BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN SELF DISCLOSURE TERHADAP PASANGAN MELALUI MEDIA FACEBOOK DI TINJAU DARI JENIS KELAMIN

Ada-ada saja! 6 bulan baru tahu kalau istrinya laki-laki!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

Bab I Pendahuluan. Mahasiswa masuk pada tahapan perkembangan remaja akhir karena berada pada usia 17-

Perkembangan Sepanjang Hayat

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB II OBJEK PENELITIAN. gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook dan gambaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. biasa atau persahabatan yang terjalin dengan baik. Kecenderungan ini dialami

BAB II LANDASAN TEORI. Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang

BAB I PENDAHULUAN. Berpacaran sebagai proses dua manusia lawan jenis untuk mengenal dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik

BAB I PENDAHULUAN. orang menjadi semakin berat. Salah satunya perkembangan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam suku dan sebagian besar suku yang menghuni kabupaten Merangin

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. Santrock (dalam Dariyo, 2003) masa dewasa awal ditandai dengan adanya transisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari

FACEBOOK DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah bagian dari jenjang atau hierarki kebutuhan hidup dari Abraham Maslow, yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks. Kompleksitas kehidupan seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, sebagian demi sebagian akan bergeser atau bahkan mungkin hilangnya nilai moral dan digantikan oleh pola kehidupan yang baru. Pada dewasa awal lebih cenderung mengikuti perkembangan teknologi dan arus kehidupan global yang sulit atau tidak mungkin dibendung, mengisyaratkan bahwa manusia akan semakin didesak kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi kehidupan semacam ini dapat menyebabkan manusia menjadi serba bingung atau bahkan larut ke dalam situasi baru tanpa dapat menyeleksi lagi jika tidak memiliki ketahanan hidup yang memadai. Hal ini disebabkan tata nilai lama yang telah mapan ditantang oleh nilai-nilai baru yang belum banyak di pahami. Seperti saat kanak-kanak sesesorang lebih dekat dengan orangtuanya, tetapi setelah dewasa mereka mulai mengikuti perkembangan teknologi. Penemuan teknologi informasi berkembang dalam skala massal. Teknologi telah mengubah bentuk masyarakat, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa besar, dimana masyarakat yang saling kenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya (Burgin, 2005). 1

Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity). Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat dibangun melalui penginderaan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan sebagaimana apa adanya, misalnya berkomunikasi secara langsung. Sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indra melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas, misalnya berkomunikasi secara online (Burgin, 2005). Situasi kehidupan yang seperti ini memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap dinamika kehidupan manusia terutama dewasa awal. Dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Masa dewasa awal juga ditandai dengan pria maupun wanita mencoba mencari pasangan hidup dengan cara berpacaran (Hurlock, 1980). Menurut DeGenova dan Rice (2005) pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum 2

menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan. Pria maupun wanita mencoba mencari pasangan dengan menggunakan media sosial, sehingga memudahkan mereka untuk berkenalan dengan orang-orang yang sulit untuk dijangkaunya. Media sosial yang sering digunakan sebagai wadah untuk menemukan pasangan adalah facebook. Menurut Sadirman (Novriza, 2012) facebook menjadi sebuah wadah untuk berekpresi dan berinteraksi dengan sesama maupun dengan pembacanya. Fungsi facebook pada dasarnya untuk membeberkan tentang diri sendiri. Para dewasa awal ini biasanya membeberkan semua informasi tentang dirinya di facebook agar dapat dilihat di dunia maya. Sehingga keberadaan dan ketergantungan terhadap jejaring sosial saat ini tidak dapat dihindari oleh para pengguna facebook. Pengguna facebook tersebut saat membuka facebook, mengunggah status apa yang sedang dilakukan pada saat itu sebagai media pengungkapan diri seperti dimana mereka berada, apa saja yang dilakukan oleh mereka (Junaedi, 2011). Facebook juga memberikan informasi tentang pribadi dimana dapat memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya, dan menjadi saran untuk mencari teman, bergosip dalam kolom komentar status, dan melihat-lihat hasil unduhan foto, video teman atau bahkan orang lain. Lalu dapat saling berkirim pesan dengan teman-teman di facebook (Annisa, 2010). Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya dapat saling berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan memelihara persahabatan 3

