CHAPTER 14. Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

Perekonomian Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dalam melakukan pengukuran tersebut adalah Gross Domestic Product (GDP).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

Kuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment)

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang fokus terhadap

BAB I PENDAHULUAN. modal terutama terjadi dari negara-negara yang relatif kaya modal yaitu umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan. Copyright 2004 South-Western

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan secara terbuka dan lebih meluas ke negara-negara lain. Keterbukaan

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

I. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Soembodo (2011),

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

S e p t e m b e r

I. PENDAHULUAN. untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat bangsa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di mana di dalam pembangunan ini tidak bisa terlepas. penggerak pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menganut sistem. perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal. Penambahan modal ini berupa investasi dan tabungan. Di satu sisi

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA. Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

FOREIGN DIRECT DIRECT INVESTMENT

BAB I PENDAHULUAN. dari kemampuan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan perbaikan. demi keberhasilan perusahaan (Riyanto, 2001: ).

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

PENANAMAN MODAL ASING: KONTROVERSI TERHADAP PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG (NSB)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

PERTANYAAN DAN JAWABAN

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semenjak merdeka 1945 hingga 1966 atau selama pemerintahan Orde Lama,

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

NERACA PEMBAYARAN. Oleh : Bambang Haryadi - FE UKP

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Bisnis Internasional Pertemuan Kelima Bab7 Foreign Direct Investment

Figur Data Kota Surakarta Tahun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB II LANDASAN TEORI

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

S e p t e m b e r

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Desentralisasi di Indonesia ditandai dengan adanya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Aliran masuk remitansi (remittance inflow) global telah mengalami pertumbuhan pesat

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.

Sistem Moneter Internasional

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1

S e p t e m b e r

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pajak Badan lainnya (Sarwedi, 2012). Dengan melihat realita ini maka pemerintah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar.

I. PENDAHULUAN. yang merata baik material/spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara

Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds. Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

BAB I PENDAHULUAN. dicicil pada tahun Berdasarkan risalah Konferensi Meja Bundar, utang itu

Referensi : Struktur Utang Indonesia 2013

Materi 3 NERACA PEMBAYARAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melakukan hedging kewajiban valuta asing beberapa bank. (lifestyle.okezone.com/suratutangnegara 28 Okt.2011).

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

BAB I PENDAHULUAN. < diakses 16 Juni 2016.

BABI PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, dimana pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BAB I PENDAHULUAN. interest dan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan bunga diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB II URAIAN TEORTIS

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Transkripsi:

CHAPTER 14 Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639

The International Flow of Financial Resources Pada chapter ini, kita akan membahas tentang The International Flow of Financial Resources, yang mempunyai 3 bentuk utama yaitu : 1) Private Foreign Direct dan Portfolio Investment, yang terdiri, (a) Investasi asing dari perusahaan Multinasional atau Transnasional, yang biasanya memiliki kantor utama di negara berkembang, dan (b) Investasi Portofolio asing (ex. Saham, Obligasi, Notes) di Negara berkembang, kredit dan pasar Ekuitas dari institusi Privat seperti ( Bank, Reksa Dana, Perusahaan) dan dari individual

2)Pendapatan remitansi dari pekerja migrants di luar negeri 3)Bantuan Pembangunan dari sektor Publik maupun swasta (bantuan asing) yang bisa dari, a) individual national governments dan dari lembaga Donor Mutlinasional. b) Dari organisasi non pemerintah (NGOs) yang kebanyakan bekerja secara langsung di negara-negara berkembang di tingkat lokal

Private Foreign Direct Investment and the Multinational Corporation Definisi MNC Secara sederhana definisi MNC atau Multinational corporation adalah perusahaan yang kegiatannya mengontrol aktivitas produksi di lebih dari satu negara, yang merupakan perusahaan yang besar, kebanyakan dari Amerika Utara, Europe, dan Jepang. MNC dapat memberikan Opportunity kepada negara berkembang tapi di sisi lain juga dapat menimbulkan masalah serius bagi banyak negara berkembang di mana mereka beroperasi

Pertumbuhan dari Foreign direct investment (FDI) di negara-negar a berkembang telah mengalami peningkatan yang besar dalam beberapa dekade ini. Peningkatan yang tertinggi pada tahun 2000-an kemudian turun pada tahun berikutnya dan setelah 2003 FDI kembali menaik, dapat dilihat di Figure 14.1

Figure 14.1 FDI Inflows, 1980 2005

Multinational Corporations : Size, Patterns, and Trends Dua karakteristik utama dari perusahaan multinasional adalah Perusahaan mereka yang sangat besar dan fakta bahwa operasi mereka diseluruh dunia dan kegiatannya cenderung secara terpusat dikendalikan oleh perusahaan Induk. Mereka adalah kekuatan besar dalam percepatan globalisasi dari bidang Perdagangan Dunia.

Figure 14.2 FDI Inflows to Developing Countries in Relation to Domestic Investment,1990 2003

Figure 14.3 Total Net Resource Flows to Developing Countries, 1990 2005

Private Foreign Investment : Some Pros and Cons for Development Pendapat yang mendukung Private Investments : Pertama, yang paling sering dikutip adalah ketika dalam hal PDB yaitu perannya dalam menangani kesenjangan sumber daya antara investasi yang ditargetkan atau investasi yang diinginkan dan savings Kedua, sejalan dengan pendapat yang pertama, kontribusi yang kedua adalah menangani kesenjangan antara pendapatan devisa yang ditargetkan dengan yang berasal dari pendapatan export bersih dan ditambah net public foreign aid

Ketiga adalah untuk menangani kesenjangan antara pendapatan pajak yang ditargetkan pemerintah dan pajak yang dinaikan Keempat, dapat melakukan transfer pengetahuan di bidang management, entrepreneurship, technology, dan skill.

