BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan konstruksi telah dikenal sejak lama dan terus berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil. kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai dasar untuk memberikan saran bagi pihak perusahaan konstruksi. bangunan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil analisis nilai rata-rata, Bagian Pemeliharaan Hotel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. menilai bahwa pemeliharaan bangunan Perpustakaan Universitas Atma Jaya

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil analisis mean masing-masing instansi/pengelola. 3,50 sampai kurang dari 4,50. Penilaian ini menyimpulkan bahwa

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

ANALISIS LIFE CYCLE COST PADA PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus: Sekolah St. URSULA Kotamobagu)

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

KAJIAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN GEDUNG (BUILDING MAINTENANCE) DI UNIVERSITAS LAMPUNG. Kristianto Usman 1, Restita Winandi 2

PEMODELAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTURAL GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN

1. Untuk membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan setiap ruangan dalam gedung klien kami

BAB XIII PENGECATAN A.

I. PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Batasan Masalah

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

BILL OF QUANTITY ( BQ )

CARA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MATERIAL FASAD VERTIKAL NON STRUKTURAL PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

PSD III D.Ars Undip TA 31

PSD III Desain Ars Undip TA 31

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PSD III Desain Ars Undip TA 31

RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V. SIMPULAN dan SARAN

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

RENCANA ANGGARAN BIAYA

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( B O Q )

PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

FINISHING. Fungsi dari bahan finishing: A. Melindungi material B. Memberikan nilai estetika

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA. Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos., M.Pd Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

Rencana Anggaran Biaya

International Quality Waterproofing

PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

ANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

BAB V PENUTUP. Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan. dalam taraf pemeliharaan korektif (corrective maintenance), belum sampai

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Lampiran RKS : 2190/ LL/KCJ/RKS/IX/2015

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Ket. ( Rp. ) (Tanpa PPN)

No. Nama dan Jenis Barang Satuan

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Ket. ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Ket. ( Rp. ) (Tanpa PPN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan

Barang Satuan Dasar on Site Project Keterangan ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Barang Satuan Dasar on Site Project Ket. ( Rp. ) (Tanpa PPN)

EVALUASI TEKNIS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Barang Satuan Dasar on Site Project Ket. ( Rp. ) (Tanpa PPN)

KELOMPOK KERJA 49 BIRO LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Alamat : Komp. Bumi Praja Anduonohu Kendari

Barang Satuan Dasar on Site Project Ket. ( Rp. ) (Tanpa PPN)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu layak fungsi (preventive maintenance). Beberapa jenis pemeliharaan berdasarkan British Standard Institute (1984) BS 3811 : 1984 Glossary of Maintenance Management Terms in Terotechnology : 1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance): pemeliharaan yang terorganisir dan terencana. Adanya pengendalian dan pencatatan rencana pemeliharaan. 2. Pemeliharaan preventif (preventive maintenance): pemeliharaan dengan interval yang telah ditetapkan sebelumnya, atau berdasarkan kriteria tertentu. Bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan atau degradasi performa suatu benda. 3. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance): pemeliharaan yang dilakukan setelah kerusakan atau kegagalan terjadi, lalu mengembalikan atau mengganti benda tersebut ke kondisi yang disyaratkan sesuai fungsinya. 5

6 4. Pemeliharaan darurat (emergency maintenance): pemeliharaan yang dilakukan dengan segera untuk menghindari risiko yang serius. (Jokowiyono 1995) dalam (Johannes 2011), menerangkan bahwa semua lingkup kegiatan perawatan bangunan gedung yang paling penting adalah kegiatan perawatan terencana atau perawatan pencegahan. Adapun tujuan dari kegiatan perawatan atau pencegahan ini, antara lain: 1. Tetap mampu melayani dan memenuhi kebutuhan fungsi organisasi pemakai/pengelola gedung sesuai rencana pelayanan semula. 2. Menjaga kualitas pada tingkat tertentu untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh bangunan itu sendiri dengan kegiatan pelayanan yang tidak terganggu. 3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas rencana, dan sekaligus menjaga modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. 4. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan seoptimal mungkin, dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan perawatan secara efektif dan efisien. Semakin dini perbaikan dilakukan, semakin kecil biaya perbaikan tersebut atau semakin kecil biaya investasi total bangunan. Agar bangunan dapat berfungsi selama masa pelayaan, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.

