Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat 11510, ,

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat Abstract

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

Pengaruh Karakteristik Personal dan Faktor Situasional Dalam Penerimaan Perlakuan Disfungsional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

By: Meilda Wiguna Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 2 (Lanjutan) 79. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

ANALISIS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR: SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

Accounting Analysis Journal

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada, 2009, Bunga Rampai Auditing, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

Ceacilia Sri Mindarti Elen Puspitasari Universitas Stikubank Semarang. Abstract

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

IDENTITAS RESPONDEN. [ ] Laki-laki [ ] Perempuan. [ ] [ ] over Lama pengalaman kerja sebagai auditor di KAP : tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan Teknik snowball sampling dan diukur. melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

(Empirical Study on Representation of Auditor at Pekanbaru and Padang) By: Meilda Wiguna

PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN MATERIALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Experience Auditor, Professional Ethics, Materiality

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURES

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajad S-2 Magister Sains Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Provita Wijayanti NIM : C4C005146

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Standar Auditing (PSAP No. 01; 2011) dan Kode Etik Akuntan Indonesia.

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisi dan pembahasan maka simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

ABSTRAK. Kata-kata kunci: profesionalisme, auditor, etika profesi, tingkat materialitas, KAP. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LOCUS OF CONTROL

OLEH: EVELYN LARISA WIBISONO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

Boyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

Daniel Andries Binus University, Jakarta, DKI Jakarta Indonesia. Abstrak

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of good governance, leadership style, organizational culture,, audit structure, performance auditor.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

By: Desi Chairunnisa Drs. Zulbahridar, M.Si., Ak., CA Dra. Hj. Rahmiati Idrus, Ak., CA

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN TURNOVER INTENTION TERHADAP DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR OLEH: JESIKA HARTANTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN. Identitas Responden Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan data diri Bapak/Ibu dengan memberi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6 Pages pp

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGEMENT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA

Keywords : Independence, competence, professionalism, Time Limits Audit, Audit Quality.

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT PADA PENERIMAAN UNDERREPORTING OF TIME

Transkripsi:

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TURNOVER INTENTION, KINERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERIMAAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI DI DKI JAKARTA Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat 11510, +6283898999953, meilindahariani@gmail.com ABSTRACT This study aims to empirically examine the locus of control, turnover intention, performance and commitment organization that directly affect to the acceptance of dysfunctional audit behavior. Respondents in this study were the auditors who work on certified public accounting firms affiliated in DKI Jakarta. Primary data were collected by using a questionnaire and survey methods. Determination of the samples was done by convenience sampling. Obtained were 72 respondents that can be sampled from 8 Certified Public Accounting (CPA) Firm. The results showed that the three variables: locus of control, turnover intention and commitment organization directly toward a positive significant effect to the acceptance of dysfunctional audit behavior while performance variable did not significant effect to the acceptance of dysfunctional audit behavior. Keywords: Dysfunctional audit behavior, locus of control. performance, turnover intention, commitment organization ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris variabel locus of control, turnover intention, kinerja dan komitmen organisasi yang secara langsung mempengaruhi penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik berafiliasi di DKI Jakarta. Data primer dikumpulkan dengan metode survey dan menggunakan kuesioner. Penentuan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Diperoleh sebanyak 72 responden yang dapat dijadikan sampel dari 8 Kantor Akuntan

