BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng,

Perencanaan dan Perancangan Hotel Resor di Pecatu, Bali BAB I PENDAHULUAN

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. gb Peta Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali Sumber. Brosur Kabupaten Gianyar

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. Dari Penelitian Strategi pengembangan daya tarik wisata kawasan barat Pulau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menuju kemandirian ( Bandung, 1995 ), p. III-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

Pembangunan pariwisata di Indonesia berdasarkan Undang Undang No. 10. Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mempunyai tujuan antara lain: (a)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

OBJEK WISATA DREAM LAND

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di Yogyakarta, baik secara fisik maupun secara psikis 1.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan yang berkunjung di obyek wisata yang bersangkutan. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

WISATA KULINER SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WIDURI DI KABUPATEN PEMALANG

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir 2015 Penataan Pantai Purnama Gianyar 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terdapat banyak daerah-daerah tujuan di Indonesia yang

besar artinya bagi usaha pengembangan kepariwisataan.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Pengembangan Dan Penataan Fasilitas Rekreasi Wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap Filosofi Air Sebagai Acuan Desain Bangunan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HOTEL RESORT DI PANTAI PANJANG BENGKULU (Dengan penekanan Desain Arsitektur Organik)

kita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan

ARI WISONO X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

TINJAUAN PULO CANGKIR

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

SEA SIDE HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kewajiban dibalik Keindahan Kita Wilayah Pesisir Bali Oleh: Redaksi Butaru

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bali merupakan sebuah pulau kesatuan wilayah dari Pemerintah Propinsi yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota madya dengan ibukota Denpasar. Kabupaten kabupaten yang berada di Bali antara lain: Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem,Kabupaten Jembrana dan Kotamadya Denpasar. Bali merupakan daerah tujuan wisata yang sudah dikenal oleh dunia sejak tahun 1920. Sejak saat itu banyak wisatawan asing datang ke Bali untuk dapat menyaksikan dan menikmati kebudayaan, keindahan alam dan keramahtamahan penduduk pulau Bali. Dengan semakin terkenalnya pulau Bali, banyak pula nama nama atau julukan yang ditujukan kepada pulau Bali,antara lain: The Island Of Gods The Island Of Paradise The Island Of Thousand Temples The Morning Of The World The Last Paradise dan sebagainya. Bali dan pariwisata tidak bisa dipisahkan. Bukan hanya Pemerintah Propinsi (Pemprop) Bali yang banyak berharap dari sektor jasa ini untuk menggerakkan roda pembangunan, tetapi sebagian besar masyarakatnya juga bertumpu di sektor tersebut. Apa yang dilakukan Pemprop Bali maupun masyarakat untuk membangun pariwisata 1

sebenarnya merupakan langkah tepat. Mengingat potensi Bali bukan di pertambangan atau energi, melainkan di pariwisata melalui budaya, seni, adat-istiadat dan potensi alamnya. Namun, sektor pariwisata juga merupakan bisnis jasa yang paling rentan terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan keamanan, yang sifatnya tidak lagi lokal atau regional, tetapi sudah mengglobal. Semenjak terjadinya bom Bali pada tanggal 12 0ktober 2002, kunjungan Wisatawan asing yang datang ke Bali mengalami penurunan. Menurut Dinas Pariwisata Propinsi Bali, jumlah wisatawan yang datang ke Bali pada tahun 2001 sebesar 1.356.774 orang dan mengalami penurunan pada tahun 2002 menjadi 1.285.844 orang. Agar Bali dapat kembali menjadi daerah tujuan utama pariwisata, Pemerintah Propinsi Bali dan pelaku pariwisata melakukan berbagai upaya untuk memulihkan citra pariwisata melalui media cetak, elektronik dan mengikuti event promosi di berbagai negara pasar potensial. Bali khususnya Kabupaten Badung, memiliki banyak tujuan wisata yang menarik, salah satunya adalah Pantai Labuan Sait. Kawasan Wisata Pantai Labuan Sait terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pantai Labuan Sait bersebelahan dengan Pura Luhur Uluwatu dan merupakan deretan wisata bahari, antara lain : Pantai Suluban, Pantai Padang Padang, Pantai Nyangnyang dan Pantai Balangan. Kawasan Wisata Pantai Labuan Sait Mempunyai potensi alam pantai yang sangat layak dikembangkan menjadi wiasat bahari. Potensi laut hayati dimiliki oleh kawasan ini, yaitu biota laut. Fasilitas kepariwisataan yang terdapat pada Kawasan Wisata Pantai Labuan Sait belum dikembangkan secara optimal.tingkat promosi yang kurang dan fasilitas pendukung yang kurang memadai menjadikan kawasan ini kurang begitu dikenal oleh 2

para wistawan mancanegara. Kawasan Wisata Pantai Labuan Sait memiliki berbagai macam potensi, antara lain : 1. Keunikan Pemandangan : Pantai Labuan Sait dikelilingi oleh gugusan batu karang yang sangat indah.orientasi pantai yang mengarah ke Samudra Indonesia sangat baik untuk menikmati proses peristiwa Sunset di sore hari. Karakteristik ombak yang unik, sangat diminati oleh wisatawan mancanegara untuk melakukan olahraga surfing. Akses masuk kepantai yang melewati gugusan batu karang juga merupakan salah satu keunikan tersendiri dari pantai Labuan Sait ini. Kegiatan Upacara : Kegiatan budaya dan religi yang dilakukan di pantai ini adalah upacara Melasti. Upacara Melasti dilakukan 3-5 sebelum hari raya nyepi oleh umat Hindu. 2. Faslitas Penginapan tidak ada Gardu pandang tidak ada Warung semi permanen Toilet tidak ada Menara Bala Wisata Tempat parkir perahu Pendopo untuk kegiatan Upacara Melasti 3