dengan teman lama, mencari teman baru, chatting, bermain bersama, berbagi file dan foto, mencari fartner bisnis (melancarkan bisnis/promosi), bermain games online bersama teman dan sebagainya. Fitur-fitur yang terdapat pada facebook itu dijadikan sarana untuk pengungkapan diri oleh pengguna tersebut. Saat ini masyarakat menuntut kaum pria untuk lebih kuat dan tidak emosional dan saat yang bersamaan deman facebook pun menuntut mereka untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dan teknologi (Annisa, 2010). Dengan perkembangan teknologi, seseorang dapat bertemu dengan pasangannya yang saling memiliki ketertarikkan melalui media sosial facebook misalnya yang berinisial RD dengan AL, hingga akhirnya mereka menikah. Namun lain cerita, ada pula kisah cinta Umar dan Fransiska Anastasya Octaviany (Icha) yang awal tertarik setelah melihat tampilan foto icha yang terlihat cantik dengan bandana biru. Tak lama setelah perkenalan itu, keduanya menikah resmi di KUA. Keduanya juga memiliki surat nikah resmi. Topeng icha yang ternyata bernama Rahmat Sulityo baru terbongkar setelah pernikahan keduanya berumur enam bulan. Karena terasa tertipu, Umar melaporkan istrinya ke Polsek Jatiasih. Saat ini, icha alias Rahmat telah ditahan dikepolisian (DetikNews,02/04/2011). Selanjutnya, inisial IW selalu memposting kegiatan atau mengunggah foto saat melakukan aktivitas agar teman-teman ataupun rekan kerjanya mengetahui kegiatan apa saja yang dia lakukan. Apa yang ditampilkan, disampaikan atau diperbincangkan pada saat menggunakan facebook agar memberi kesan yang baik dalam menjalin komunikasi dengan teman, pasangan atau rekan kerjanya dengan cara melakukan pengungkapan diri di media sosial facebook. 4

Pengungkapan diri adalah salah satu kajian penting dalam ilmu komunikasi yang memberikan catatan khusus akan adanya unsur keterbukaan dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan baik. Inti dalam mengembangkan dan memelihara hubungan dalam situs pertemanan ini adalah adanya keterbukaan. Dalam berkomunikasi dengan sesamanya, dewasa awal pada dasarnya melakukan pengungkapan diri. Namun, pengungkapan diri tersebut, mungkin baru saja sampai pada sisi-sisi terluar dari dirinya. Ketika situasi komunikasi antarpribadi terbentuk dan dewasa awal berkeinginan mempengaruhi jalannya komunikasi, pengungkapan diripun berlangsung. Apalagi komunikasi antarpribadi itu merupakan komunikasi di antar dua orang yang sudah akrab maka pengungkapan diri itu akan berlangsung hingga bisa tersingkapnya bagian-bagian diri yang terdalam. Berkaitan dengan situasi komunikasi antarpribadi dan pengungkapan diri yang berlangsung karena keakraban di antara para dewasa awal. Oleh karena itu, banyak yang mengungkapkan diri untuk membangun keakraban dalam kelompok atau dalam upaya mengatasi konflik. Salah satu pihak yang terlibat konflik berusaha melakukan pengungkapan diri dan mengajak lawan koniknya untuk melakukan hal yang serupa. Menurut Devito salah satu dari faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri adalah jenis kelamin. Pada umumnya, pria lebih kurang terbuka dari pada wanita, dilihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna facebook terbanyak di Indonesia berdasarkan usia adalah 25-40 tahun. Presentase berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : pria (44,4%) dan wanita (55,6%). Presentase berdasarkan usia adalah sebagai berikut : 13 tahun (0,6%), 5