Publik (KAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga variabel yaitu locus of control, turnover intention dan komitmen organisasi secara langsung berpengaruh signifikan ke arah positif terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit sedangkan variabel kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Kata Kunci: Penyimpangan perilaku dalam audit, locus of control, turnover intention, kinerja dan komitmen organisasi PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini perusahaan-perusahaan yang merupakan perusahaan yang khususnya membutuhkan adanya investor untuk berinvestasi atau untuk melakukan pinjaman terhadap kreditor atau pun pihak-pihak luar yang membutuhkan informasi atas keadaan perusahaan tersebut, haruslah menunjukkan laporan keuangannya. Apalagi perusahaan go public yang diwajibkan untuk menginformasikan segala aktivitas bisnis dan keuangannya ke bursa. Untuk mengaudit laporan keuangan, diperlukan jasa auditor eksternal atau auditor yang bekerja pada suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melaksanakan suatu audit. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor dituntut dapat melaksanakan pekerjaannya secara profesional sehingga laporan audit yang dihasilkan akan berkualitas. Dalam penelitian Pujaningrum & Sabeni (2012) dijelaskan bahwa kualitas pekerjaan auditor berhubungan dengan kualitas keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan, dan sikap independensinya terhadap klien serta perlu adanya kualitas pribadi yang memadai. Kualitas pribadi tersebut akan tercermin dari perilaku profesinya. Dalam penelitian Pujaningrum & Sabeni (2012) perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari penyimpangan perilaku atau perilaku disfungsional dalam audit (dysfunctional audit behavior). Perilaku penyimpangan yang dimaksud disini adalah perilaku auditor yang menyimpang dari standar auditing dalam melaksanakan penugasan audit yang dapat menurunkan kualitas hasil audit. Perilaku disfungsional seperti premature sign-off, pengumpulan bukti audit yang tidak memadai, penghilangan atau penggantian prosedur audit, dan underreporting of audit time akan menurunkan kualitas audit yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap profesi auditing Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2012) menyimpulkan bahwa faktor-faktor karakteristik personal yang mempengaruhi penerimaan dysfunctional audit behavior yaitu lokus kendali, keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Paino, Ismail & Smith (2011) menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Menurut Wahyudin, Anisykurlillah, dan Harini (2010) yang menyatakan bahwa external locus of control berpengaruh positif terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit, sehingga dapat dipahami bahwa seorang auditor yang mempunyai external locus of control cenderung mempunyai tingkat penerimaan yang tinggi terhadap perilaku menyimpang dalam audit dibandingkan internal locus of control. Individu dengan external locus of control mempunyai keyakinan dalam dirinya bahwa ia tidak dapat mengendalikan hasil atau outcome dengan usahanya sendiri. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang diinginkan mereka lebih menerima penyimpangan perilaku dalam audit. penyimpangan perilaku dalam audit disini dianggap sebagai salah satu jalan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Menurut Fatimah (2012) menyatakan bahwa keinginan untuk berhenti bekerja berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional. Seorang auditor yang sekedar menjalankan tugas tanpa memperhatikan kualitasnya akan segan untuk melakukan proses audit sesuai dengan prosedur yang ditentukan karena berpikir beberapa kemungkinan seperti contohnya auditor tersebut yakin terdapat kesalahan pada prosedur yang asli atau prosedur yang asli tidak diperlukan, auditor yakin jika pekerjaannya selesai tidak akan ditemukan kesalahan, atau auditor yakin tidak terdapat kesalahan pada bagian sistem/catatan klien tersebut sehingga menyebabkan auditor tidak melakukan tes analitis, tes substantif, tidak memverifikasi informasi pada catatan kaki, tidak meninjau ulang transaksi klien, dan mengurangi jumlah pekerjaan pada tahap audit yang dianggap beralasan.

