BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Asuransi Tis yang merupakan cikal bakal lahirnya PT. Asuransi Jasaraharja

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE) merupakan entitas baru sebagai hasil

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PREMI ASURANSI KEBAKARAN BERDASARKAN PSAK NO 28 PADA PT JASARAHARJA PUTERA KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

Sambutan Komisaris Utama

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

PENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB III AUDIT BERBASIS RISIKO PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG GUBENG SURABAYA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PIAGAM AUDIT INTERNAL

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Visi Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RAJA WALI NUSINDO MEDAN. Ada banyak jenis perusahaan di Indonesia, baik perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

COMPANY PROFILE BNI 46

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB II PT JASARAHARJA PUTERA MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Jasaraharja Putera Medan

PROPOSAL MARI SIAPKAN DANA PENDIDIKAN PUTRA/PUTRI KITA, DANA HARI TUA KITA, DANA IBADAH, DANA BERLIBUR, DAN LAINNYA MELALUI PROGRAM INI

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

Transkripsi:

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo maka data dan informasi yang diperoleh sebagai berikut: 3.1.1. Sejarah perusahaan PT. Jasaraharja Putera Kota Gorontalo PT. Jasaraharja Putera didirikan berdasarkan pernyataan keputusan rapat pemegang saham PT. Asuransi Aken Raharja mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Pendirian Perseroan dilaksanakan dihadapan notaris Ny. Machmudah Rijanto, SH. Dijakarta dengan akte Notaris No. 81 tanggal 27 November 1993. Akta pendirian perseroan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI melalui Keputusan Nomor : C2-13619.HT.04.TH.93 tanggal 13 Desember 1993 mengenai persetujuan atas perusahaan seluruh anggaran dasar perseroan terbatas PT.Aken Raharja. Nama perseroan berubah dari semula PT. Asuransi Aken Raharja menjadi PT. Asuransi Jasaraharja Putera kemudian berdasarkan keputusan rapat umum luar biasa pemegang saham PT. Jasaraharja Putera tanggal 29 Desember 1995 anggaran dasar perseroan mengalami perubahan yang dilaksanakan dihadapan Notaris Sutjipto, SH dijakarta dengan akte Nomor 30 tanggal 6 juni 1996. Akta perubahan anggaran dimaksud mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI melalui keputusan No. C2-10.812.HT.01.04 Tahun 1996 tanggal 5 Desember 1996. Dengan berubahnya anggaran dasar perseroan tersebut, nama perusahaan berubah menjadi PT. Asuransi Jasaraharja Putera disingkat PT. Jasaraharja Putera. Perubahan atau penyesuaian anggaran dasar

dimaksud antara lain meliputi nama perseroan maksud dan tujuan perseroan, lapangan usaha, modal dan komisaris serta direksi. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Jasaraharja Putera memberikan layanan asuransi kerugian dalam arti seluas-luasnya, termasuk pula menjalankan usaha Surety Bond. Walaupun dalam kondisi perekonomian yang berfluktuasi kurang menentu, perusahaan mampu manfaatkan peluang-peluang yang ada dengan beradaptasi secara baik terhadap deregulasi yang dibuat pemerintah. Nilai-nilai asuransi yang belum memasyarakat di indonesia, menjadi tantangan bagi PT. Jasaraharja Putera untuk memasyarakatkan layanan asuransi kerugian. Dengan terus mempertajam keahlian, didukung layanan dan staf yang profesional, perusahan terus menerus meningkatkan kwalitas pelayanan dalam menghadapi persaingan global menjelang abad 21 dengan penuh optimisme. Kunci sukses yang yang menopang keberhasilan perusahaan selama ini adalah pondasi yang kokoh dari sisi sumber daya manusia yang tidak semata mengandalkan kekuatan kompotensi tetapi juga integritas yang berbasis pada nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai budaya perusahaan (Corporate Culture) yang terdiri dari jujur,disiplin,tanggap cermat dan santun. 3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan Visi Menjadi perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Misi Menyediakan produk tepat guna dengan pelayanan prima.