14-17 tahun (8,9%), 18-24 tahun (20,5%), 25-34 tahun (22,3%), 35-44 tahun (15,5%), 45-54 tahun (11,4%), dan 55-64 tahun (6,9%) (Anonim dalam www.checkfacebook.com, 2011). Meskipun pengungkapan diri menjadi elemen utama dalam suatu hubungan namun terdapat perbedaan pengungkapan diri antara wanita dan pria. Perbedaan pengungkapan diri antara pria dan wanita menurut Jourard 1964 (dalam pamuncak, 2011) terjadi karena adanya harapan yang berbeda terhadap pria dan wanita. Harapan bagi pria untuk tampak lebih kuat, objektif, kerja keras, dan tidak emosional dapat menghambat pengungkapan diri pada pria, sedangkan harapan bagi wanita untuk mampu menolong dan menyenangkan orang lain dapat meningkatkan pengungkapan diri pada wanita. Nilai-nilai yang ditanamkan di masyarakat sering kali dirasakan sebagai hambatan bagi kaum pria untuk mengungkapkan diri. Hambatan dalam mengungkapkan diri juga disebabkan karena adanya rasa malu untuk berterus terang tentang perasaan, keinginan dan hal-hal yang tidak baik bila diketahui orang lain. Kesulitan dalam mengungkapkan diri terjadi karena penyampaian informasi negatif dapat menganggu hubungan dengan orang lain meskipun sebenarnya perlu disampaikan kepada orang lain (Papu, 2002). Kekhawatiran untuk membuka diri kepada orang lain berkaitan dengan resiko yang akan diterima, misalnya bila kelemahannya diketahui oleh orang lain. Hambatan dalam mengungkapkan diri juga berkaitan dengan rasa aman dan percaya pada diri sendiri. Rasa aman akan tercapai bila seseorang percaya dan memiliki pikiran positif bahwa orang lain tidak akan 6

merendahkan dirinya setelah mengetahui keadaan yang sebenarnya. pengungkapan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam berbagai media. Semenjak semakin berkembangnya teknologi saat ini, mau tidak mau kita harus mengakui bahwa perkembangan teknologi juga berdampak pada sistem komunikasi termasuk didalamnya pengungkapan diri. Pertumbuhan yang sangat signifikan dalam penggunaan situs jejaring sosial beberapa tahun terakhir membawa banyak perubahan baru di masyarakat. Situs-situs pertemanan online dipenuhi dengan orang-orang yang berusaha untuk menciptakan profil sedemikian rupa dan membangun jaringan pribadi yang menghubungkan dirinya kepada pengguna lainnya, dari sekelompok kecil komunitas online hingga pada jaringan yang tidak terbatas. Facebook dalam hal ini mewakili fenomena penggunaan situs jejaring sosial di seluruh dunia. Keberadaan facebook tidak pernah membatasi penggunanya, baik laki-laki atau perempuan. Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang permasalahan ini dan mengemasnya dalam sebuah judul pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin? 7

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin. D. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian ini didasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau metode analisis yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan mengenai pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook di tinjau dari jenis kelamin. Penelitian yang telah dilakukan antara lain seperti penelitian Nasution, 2012 yang meneliti tentang self disclosure dan media komunikasi (studi kasus self disclosure pacaran jarak jauh melalui media komunikasi pada mahasiswa/i di departemen ilmu komunikasi FISIP USU). Persamaan yang terdapat pada penelitian milik Nasution, 2012 dengan Peneliti ialah sama-sama meneliti tentang pengungkapan diri pada pasangan melalui media sosial. Sepanjang pengetahuan peneliti, hanya sedikit penelitian yang mengungkapkan tentang pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin, maka dari itu penulis yakin bahwa belum ada penelitian yang mengungkapkan tentang pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin. 8

1. Manfaat Teoritis E. Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu psikologi, khususnya bagian psikologi sosial. 2. Manfaat Praktis Diharapkan dapat memperkaya pemahaman kita tentang pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin dan dapat bermanfaat bagi semua pihak seperti mahasiswa semester berikutnya yang tertarik untuk mengkaji lebih dalam fenomena pengungkapan diri terhadap pasangan melalui media facebook ditinjau dari jenis kelamin. 9