BAB I PENDAHULUAN. direspon dengan bijak pula oleh negara dengan memasukkan pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN ASURANSI KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN SRAGEN

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sosial sesuai dengan indicator yang dijasikan penelitian.dengan

BAB III METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

PENGANGKATAN ANAK BERDASARKAN PENETAPAN PENGADILAN SERTA PERLINDUNGANNYA MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Pacitan)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

Disusun dam Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

Nama : Hesti Wulandari BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA)

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan budaya daerah, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

BAB I PENDAHULUAN. harapan masyarakat sebagai pemakai jasa kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

JAMINAN KESEHATAN SUMATERA BARAT SAKATO BERINTEGRASI KE JAMINAN KESEHATAN MELALUI BPJS KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif.menurut Lincoln dan Guba (dalam Sutopo, 2006: 40) dalam

NOTARIS DAN BADAN HUKUM (STUDY TENTANG TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN BADAN HUKUM)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Banyaknya pemahaman yang berbeda mengenai good governance

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis akan menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini telah membawa

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. tentang Retribusi Pasar, maka tugas yang diemban oleh Dinas Pengelolaan

PERALIHAN HAK TANAH ABSENTE BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN CATUR TERTIB PERTANAHAN DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI. Disusun Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

NOTARIS DAN PERBANKAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rakyat sehat negara kuat, sebuah ideom bijak tersebut ternyata direspon dengan bijak pula oleh negara dengan memasukkan pembangunan kesehatan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional sejak awal kemerdekaan hingga sekarang dan tentunya hingga masa datang. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 1992 pasal 5 tentang kesehatan, menyebutkan : Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungan. Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi kehidupan, baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Dalam perkembangan pembangunan kesehatan selama ini telah terjadi perubahan orientasi, baik tata nilai maupun pemikiran terutama mengenai upaya pemecahan masalah di bidang yang di pengaruhi oleh polotik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan orientasi tersebut akan mempengaruhi proses penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 1

2 Disamping hal tersebut, dalam pelaksanaan pembanguan kesehatan perlu memperhatikan jumlah penduduk Indonesia yang besar, terdiri dari berbagai suku dan adat istiadat, ribuan pulau yang terpencar-pencar dengan tingkat pendidikan dan sosial yang beragam. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan melalui sinergi pemerintah dan masyarakat. Peran serta aktif masyarakat termasuk swasta sebagai mitra pemerintah perlu diarahkan, dibina, dan dikembangkan sehingga dapat melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya. Peran pemerintah lebih dititikberatkan pada pembinaan, pegaturan dan pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Kewajiban untuk melakukan pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat

3 dan kesadaran pentingnya hidup sehat. Hal ini mempengaruhi meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan kesehatan yang mencakup tenaga sarana dan prasarana baik jumlah maupun mutu, karena itu diperlukan pengaturan untuk melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan. Khusus mengenai jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya, dalam Undang-Undang nomor 45 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, dinyatakan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin kesehatan pegawai negeri sipil dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya. Hal ini adalah wajar, karena pegawai negeri merupakan bagian dari masyarakat yang memegang peranan penting dalam proses pembagunan sehingga dalam mengemban tugasnya perlu mutlak untuk dijaga dan dipelihara kesehatannya dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 69 Tahun 1991, setiap pegawai negeri sipil dan penerima pensiun merupakan peserta asuransi kesehatan yang termasuk dalam pertanggungan wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah. Usaha pemeliharaan kesehatan ini beberapa kali mengalami berbagai penyempurnaan, usaha pemeliharaan kesehatan para pegawai tersebut sebelumnya dilakukan oleh Departemen Kesehatan dengan menggunakan anggaran rutin sehingga beban ditanggung oleh departemen tersebut terlalu berat dan mengingat pembiayaan kesehatan semakin meningkat maka dicari jalan keluarnya, yaitu pegawai negeri wajib ikut membiayai kesehatan secara mandiri.

