Mengapa belum signifikan???

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT TERBUKA UNTUK PRESIDEN INDONESIA. Kepada Yth. Tangerang, 09 Oktober 2015 Bapak Ir. H. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia

MENGATASI BANJIR JAKARTA HARUS MENGGUNAKAN HUKUM SEBAB - AKIBAT

POLA PIKIR YANG HARUS DI RUBAH. DJOKO SURYANTO Hp

SURAT TERBUKA UNTUK BAPAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

SURAT TERBUKA UNTUK BAPAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SOLUSI BANJIR JAKARTA, SIMPANLAH HUJAN UNTUK MENCEGAH BANJIR DAN KEKERINGAN

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

menyebabkan kekeringan di musim kemarau,

I. PENDAHULUAN. angin bertiup dari arah Utara Barat Laut dan membawa banyak uap air dan

4/12/2009. Water Related Problems?

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI KAJIAN PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LIMPASAN CILIWUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI. Oleh: AHMAD LUTFI F

Mencari Akar Masalah Air (Banjir & Kelangkaan air baku ) Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu wilayah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan juga benda-benda bersejarah yang tidak ternilai harganya sehingga harus

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

I. PENDAHULUAN. khatulistiwa. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi dan memiliki cadangan air

BAB I PENDAHULUAN. dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGURANGAN RESIKO BANJIR IBUKOTA DENGAN PENGEMBANGAN DAM PARIT DI DAS CILIWUNG HULU

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENUJU KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAS CIKAPUNDUNG HULU : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

BAB I PENDAHULUAN. hidrologi di suatu Daerah Aliran sungai. Menurut peraturan pemerintah No. 37

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan lahan yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU TEKNIK SUMBER DAYA AIR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan salah

11/26/2015. Pengendalian Banjir. 1. Fenomena Banjir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...iv DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. siklus hidrologi dengan mengembalikan limpasan sungai ke laut.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

sumber daya lahan dengan usaha konservasi tanah dan air. Namun, masih perlu ditingkatkan intensitasnya, terutama pada daerah aliran sungai hulu

SISTEM JEBAKAN AIR BERANTAI SEBAGAI PENDEKATAN TERPADU MENGATASI BANJIR DAN KEKERINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Peta... Daftar Lampiran...

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

BIOFISIK DAS. LIMPASAN PERMUKAAN dan SUNGAI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah sistem polder Pluit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2002.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) , , , S E M A R A N

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk lahan perumahan, industri sehingga terjadi. penyimpangan guna lahan yang mengakibatkan meluapnya aliran aliran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna

Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air

Misal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det

ANALISIS VOLUME TAMPUNGAN KOLAM RETENSI DAS DELI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN BANJIR KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS. Oleh: Suryana*)

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

ANALISIS ALIRAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CIMANUK HULU (STUDI KASUS CIMANUK-BOJONGLOA GARUT)

14/06/2013. Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh faktor utama penyebab banjir Membuat Model Pengendalian Banjir Terpadu

Lampiran 1. Peta Penutupan Lahan tahun 1990

Transkripsi:

Pengantar buku Disadari bahwa telah banyak penelitian dan publikasi mengenai permasalahan dan usulan penyelesaian banjir di Kota Jakarta, tetapi sampai saat ini penyelesaiannya belum signifikan, Untuk itu buku Resorasi DAS Ciliwung menawarkan penyelesaian melalui pendekatan Daerah Aliran Sungai. Mengapa belum signifikan??? Sebab : Penyelesainnya bukan pada Penyebabnya Penyebab Utama Banjir adalah Kerusakan DAS, terjadi Peningkatan debit ( peningkatan runoff ) Solusinya adalah : Perbaikan DAS, terjadi Penurunan Debit ( penurunan runoff ) hal. 72 Aspek perlindungan DAS Hal. 75 Aspek Penanggulangan Bencana Dengan Alasan Curah Hujan rata-rata Bulanan Relatif TETAP The World Bank 1

