PENDUGAAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH BUAH PER TANDAN PADA RAMBUTAN (Nephelium lappaceum, L.)

dokumen-dokumen yang mirip
Jl Raya Solok-Aripan km 8 Solok, Sumatera Barat

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

PENDUGAAN DAYA HASIL BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGIS BUNGA RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) DAN KAPULASAN (Nephelium mutabile Blume)

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

RESPON BEBERAPA VARIETAS TOMAT DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN EKSTRAK TANAMAN TERFERMENTASI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON SECARA ORGANIK DENGAN PEMANGKASAN PUCUK DAN PEMBERIAN BOKASHI

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Manajemen Pembukaan/Pengadaan Kebun: Annual Management Factors. L. Setyobudi

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Identifikasi Morfologi Tanaman Buah Rambutan merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae.

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq)

RESPON KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KONSENTRASI GARAM NaCl SECARA IN VITRO

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

PENGARUH BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS KEMPAAN GAMBIR DAN PUPUK NPK 15:15:15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

PEMANGKASAN KOPI. Disusun Oleh : Khasril Atrisiandy, SP NIP : Penyuluh Pertama

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

SKRIPSI PENGARUH APLIKASI UNSUR FE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN TOMAT. Oleh Aprilia Ike Nurmalasari H

KERAGAMAN DAN PENDUGAAN NILAI KEMIRIPAN 18 TANAMAN DURIAN HASIL PERSILANGAN Durio zibethinus DAN Durio kutejensis

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

SKRIPSI. KEBERHASILAN OKULASI BIBIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) PADA MODEL MATA TEMPEL DAN STADIA ENTRES YANG BERBEDA

PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA

PENGELOMPOKAN PLASMA NUTFAH RAMBUTAN BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Grouping of Rambutan Germplasm Based on Morphological Characteristics

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

PELAKSANAAN PENELITIAN

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Menimbang Indeks Luas Daun Sebagai Variabel Penting Pertumbuhan Tanaman Kakao. Fakhrusy Zakariyya 1)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

HUBUNGAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA KULTIVAR PADI LOKAL PADA TANAH GAMBUT DENGAN PEMBERIAN DOLOMIT

PENGARUH KLON DAN WAKTU OKULASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERSENTASE HIDUP OKULASI JATI (Tectona grandis )

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

SKRIPSI. PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (CucumisSativus L.) DENGAN PEMBERIAN DUA INTERVAL DAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

PENGARUH WAKTU PEMUPUKAN DAN TEKSTUR TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Setaria splendida Stapf

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TANAMAN KACANG TANAH

ANALISIS LINTAS BEBERAPA KARAKTER TANAMAN LADA PERDU DI KEBUN PERCOBAAN PAKUWON

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA SECARA HIDROPONIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

Transkripsi:

PENDUGAAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH BUAH PER TANDAN PADA RAMBUTAN (Nephelium lappaceum, L.) (Estimation of Factors that Influence the Number of Fruit per Cluster on Nephelium (Nephelium lappaceum, L.)) Kuswandi 1 1 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km 8 Solok, Sumatera Barat 27300 Telp. 0853-75084114, e-mail: sutan.mangkuto33@gmail.com ABSTRACT Rambutan productivity in Indonesia is still low, thus many efforts have been made to increase it. The objective of this research was to estimate the factors related to the number of fruits per cluster on rambutan trees. The research has been conducted in Aripan experimental garden, Indonesian Tropical Fruit Research Institute, Solok in February, 2016. Variable of production in this experiment was the number of fruits per cluster as the dependent variable. The independent variable was used to estimate the factors related to the number of fruit per cluster, consisted of trunk circumference, crown width, the number of leaves, leaf length, leaf width, plant height, the number of fruits per cluster, and the number of bunches per tree. The results showed that a multiple linear regression model consisting of a number of leaves, plant height and number of bunches per tree can explain 70.21% of phenotypic diversity of the number of fruits per cluster. Keywords: Nephelium, Regression, Estimation PENDAHULUAN lappaceum L.) merupakan tanaman berbentuk pohon yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini menghasilkan buah yang menarik dari segi rasa dan tekstur aril. Rambutan tersebar luas di Asia Tenggara dan Thailand merupakan pengekspor terbesar komoditas buah ini. Tanaman rambutan merupakan tanaman menyerbuk silang yang memungkinkan adanya variabilitas genetik yang cukup tinggi di antara progeninya (Sarip et al., 1999). Penyebaran rambutan di Indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Sampai tahun 2000 setidaknya telah ditemukan sebanyak 30 aksesi rambutan yang sebagian besar tersebar di ketiga pulau tersebut (Napitupulu dan Simatupang, 2000). Di samping rambutan budidaya juga terdapat beberapa kerabat rambutan seperti: Kapulasan, Siwau, Babuku, Buah Untit dan Pitanak yang memperkaya keragaman genetik tanaman rambutan di Indonesia (Sabran et al., 2003; Krismawati dan Sabran, 2003). Dilihat dari potensi produksinya, rambutan di Indonesia menduduki tempat ke dua terbesar setelah Thailand, namun dari segi produktivitas masih rendah, hanya berkisar antara 4,17-8,14 kg ha -1 Jur.Agroekotek 8 (1) : 27 31, Juli 2016 27