Menurut Pujaningrum & Sabeni (2012) kinerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Arah koefisien negatif berarti bahwa auditor yang memiliki kinerja yang tinggi cenderung memiliki penerimaan perilaku disfungsional audit yang rendah. Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang tingkat kinerjanya berada dibawah harapan supervisor memiliki kemungkinan yang lebih besar terlibat penyimpangan perilaku dalam audit karena menganggap dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam organisasi melalui usahanya sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Paino, Ismail & Smith (2011) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit. tingkat tinggi komitmen organisasi akan dikaitkan dengan rendahnya tingkat penyimpangan perilaku dalam audit. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi adalah prediktor yang lebih baik untuk faktor yang berkontribusi terhadap penyimpangan perilaku dalam audit. HIPOTESIS Locus of control di bagi menjadi 2, yaitu eksternal dan internal. Dalam penelitian Pujaningrum & Sabeni (2012) memberikan bukti empiris bahwa locus of control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior. Hasil penelitian ini berarti mendukung hasil penelitian Donnelly et. al., (2003). Hasil penelitian Wahyudin, Anisyakurillah & Harini (2010) menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki internal locus of control yang tinggi, maka auditor menunjukan kecenderungan yang rendah untuk mendukung dan menerima perilaku disfungsional dalam audit. Individu dengan external locus of control mempunyai keyakinan dalam dirinya bahwa ia tidak dapat mengendalikan hasil atau outcome dengan usahanya sendiri. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang diinginkan mereka lebih menerima dysfunctional audit behavior dan dianggap sebagai salah satu jalan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Ha 1 : Locus of control berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit Hasil penelitian yang dilakukan oleh Baskara dan Ika S (2009) menyatakan bahwa turnover intention menunjukan adanya pengaruh positif yang signifikan terhadap pengimpangan perilaku dalam audit. Dijelaskan juga bahawa auditor dengan niat untuk meninggalkan organisasi yang cukup tinggi cenderung lebih menerima penyimpangan perilaku dalam audit. Malone dan Roberts (1996) dalam Donnelly et al. (2003) yang terdapat dalam pnelitian Pujaningrum & Sabeni (2012) menjelaskan bahwa auditor yang memiliki keinginan untuk berpindah kerja lebih mungkin terlibat dalam perilaku disfungsional, karena penurunan rasa takut dari kondisi yang terjadi bila hal tersebut terdeteksi. Ha 2 :Turnover intention berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dlam audit Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujaningrum & Sabeni (2012) menyatakan bahwa kinerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyimpanan perilaku dalam audit. Dijelaskan juga bahwa auditor yang memiliki kinerja yang tinggi cenderung memiliki penerimaan peyimpangan perilaku yang rendah. Dalam Penelitian Wahyudin, Anisyakurillah & Harini (2010) di jelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kinerja auditor, maka semakin rendah tingkat penerimaan auditor atas disfungsional audit dan juga sebaliknya. Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Donnelly (2003) dalam Wahyudin, Anisyakurillah & Harini (2010) yang menyatakan bahwa individu yang tingkat kinerjanya di bawah standar memiliki kemungkinan lebih besar terlibat penyimoangan perilaku dalam audit karena menganggap dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam organisasi melalui diri sendiri. Dalam hal ini, peneliti mengukur kinerja pribadi auditor bukan kinerja organisasi. Ha 3 : Kinerja berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit Donelly et al. (2003) dan Otley dan Pierce (1996) dalam Febrina (2012) telah melakukan penelitian tentang hubungan komitmen organisasi dengan perilaku audit disfungsional di Amerika dan Irlandia yang menunjukkan hubungan yang signifikan. Selain itu, penelitian Paino, Ismail & Smith (2011) menjelaskan bahwa organisational commitment berpengaruh negatif terhadap dysfunctional Audit Behavior. Dijelaskan bahwa tingkat tinggi komitmen organisasi akan dikaitkan dengan penyimpangan perilaku dalam audit. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk tetap mempertahankan organisasi tempet mereka bekerja. Donnelly (2003)

dalam Febrina (2012) membuktikan adanya hubungan antara komitmrn organisasi dengan penyimpangan perilaku dalam audit. Ha 4 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berafiliasi di Jakarta. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada auditor. Dimana penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung dengan mendatangi responden ke beberapa Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik convenience sampling yang termasuk dalam nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian ini mengunakan empat variebel independen yaitu locus of control (X1), turnover intention (X2), kinerja (X3), dan komitmen organisasi (X4) dan satu varibel dependen yaitu penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit (Y). Kemudian hasil kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS versi 20. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan alat analisis regresi linier. Model jalur dihasilkan persamaan sebagai berikut: Keterangan: Y = a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e Y X1 X2 X3 X4 a β e = Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit = Locus of Control =Turnover Intentions = Kinerja = Komitmen Organisasi = Konstanta = Koefisien Regresi = Standar Error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP berafiliasi. Peneliti terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan kesediaan dalam melakukan penyebaran kuesioner. Hasilnya bahwa terdapat 8 KAP yang bersedia untuk menjadi objek survey dalam penelitian ini. Banyak KAP yang menolak untuk dijadikan objek penelitian dengan alasan auditor sedang sibuk dan jarang berada ditempat. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa KAP di Jakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Mei 2013. Ada beberapa kuesioner yang tidak diisi karena responden tidak sempat untuk mengisinya dan juga tidak semua kuesioner kembali ke tangan. Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara singkat. Karakteristik responden merupakan suatu gambaran atas data identitas responden. Tabel 1 menjelaskan mengenai identitas responden berupa jenis kelamin, umur, pendidikan, masa kerja, posisi jabatan.

