BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. waktunya dari setiap perusahaan sedangkan jumlah konsumen yang ada justru semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan merek suatu produk. Menurut Terence A. Shimp (2003) pemasar harus menyesuaikan endorser dengan karakter produk serta

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB l PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dan Tahun ( )

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

persaingan yang ada di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku bisnis di dunia, juga tidak luput dari pengaruh tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan mulai memperkenalkan merek yang dimiliki sampai ke

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran (Basu Sawsta, 2002, hal.234).

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel memilih perwakilan individu dari khalayak yang telah dipercaya

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan adalah bagian terpenting dalam kegiatan periklanan. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan dalam berbagai jenis usaha di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat dikatakan sangat tinggi,hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan baru baik itu dalam bidang jasa ataupun dalam bidang manufaktur. Akibat dari persaingan yang sangat ketat tersebut setiap perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam melakukan berbagai macam upaya agar dapat mempertahankan usahanya dalam menghadapi persaingan dan juga agar dapat memilki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain,sehingga dapat menarik minat konsumen untuk menkonsumsi jasa atau produk perusahaan.untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan minat beli konsumen.perilaku konsumen (consumen behavior) adalah kegiatankegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmmesta dan Handoko,2000:10).Model perilaku konsumen yang dikemukakan (Kotler,1997:53)menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen,dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk,harga,tempat dan promosi. 1

2 Pemenuhan akan kebutuhan dan keinginan konsumen telah menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan dalam menarik minat beli konsumen.minat beli dengan mengacu pada pendapat Doods dkk (dalam Sutantio 2004,p.252) adalah kemungkinan pembeli berminat untuk membeli suatu produk.namun seiring dengan itu juga pola berpikir konsumen yang semakin berkembang dan menjadi selektif,menjadi tuntutan bagi perusahaan untuk meningkatkan strategi promosinya.sebuah perusahaan yang telah menghasilkan produk atau jasa bukan berarti tujuan perusahaanya telah tercapai karena jika suatu produk atau jasa tidak diperkenalkan pada masyarakat luas maka produk tersebut tidak memiliki arti.oleh karena itu fungsi pemasaran memegang peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi aktivitas perusahaan untuk meningkatkan keuntungan,guna perkembangan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup yang diinginkan dalam jangka waktu yang panjang.perusahaan perlu memberikan informasi tentang produk atau jasanya secara tepat,perusahaan juga perlu memberikan informasi tentang produk atau jasanya dengan baik kepada konsumen sehingga konsumen akan memeberikan tanggapan yang positif terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan.salah satu strategi pemasaran yang tepat untuk dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan promosi yang mampu memberikan informasi kepada konsumen yaitu melauli iklan. Promosi merupakan elemen dalam marketing mix yang dipakai perusahaan untuk memasarkan kebutuhannya.promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran(swastha,1994:237).

3 Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Periklanan merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingat ( Kottler,1993:362 ). Iklan didefiniskan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media(rhenald Kasali,1992:21). Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal,karena daya jangkaunya yang luas.iklan mempengaruhi minat beli konsumen dalam tindakannya dan keyakinannya akan merek produk yang ditawarkan perusahaan.agar penyampaian pesan dapat diterima oleh konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat.pengiklanan dengan media televisi dianggap cara palaing efektif dalam mempromosikan produk atau jasa,karena iklan melalui televisi disertai oleh media visual dan audio.dengan adanya keunggulan tersebut yang dimiliki media televisi dapat mempermudah dalam menimbulkan daya tarik bagi konsumen terhadap suatu produk.salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen yang kreatif dalam beriklan melalui media televisi adalah dengan menggunakan endorser,baik itu dari kalangan selebriti atau nonselebriti.pemakaian selebriti pendukung (Celebrity Endorser),harus melalui beberapa pertimbangan,diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan permasalahan apakah selebirti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan(royan,2004).contohnya Pantene menggunakan Anggun C. Sasmi sebagai endorsernya. Bintang iklan (Celebrity Endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunkukkan pada produk yang didukungnya (Shimp,2003).Jika model iklan yang