tahun -1. Angka ini belum optimal karena produksi tertinggi tanaman rambutan baru dicapai pada umur 12 tahun dengan produksi 200-250 kg/pohon pada kondisi optimal. Jika populasinya 100 tanaman ha -1 maka produktivitas rambutan mencapai 20-25 kg ha -1 tahun -1 (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015). Data Badan Pusat Statistik (2013) menunjukkan bahwa produksi rambutan di berbagai daerah di Indonesia sangat fluktuatif dan cenderung turun dari tahun ke tahun. Banyak hal yang menyebabkan turunnya produksi rambutan, antara lain akibat penurunan luas area panen, budidaya yang tidak dilakukan secara intensif, serta tidak memperhatikan unsur hara yang diperlukan. Salah satu faktor produksi pada rambutan ialah jumlah buah per tandan. Peningkatan jumlah buah per tandan akan meningkatkan produksi buah rambutan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah buah per tandan pada rambutan. BAHAN DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Aripan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika pada bulan Februari 2016. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah lima kultivar rambutan, yaitu Binjai, Korong Gadang, Lebak Bulus, Rapiah, dan Padang Bulan. Alat yang digunakan terdiri dari alat tulis, penggaris, meteran, hand refractometer, dan timbangan digital. Variabel produksi yang merupakan variabel tidak bebas (Y) pada penelitian ini adalah jumlah buah per tandan. Variabel bebas (X) yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah buah per tandan pada kegiatan ini terdiri dari: lingkar batang (X 1 ), lebar tajuk (X 2 ), jumlah daun (X 3 ), panjang daun (X 4 ), lebar daun (X 5 ), tinggi tanaman (X 6 ), jumlah buah per tandan (X 7 ), jumlah tandan perpohon (X 8 ). Pengamatan peubah X dan Y mengacu kepada Descriptor for Rambutan (IPGRI, 2003). Peubah-peubah yang berhubungan dengan jumlah buah per tandan selanjutnya diduga menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut: Data dianalisis menggunakan software R.3.0.1 dengan metode stepwise model of correlation yang dapat menyeleksi faktor X yang paling berhubungan dengan faktor Y, sehingga diperoleh suatu persamaan regresi linier berganda (Kuswandi et al., 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis regresi linier berganda untuk jumlah buah pertandan dengan metode stepwise model of correlation menunjukkan bahwa dari delapan peubah kuantitatif yang diamati hanya tiga peubah yang memiliki hubungan dengan jumlah buah pertandan. Peubah yang berhubungan dengan jumlah buah pertandan adalah jumlah daun, tinggi tanaman dan jumlah tandan per pohon dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 14.16 1.36X1 0.07X2 + 0.005X3 Persamaan regresi di atas memberikan dugaan bahwa pengurangan jumlah daun sebesar 28 Jur.Agroekotek 8 (1) : 27 31, Juli 2016

1,36 helai, pengurangan tinggi tanaman sebesar 0,07 cm, dan peningkatan jumlah tandan per pohon memiliki hubungan sebesar 0,005 buah dapat meningkatkan jumlah buah per tandan (Tabel 1). Walaupun persamaan ini nilainya kecil, tetapi dapat menjelaskan bahwa pengurangan jumlah daun dan tinggi tanaman, serta penambahan jumlah tandan per pohon dapat meningkatkan jumlah buah per tandan pada tanaman rambutan. Tabel 1. Hasil analisis regresi linier berganda untuk jumlah buah per tandan Estimate Std. Error t value Pr(> t ) (Intercept) 14,162839 3,395047 4,172 0,00241 ** JD -1,361773 0,550368-2,474 0,03532 * TT -0,007161 0,002017-3,551 0,00621 ** JTP 0,004852 0,001816 2,671 0,02558 * Adjusted R-squared = 0,7021 R kuadrat terkoreksi pada persamaan ini adalah 0,7021 atau dapat dikatakan bahwa persamaan ini dapat menjelaskan 70,21% keragaman fenotipik dari jumlah buah per tandan pada rambutan. Pengurangan jumlah daun seperti dijelaskan persamaan di atas dapat dilakukan dengan perbaikan teknologi budidaya, salah satunya dengan cara pemangkasan. Pemangkasan terutama dilakukan pada daun dan cabang tumbuh ke arah dalam tajuk yang umumnya tidak terkena sinar matahari. Ranting-ranting dan daun tersebut tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari langsung. Daun-daun yang tidak terkena cahaya matahari langsung dapat menjadi parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Faktor inilah yang diduga menyebabkan banyak tanaman yang pertumbuhan vegetatifnya bagus dan berdaun lebat, tetapi tidak berbunga. Menurut Hidayat (2005), Pemangkasan pada pohon mangga dapat meningkatkan jumlah tunas daun sebesar 78% dan jumlah tunas bunga sebesar 31%. Tinggi tanaman pada persamaan regresi di atas juga perlu dikurangi. Pengurangan tinggi tanaman dapat dilakukan dengan cara pemangkasan. Pemangkasan yang dapat dilakukan adalah pemangkasan bagian atas tanaman, agar pertumbuhannya tidak terlalu tinggi. Menurut Mangal et al. (1981), manfaat pemangkasan pucuk utama antara lain akan mengurangi persaingan hasil fotosintesis di antara daun dengan buah dan mengurangi insiden penyakit. Apabila pertumbuhan pucuk daun yang berlebihan dipangkas, peredaran udara di sekitar kanopi akan bertambah baik, keadaan ini dapat mengurangi kelembaban iklim mikro Jur.Agroekotek 8 (1) : 27 31, Juli 2016 29

