Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

BAB I. Pendahuluan. Dikutip dari Kasali (1992), menurut Crompton dan lamb yang disebut Public

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kelenteng Boen Tek Bio

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN FILM ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK PROMOSI OBJEK WISATA DI KOTA PALEMBANG

PEDOMAN PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN GERAKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan dan telah menjadi komoditas penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

UPAYA PELESTARIAN PENINGGALAN PURBAKALA DI WILAYAH PROPINSI MALUKU. Drs. M. Nendisa 1

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode MK/SKS. : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn.

DINAS KEBUDAYAAN. Tugas Pokok dan Fungsi :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. magang merupakan bagian dari pelatihan kerja, biasanya Kuliah Kerja Media

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

A. Karya Event Management Ketentuan Penciptaan Karya: event pameran, event pertunjukan, event perlombaan, event seminar, event

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

G. RENCANA TINDAK LANJUT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Film Tanah Air Beta Karya Ari Sihasale) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1

Cerdas untuk Mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang anak. Di negara berkembang lebih dari 2000 anak mati setiap menitnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surabaya memiliki banyak monumen bersejarah yang masing-masing

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran N

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang yang menghabiskan waktu di depan televisi, dibandingkan waktu

I. PENDAHULUAN. laut. Hutan bakau atau mangrove ini tumbuh terutama di tempat tempat yang. ikan blodok, kepiting, burung kuntul, kera, dan ular.

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB VI PENUTUP

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi pada Film Identitas Karya Aria Kusumadewa) SKRIPSI

LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA BALAI ARKEOLOGI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

BAB II ANALISA MASALAH

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

KONSEP PEMASARAN KAWASAN WISATA TEMATIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

Transkripsi:

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn. Abstract Banyak orang tidak mengetahui tentang benda cagar budaya. Cagar budaya ada banyak hal dan ragamnya, tetapi banyak terjadi penyimpangan terhadap cagar budaya tersebut. Masyarakat tidak mengetahui bangunan atau benda cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan dikarenakan tidak ada sosialisasi. Melalui iklan layanan masyarakat tentang cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan merupakan salahsatu media yang diharapkan bisa menjadi jembatan pemerintah untuk menyampaikan pesan tentang pelestarian cagar budaya kepada masyarakat. Pelajar merupakan generasi muda yang harus bisa menjaga warisan bangsa diharapkan paham dan ikut serta melestarikan benda cagar budaya warisan bangsa. Kata kunci : cagar budaya, iklan layanan masyarakat, pelajar.

Pendahuluan Benda cagar budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisasisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Sebagai salahsatu peninggalan sejarah maka benda ini mendapat perlindungan dari pemerintah, yaitu Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagai pengganti Undangundang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya sudah tidak sesuai dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Dasar dari dikeluarkannya undang-undang tersebut ialah untuk melindungi benda-benda cagar budaya sebagai kekayaan bangsa yang berguna untuk pendidikan dan generasi seterusnya. Sehingga kita bisa mengetahui kehidupan masa lalu untuk digunakan memotivasi kehidupan masa saat ini. Sebagai benda peninggalan masa lalu, benda-benda cagar budaya ini dapat dimanfaatkan menjadi suatu obyek sejarah dalam bidang pendidikan maupun pariwisata. Contoh benda cagar budaya yang terdapat di Jember misalnya Batu Kenong, bangunan stasiun, bangunan perkebunan. Pemanfaatan ini tidaklah gampang seperti yang kita bayangkan, tetapi setidaknya ada usaha untuk tidak merusaknya. Benda cagar budaya tersebut jika kita jaga dan lestarikan bersama justru menjadi sebuah aset kebanggaan bersama. Pemanfaatan dan pengembangan situs benda cagar budaya ini mengalami permasalahan antara lain adalah lokasi benda purbakala yang masih banyak belum dibebaskan wilayahnya, dalam arti benda cagar budaya tersebut berlokasi di areal persawahan dan ladang penduduk sehingga lokasinya sulit untuk dijangkau umum. Selain itu pemahaman tentang benda cagar budaya dimasyarakat masih sangat minim informasinya. Dari pihak pelajar, ternyata banyak yang belum memahami apa yang dimaksud dengan benda cagar budaya yang dilindungi negara. Iklan tidak hanya bersifat komersial, iklan juga bersifat sosial. Dikenal dengan istilah Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau Public Service Announcement (PSA). ILM lebih