Tabel 1 Karakteristik Responden Profil Jumlah Persentase JENIS KELAMIN Pria 44 61,1% Wanita 28 38,9% UMUR 21-25 41 57% 25-30 18 25% 31-35 10 13,8% 36-40 3 4,2% 41-45 - PENDIDIKAN D3 7 9,8% S1 65 90,2% S2 - S3 - MASA KERJA (Tahun) <4 52 72,2% 4 6 18 25% 7 9 2 2,8% >9 - POSISI JABATAN Partner - Supervisor - Manajer - Senior 22 30,5% Junior 50 69,5% Dari 95 kuesioner yang disebar, hanya 72 kuesioner atau sebesar 75,78% yang dapat diolah karena memenuhi kelengkapan data, sedangkan 23 atau sebesar 24,22% kuesioner tidak kembali atau tidak lengkap sehingga tidak dapat diolah. Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa jumlah responden pria sebanyak 44 orang (61,1%) dan wanita sebanyak 28 orang (38,9%). Ini berarti bahwa responden pria lebih banyak dari pada wanita. Identitas responden yang lain dapat diketahui melalui faktor umur dan berikut komposisi umur responden yang dijadikan sebagai sampel terbanyak adalah responden yang berumur 21 sampai dengan 25 tahun sebanyak 41 orang (57%), untuk responden yang berumur 25 sampai dengan 30 tahun sebanyak 18 orang (25%), responden yang berumur 31 sampai dengan 35 tahun sebanyak 10 orang (13,8%) dan responden yang berumur 36 sampai dengan 40 tahun sebanyak 3 orang (4,2%). Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berpendidikkan D3 sebesar 7 responden (9,8%), dan S1 yaitu sebesar 65 responden (90,2%). Sedangkan untuk masa kerja paling banyak adalah dibawah 4 tahun, yaitu sebanyak 52 orang (72,2%), masa kerja 4 sampai 6, yaitu sebanyak 18 orang (25%) dan masa kerja 7 sampai 9 tahun sebanyak 2 responden (2,8%). Sedangkan untuk posisi jabatan terdiri dari junior auditor dengan jumlah terbanyak yaitu 50 orang (69,5%) dan untuk senior auditor berjumlah 22 orang (30,5%).

Statistik Deskriptif Hasil analisis statistik deskriptif dari kelima variabel penelitian diperoleh sebagai berikut: Tabel 2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LOC 72 36 79 53.47 8.316 TI 72 8 20 12.14 2.53 KI 72 19 35 25.76 3.938 KO 72 23 45 32.74 4.441 DAB 72 30 60 40.58 6.564 Valid N (listwise) 72 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan jumlah responden (N) yang terkumpul sebanyak 72 responden yang didapat dari hasil penyebaran kuesioner kepada auditor yang bekerja pada KAP berafiliasi. Pada variabel locus of control memiliki nilai minimum (terendah) sebesar 36 dan nilai maksimumnya (tertinggi) sebesar 79 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 53,47 dan nilai standar deviasinya adalah 8,316. Pada variabel turnover intention, nilai minimumnya (terendah) adalah 8 dan nilai maksimumnya (tertinggi) sebesar 20 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,14 dan nilai standar deviasinya adalah 2,530. Pada variabel kinerja, nilai minimumnya (terendah) adalah 19 dan nilai maksimumnya (tertinggi) sebesar 35 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 25,76 dan nilai standar deviasinya adalah 3,938.Pada variabel komitmen organisasi, nilai minimumnya (terendah) adalah 23 dan nilai maksimumnya (tertinggi) sebesar 45 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 32,74 dan nilai standar deviasinya adalah 4,441. Pada variabel penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit, nilai minimumnya (terendah) adalah 30 dan nilai maksimumnya (tertinggi) sebesar 60 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 40,58 dan nilai standar deviasinya adalah 6,564. Uji validitas dan Reliabilitas Hasil dari uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach Alpha Corrected ítem total correlation Locus of Control (X1) 0,858 0,257-0,679 Turnover Intention (X2) 0,829 0,530-0,849 Kinerja (X3) 0,853 0,469-0,735 Komitmen Organisasi (X4) 0,854 0,469-0,735 Dari uji validitas menunjukkan bahwa r-hitung > r-tabel (0,232), dapat disimpulakan bahwa semua pertanyaan memiliki nilai yang valid, untuk uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai reliabilitas > 0,7 yang menunjukkan tingkat kehandalan/reiabilitas yang tinggi.