4 dipilih dari kalangan selebritis,artis maupun tokoh terkenal harus mampu mewakili karakteristik produk.setiap artis memiliki karakteristik yang berbeda-beda,kesamaan karakter antara image selebritis selaku endorser dengan produk yang diiklankan secara emosional jauh lebih menggugah konsumen untuk memilih merek atau produk yang bersangkutan.hasil penelitian menunjukkan bahwa penjualan suatu produk meningkat akibat penggunaan selebritas sebagai celebrity endorser (Shimp,2003).Namun menurut O Mahony dan Meenaghan (1998),meskipun populer sebagai celebrity endorser,pengiklan dan peneliti pasar tidak setuju bahwa celebrity endorser sumber yang paling efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa. Sebagai seorang endorser suatu merek tertentu sudah pasti selebritis tersebut tidak lepas akan citra merek yang melekat pada dirinya,oleh sebab itu seorang celebrity endorser harus sangat peduli akan citra diri mereka sendiri karena citra diri tersebut mewakili juga citra merek yang ada pada dirinya. Celebrity endorser terdiri dari berbagai macam karakteristik yang berbedabeda. Penggunaan selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan keunikan tersendiri ( Sebayang dan Siahaan, 2008:118). Karakteristik selebriti sebagai celebrity endoser tersebut dapat mencakup keahlian (expertise) dimana mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Kepercayaan (trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang sumber. Daya tarik (attractiveness) daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik, meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat sifat kepribadian, gaya hidup keatlestisan tubuh dan sebagainya (Shimp, 2003). Seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan

5 memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian sifat dapat dipercaya dan adanya kesukaan (Royan, 2004). Salah satu perusahaan besar yang menggunakan celebrity endorser yang mungkin dianggap karakteristiknya dapat mewakiliki perusahaan dan dapat meningkatkan profit bagi perusahaan adalah Procter & Gamble (P & G).Salah satu produknya yang cukup digemari di Indonesia adalah produk shampoo Pantene. Pantene adalah merek produk perawatan rambut yang dimiliki oleh Procter & Gamble.Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi ketatnya persaingan diantara para produsen shampoo,pantene menggunakan Anggun C. Sasmi sebagai model iklannya. Anggun C. Sasmi memiliki daya tarik secara umum dikenal masyarakat luas dan memiliki kredibilitas dalam mempromosikan produk shampoo Pantene dengan baik serta mempunyai kehlian dalam mempersepsikan produk tersebut secara jelas dan dapat dimengerti oleh para konsumen, yang menimbulkan sugesti bahwa shampoo Pantene cocok digunakan terutama bagi kalangan wanita. Anggun C. Sasmi sendiri diharapkan dapat mewakili citra merek shampoo Pantene karena sudah tidak diragukan lagi atas prestasinya di dalam dunia musik,sebagai seorang artis yang peduli pada masalah sosial,dan yang paling utama adalah mengenai penampilannya yang feminim dan seksi,serta penampilan khasnya sebagai wanita Asia dengan rambut hitam panjang dan kulit sawo matang menjadi ciri khas yang selalu dipertahankannya.dengan beberapa pertimbangan hal tersebut,sehingga konsumen menjadi lebih percaya diri apabila memakai shampoo Pantene. Melihat fenomena semakin banyaknya iklan shampoo yang menggunakan selebritis sebagai daya tarik utama dalam iklannya dan adanya perbedaan pendapat menurut Shimp(2003) dengan O Mahony dan Meenaghan(1998), mengenai pengaruh celebrity endorser terhadap

6 minat beli dan,maka penulis mengambil judul ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK CELEBRITY ENDORSER (ANGGUN C. SASMI) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SHAMPOO PANTENE ( STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA) 1.2. Identifikasi Masalah Dalam rangka menjabarkan rumusan masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Apakah model iklan (celebrity endoser) Anggun C. Sasmi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli shampoo Pantene pada mahasiswa fakultas ekonomi? 2. Karakteristik manakah dari Anggun C. Sasmi yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap minat beli shampoo Pantene pada mahasiswa fakultas ekonomi? 1.3. Maksud dantujuan Penelitian Adapun penelitian dilakukan mempunyai tujuan dan maksud sebagai berikut ini: 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan Anggun C. Sasmi sebagai model iklan (celebrity endoser) shampoo Pantene terhadap minat beli pada mahasiswa fakultas ekonomi.

7 2. Untuk mengetahui karakteristik mana dari Anggun C. Sasmi yang paling mempunyai pengaruh dominan terhadap minat beli shampoo Pantene pada mahasiswa fakultas ekonomi. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan kepustakaan bagi Jurusan Ilmu Ekonomi Manjemen khususnya bagian Komunikasi Pemasaran serta sebagai tambahan pengetahuan bagi teman teman mahasiswa yang nantinya akan mengadakan penelitian terhadap topik penelitian yang sama dimasa yang akan datang. Manfaat bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi produsen shampoo Pantene serta sebagai bahan evaluasi dalam penggunaan maupun pemilihan celebrity endoser dalam mengkomunikasikan produk yang diiklankan pada periode selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif khususnya yang bersangkutan dengan efek penggunaan Anggun C Sasmi sebagai celebrity endoser iklan produk shampoo Pantene terhadap minat beli konsumen.