3.1.3 Pengembangan Misi Dan Inovasi Sebagai bagian dari sektor industri jasa, bisnis asuransi kerugian sarat dengan tuntunan dan tantangan pasar yang terus berubah mngikuti trend dan kondisi makro sosial- ekonomi. Agar mampu mnjawab tantangan dan memanfatkan peluang pasar, JP- INSURANCE senantiasa proaktif mengantisipasi dan mencermati perkembangan pasar yang semakin liberal sebagai dampak dari arus globalisasi ekonomi. Dari analisis dan studi kelayakan yang dilakukan secara internal maupun dengan asistensi pihak ketiga mengenai kebutuhan dan harapan masyarakat, JP-INSURANCE mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk memantapkan intensifikasi dan ekspansi pasar, diversifikasi produk/layanan serta merancang produk inovatif yang memenuhi kebutuhan dan harapan khalayak sasaran. Kemampuan untuk merealisasikan berbagai rencana kerja dan target operasional terus dikembangkan dengan memadukan sumber daya infra struktur dan SDM dalam suatu sistem manajerial dengan mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sehingga memungkinkan JP-INSURANCE berkiprah secara maksimal dalam bisnis asuransi kerugian di indonesia. Menyadari sepenuhnya bahwa tantangan ke depan semakin kompetitip maka JP- INSURANCE senantiasa mempersiapkan diri dengan langkah kreatif dan inovatif serta meningkatkan efisiensi demi mewujudkan sasaran perusahaan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi situasi yang kompetitip dan terkadang tak terduga. Salah satu produk inovatif yang telah tumbuh menjadi sebuah produk unggulan JP- INSURANCE adalah Surety Bond yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 900:2000. Produk dengan brand JP-BONDING ini telah pula menjadikan JP-INSURANCE menempati posisi terkemuka di pasar surety ship di Indonesia. Dewan Komisaris

berkeyakinan bahwa melalui kebersamaan yang telah tercipta selama ini dan dengan didasari oleh tekad yang kuat untuk senantiasa mengimplementasikan dengan sungguhsungguh butir-butir dari budaya persahaan yakni jujur, disiplin, tanggap, cermat dan santun dalam setiap melaksanakan aktivitas perusahaan maka akan mampu mendorong terciptanya peluang-peluang bisnis baru. Selain itu, peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia sebagai motor penggerak operasional perusahaan dengan di dukung oleh system informasi yang memadai akan meningkatkan kualitas layanan dan tingkat kepuasan nasabah, yang pada gilirannya semakin mengukuhkan posisi dan reputasi JP-INSURANCE sebagai salah satu perusahaan asuransi kerugian terkemuka di Indonesia. 3.1.4 Kebijakan Perusahaan JP-INSURANCE memasarkan produk produk kategori bisnis ritel dan kategori karporat, masing-masing dirancang seuai kebutuhan dan harapan pelanggan yang beragam sehingga setiap pelanggan memperoleh manfaat perlindungan asuransi dan nilai tambah secara maksimal. Respon dan daya serap pasar yang terus tumbuh terhadap produk-produk JP-INSURANCE membuktikan kualitas yang sangat kompetitif dan prospek produk yang sangat baik. Pengakuan terhadap kualitas tersebut antara lain terwujud dari sertifikasi ISO 900:2000 untuk JP-BONDING, JP-ASTOR, JP-ASPRI, JP- GRAHA. Selain itu JP-BONDING menunjukan kinerja yang semakin mantap baik dari segi kuantitas premi maupun tingkat kepercayaan pasar. JP-ASTOR adalah salah satu produk kategori bisnis ritel JP-INSURANCE yang hadir melengkapi produk ritel lainnya seperti JP-GRAHA dan JP-ASPRI. Jenis produk yang dipasarkan JP-INSURANCE mencakup semua perlindungan terhadap risiko kerugian induvidual maupun instutisional yang masing-masing memiliki nilai tambah tersendiri.

