang tidak mampu menyelesaikan jawaban kuesioner, 2) Pelajar kelas X, XI, XII di SMK Negeri 2 Surakarta yang pada saat dilakukan penelitian tidak berada di tempat. HASIL Penelitian ini dilakukan terhadap sebagian pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta pada bulan Januari 2016. Sebanyak 90 sampel memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yang sebelumnya diperoleh sebanyak 100 sampel pelajar kelas X, XI dan XII dan sampel diambil dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Dari 90 sampel tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil deskriptif Tabel 6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi (n) Persen (%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki 46 51,11 Perempuan 44 48,89 2. Usia (Tahun) 15 27 30 16 32 35,56 17 29 32,22 18 2 2,22

3. Asal Kelas X 30 33,3 XI 30 33,3 XII 30 33,3 Sumber: Data primer tahun 2016 Berdasarkan pada tabel 6, dapat diketahui bahwa responden laki-laki (46 orang) dalam penelitian ini lebih banyak daripada responden perempuan (44 orang). Usia responden didominasi pada usia 16 tahun yaitu sebanyak 32 responden, usia 17 tahun sebanyak 29 responden. Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini, peneliti membagi menjadi 3 kelompok responden yaitu, 30 responden berasal dari kelas X, 30 responden berasal dari kelas XI dan sisanya sebanyak 30 responden berasal dari kelas XII. Hasil Analisis Chi-Square Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotik dan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter pada Pelajar kelas X, Xi dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta Tabel 10. Hasil Analisis Chi-Square Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotik dan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Ya Tidak Total Pengetahuan Baik Count 9 23 32 Expected Count 14.2 17.8 32.0 % Within Pengetahuan 28.1% 71.9% 100.0% Cukup Count 12 19 31 Expected Count 13.8 17.2 31.0 % Within Pengetahuan 38.7% 61.3% 100.0% Kurang Count 19 8 27 Expected Count 12.0 15.0 27.0 % Within Pengetahuan 70.4% 29.6% 100.0% Total Count 40 50 90 Expected Count 40.0 50.0 90.0 % Within Pengetahuan 44.4% 55.6% 100.0%

Berdasarkan tabel 10, dapat diperoleh hasil bahwa pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta, terdapat 32 responden dengan kategori berpengetahuan baik dan 23 responden diantaranya memang tidak menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. Dilanjutkan dengan sebanyak 31 responden tergolong berpengetahuan cukup dan 19 diantaranya tidak menggunakan antibiotik tanpa resep dokter, lalu diikuti dengan 27 responden berpengetahuan kurang dimana 19 diantaranya memang menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh hasil analisis antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dengan nilai significancy-nya adalah <0,05 yang menandakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter. Tabel 11. Chi-Square Test Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 11.214 2.004 Likelihood Ratio 11.433 2.003 Linear-by-Linear Association 10.188 1.001 N of Valid Cases 90

PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada sebagian pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta pada bulan Januari 2016. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebanyak 90 sampel yang telah dipilih sebelumnya berdasarkan kriteria retriksi yang telah ditentukan. Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling Cluster Random Sampling. Sampel yang telah dipilih kemudiam diberikan lembar persetujuan dan kemudian diberikan lembar kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan MCQ. Pada tabel 11 diatas menunjukkan hasil analisis Chi-Square dengan nilai significancy-nya atau nilai p 0,004 (p<0,05) yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta, semakin baik pengetahuan mengenai antibiotik yang dimiliki oleh seseorang, maka penggunaan antibiotik tanpa resep dokter akan semakin menurun. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Huang Y, yang dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan korelasi positif antara pengetahuan mengenai antibiotik dengan sikap dan perilaku seseorang. Semakin baik pengetahuan seseorang mengenai antibiotik, maka sikap dan perilaku yang ditimbulkan dari diri seseorang juga akan semakin baik (Huang et al, 2013). Hasil penelitian lain juga memiliki hasil yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dan menjelaskan bahwa perilaku menggunakan antibiotik dipengaruhi oleh pengetahuan penggunaan obat antibiotik (Lestari, 2014). Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman individu itu sendiri dalam menggunakan antibiotik, faktor lingkungan, sosial budaya yang mana pengalaman tersebut telah diketahui sebelumnya, kemudian di persepsikan dan diyakini sehingga

muncul motivasi dan niat untuk bertindak dan akhirnya menjadi suatu perilaku (Notoatmodjo, 2010). Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa adanya koefesien korelasi yang cukup kuat (r=0,705) antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi (Ananda et al, 2013). Penelitian serupa yang dilakukan terhadap masyarakat yang mengunjungi rumah sakit di Putrajaya, Malaysia, telah menunjukan hasil penelitian berupa adanya hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan antibiotik (p<0,05). Pengetahuan yang tinggi adalah prediktor positif bagi pengetahuan yang memadai dan sikap yang tepat untuk penggunaan antibiotik (Lim et al, 2012). Hasil penelitian lain juga memberikan hasil yang serupa yang menyatakan bahwa, tingkat pengetahuan yang rendah mengenai tindakan, penggunaan, keamanan dan ketahanan antibiotik sangat berpengaruh terhadap penggunaan antibiotik yang tidak tepat yang mungkin timbul dari interaksi kompleks dari berbagai faktor, seperti pengetahuan dan pengalaman, diagnosis dokter yang tidak tepat, dll (p<0,05) (Al et al, 2015). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai antibiotik dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada pelajar kelas X, XI dan XII di SMK Negeri 2 Surakarta.