7 2.2. Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung (Ervianto 2007), dalam (Johannes 2011) melakukan studi kasus terhadap pemeliharaan bangunan gedung sebuah kampus. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui program pemeliharaan bangunan gedung beserta fasilitasnya yang telah berjalan dan merumuskan kembali program pemeliharaan bangunan gedung yang seharusnya dilakukan. Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah informasi biaya pemeliharaan setiap tahun dan program pemeliharaan yang telah berjalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan setiap tahunnya cukup besar, yaitu 2,70 % dari pengeluaran rutin, dengan prosentase terbesarnya untuk kegiatan cleaning service yaitu sebesar 71,23 % dari total biaya pemeliharaan. Dalam studi kasus tersebut diketahui bahwa unit pemeliharaan telah terbentuk. Namun, program pemeliharaan belum jelas. Yang ada hanya melakukan kegiatan bila terjadi ketidakstabilan sistem atau fasilitas yang melekat pada bangunan. Tidak ada data tentang umur pakai dari setiap fasilitas tertentu, misalnya lampu, kran, telepon, serta data masa lalu tentang penggantian yang dilakukan. Kegiatan yang telah terlaksana dengan cukup baik adalah kegiatan kebersihan. Aspek manajerial unit pemeliharaan perlu ditingkatkan, termasuk tersedianya pelaksana khusus yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup. Ervianto menyarankan untuk menyiapkan data fasilitas yang berada pada bangunan karena dapat digunakan untuk memprediksi biaya pemeliharaan yang dibutuhkan pada tahun mendatang. Program pemeliharaan yang terstruktur dan berkala harus mulai dipikirkan.

8 2.3. Komponen Pemeliharaan Bangunan Gedung Dalam penelitian Usman dan Winandi (2009) dijelaskan bahwa perawatan komponen bangunan memerlukan perhatian yang serius agar diperoleh hasil yang maksimal dan perawatan ini diharapkan dapat membuat kondisi bangunan semakin nyaman dengan fasilitas yang baik. Berikut adalah klasifikasi pemeliharaan komponen bangunan berdasarkan bidangnya. Komponen Pemeliharaan Bangunan Struktur Arsitektur Utilitas Balok Kolom Dinding Atap Pelapis lantai Pelapis dinding Kusen, pintu dan jendela Penutup langit - langit Instalasi AC Instalasi listrik Instalasi air Alat alat sanitasi Gambar 2.1 Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan 2.4. Pedoman Pemeliharaan Bangunan Gedung Penelitian ini mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. Lingkup pemeliharaan yang diamati yaitu lingkup arsitektural, mekanikal, tata ruang luar, dan tata graha. Namun, tidak semua komponen gedung

9 diamati pemeliharaannya karena terbatasnya waktu penelitian. Standar pelaksanaan pemeliharaan komponen-komponen gedung mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung disajikan dalam Tabel 2.1. Table 2.1. Standar Pemeliharaan Bangunan Gedung No. Kegiatan Pemeliharaan Standar 1 Pembersihan dinding keramik kamar mandi/wc 2 kali sehari 2 Pembersihan plafon tripleks 3 bulan 3 Pelumasan kunci, engsel, grendel 2 bulan 4 Perawatan pintu lipat 2 bulan 5 Pembersihan kusen Setiap hari 6 Pengecatan kembali kusen besi 1 tahun 7 Pembersihan dinding lapis kayu 1 bulan 8 Perawatan dinding kaca 1 tahun 9 Pembersihan kaca jendela serta pembatas (partisi) 1 minggu ruangan 10 Pembersihan saluran terbuka air kotor 1 bulan 11 Pembersihan sanitary fixtures (wastafel, toilet duduk, Setiap hari toilet jongkok, urinoir) 12 Talang air datar pada atap bangunan 1 tahun 13 Pengecatan kembali talang tegak dari pipa besi atau PVC 4 tahun 14 Pengecatan luar bangunan 3 tahun 15 Pemeliharaan atap beton 1 bulan 16 Pemeliharaan listplank kayu 6 bulan 17 Pemeriksaan dan pembersihan floor drain Setiap hari 18 Penggunaan disinfektan untuk membersihkan lantai dan 2 bulan dinding kamar mandi 19 Pembersihan lantai keramik Setiap hari 20 Pembersihan lantai karpet dengan penghisap debu Setiap hari 21 Pembersihan tirai/gordyn 2 bulan Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum

10 2.4.1. Pemeliharaan lantai Pemeliharaan lantai keramik, porselin dan mozaik, permbersihan dilakukan terutama untuk menjaga kebersihan dari debu dan kotoran pada permukaan keramik, porselin dan mozaik dengan menggunakan sapu, sikat, mesin penghisap dan kemudian dipel. Pembersihan dilakukan setiap hari. untuk pembersihan kotoran yang menempel, seperti noda/bercak tanah liat, diseka dengan kain basah dan disikat. Pembersihan dilakukan sesegera mungkin. Pemeliharaan pada lantai marmer dilakukan untuk menghindari kerusakan akibat garam alkali dan kotoran lain. Bahan dan alat yang dipakai yaitu sabun, sapu, mesin penghisap dan mesin pemoles. 2.4.2. Pemeliharaan dinding Pemeliharaan dinding keramik berglasur dan mozaik meliputi pembersihan keramik, mozaik dan nat-natnya. Pembersihan debu dan kotoran dengan menggunakan sapu, sikat keramik dan mesin penghisap, sedangkan dinding vinyl pemeliharaan dilakukan untuk melindungi permukaan vinyl terhadap senyawa kimia, perubahan warna dan tekstur dengan mencuci dan mengelap. Bahan yang digunakan sapu, sikat, mesin penghisap, mesin pencuci/penyikat dan detergen. Pemeriksaan dinding kaca ini meliputi pemeriksaan semua karet atau sealent perekat kaca bersangkutan. Apabila terdapat kerusakan sealent atau karet perekat kaca, perbaiki dengan sealent baru dengan tipe yang sesuai. Dinding kaca dibersihkan menggunakan sikat karet dengan bahan detergen. Pemeliharaan dinding kayu meliputi pencucian bercak/noda yang melekat pada permukaan cat

11 menggunakan air dicampur bahan kimia kemudian dilap sampai kering. Pembersihan debu dan kotoran dilakukan setiap hari menggunakan lap, sapu dan mesin penghisap. Pencucian bercak/noda yang melekat pada permukaan cat menggunakan air dicampur bahan kimia kemudia dilap sampai kering. 2.4.3. Pemeliharaan kunci, grendel dan engsel Pelumasan kunci, grendel dan engsel dilakukan untuk menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan cuaca. Pelumas yang digunakan yaitu pelumas pasta atau pelumas cair lainnya. Pelumasan dilakukan pada bagian yang bergerak. 2.4.4. Pemeliharaan plafon Salah satu pemeliharaan plafon gypsum yaitu apabila terjadi kerusakan kecil pada plafon gypsum yang terkena bocoran atap atau pipa ditutup dengan bahan serbuk yang telah diaduk dengan air. Permukaan yang rusak kemudian diratakan dan ditunggu hingga kering, kemudian amplas menggunakan amplas No.2, lalu tutup dengan plamur tembok dan cat kembali. Pemeliharaan plafon tripleks dilakukan menggunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih. Bila plafon rusan permukaannya karena kebocoran, segera ganti dengan yang baru. Untuk perbaikan, cat lama harus dikerok sebelum melakukan pengecatan ulang. 2.4.5. Pemeliharaan talang Talang dibersihkan dari kotoran yang dapat menimbulkan korosif pada seng talang datar. Bila talang tegak PVC pecah atau retak karena sesuatu

12 benturan, perbaikan yang dilakukan adalah melapisi talang tegak PVC menggunakan bahan yang sama serta menggunakan perekat atau lem dengan bahan yang sama. 2.4.6. Pemeliharaan unit AC Pemeliharaan AC (Air Conditioner) harus dilakukan dengan frekuensi teratur. Dalam Peraturan Meneteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan unit AC digolongkan dengan frekuensi kelas AA, yaitu frekuensi pemeliharaan teratur (harian, mingguan, bulanan).