Analisis Regresi Linear Berganda Hasil pengujian hipotesis diperoleh sebagai berikut : Tabel 4 Model Regresi Beta t Signifikan LOC 0.307 4.071 0.000 TI 0.508 2.101 0.039 KI 0.141 0.875 0.0385 KO 0.478 3.327 0.001 F 15.887 Sig F 0.000 R 2 0.487 Adjust R 2 0.456 Dari Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien keempat variabel memiliki arah positif. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen yang semakin besar berpotensi cenderung meningkatkan penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Uji Overall Model Fit Nilai F dari model menunjukkan sebesar 15,887 dengan nilai sig sebesar 0,000, maka H 0 ditolak dan H 5 diterima. Hal ini memiliki pengertian secara bersama-sama variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini signifikan dalam mempengaruhi variabel dependen, karena nilai sig dari Fstat 0,000 < 0,05. Koefisien Determinasi Nilai R 2 (R Square) diperoleh sebesar 0,487 atau (48,7%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (KO, TI, KI, LOC) terhadap variabel dependen (DAB) sebesar 48,7%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (KO, TI, KI, LOC) mampu menjelaskan sebesar 47,3% variasi variabel dependen (DAB). Sedangkan sisanya sebesar 51,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Locus of control (H a1 ) Dari perhitungan statistik didapat t-hitung sebesar 4,071 dan nilai sig sebesar 0,000.Ini berarti t- hitung > t-tabel dan sig <α, maka H 01 ditolak dan H a1 diterima. Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien variabel locus of control adalah positif, berarti meningkatnya persepsi responden terhadap locus of control dapat berakibat pada penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit, dengan demikian locus of control berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Tabel 5 menunjukkan perbandingan nilai internal dengan eksternal lokus:

Tabel 5 Uji Korelasi INT EKS Pearson Correlation 0.448 ** 0.435 ** Sig. (2-tailed) 0 0 N 72 72 Dapat disimpulkan bahwa baik internal locus of control maupun external locus of control sama-sama mempunyai pengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Pengaruh yang paling besar adalah internal locus of control sebesar 0,448 sedangkan eksternal memiliki nilai sebesar 0,435. Namun keduanya tidak memiliki perbedaan nilai yang tinggi terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. 2. Pengujian Hipotesis Turnover Intention (H a2 ) Dari perhitungan statistik didapat t-hitung sebesar 2,101 dan nilai sig sebesar 0,39. Ini berarti t- hitung > t-tabel dan sig <α, maka H 02 ditolak dan H a2 diterima. Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien variabel turnover intention adalah positif, dengan demikian turnover intention berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perillaku dalam audit. 3. Pengujian Hipotesis Kinerja (H a3 ) Dari perhitungan statistik didapat t-hitung sebesar 0,875 dan nilai sig sebesar 0,385. Ini berarti t- hitung < t-tabel dan sig >α, maka H 03 diterima dan H a3 ditolak. Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien variabel kinerja adalah negatif, dengan demikian kinerja tidak berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perillaku dalam audit. 4. Pengujian Hipotesis Komitmen Organisasi (H a3 ) Dari perhitungan statistik didapat t-hitung sebesar 3,327 dan nilai sig sebesar 0,001. Ini berarti t- hitung > t-tabel dan sig <α, maka H 04 ditolak dan H a4 diterima. Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien variabel komitmen organisasi adalah positif, berarti meningkatnya persepsi responden terhadap komitmen organisasi dapat berakibat pada penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit, dengan demikian komitmen organisasi berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit kearah positif. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ini : 1. Variabel locus of control berpengaruh signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit dengan arah positif. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa auditor yang memiliki locus of control baik internal dan eksternal sama-sama memiliki penerimaan perilaku penyimpangan audit. 2. Variabel turnover intention berpengaruh signifkan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit dengan arah positif. 3. Variabel kinerja berpengaruh signifikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. 4. Variabel komitmen organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit kearah positif. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menambahkan variabel-variabel baru yang dapat digunakan untuk meneliti faktor-faktor lain yang menjadi penyebab penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit serta bentuk-bentuk penyimpangan perilaku dalam audit yang digunakan perlu ditambah