3. Akses Transportasi umum tidak ada Jalan menuju kawasan dalam kondisi baik dengan pemandangan alam sekitar yang indah Parkir mobil cukup tertata, tetapi parkir sepeda motor kurang tertata Pencapaian dari kota Denpasar 32 Km 4. Pelaku Wisatawan Penduduk Lokal Guide Berdasarkan fakta-fakta dilapangan,pantai Labuan Sait memiliki potensi alam yang sangat indah tetapi tidak ditunjang oleh fasilitas yang memadai. Keberadaan kondisi fisik arsitektural di Pantai Labuan Sait kurang memberikan kenyamanan terhadap segala aktifitas yang terjadi dipantai, seperti misalnya tentang, Sirkulasi, Zoning Kawasan, Gubahan Massa, Kondisi Bangunan dan Utilitas( Drainase,Sampah). Kondisi yang demikian ini, sangat layak apabila dilakukan pengembangan kawasan. I.2 Rumusan masalah Bagaimana mengembangkan fasilitas rekreasi di kawasan wisata Pantai Labuan Sait Pecatu Badung Bali, sebagai kawasan wisata bahari dengan Arsitektur Neo Vernakuler Bali sebagai acuan perancangan. 4

I.3 Tujuan Mengembangkan fasilitas Rekreasi di kawasan wisata Pantai Labuan Sait Pecatu Badung Bali, sebagai kawasan wisata bahari dengan Arsitektur Neo Vernakuler Bali sebagai acuan perancangan. I.4 Sasaran 1. Melakukan studi tentang pengembangan wisata pantai. 2. Melakukan studi tentang fasilitas rekreasi wisata pantai. 3. Melakukan studi tentang wisata pantai Pantai Labuan Sait Pecatu Badung Bali, serta kaitannya dengan aktivitas sosial budaya setempat. 4. Melakukan studi tentang prinsip-prinsip kenyamanan wisata pantai. 5. Melakukan studi tentang Arsitektur Neo Vernakuler Bali. I.5 Lingkup 1. Pengembangan fasilitas rekreasi wisata pantai dibatasi pada Pengembangan fasilitas rekreasi wisata pantai Labuan Sait sebagai wisata Bahari. 2. Pantai Labuan Sait dibatasi pada pantai yang terletak di Desa Pecatu Badung Bali. Dengan batasan site yaitu, panati Padang-Padang yang terdapat disebelah barat site dan bukit karang yang terletak disebelah utara site. 3. Prinsip kenyamanan dibatasi pada prinsip prinsip kenyamanan berekreasi atau berwisata pantai. 4. Arsitektur Tradisional Bali dibatasi pada konsep zoning, sirkulasi, bentuk jenis, dan fungsi. 5. Arsitektur Neo Vernakuler Bali dibatasi pada penafsiran-penafsiran dari arsitektur tradisional Bali. 5

I.6 Metoda A. Metoda Pengumpulan Data 1. Wawancara Melakukan wawancara pada tokoh Arsitektur Tradisional Bali (Undagi) dan Masyarakat Sekitar (life guard) 2. Observasi Pengamatan langsung terhadap Pantai Labuan Sait Pecatu Badung Bali 3. Studi Pustaka Buku-buku pengembangan fasilitas rekreasi tentang wisata pantai, buku- buku tentang arsitektur aradisional Bali, buku-buku tentang arsitektur Neo Vernakuler serta buku-buku tentang prinsip-prinsip kenyamanan rekreasi atau wisata pantai. 4. Observasi visual dan pemetaan wisata pantai sejenis diantaranya: pantai Kuta di Badung Bali, Pantai DreamLand di Bukit Ungasan dan Pantai Sanur di Denpasar Bali. B. Metoda Menganalisis Data Melakukan analisa terhadap potensi kawasan yang ada, seperti potensi alam, sosial budaya, ekonomi dan kondisi existing kawasan C. Metoda Pengembangan Menggali potensi kawasan yang ada agar dapat dikembangkan lebih lanjut, dengan menggunakan prinsip prinsip arsitektur Neo Vernakuler Bali sebagai 6

acuan perancangan.tatanan nilai sosial budaya, keadaan alam, arsitektur tradisional Bali dan ide ide dari penulis dijadikan acuan dalam penzoningan kawasan, pemilihan bentuk dasar, pemilihan material dan sirkulasi. I.7 Sistematika Penulisan Bab 1. Pendahuluan. Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan. Bab 2. Tinjauan Kawasan Wisata Pantai Labuan Sait Pecatu Badung Bali Mengungkapkan potensi dan daya tarik Pantai Labuan Sait, kondisi fisik dan non fisik beserta segala fasilitas pendukung yang menyertai. Bab 3. Tinjauan Teoritis Mengungkapkan tinjauan teoritis mengenai wisata, wisata bahari, fasilitas rekreasi wisata pantai dan tinjauan studi banding tentang wisata sejenis serta tinjauan secara teoritis mengenai arsitektur tradisional Bali dan arsitektur Neo Vernakuler. Bab 4. Analisis Pengembangan Fasilitas Rekreasi Wisata Pantai. Mengungkapkan proses analisis data, untuk dapat memperoleh ide ide konsep pengembangan yang dapat diaplikasikan kedalam site.. Bab 5.Konsep Perencanaan dan Perancangan Pengembangan. Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di terapkan dalam rancangan fisik arsitektural. 7