menekankan kepentingan umum yang berupaya menanamkan kesadaran (awareness) kepada masyarakat tentang isu sosial yang dianggap penting. Iklan Layanan Masyarakat adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh organisasi komersial maupun non komersial (pemerintah) untuk mencapai tujuan sosial atau sosio-ekonomis (terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat). Sedangkan menurut Crompton dan Lamb, Iklan Layanan Masyarakat adalah bentuk komunikasi visual yang disumbangkan oleh media untuk kepentingan masyarakat, yang berarti gratis. Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), ILM adalah pesan komunikasi pemasaran untuk kepentingan publik tentang gagasan atau wacana untuk mengubah, memperbaiki atau meningkatkan sikap atau perilaku mereka. Produksi maupun penyiaran media ini sebagian atau seluruhnya dikelola dan atau didanai oleh pelaku periklanan. Ada beberapa ciri ILM di antaranya yaitu: ILM mengangkat tema atau isu sosial yang berkembang dalam masyarakat. Pada media massa cetak seperti surat kabar, ILM biasanya berukuran besar sehingga menarik perhatian pembaca. ILM berupa himbauan, ajakan, atau informasi yang bersifat umum ditujukan kepada masyarakat luas. Ketika sebuah organisasi membuat ILM maka mereka dianggap mempunyai kepedulian yang lebih terhadap tema yang diangkat sehingga akan meningkatkan citra organisasi tersebut. Keberadaaan benda cagar budaya dapat didokumentasikan dengan memanfaatkan media Informasi Tekhnologi, salah satunya dengan media audio visual. Tehnik pembuatan audio visual dikenalkan pada murid-murid SMA dengan harapan dapat menjadi salah satu ketrampilan. Metode Dari analisis situasi dan permasalahan yang terdapat pada mitra maka solusi yang dapat kami berikan melalui Program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) adalah diadakannya pelatihan dan pendampingan pembuatan audio visual tentang kesadaran menjaga cagar budaya di Kabupaten Jember berupa: 1. Pelatihan pengetahuan tentang cagar budaya

2. Pelatihan membuat produksi audio visual berupa iklan layanan masyarakat tentang menjaga cagar budaya. Program IbM ini dilaksanakan dengan cara menjalin kerjasama antara Tim Pengusul IbM dengan kelompok Pendidik Sekolah Menengah Atas sebagai Mitra. Tim pengusul IbM bertindak sebagai Tim Pelatih (trainer) dan pendamping, sedangkan kelompok Pendidik Sekolah Menengah Atas sebagai peserta pelatihan dan pendampingan. Kelompok Pendidik yang diajak berperan sebagai mitra adalah kelompok Pendidik SMA Pakusari Jember dan SMA Kartika IV 2 Jember. Jumlah peserta Program Pelatihan dan Pendampingan ini sebanyak 100 siswa dan guru. Program pelatihan dilakukan melalui kegiatan di dalam kelas, sedang program pendampingan dilakukan secara langsung di lapangan yaitu terhadap siswa. Materi kegiatan pelatihan dan pendampingan dibagi menjadi dua tersebut diatas. Kegiatan dalam kelas dilakukan dengan beberapa metode yaitu ceramah, diskusi dan praktek. Tim pengusul dalam pelatihan ini bertindak sebagai pelatih, berperan sebagai pemberi materi dan pembimbingan pada saat diskusi dan praktek lapangan. Evaluasi dari pelatihan digunakan untuk mengetahui tingkat capaian dari target luaran program pelatihan dilaksanakan dengan melakukan pretest, post test dan penayangan karya audio visual. Pelaksanaan program dilakukan dengan dua cara yaitu di kelas dan di lapangan. Kegiatan dalam kelas dilaksanakan dengan metode ceramah yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan praktek kelas. Evaluasi dari pelatihan diperlukan untuk mengetahui tingkat capaian target luaran program pelatihan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan pelaksanaan pretest, post test dan peragaan materi pelatihan oleh peserta.

Hasil dan pembahasan Kegiatan pengabdian ini menghasilkan 1 (satu) buah produk audio visual berupa iklan layanan masyarakat tentang pelestarian benda cagar budaya dan buku panduan tentang pembuatan produk audio visual. Dengan media iklan layanan masyarakat tentang cagar budaya ini diharapkan bisa menjadi bagian dalam melestarikan benda cagar budaya sebagai warisan bangsa. Iklan layanan masyarakat ini membahas tentang cagar budaya meliputi apa saja dan bagaimana cara melestarikan. Iklan layanan masyarakat dipilih menjadi media sosialisasi karena media ini menampilkan secara audio visual yang artinya ada gambar dan suaranya sehingga masyarakat yang melihat bisa mudah untuk memahaminya. Cagar budaya yang ada disekitar kita ada berbagai macam ragamnya. Gambar berikut ialah beberapa contoh cagar budaya yang ada disekitar kita. Papan penjelasan Undang Undang Republik Indonesia tentang Cagar Budaya