SARAN 1. Bagi pelajar di SMK Negeri 2 Surakarta a. Pelajar di SMK Negeri 2 Surakarta diharapkan mampu untuk lebih bijak dalam menggunakan antibiotik, dan disarankan untuk mendapatkan antibiotik tersebut dengan melalui resep dokter dan sesuai dengan anjuran dokter. b. Edukasi dalam bentuk formal maupun non formal sangat diperlukan untuk para pelajar di SMK Negeri 2 Surakarta seperti edukasi mengenai antibiotik, bagaimana cara mendapatkan / memperoleh antibiotik, cara mengkonsumsi antibiotik dengan benar, dan edukasi tersebut dilakukan untuk mengurangi angka penyalahgunaan antibiotik oleh pelajar. 2. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan pada penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat meneliti faktorfaktor lain yang mempengaruhi penggunaan antibiotik tanpa resep dokter selain faktor pengetahuan seseorang, seperti faktor pengalaman seseorang dan faktor persepsi yang salah mengenai penggunaan antibiotik (misperceptions) yang dimiliki oleh seseorang. 3. Bagi instansi terkait Diharapkan bagi instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan distribusi dan penjualan antibiotik, untuk lebih mengawasi peredaran dan penjualan antibiotik, agar penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dan angka resistensi akibat antibiotik dapat semakin menurun dan juga agar undang-undang mengenai peredaran obat dan peraturan kesehatan yang mengatur mengenai penggunaan antibiotik secara bijak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

4. Bagi Dinas Kesehatan a. Diharapkan dapat lebih sering melakukan penyuluhan mengenai obat antibiotik, agar semakin banyak orang-orang yang memahami mengenai penggunaan obat yang baik terutama obat antibiotik dan untuk mencegah peningkatan terjadinya resistensi. b. Diharapkan untuk dapat memberikan standar penggunaan antibiotika pada pengobatan berbagai penyakit. Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap keluarga besar SMK Negeri 2 Surakarta yang telah memberikan ijin sebagai tempat dilakukannya penelitian dan telah membantu kelancaran dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Amira N.K., 2014. Hubungan Pengetahuan Tentang Antibiotik dengan Frekuensi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter pada Mahasiswa Non Medis Universitas Sebelas Maret. Skripsi Ananda D.A.E., Pristianty L., Rachmawati H., 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Obat Natrium Diklofenak di Apotek.Journal Pharmacy. 10(2): 138-45 Arikunto S., 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Dahlan M.S., 2013. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika Huang Y., Gu J., Zhang M., Ren Z., Yang W., Chen Y., Fu Y., Chen X., Cals J.W., Zhang F., 2013. Knowledge, Attitude and Practice of Antibiotics: A Questionnaire Study Among 2500 Chinese Students. BMC Medical Education. 13:7-8

Kartajaya H., Taufik., Mussry J., Setiawan I., Asmara B., Winasis N.T., Satrio B.E., Jie I.I., Yulianti L., Darmaja A., 2011. Self-Medication, who benefits and Who Its At Loss. MarkPlus Insight Kementrian Kesehatan RI 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan R.http://www.depkes.go.id/resurces/download/general/Hasil%2520Riskesd as%25202013 diakses pada tanggal 14 Mei 2015 Lim K.K., The C.C., 2012. A Cross Sectional Study of Public Knowledge and Attitude Towards Antibiotics in Putrajaya, Malaysia. South Med Rev. 5(2): 26-33 Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta., 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Oh A.L., Hassali M.A., Al-Haddad M.S., Syed S.A., Shafie A.A., Awaisu A., 2011. Public Knowledge and Attitudes Towards Antibiotics Usage: A Cross Sectional Study Among The General Public in The State of Penang, Malaysia. J Infect Dev Ctries. 5(5):338-47 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2011.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.http://www.binfar.depkes.go.id Sadikin Z.D., 2011. Penggunaan Obat yang Rasional. J Indon Med Assoc. 61:145-7 Sastroasmoro S., Ismael S., 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-3. Jakarta: Sagung Seto Undang - undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/2009/36tahun2009uu.htm diakses pada tanggal 14 Mei 2015

WHO 2014. Antimicrobial Resistance Global Report on Surveillance. 5-8. http://www.who.int/drugresistance/documents/amr_report_web_slide_se t diakses pada tanggal 14 Mei 2015 Widayati A., Suryawati S., Crespigny C., Hiller J.E., 2011. Self Medication with Antibiotics in Yogyakarta City Indonesia: A Cross Sectional Population- Basedsurvey. BMC Research Notes. 4(491):1