RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Lampiran Bahan Mata Acara 3, 5 dan 6 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 24 Maret 2016

PENJELASAN BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPS TAHUNAN) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. 31 Maret 2017

2015 RUPS Tahunan P T S E M E N B ATU R AJ A ( P E R S ER O) TB K. Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2015

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 12 April 2016

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Bahan Mata Acara RUPS Luar Biasa Tahun 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 18 Desember 2015

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 20 APRIL 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR... TAHUN... TENTANG

BULETIN AKUNTANSI STAF BAPEPAM dan LK PEMBERIAN TANTIEM DAN BONUS SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 17 Maret 2017

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN 2015 MATERI RAPAT

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2016 PT. TUNAS RIDEAN Tbk. Jakarta, 20 April 2017

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun 2017

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT. Tunas Ridean Tbk Kamis, 19 April s/d Selesai

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

Cengkareng, 19 April 2018 RUPS TAHUNAN. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Tahun Buku 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

PASAL DEMI PASAL. Pasal I

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2018 PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TIMAH TBK PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

Dana pihak ke-1 dan kepemilikan saham pada bank syariah bukopin tahun 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

TATA TERTIB LUAR BIASA. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

- PENJELASAN AGENDA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tanggal 13 Mei Dipublikasikan tanggal 21 April 2016

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA Tbk. TANGGAL 27 APRIL 2016

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PANINVEST Tbk

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

MATA ACARA & TATA TERTIB

PENGUMUMAN. RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : SK - 164/MBU/2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

-2- Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyel

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR... TAHUN... TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAERAH KALIMANTAN SELATAN

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

Catatan 31 Maret Maret 2010

Tata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk

LAPORAN LEGAL DUE DILIGENCE/LEGAL AUDIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

B U P A T I W O N O S O B O PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 10 TAHUN 2011

Syarat Pendirian Bank dengan Besarnya Modal Dasar dan Modal Disetor

: Kresna Priawan Djokosoetono;

Bahan Mata Acara RUPST Tahun Buku PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk

Transkripsi:

LATAR BELAKANG Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 Pada tanggal 3 Juli 2015, Pemerintah mengundangkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN RUPS LB Perseroan 9 November 2015 RUPS LB Perseroan tanggal 9 November 2015 pada Mata Acara Kedua menetapkan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan sebagai pedoman bagi Direksi dalam melaksanakan Program dimaksud dan akan mulai diberlakukan pada tahun 2016. Dewan Standar Akuntansi (cfm. Konsideran PER-03/MBU/12/2016) Dew an St andar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahw a penyaluran dana PKBL tetap diakui sebagai beban dalam laba rugi, hal tersebut terkait penyaluran dana program tersebut bukan merupakan transaksi ekuitas antara BUMN dan Kementerian BUMN sebagai pemegang sahamnya. Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/12/2016 Pada tanggal 19 Desember 2016 Menteri BUMN RI mengundangkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/12/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Peraturan tersebut berlaku sejak diundangkan dengan daya laku surut terhitung sejak tahun buku 2016, kecuali ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c diberlakukan mulai tahun buku 2017 RINGKASAN PERUBAHAN DALAM : Sumber Dana PK dan Program BL Penyisihan sebagian laba bersih; dan/atau Ket: Paling banyak 4% dari proyeksi laba bersih tahun sebelumnya, yang secara definitif ditetapkan pada saat pengesahan laporan tahunan. Ditetapkan oleh RUPS. Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN Ket: Dana PK dan dana Program BL yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan oleh : RUPS untuk Persero Dewan Komisaris untuk Persero terbuka. Jumlah maksimum pinjaman tambahan untuk setiap Mitra Binaan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan Sumber lain dana PK a. Saldo dana PK yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015 b. Jasa administrasi pinjaman/ marjin/ bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana PK; dan/atau c. Pelimpahan dana PK dari BUMN lain, jika ada Dalam mengoptimalkan kelancaran pelaksanaan PKBL, BUMN Pembina dapat bekerjasama dengan BUMN lain dan/atau anak perusahaan BUMN. Sumber lain dana BL a. Saldo dana BL yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015 b. Hasil bunga deposito, dan/atau c. Jasa giro dari dana program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, jika ada

