INTERVIEW GUIDE. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan komunitas untuk mengatur individunya merupakan modal sosial

Konflik Agraria di Desa Pandumaan-Sipituhuta Kabupaten Humbahas

Memastikan Status Tanah Adat dan Hutan Adat di Tanah Batak

PANDUAN WAWANCARA (INTERVIEW GUIDE) 2. Apa yang anda rasakan ketika pertama kali berdagang?

BAB II METODE PENELITIAN. berkaitan pada variasi faktor lain (Rakhmat, 2002 : 27). Penelitian korelasi adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB III METODE PENELITIAN

MAKNA SIMBOL UPACARA MANGONGKAL HOLI (PENGGALIAN TULANG BELULANG) PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI BEKASI

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN. tanah yang langka dan terbatas, dan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Luas daratan

Keterangan : Wawancara dengan Bapak H.Sitompul

PENGERTIAN Hak Milik Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan Hak Pakai Hak Milik adalah hak turuntemurun,

2. Wanita. a. Sebelum mengisi pertanyaan terlebih dahulu tulislah dahulu identitas Bapak/Ibu/Saudara/I pada tempat yang telah disediakan.

The Socialization Process of Tengger Society in Entas-Entas and Kasadha Tradition. (Case Study Ngadisari Village, District Sukapura, Probolinggo)

PARTISIPAN : (Yang menjual anak) Nama : Alamat : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Jabatan dalam gereja/masyarakat :

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

A. Kelembagaan yang terkait pengaturan hutan

BAB I PENDAHULUAN. Bakkara (2011) ada 3 Bius induk yang terdapat di Tanah Batak sejak awal peradaban bangsa

BAB I PENDAHULUAN. telah berlangsung sebelum legalitas hukum formal ditetapkan oleh pemerintah.

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DEWAN PERSEKUTUAN MASYARAKAT ADAT ARSO ARSO JAYAPURA NOMOR 02/KPTS DPMAA/DJ/94 TENTANG KELEMBAGAAN

INSTRUMEN PENELITIAN TESIS ALAWAU AMANO

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 132

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Pedoman Wawancara (Interview Guide) digunakan pedoman wawancara sesuai focus penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKSI KEAKSARAAN DAN KESETARAAN SEKSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan budaya itu tersimpan dalam kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang

Undang-Undang No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Profil Kabupaten Karo Medan April 2012.

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

Refleksi Pendampingan Pembentukan Produk Hukum Daerah mengenai Masyarakat Adat dan Wilayah Adat 1

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

LAKU NENEPI DI MAKAM PANEMBAHAN SENOPATI KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Tabob merupakan hewan yang disakralkan oleh masyarakat Nufit (dalam hal ini

Bank selaku penyedia jasa keuangan memiliki

III. METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB I PENDAHULUAN. utama yang paling penting dalam kehidupan masyarakat pedesaan tersebut adalah tanah atau

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha

BAB I PENDAHULUAN. dunia perfilman sendiri khususnya disektor iklan layangan masyarakat

SURAT PERNYATAAN INFORMAN. dan Makna Sumpah Serapah Masyarakat Jawa di Kota Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pemutaran 3 Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dalam diskusi Pengorganisasian Masyarakat 8 Seputar berbagai komunitas yang ada di dalam film

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat. Semua

BAB I PENDAHULUAN. lainnya.tanah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. budaya Indonesia, namun tradisi-tradisi dari tanah asal masih tetap diterapkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 : Pedoman Pengumpulan Data (Wawancara, FGD, dan Observasi Kajian Pengembangan Masyarakat).

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku

Pedoman Wawancara Analisis Implementasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di Kota Medan Tahun 2014

FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA 1 ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moch Ali M., 2015

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan Bab IV terdahulu, maka peneliti rumuskan

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

BAB IV TINJAUAN KRITIS INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT YALAHATAN DALAM PLURALITAS AGAMA

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

DAFTAR ISTILAH-ISTILAH ASING

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

KONFLIK PILKADES DAN PENYELESAIANNYA (Suatu Kajian Antropologi Terhadap Pilkades Periode 2008/2013 Di Desa Sosor Mangulahi Kabupaten Humbahas)

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan patrilinial yang menyebabkan sistem pertalian kewangsaan

BAB V P E N U T U P. A. Kesimpulan. berikut ini. Pertama, dinamika historis masyarakat Hatuhaha Amarima selalu

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

DRAF WAWANCARA. Jumlah Anak. 4. Apakah suami anda memperkenalkan istri mudanya kepada keluarga anda?

Shared Resources Joint Solutions

A. LATAR BELAKANG MASALAH

KAJIAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH PESISIR STUDY KASUS : KAB. KLUNGKUNG, KAB. BULUKUMBA, KAB. BERAU

Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No

BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

Indikator. Teknik Menjelaskan pengertian peta dan komponennya. Tes unjuk kerja Menggunakan skala peta.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB V PENUTUP. dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut,

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW QUIDE) PENELITIAN SKRIPSI JUDUL PENELITIAN :SOSIALISASI PEMANFAATAN FASILITAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat pada tahun menunjukkan hasil yang positif bagi

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL ENDE MARHAMINJON PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA PANDUMAAN KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Alang-alang dan Manusia

PEMERINTAH KOTA TANGERANG.

BAB VII HUBUNGAN ANTARA REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SPP PNPM TERHADAP PERILAKU RESPONDEN DALAM MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM

Governance Brief. Dampak Kebijakan IPPK dan IUPHHK Terhadap Perekonomian Masyarakat di Kabupaten Malinau

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN

Transkripsi:

INTERVIEW GUIDE Data Informan Nama : Usia : Alamat: Pekerjaan: Status: 1. Kepala desa : - Lokasi hutan kemenyan ( peta) - Data kependudukan - Profil desa Pandumaan 2. Petani kemenyan - Profil informan - Sudah berapa lama anda menyadap kemenyan? - Bagaimana cara mengambil kemenyan? - Apa saja proses yang harus dilakukan selama mengambil kemenyan? - Bagaimana kerjasama antar petani kemenyan dalam mengelola hutan kemenyan didesa pandumaan? - Bagaimana kerja sama antara petani kemenyan di desa pandumaan dan desa lainnya dalam pelestarian hutan kemenyan? - Adakah ritual ritual khusus/ aturan adat dalam pengelolaan kemenyan? - Adakah kepercayaan tertentu mengenai kemenyan? - Adakah larangan yang harus dipatuhi dalam pengelolaan kemenyan? - Untuk apa kemenyan dipergunakan?

- Apakah kemenyan dapat diambil sebanyak banyaknya? - Bagaimana usaha masyarakat dalam melestarikan hutan kemenyan? - Apa saja yang menjadi tantangan anda dalam penggunaan tanah adat? - Apakah ada tantangan komunitas petani kemenyan dalam mempertahankan hutan kemenyan didesa ini? jika ya, jelaskan bentuk usaha yang dilakukan? - Apakah harapan harapan yang dimiliki petani kemenyan di desa ini, sehingga membuat komunitas ini berjuang untuk mempertahankan hutan adat? - Apakah anda anggota kelompok tani desa Pandumaan? jika ya, apa yang melandasi keputusan saudara untuk bergabung dengan organisasi kelompok tani didesa Pandumaan? - Apa keuntungan yang saudara dapatkan, jika setiap petani kemenyan memiliki komunitas yang disatukan dalam kelompok tani kemenyan? - Adakah peran dari jaringan marga dalam usaha pelestarian hutan ini? jika ya, marga apa saja dan ceritakan! - Bagaimana pendapat saudara mengenai tindakan pemerintah memberikan izin konsesi hutan kemenyan menjadi perkebunan eucalyptus kepada PT.TPL? - Apa saja usaha yang dikerjaan dalam memperjuangkan keberadaan tombak hamijon sebagai milik komunitas petani kemenyan di Desa Pandumaan? 3. Tokoh adat - Sejarah asal mulanya kemenyan di desa pandumaan? - Upacara khusus berkaitan kemenyan? - Bagaimana pembagian tanah adat dalam pengelolaan kemenyan? - Bagaimana penyelesaian sengketa dalam pengelolaan hutan kemenyan? - Deskripsi mengenai adat budaya batak di humbahas?

- Bagaimana peran tokoh adat dalam menghadapi tantangan yang datang dari dalam dan dari luar? - Adakah peran komunitas marga dalam memperjuangkan tanah adat ini? - Bagaimana tokoh adat peran tokoh adat padam pelestariah hutan dan bagaimana komunikasi tokoh adat tiap desa di pollung? - Adakah nilai nilai yang berubah dari dulu hingga sekarang, baik mengenai ritual yang jarang dikerjakan, teknologi pertanian yang semakin canggih, atau pola piker kaum muda sebagai penerus yang mulai berubah? - Hal apa saja yang saudara khawatirkan sebagai tantangan yang akan muncul di masa depan, sehingga dibutuhkan kesatuan hati dari petani kemenyan? jelaskan? 4. Perwakilan lembaga yang mendampingi - Sudah berapa lama lembaga ini mendampingi masyarakat di desa Pandumaan? - Pendampingan yang seperti apa yang dikerjakan lembaga ini? - Adakah tokoh yang dipandang sebagai kpenggerak didesa ini?, jika ada jelaskan? - Bagaimana peran marga dalam perdagangan kemenyan?

Gambar. 1 petani kemenyan manige dengan menggunakan tali pollang gassip Gambar. 2 Sosialisasi pentingnya PERDA Perlindungan Hak Masyarakat Adat oleh KSPPM, AMAN, BAKUMSU

Gambar.3 Kemenyan Yang Disimpan Sebagai Investasi Gambar. 4 Petani Kemenyan Berkumpul Di Simpang Sebelum Masuk Ke Tombak Masing- Masing

Gambar.5 Pendanpingan KSPPM, AMAN, BAKUMSU