4 Berkaitan dengan hal tersebut maka pemerintah telah mengeluarkan SK Presiden Nomor 230 tahun 1968 jo keputusan Presiden nomor 13 tahun 1981. Dengan dikeluarkannya keputusan Presiden Nomor 230 tahun 1968 jo keputusan Presiden nomor 13 tahun 1981 dan peraturan pemerintah nomor 22 tahun 1984 tentang pemeliharaan kesehatan pegawai negeri sipil dan penerima pensiun wajib menjadi peserta Asuransi Kesehatan. Dalam rangka mengetahui pemberian kepastian dan perlindungan hukum untuk meningkatkan kesehatan bagi perserta asuransi kesehatan (Askes) yang menyebar di seluruh wialayah Indonesia khususnya di wilayah kerja Puskesmas Gondang kabupaten Sragen maka penulis memutuskan untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul : TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN ASURANSI KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN SRAGEN. B. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan bahwa program pemberian jaminan pelayanan kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen hanya dibatasi untuk pegawai negeri sipil dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya.

5 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu : 1. Bagaimana pelaksanaan program Asuransi Kesehatan bagi pegawai negeri sipil dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen? 2. Apakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Asuransi Kesehatan bagi pegawai negeri sipil dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya? 3. Bagaimana cara mengatasi hambatan yang timbul dalam pelaksanaan program Asuransi Kesehatan bagi pegawai negeri sipil dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui pelaksanaan program Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku. b. Untuk mengetahui hambatan yang timbul dalam pelaksanaan program Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen c. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan dalam pelaksanaan program Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen.

6 2. Tujuan Subyektif a. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan daya pikir bagi penulis dalam bidang penelitian mengenai program Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen. b. Untuk memenuhi salah satu syarat yang diwajibkan untuk mencapai gelar Sarjana bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang Ilmu Hukum, khususnya Hukum Asuransi Kesehatan. b. Sebagai penambahan perbendaharaan wacana ilmiah bidang Hukum di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para peserta Asuransi Kesehatan, para petugas pelayanan kesehatan dalam rangka menuju kesempurnaan program Asuransi Kesehatan dan dapat menunjang peningkatan pelayanan kesehatan bagi peserta Asuransi Kesehatan dan keluarganya.

7 F. METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih tempat penelitian di Puskesmas Gondang dengan pertimbangan : a. Ingin mengetahui lebih jelas tentang pelaksanaan asuransi kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Gondang kabupaten Sragen b. Penulis berdomisili di daerah tersebut, sehingga mempermudah dalam melakukan pengumpulan data penelitian yang diperlukan. c. Tersedianya data yang diperlukan pada lokasi penelitian. 2. Bentuk dan Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu sebuah penelitian dengan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dan tindakan, sedangkan data tertulis, foto dan statistik hanya sebagai data tambahan. (Moleong, 2007:157) 1 b. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis sosiologis, sebab langsung mengadakan penelitian ditempat obyek yang diteliti untuk mendapatkan data primer. Adapun yang dimaksud metode yuridis sosiologis adalah suatu cara untuk mendapatkan karya ilmiah dengan mengadakan penelitian secara langsung ditempat obyek 1 Andi Prastowo, 2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Yogjakarta:Diva Press, hal.72

8 yang diteliti untuk mendapatkan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Data primer adalah data yang langsung diperoleh di lapangan, yang menjadi sumber data primer adalah pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti dalam pelaksanaan program jaminan asuransi kesehatan yaitu para pegawai yang terkait di Puskesmas Gondang, para pegawai PT. Asuransi Kesehatan Indonesia kantor cabang Surakarta dan dan pasien peserta askes dan/atau anggota keluarganya yang pernah berobat atau dirawat di Puskesma Gondang baik yang menjalani rawat inap maupun rawat jalan. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder sumber data sekunder diperoleh dari sejumlah data yang meliputi keterangan yang diperoleh dari studi kepustakaan, yaitu bukubuku, Peraturan Perundang-undangan, dokumen-dokumen, dan arsip yang relevan dengan masalah yang menjadi pokok penelitian. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan di dalam usaha mendapatkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

9 a. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). Komunikasi tersebut dapat dilakukan secara langusng maupun tidak langsung. Secara langsung dilaksanakan dengan face to face artinya peneliti atau pewawancara berhadapan langsung dengan responden untuk menanyakan secara lisan hal-hal yang diinginkan dan jawaban responden dicatat oleh pewawancara. 2 Pada penelitian ini penulis melaksanakan teknik wawancara dengan mengajukan pertanyaan untuk rnemperoleh informasi berkaitan dengan masalah yang diteliti kepada narasumber terpercaya tentang pelaksanaan program Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen. b. Kuisioner Kuis atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang prbadinya atau hal-hal yang diketahui. Pada penelitian ini penulis melaksanakan teknik kuisioner dengan mengajukan pertanyaan tertulis untuk rnemperoleh informasi berkaitan dengan masalah yang akan dibahas kepada narasumber terpercaya tentang pelaksanaan program Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen. 2 Rianto Hadi. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit

10 c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca, mempelajari dan menganlisis buku-buku, Peraturan Perundang-undangan, dokumen dan arsip yang relevan dengan masalah yang menjadi pokok penelitian. 5. Validasi Data Suatu penelitian untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, maka perlu diadakan validitas atau keabsahan data. Dalam penelitian ini validasi data dilakukan dengan teknik : a. Trianggulasi Data, artinya data yang sama/sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. b. Trianggulasi Metode, jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. 6. Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti petunjuk yang diperoleh dari data. Adapun komponen utama dalam proses analisis pada penelitian ini adalah : a. Pengumpulan Data Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalirnat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi,

11 wawancara dan dokumen. Data yang diperoleh masih berupa data yang mentah sehingga diperlukan analisis agar data menjadi teratur. b. Reduksi Data Merupakan suatu proses seleksi, pemfokusan penyederhanaan dan abstraksi dari field note (data mentah/catatan lapangan). Reduksi data adalah bagian dari proses analisis, yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan. c. Sajian Data Tahap sajian data merupakan rakitan penyajian dari organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa matriks, gambar atau skema, jaiingan kerja kegiatan, dan tabel. Semuanya dirakit teratur guna mempermudah pemahaman informasi. d. Penarikan kesimpulan Kesimpulan akhir akan diperoleh bukan hanya sampai pada akhir pengumpulan data, melainkan dibutuhkan suaru verifikasi yang berupa pengulangan dengan melihat field note (data mentah) agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.

12 G. Sistematika Skripsi Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi ke dalam empat bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun keempat bab yang dimaksud adalah : BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metodologi Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransi 2. Pengaturan Asuransi 3. Prinsip-prinsip Perjanjian Asuransi 4. Pembagian Asuransi 5. Asuransi Wajib Sosial B. Tinjauan Asuransi Sosial Kesehatan (ASKES) 1. Pengertian Asuransi Kesehatan 2. Penyelenggaraan dan Tujuan Asuransi Kesehatan 3. Pengaturan Asuransi Sosial Kesehatan (Akses)

13 4. Pihak-pihak dalam Asuransi Sosial Kesehatan (Askes) 5. Premi Asuransi Sosial Kesehatan (Askes) 6. Evenemen Asuransi Sosial Kesehatan (Askes) 7. Pemeliharaan Kesehatan dan Penggantian Biaya 8. Asas-asas dalam Asuransi Kesehatan 9. Hak dan Kewajiban Peserta Asuransi Kesehatan C. Tinjauan Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 1. Pengertian Puskesmas dan Hal-hal Pokok terkait Puskesmas 2. Visi, Misi, dan Tujuan Puskesmas 3. Fungsi Puskesmas 4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas D. Tinjauan Tentang Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen 1. Filosofi 2. Visi 3. Misi 4. Organisasi BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil beserta anggota keluarganya di Puskesmas Gondang. 1. Gambaran umum tentang Asuransi Kesehatan di Puskesmas Gondang.

14 2. Tugas Pokok dan Fungsi. 3. Fasilitas Penunjang 4. Struktur Organisasi dan tenaga Kerja Puskesmas Gondang. 5. Tata Kerja Puskesmas Gondang. 6. Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Askes Pegawai Negeri Sipil Beserta Keluarganya. 7. Prosedur Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Askes Pegawai Negeri Sipil Beserta Keluarganya. B. Hambatan dalam Pelaksanaan Program Askes bagi PNS beserta anggota keluarganya di Puskesmas Gondang. 1. Hambatan prosedural 2. Hambatan teknik berupa kesalahan teknis C. Tindakan untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Program Askes bagi PNS beserta anggota keluarganya di Puskesmas Gondang 1. Bagi Peserta dan anggota sebagian belum tahu akan prosedur pelayanan pasien Askes 2. Bagi peserta yang terlambat dalam pengurusan kartu Askes 3. Bagi peserta / anggota keluarga tidak bisa memahami, sulit menerima penjelasan dari petugas, 4. Cara mengatasi Kesalahan Teknis

15 BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN