BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading adalah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang jasa dan. a. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE)

BAB III ANALISIS PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan.

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Putra Kedung Turi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS DIBIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Bajubang Gasindo didirikan di Jl. Kerkof No. 148 Kahapit Barat

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM CV. CITRA KITA. sejak Bulan Oktober 2010 dalam skala Small Office Home Office

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DI KABUPATEN SERANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang Elektrical, Mechanical, Supplier & Maintenance yang berdiri sejak 12

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN NEGARA PERINDUSTRIAN RAKYAT

BAB II PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION I. tahun Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di Indonesia dimulai.

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

1 of 6 18/12/ :13

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan lapangan pekerjaan pada dasarnya merupakan kewajiban pemerintah

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (LN Tahun 1960 Nomor 133, TLN Nomor 2070); 2.

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMPELAJARI PROSEDUR PENYEDIAAN TABUNG GAS ELPIJI 3 KG DI SPPBE PT. AL-FATH DISUSUN OLEH : NAMA : REPALDI ABDUL AGI NPM :

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BEKASI KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

Unit Teknologi Infomasi dan Komunikasi Universitas Brawijaya

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Pedoman Inisiasi dan Perencanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 464 TAHUN 2012

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PRAKUALIFIKASI UMUM CSMS (Contractor Safety Management System)

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peradaban manusia yang semakin hari semakin meningkat yang

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

DATA DAN INFORMASI MIGAS

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Jaya Lestari didirikan pada tanggal 2 Januari 2007 dan terletak di kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas 2.140 hektar. PT. Karya Jaya Lestari merupakan perusahaan jasa tingkat nasional khususnya di bidang industri migas. PT. Karya Jaya Lestari adalah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan umum. Dalam perkembangannya PT. Karya Jaya Lestari memiliki 3 (tiga) bidang usaha : 1. Jasa Elpiji 1. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) 2. Depot Elpiji 2. Jasa Non Elpiji a. Retester Plant b. Handling dan Distirbusi c. Fabrikasi Aksesori Tabung Elpiji 3. Trading a. Polytam b. Petrokimia (Minarex, Paraffinic) c. Elpiji dan Ease Gas d. Greencokes, Slackwax 6

7 Saat ini perusahaan PT. Karya Jaya Lestari mengoperasikan beberapa SPBU dan SPBE yang beroperasional di Indonesia. 2.2 Visi dan Misi PT. Karya Jaya Lestari 2.2.1 Visi PT. Karya Jaya Lestari Visi PT. Karya Jaya Lestari adalah sebagai berikut: 1. Menjadi perusahaan jasa terkemuka serta mitra terpercaya di sektor hilir industri migas. 2. Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. 2.2.2 Misi PT. Karya Jaya Lestari Misi PT. Karya Jaya Lestari adalah sebagai berikut: 1. Mengelola dan mengembangkan usaha jasa yang menguntungkan. 2. Menjadi arm-length Pertamina dalam jasa LPG, jasa non LPG dan trading. 3. Memberikan keuntungan yang berkesinambungan bagi stakeholder.

8 2.3 Struktur Organisasi STRUKTUR JABATAN, GOLONGAN DAN FORMASI JABATAN 2.4 Uraian Jabatan PT. KARYA JAYA LESTARI Gambar 2.1 Bagan Struktur Perusahaan PT. Karya Jaya Lestari Struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan tentunya akan membuat tujuan perusahaan lebih terarah. Selain itu dengan struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Adapun tugas dan tanggung jawab PT. Karya Jaya Lestari secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :

9 1. Direktur Utama a. Menkoordinasikan dan mengendalikan penyusunan strategi bisnis plan PT. Karya Jaya Lestari serta pelaksanaan seluruh kegiatannya secara efektif dan efisien. b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasi dan marketing sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan agar dapat memberikan keuntungan yang optimal. c. Sebagai penentu kebijakan dalam perusahaan mendelegasikan. d. Sebagai pemberi wewenang kepada kepala bagian. e. Meminta pertanggujawaban atas pekerjaan yang dilimpahkan. f. Bertindak atas nama perusahaan dalam kegiatan yang menyangkut b. Internal Auditor kepentingan perusahaan. a. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran tahunan Internal Audit, agar tersusun suatu rencana kerja dan rencana anggaran yang riel (nyata) dan efisien. b. Melaksanakan revisi anggaran apabila terjadi perubahan rencana kerja. c. Melaksanakan pemeriksaan keuangan pada fungsi financial dan fungsifungsi lain yang melaksanakan kegiatan keuangan dilingkungan PT. Karya Jaya Lestari.