Pendapat yang melawan Private Foreign investment : 1) Walaupun MNC menyediakan modal, tapi menurunkan Domestic Saving dan melumpuhkan investasi dari domestik, karena MNC mendapatkan dukungan dari pemerintah 2) Meskipun dampak awal investasi MNC adalah untuk meningkatkan posisi devisa bangsa penerima, dampak jangka panjang mungkin mengurangi pendapatan devisa pada arus dan akun modal

3)Meskipun MNC memberikan kontribusi yang besar dalam membayar pajak kepada pemerintah, tetapi kontribusi mereka sangat sedikit daripada yang mungkin muncul sebagai akibat liberal tax concessions 4)Transfer pengetahuan seperti Management, Entrepreneurship skill, ide, teknologi dari MNC hanya mempunyai dampak yang kecil kepada sumber daya lokal, dan pengusaha lokal tidak dapat berbuat banyak karena pasar didominasi oleh MNCs

Table 14.1 Tujuh Kunci Permasalahan Peran dan Dampak dari Perusahaan Multinasional di Negara Berkembang

Table 14.1 Tujuh Kunci Masalah Peran dan Dampak dari Perusahaan Multinasional di Negara Berkembang

Private Portfolio Investment: Boon or bane for LDCs? Investasi portofolio atau investasi tidak langsung adalah yang sebagian besar terdiri dari penguasaan atas saham yang dapat dipindahkan (yang dikeluarkan atau dijamin oleh pemerintah atau negara pengimpor modal), atas saham atau surat utang oleh warga negara dari beberapa negara lain. Penguasaan saham tersebut tidaklah sama dengan hak untuk mengendalikan perusahaan. Para pemegang saham hanya mempunyai hak atas deviden saja.

Dalam kasus FDIs dari perusahan multinasional, keuntungan arus private investasi portfolio untuk MDC investor dan LDC penerima masih menjadi perdebatan.

The Role and Growth of Remittances Remitansi adalah dana yang dibawa masuk oleh pekerja migrant ke negara asalnya. Remitansi merupakan salah satu sumber daya ekonomi yang paling besar bagi negara, terutama negara berkembang atau negara dunia ketiga. Bahkan menurur WorldBank, remitansi merupakan penghasilan terbesar kedua negara-negara berkembang.

Figure 14.4 Resource Flows to Developing Countries, 1990 2005

Figure 14.5 Top 20 Remittance Recipient Countries, 2004

Foreign Aid: The Development Assistance Debate Conceptual and measurement problems

Table 14.2 Official Development Assistance Disbursements from Major Donor Countries, 1985, 2002, and 2005

Amounts and Allocations : Public Aid Jumlah uang dari Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) termasuk didalamnya, hibah,pinjaman, dan bantuan teknis serta arus multilateral, telah berkembang dari tingkat tahunan di bawah 5 miliar dolar pada tahun 1960 menjadi leih dari 100 miliar dolar pada tahun 2005.

Table 14.3 Official Development Assistance (ODA) by Region, 2005

Kenapa Negara Donor Memberi Bantuan Motivasi Politik Motivasi Ekonomi : Foreign exchange constraints (two gap model) Growth and savings Technical assistance Absorptive capacity Self interest

The two-gap model: savings constraint I < F + sy Where I is domestic investment F is the amount of capital inflows s is the savings rate Y is national income

The two-gap model: foreign-exchange constraint ( m m I m2y ) 1 2 Where I is domestic investment F is the amount of capital inflows E is the level of exports Y is national income m 1 is the marginal import share m 2 is the marginal propensity to import E F

Why LDC Recipients Aid Alasan kenapa negara berkembang menerima bantuan asing mungkin sama dengan alasan kenapa negara donor memberikan bantuan, dari alasan politik hingga alasan ekonomi. Negara berkembang membutuhkan bantuan asing karena masih belum bisa membangun negaranya sendiri dengan sumber daya yang mereka miliki.

PNPM Mandiri Pedesaan Dari Bantuan Asing PNPM Mandiri Perdesaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.

Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana pinjaman/hibah luar negeri dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia. PNPM Mandiri Perdesaan telah menghimpun lebih dari 168,3 dolar AS dalam bentuk trust funds dan hibah dari berbagai negara/ lembaga penyandang dana. Hibah/ trust funds tersebut merupakan wujud dukungan dan kepercayaan atas keberhasilan program pemberdayaan masyarakat terbesar di Indonesia ini.

Perlu di ingat bahwa bantuan dana dari luar negeri untuk program PNPM ini sangatlah besar misalnya dari pemerintah Australia, Australia akan menyediakan bantuan tambahan sebesar $99 juta sepanjang dua tahun ke depan terhitung dari tahun 2013 untuk program penanggulangan kemiskinan utama Indonesia. Dana tambahan ini akan menjadikan total bantuan Australia untuk PNPM sebesar $314 juta antara tahun 2009 hingga 2015 Sumber : [ http://www.menkokesra.go.id/ ]

Walaupun dana bantuan yang diberikan dari luar negeri sangatlah besar, tapi tidak sesuai dengan hasil yang dicapai khususnya dalam pengurangan kemiskinan. Apalagi program ini rawan akan penyelewengan mengingat dana yang diterima sangat besar dan rawan politisasi, karena ada dari para fasilitator Program PNPM banyak direkrut dari kaderkader partai yang saat ini berkuasa, sehingga program ini diragukan keberhasilannya.

TERIMA KASIH