di sekitar tanaman dan selanjutnya akan mengurangi insiden penyakit. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah daun dan tinggi tanaman pada rambutan adalah dengan memperlambat laju pertumbuhan vegetatif tanaman. Salah satunya dengan mengurangi dosis pupuk N. Peningkatan unsur N dalam tanah dapat meningkatkan kesuburan vegetatif tanaman (Buckman dan Brady, 1995). Di samping pengurangan jumlah daun dan tinggi tanaman, persamaan di atas juga menunjukkan bahwa peningkatan jumlah buah per tandan dapat dicapai dengan peningkatan jumlah tandan per pohon. Peningkatan jumlah malai atau tandan dapat dilakukan dengan meningkatkan dosis pemberian pupuk P. Pemberian P yang cukup pada fase vegetatif sangat penting untuk merangsang pembentukan bagianbagian reproduktif dan akan memperbesar pertumbuhan akar. P merupakan unsur yang penting di dalam tanaman (Suntoro, 2002). Kekurangan P dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat, perakaran tidak sempurna, pembungaan dan pemasakan buah terhambat. SIMPULAN 1. Analisis regresi linier berganda berhasil menduga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah buah per tandan pada tanaman rambutan. 2. Faktor-faktor tersebut adalah jumlah daun, tinggi tanaman, dan jumlah tandan per pohon. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada saudari Nurmalinda Pratiwi, mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru yang telah membantu dalam mengumpulkan data selama yang bersangkutan mengikuti magang di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2015. Profil Komoditas Buah Nusantara. IAARD PRESS, Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Perdagangan Luar Negeri (Ekspor).Vol. II. Jakarta, Indonesia. Buckman, H.O., dan N.C., Brady. 1995. Ilmu Tanah. Terjemahan Soegiman. Bharata Karya Aksa, Jakarta. Hidayat, R. 2005. Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Kombinasi Dosis Pupuk Buatan terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.). Arumanis. Agrosains. 7(1): 13-18. [IPGRI] International Plant Genetic Resources Institute. 2003. Descriptors for Rambutan (Nephelium lappaceum). IPGRI, Rome (IT). Krismawati, A., Sabran, M. 2003. Eksplorasi Buah-buahan Spesifik Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah 9 (1): 12-15. Kuswandi., Sobir., W.B., Suwarno. 2014. Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan pada Tanaman lappaceum L.). Prosiding Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II di 30 Jur.Agroekotek 8 (1) : 27 31, Juli 2016

Bukittinggi 23-25 September 2014. Hal 713-720. Kuswandi, Sobir, W.B., dan Suwarno 2014. Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan pada Tanaman lappaceum L.). Prosiding Seminar Nasional 713-720. Mangal, J., L. Sindhu., and V.C. Pandey. 1981. Effect of Stacking and Pruning on Growth and Yield of Tomato Varieties. Indian. J. Agric. Res. 15(2):122-129. Napitupulu, B., dan Simatupang, S. 2000. Variasi Rambut Kulit terhadap Susut Bobot per Buah Rambutan Selama Penyimpanan. Laporan Hasil Penelitian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta. Dampaknya pada Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Biosmart 4 (2). Sabran, M., Krismawati A., Galingging, Y.R., Firmansyah, M.A. 2003. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah 9 (1): 12-15. Sarip, J., Rao, R.V., Wong, L.J. 1999. The Status of Rambutan (Nephelium lappaceum) Genetic Diversity in Malaysian Home Gardens- Interim. Findipo Symposium on Genetic Resources of Borneo. Kota Kinabalu, Sabah, 26 th -28 th Oct 1999. 156-158. Suntoro. 2002. Pengaruh Pemberian Bahan Organik, Dolomit, dan KCl terhadap Kadar Khlorofil, Jur.Agroekotek 8 (1) : 27 31, Juli 2016 31