Batu Kenong yang ada di wilayah Jember Batu Menhir yang ada di wilayah Jember

Dolmen yang ada di wilayah Jember Batu Kenong yang ada di wilayah Jember

Batu Kenong yang ada di wilayah Jember Batu Kenong yang ada di wilayah Jember

Peta letak cagar budaya yang ada di wilayah Jember Dalam iklan layanan masyarakat ini menampilkan gambar tentang pemahaman cagar budaya dan cara untuk melestarikan serta ajakan kepada para penonton untuk turut serta melestarikan benda cagar budaya. Selain menampilkan gambar iklan layanan masyarakat ini juga menampilkan tulisan yang berisi ajakan untuk melestarikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Iklan layanan masyarakat adalah bentuk publikasi suatu keadaan yang mengisyaratkan perubahan atau tindakan dari setiap orang untuk melakukan perubahan keadaan yang lebih baik. Dalam dunia iklan layanan masyarakat ini berisi tentang membujuk atau mempengaruhi orang untuk memiliki suatu produk atau menikmati suatu layanan dan melakukan tindakan. ILM merupakan salah bentuk pemasaran sosial yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat. Menurut Kotler dan Roberto elemen-elemen utama pemasaran social yaitu: Cause sasaran sosial yang dipercaya agen perubahan untuk dapat memberikan jawaban terhadap suatu permasalahan sosial.

Change agent individu, organisasi atau kelompok yang mencoba mengadakan perubahan sosial dengan cara melakukan suatu kampanye. Target adopter individu, kelompok atau keseluruhan populasi yang dijadikan sasaran perubahan oleh pemasar sosial. Channels jalur komunikasi dan distribusi yang digunakan oleh pemasar sosial dalam memasarkan produk sosialnya.change strategy petunjuk dan program yang dipakai oleh agen perubahan untuk mengubah sikap dan perilaku kelompok sasaran. Berhubung penerjunan pengabdian bersamaan dengan acara BBJ (Bulan Berkunjung ke Jember) yang diselenggarakan oleh Pemda Jember maka beberapa kali terjadi re-scheduling. Sebab sekolah sekolah dan para siswa banyak yang terlibat pada acara tersebut. Secara substansial, para siswa banyak yang tidak mengetahui benda-benda yang tergolong cagar budaya yang berada di lingkungan sekitarnya. Sehingga mereka juga tidak tahu bagaimana melestarikannya. Dan secara tekhnis, pengetahuan tentang teknologi penggunaan foto juga tergolong masih awam bagi mereka. Dengan demikian waktu untuk memperkenalkan secara konseptual juga dibutuhkan waktu yang panjang. Upaya mengatasi kedua hambatan tersebut adalah dengan cara melakukan rescheduling dengan mitra hingga mencapai kesepakatan bersama lagi. Dan untuk hambatan kedua, tim pengabdi menuntun penuh dengan kesabaran sedikit-demi-sedikit materi yang harus diberikan sehingga dibutuhkan waktu yang lama. Selain itu tidak

semua siswa juga belum familiar dengan teknologi fotografi. Untuk itu, perlu direkomendasikan diadakan kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini lagi supaya penguasaan materi dan ketrampilan dapat mendekati sempurna. Tentu saja yang akan berguna sebagai bekal masa depannya dan pelestarian benda cagar budaya. Kesimpulan Sesuai rencana kegiatan yang telah disusun maka target yang diharapkan setelah pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian benda cagar budaya. Selain juga untuk membekali siswa ketrampilan yang dapat digunakan untuk menyalurkan hobby maupun berwirausaha nantinya. Rencana kegiatan kedepan adalah pembuatan poster iklan layanan masyarakat tentang pelestarian benda cagar budaya. Poster ini nantinya bisa mendukung produk audio visual iklan layanan masyarakat yang telah dibuat. Pelaksanaan dilakukan di dua sekolah yang akan dilaksanakan pada bulan Nopember pertengahan atau Desember awal menyesuaikan kondisi. Materi yang disampaikan pada waktu pengabdian di SMA Pakusari Jember dan SMA Kartika IV 2 Jember dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari antusiasme guru dan siswa untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim. Terbukti banyak muncul pertanyaan dari siswa tentang ragam benda cagar budaya, undang-undang cagar budaya, proses pra produksi, proses produksi audio visual, dan proses pasca produksi audio visual. Sempitnya waktu pelaksanaan menimbulkan permintaan dari para siswa untuk lebih lama lagi durasi waktu pengabdian.

DAFTAR PUSTAKA Eneste, Pamussuk, Novel dan Film. Nusa Tenggara Timur: Penerbit Nusa Indah. 1991. Margija Mangunharjana, A, Mengenal Film. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. 1976. Mascelli, Joseph V, Komposisi, Angle, Kontiniti, Editing, Close-up dalam Sinematografi. Terjamahan dari Buku The Five C S of Cinematography karya H.M.Y. Biran. Jakarta: Yayasan Citra, 1986. Pratista, Himawan, Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008. Sani, Asrul, Cara Menilai Sebuah Film. Terjemahan dari buku The Art of Watching Film karya Joseph M. Boggs. Jakarta: Yayasan Citra, 1992. Sumarno, Marselli, Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT. Gramedia Widyasarana, 1996.