10 3. Manager BSD a. Mengarahkan dan mengendalikan penyusunan rencana strategi agar dapat digunakan sebagai acuan kerja, serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan agar diketahui keberhasilan dan kendala-kendala. b. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan dan pengembangan pemasaran untuk meningkatkan keuntungan secara berkesinambungan. c. Atas persetujuan pimpinan membuat anggaran pendapatan belanja perusahaan. 4. Direktur Marketing dan Operasi a. Menetapkan dan menentukan rencana operasi pengisian Elpiji 3 Kg, 12 Kg, 50 Kg dan penyaluran Bulk Elpiji untuk mendukung Pertamina dalam menjaga kestabilan supply Elpiji. b. Menetapkan dan menentukan penyusunan rencana / target sales, pemutakhiran harga pasar, agar Sub Agen baru dan pangkalan agar memastikan penjualan Elpiji dapat meningkat dan distribusi berjalan lancar sehingga dapat memberikan keuntungan yang berkesinambungan. c. Menetapkan dan menentukan operasi plant dengan memperhatikan aspek safety dan kepuasan pelanggan agar operasi berjalan lancar dan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).

11 5. Quality Assurance a. Melaksanakan pengujian standar kode & prosedur kerja terhadap peralatan plant yang baru dibangun agar menjamin kelayakan operasinya. b. Melakukan evaluasi dan perhitungan ulang kekuatan fasilitas plant serta memberikan saran dan rekomendasi perbaikan yang perlu dan pengoperasiannya untuk menjadikan masukan bagi peningkatan kualitas fasilitas plant. c. Menyiapkan standar kode dan prosedur kerja yang dapat digunakan dalam pelaksanaan proyek agar dapat dipedomani. d. Mengurus perizinan dan sertifikasi dengan instansi Migas, Depnaker, Dinas Meteorologi dan terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan. 6. Teknik & Engineering a. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan peralatan produksi agar plant selalu siap operasi serta membina kerjasama yang baik dengan fungsi terkait untuk memperlancar pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan serta penanggulangan masalah di plant. b. Melaksanakan pendekatan teknis dalam memecahkan masalah kerusakan peralatan produksi. c. Menentukan kebutuhan material sebelum pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan dilaksanakan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan perbaikan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

12 7. Health, Savety, and the Environment (HSE) 1. Mengawasi implementasi peraturan / prosedur dibidang HSE pada kegiatan operasional maupun proyek sesuai standar yang berlaku dengan melaksanakan sosialisasi secara berkala dan terjadwal. 2. Melakukan inventarisasi, membuat laporan, melakukan analisis dalam setiap kecelakaan kerja dan insiden yang terjadi sesuai standar yang berlaku. 3. Mencatat kecelakaan kerja maupun kebakaran yang terjadi serta menyusun laporan tentang kejadian tersebut dan mengambik tindakan yang diperlukan pada waktu terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran. 4. Merekomendasikan untuk pembelian peralatan HSE yang baru dan pengambilannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 8. Manager Unit Trading a. Memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Bulanan dan Tahunan (RKAP) untuk penjualan Elpiji agar target sales tercapai dan memperoleh keuntungan optimal. b. Mengarahkan dan mengendalikan pembinaan baik terhadap Senior Account Executive untuk penjualan produk gas.

13 9. Manager Unit Operasi LPG a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program dan sistem management HSE dan maintenance peralatan pengisian untuk menjamin ketaatan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan peralatan yang layak operasi. b. Membina hubungan baik dengan pelanggan agar tercipta kelancaran dan ketertiban dalam pelayanan sehingga menjamin kepuasan pelangan. 10. Manager Operasi Non LPG a. Mengarahkan dan mengevaluasi operasi (accesories, blendin dan botling) plant serta pengawasan proses produksi, jasa handling dan distribusi berjalan sesuai dengan SOP dengan memperhatikan aspek HSE. b. Memutuskan, mengarahkan, mengendalikan kegiatan dan proses produksi untuk menjamin kepuasan pelanggan. 11. Manager Finance a. Bersama Manager Business Development membuat proyeksi Rugi / Laba dan proyeksi arus kas setiap proyek yang akan dan atau sedang berjalan. b. Mengarahkan dan mengendalikan pengukuran kinerja masing-masing proyek dengan membandingkan antara hasil aktual dan hasil yang

14 direncankan dan dengan melakukan analisis keuangan dari masingmasing proyek untuk bahan acuan dalam melaksanakan pekerjaan. c. Mengarahkan dan mengendalikan bantuan hukum agar segala kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta mengarahkan mengendalikan terselenggaranya kehumasan perusahaan.