Panduan kualitas layanan dan inovasi juga telah mengantar sukses peluncuran JP- INSURANCE dengan khalayak sasaran utama komunitas bisnis. Dirancang sebagai penunjang sukses daan kelancaran proyek bisnis nasabah, JP-BONDING memberikan proteksi terhadap berbagai risiko dalam pelaksanaan proyek dengan jenis pertanggungan beragam sesuai kebutuhan tertanggung, sehingga masing-masing turunan produk JP- BONDING memberikan nilai tambah tersendiri, utamanya kepastian perlindungan. Kehadiran JP-BONDING tidak hanya memperoleh respon positip dari pasar tetapi juga mendapatkan pengakuan atas standar kualitas internasional berupa sertifikasi ISO 900:2000. Keberhasilan memperoleh sertifikasi ISO untuk JP-BONDING menambah rasa aman, kepastian dan kepuasan nasabah dalam mempercayakan penutupan risiko atas proyek bisnis mereka. Kelengkapan portopolio produk dan layanan JP-INSURANCE semakin mengukuhkan komitmennya untuk memberikan layanan tuntas berkualitas kepada semua tertanggung. Keragaman jenis asuransi yang ditawarkan JP-INSURANCE sesungguhnya hanya merupakan bagian dari total portofolio produk perusahaan. Adalah kebijakan manajemen yang menyediakan beragam layanan untuk berbagai lapisan masyarakat, sejalan dengan tekat perusahaan untuk menjadi one-stop insurance service company bagi para nasabahnya. Kebijakan ini pada dasarnya dimaksudkan, karena manajemen menyadari bahwa loyalitas nasabah amat penting demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dimasa datang. 3.1.5 Struktur organisasi Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu atau dalam arti struktur organisasi, struktur organisasi merupakan bagian yang menggambarkan bagian-bagian yang ada dalam suatu instansi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian, struktur organisasi dalam suatu instansi

mencerminkan atau menggambarkan kekuasaan atau tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan. Keberadaan struktur organisasi akan menunjang pekerjaan yang ada dalam perusahaan, karena dengan pembagian kerja masing-masing unit, pekerjaan akan terkontrol dengan baik serta pengawasan pekerjaan akan menjadi terpusat. Adapun bentuk struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan PT. Jasaraharja Putera Kota Gorontalo.

Direktur Utama Direktur Korporasi Direktur Ritel Direktur Keuangan& sdm Cabang Asuransi Syariah Cabang Tingkat I Cabang Tingkat II Cabang Khusus Kantor Pemasaran As Syariah Kantor Pemasaran TK Kantor Pemasaran TK Kantor Pemasaran TK II Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Jasaraharja Putera

3.1.6 Tugas dan fungsi PT. Jasaraharja Putera Kota Gorontalo PT. Jasaraharja Putera Kota Gorontalo sesuai dengan peraturan daerah Nomor.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Belanda.mempunyai tugas melaksanakan tugas. Dalam melaksanakan tugasnya PT.Jasaraharja Putera menyelenggarakan fungsi : a. wujud dan komitmen Jasa Raharja dalam meningkatkan pelayanan kepada korban kecelakaan lalu lintas. b. Pelaksanaan survey pasca bayar dilakukan oleh pejabat diluar unit pelayanan klaim. c. Pelaksanaan survey pasca bayar dilakukan oleh pejabat diluar unit pelayanan klaim. d. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi para pemudik yang hendak merayakan hari raya idul fitri 3.1.7 Pembahasan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putera Kota Gorontalo bahwa motivasi kerja karyawan saat ini dapat di katakan sudah maksimal karena sudah ada dorongan yang dapat membuat karyawan menjadi seperti yang di inginkan. Sedangkan motivasi kerja karyawan adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Senada dengan definisi di atas, Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa;

Motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan berhasil dalam organisasi. Motivasi itu timbul karena faktor-faktor, sebagai berikut : 1) Adanya perasaan ingin mencapai sesuatu hasil dengan melakukan pekerjaan menantang dengan baik. 2) Suatu kebutuhan dari dalam diri sendiri yang ingin melakukan suatu pekerjaan yang baik. 3) Melakukan pekerjaan menurut perasaan adalah penting.