123 tahun 30 Tahun terakhir http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/informasi_iklim/informasi_perubahan_iklim/informasi_perubahan_normal_curah_h ujan.bmkg 2

Perubahan iklim yang ditandai dengan perubahan pola hujan dan jumlah intensitas hujan sering dianggap sebagai faktor yang menyebabkan kejadian banjir di kawasan Jabodetabek. Namun demikian, berdasarkan data curah hujan bulanan dan harian yang ada di kawasan ini tidak dapat menjelaskan bahwa terdapat perubahan pola dan intensitas hujan. Data curah hujan bulanan di stasiun Jakarta Obs (1866-2003) yang disajikan pada Gambar 3.21 menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan pola hujan di kawasan ini. Dengan kata lain, anggapan bahwa penyebab utama banjir wilayah Jabodetabek akibat perubahan iklim dan curah hujan adalah sama sekali tidak berdasar data dan fakta. ( halaman 56 ) buku 1 Gambar 3.21 Curah hujan bulanan Jakarta tahun 1866 2003 137 Tahun Neraca keseimbangan air yang turun ke bumi dan distribusinya secara alamiah, dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut Q total = Q run-off + Q infiltrasi + Q evapotranspirasi River 3

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya (QS. Al Mukminun ayat 18.). Rainfall 100 % SELAMA INI PENYEBABNYA TIDAK DIPERBAIKI Mengelola hujan harus sesuai dengan filosofinya, hujan harus disimpan karena hujan itu rezeki. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benarbenar kebenaran yang diyakini. ( Al Haaqqah : 51 ) Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-nya menjadi sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkannya-nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu Kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS.Az-Zumar,:21). Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ' Alquran surah Al-Anbiyaa [21] ayat 30, Runoff 85 % Infiltration 15 % Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, Al Furqaan : 48 dan Al A`raaf : 57 Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. / Q.S Asy Syuura : 28 Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu 1419 dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu 1420.( Adz Dzariyaat 22 ) Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (ni'mat). / Q.S Al Furqaan : 50 4

Pengantar buku : menawarkan penyelesaian melalui pendekatan Daerah Aliran Sungai. Hal.70 Kondisi yang di inginkan KRS < 50 Karakteristik Hidrologi DAS berfungsi sebagai PROSESOR Yang BAIK, adalah : Penyelesaian Banjir melalui Restorasi DAS adalah suatu keharusan yang harus dilaksanakan oleh Indonesia, karena selama ini dalam mengatasi masalah banjir selalu membuang secepatnya ke sungai dan seterusnya dibuang kelaut, Konsep ini sangat SALAH, karena tidak mengikuti FILOSOFI diturunkannya HUJAN Halaman 69 70 Tujuan Restorasi : DAS difungsikan kembali sebagai Daerah Resapan Air Hujan, Daerah tempat memproses turunnya Hujan. Sasaran Restorasi : Kondisi yang diinginkan Daya dukung DAS yang tergolong BAIK Sesuai Permen N0. 61 Tahun 2014 Jika Q run-off membesar maka Q infiltrasi mengecil dan sebaliknya. Q maximum = output dari Q run-off Q minimum = output dari Q infiltrasi SUNGAI Ciliwung : Debit maximun : 750 m3/det 2012 Debit minimum : 0,01 m3/det Sept./2015 Panjang Data : 19 tahun 5

Hal. 75 Aspek Penanggulangan Bencana Hal. 85 Mekanisme Pembiayaan, Pembiayaan masih relevan oleh Pusat, Daerah sesuai dengan Kewenangannya,Karena Konsep Restorasi DAS Ciliwung ini merupakan Paradigma Baru dan Berlawanan dengan yang telah dilakukan selama ini oleh Pemerintah. Jika ini terbukti, merupakan Pilot Projek untuk Penyelesaian masalah Banjir dan Kekeringan di Indonesia Hal. 89 Rekomendasi Kegiatan Konservasi tsb, Volume banjir Jakarta berkurang : 34,39 % Kegiatan Konservasi harus dilaksanakan di 13 sungai yang melintasi Jakarta Perlu disosialisasikan perubahan paradigma dari mengalirkan menjadi meresapkan dan dari mengelola sungai menjadi mengelola Daerah Aliran Sungai Mengalirkan di ganti dengan membuang dan meresapkan Diganti dengan menyimpan. Menyimpan ini bisa dengan memanen air hujan di atap rumah dg bak penampungan atau tangki, dan juga bisa dg sumur resapan 6