sebanyak mungkin sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dan hasil yang diperoleh lebih memadai. Diharapkan juga untuk memperbanyak lagi sampel-sampel dalam penelitian dengan tujuan agar hasil yang diteliti dapat lebih memadai. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya dapat memfokuskan penelitian pada grup tertentu, misalnya untuk junior auditor atau untuk senior auditor. REFERENSI Agoes, Sukrisno. (2012). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Baskara., Eka, Agusta., Ika S, Ardiani. (2009). Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior. SOLUSI. Vol. 8 1 No. 1, Januari 2009 : 1 7. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Elder., Beasley., Arens., Jusuf. (2011). JASA AUDIT DAN ASSURANCE: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Fatimah, Annisa. (2012). Karakteristik Personal Auditor Sebagai Anteseden Perilaku Disfungsional Auditor. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Volume 1, Nomor 1, April 2012. Febrina, Husna Lina. (2012). Analisis Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta). Skripsi. Semarang: Program Sarjana Universitas Diponogoro. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Mayangsari, Sekar., Wandanarum, Puspa. (2013). Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat. Jakarta: Media Bangsa. Mardiana, Dina. (2010). Analisis Pengaruh Karakteristik Personal Auditor, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadapa Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit Dengan Kinerja Auditor Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Beberapa Perusahaan di Jakarta). Skripsi. Jakarta: Program Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Mulyadi. (2010). Auditing. Edisi 6. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Nadirsyah., Zahra, Intan Maulida. (2009). Locus of Control, Time Budget Pressure dan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit. Jurnal Telah & Riset Akuntansi. Vol. 2. Juli 2009, Hal. 104-116 Juli. Paino, Halil., Ismail, Zubaidah., Smith, Malcolm. (2011). Effects of Employee Performance, Turnover Intentions and Locus of Control. Journal of Modern Accounting and Auditing. Vol. 7 No. 4, pp. 3418-423. Paino, Halil., Smith, Malcolm., Ismail, Zubaidah. (2012). Auditor Acceptance of Dysfunctional Behaviour: An Explanatory Model using Individual Factors. Journal of Applied Accounting Research. Vol. 13 Iss: 1 pp. 3-3. Paino, Halil., Thani, Azlan., Zulkarnain, Syed Iskandar. (2012). Organizational and professional commitment on dysfunctional audit behavior. African Journal of Business Management. Vol.6 (4), pp. 1434-1440. Pujaningrum, Intan., Sabeni, Arifin. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Tingkat Penerimaan Auditor Atas Penyimpangan Perilous Dalam Audit. Diponogoro Journal Of Accounting. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-15012, Halaman 1-15. Robbins, S.P., Timothy A.J. ( 2008). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Edisi 12. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Silaban, Adanan. 2009. Perilaku Disfungsional Auditor dalam Pelaksanaan Program Audit (Studi Empiris di KAP Afiliasi dan KAP Non-Afiliasi di Indonesia). Disertasi. Semarang: Universitas Diponogoro. Syafrizal, Gama Dwi. (2011). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Hotel Horison Semarang). Skripsi. Semarang: Program sarjana Universitas Diponogoro. Sugiyono, Dr. (2012). Metode penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta. Wahyudin, Agus., Anisyakurillah, Indah., Harini, Dwi. (2010). Analisis Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. SNA XIII. Purwokerto.

RIWAYAT PENULIS Meilinda Hariani lahir di kota Jakarta pada 30 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan Auditing pada tahun 2013.