22 September 2015 ( musim Kemarau : Aprl. s/d Sept. 2015 15 Nopember 2015 ( musim Hujan : Okt. s/d Mrt. 2016 KOMPAS/AMBROSIUS HARTO Musim kemarau yang membawa kekeringan mengakibatkan ketiadaan air sehingga debit di Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, menunjukkan angka nol, seperti kondisi Selasa (22/9). Rabu, 23 September 2015 15:03 WIB http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/23/150 30041/Debit.Nol.di.Bendung.Ciliwung.Katulampa Selasa, 08 Maret 2016 01:42 WIB Grafik ketinggian air di Katulampa dalam 4 bulan terakhir (Poskobanjir,net) BOGOR- Bendung Katulampa Bogor berstatus Siaga I. Pasalnya Senin (7/3) malam ketinggian air sudah mencapai 250 Cm. Dengan demikian warga yang tinggal di pinggir Kali Ciliwung diminta waspada karena bakal diterjang banjir. Biasanya air dari Bendung Katulampa tiba di perbatasan Depok- Jakarta delapan jam. Untuk itu diperkirakan banjir akan menggenai permukiman warga Selasa subuh. Ketinggia muka air Sungai Ciliwung yang mencapai 250 cm pada pukul 22.15 WIB merupakan tertinggi dalam kurun enam tahun terakhir atau sejak tahun 2010 lalu. Hari ini rekor tertinggi. Ini tertinggi di tahun 2016 dan terakhir Bendung Katulampa mencapai 250 cm itu tahun 2010, enam tahun lalu, kata Kepala Bendung Katulampa, Andi Sudirman Bogor, Senin (7/3) malam. Sumber : Raja.com-- Hujan deras di kawasan Hulu Sungai Ciliwung pada Minggu (15-11- 2015) sore hari telah menyebabkan tinggi muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa naik hingga 210 cm pada pukul 19.10 Wib. Kondisi ini menyebabkan Status Siaga 1 atau paling berbahaya karena di atas 200 cm. http://www.radarjakarta.com/berita-3738- katulampa-siaga-i-waspadai-banjirkiriman.html http://poskotanews.com/2016/03/08/bendung- katulampa-siaga-i-warga-jakarta-waspada- banjir/ 7

Kenaikan Debit Puncak di St. Katulampa Penurunan Debit Min. S. Ciliwung di Katulampa 900 8 800 700 7 600 6 Debit ( m 3 /det ) 500 400 300 Q max Debit ( m 3 /det ) 5 4 3 Q min. 200 2 100 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Tahun 1981-2002 Tahun 1981-1999 8

TERIMA KASIH DAS Ciliwung Gambar diatas adalah menunjukan aliran dasar di suatu Sungai. jika pada waktu tidak ada hujan atau di musim kemarau, aliran limpasan (runoff = 0 ) Kondisi Bendung Katulampa pada tanggal 22 September 2015 tidak ada aliran atau debitnya = 0, maka posisi WATER TABEL pada saat itu ber ada di BAWAH dasar sungai sehingga tidak bisa mengisi badan Sungai Ciliwung, hal ini akibat menurunnya luas resapan di DAS ciliwung dengan adanya alih fungsi lahan. SUNGAI Ciliwung : Debit maximun : 750 m3/det 2012 Debit minimum : 0,01 m3/det Sept./2015 Panjang Data : 19 tahun DAS berfungsi sebagai PROSESOR Yang TIDAK BAIK 9