PERBANDINGAN & Pasal 7: (1) Apabila diperlukan, BUMN Pembina dalam mengoptimalkan dan kelancaran pelaksanaan PKBL, dapat bekerjasama dengan BUMN lain untuk membantu tugas penyaluran PKBL BUMN Pembina tersebut, khususnya bagi BUMN Pembina yang tidak memiliki kantor cabang/perwakilan di daerah dan/atau tidak membentuk unit PKBL di daerah tersebut. (2) Kerjasama tersebut harus dituangkan dalam perjanjian yang memuat hak dan kewajiban masingmasing pihak. (3) BUMN Pembina harus tetap memonitor pelaksanaan PKBL yang dilaksanakan oleh BUMN Pembina lain yang membantu penyaluran tersebut untuk memastikan tercapainya tujuan pelaksanaan program program yang ditugaskan. Pasal 7: (1) Apabila diperlukan, BUMN Pembina dalam mengoptimalkan dan kelancaran pelaksanaan PKBL, dapat bekerjasama dengan BUMN lain dan/atau anak perusahaan BUMN untuk penyaluran PKBL BUMN Pembina tersebut. (2) Kerjasama tersebut harus dituangkan dalam perjanjian yang memuat hak dan kewajiban masing masing pihak. (3) BUMN Pembina harus tetap memonitor pelaksanaan PKBL yang dilaksanakan BUMN dan/atau anak perusahaan BUMN lain yang membantu penyaluran tersebut, untuk memastikan tercapainya tujuan pelaksanaan program program yang ditugaskan. (1) Sumber dana PK dan Program BL sebagai berikut: a. Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya. b. Jasa administrasi pinjaman/ marjin/ bagi hasil dari Program Kemitraan. c. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari Dna PK dan Program BL yang ditempatkan, dan d. Sumber lain yang sah. (2) Sisa dana PK dan Program BL tahun buku sebelumnya menjadi sumber dana tahun berikutnya. (3) Dana PK dan Program BL yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, disetorkan ke rekening dana PKBL selambat lambatnya 45 (empat puluh lima) hari setelah penetapan besaran alokasi dana. (4) Dana PK dan Program BL hanya dapat ditempatkan pada deposito dan/atau jasa giro pada Bank BUMN. (5) Pembukuan dana PK dan Program BL dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. (1) Dana PK dan Program BL bersumber dari: a. Penyisihan sebagian laba bersih BUMN; dan/atau b. Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN. (2) Selain sumber dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dana PK juga bersumber dari: a. Saldo dana PK yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015; b. Jasa administrasi pinjaman/ marjin/ bagi hasil, bunga deposito dan/ataujasa giro dari dana PK; dan/atau c. Pelimpahan dana PK dari BUMN lain, jika ada. (3) Selain sumber dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dana program BL juga bersumber dari: a. Saldo dana BL yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015; b. Hasil bunga deposito; dan/atau c. Jasa giro dari dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, jika ada. (4) Besarnya dana PK dan dana Program BL yang bersumber dari laba bersih dan/atau biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling banyak 4% (empat persen) dari proyeksi laba bersih tahun sebelumnya, yang secara definitif ditetapkan pada saat pengesahan laporan tahunan. (5) Bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarnya dana PK dan dana Program BL ditetapkan paling banyak sama dengan besarnya dana PK dan dana Program BL tahun sebelumnya.

(1) Sumber dana PK dan Program BL sebagai berikut: a. Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya. b. Jasa administrasi pinjaman/ marjin/ bagi hasil dari Program Kemitraan. c. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari Dna PK dan Program BL yang ditempatkan, dan d. Sumber lain yang sah. (2) Sisa dana PK dan Program BL tahun buku sebelumnya menjadi sumber dana tahun berikutnya. (3) Dana PK dan Program BL yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, disetorkan ke rekening dana PKBL selambat lambatnya 45 (empat puluh lima) hari setelah penetapan besaran alokasi dana. (4) Dana PK dan Program BL hanya dapat ditempatkan pada deposito dan/atau jasa giro pada Bank BUMN. (5) Pembukuan dana PK dan Program BL dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pasal 8 (cont): (6) Besarnya dana PK dan dana Program BL yang bersumber dari laba bersih dan/atau biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan oleh: a. Menteri untuk Perum; atau b. RUPS untuk Persero. (7) Besarnya dana PK dan dana Program BL yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk Persero terbuka. (8) Besarnya dana PK yang bersumber dari laba bersih dan/atau biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (4), disetorkan ke rekening dana PK pada unit PKBL selambat lambatnya 45 (empat puluh lima) hari setelah penetapan besaran dana. (9) Pembukuan dana PK dan dana Program BL dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi. Pasal 9: (1) Dana PK disalurkan dalam bentuk: a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian asset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. b. Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan. (2) Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari PK maksimum sebesar Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). (3) Dana Program BL disalurkan dalam bentuk: a. Bantuan korban bencana alam b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan c. Bantuan peningkatan kesehatan d. Bantuan pengembangan prasaranan dan/atau sarana umum e. Bantuan sarana ibadah f. Bantuan pelestarian alam g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan h. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan. Pasal 9: (1) Dana PK disalurkan dalam bentuk: a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan b. Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan. c. Beban Pembinaan: 1) Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan PK 2) Beban Pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana PK yang disalurkan pada tahun berjalan; dan 3) Beban Pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan (2) Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari PK maksimum sebesar Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah), kecuali pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 9 (cont): (4) Dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h, diambil dari alokasi dana Program BL, maksimal sebesar 20% (dua puluh persen) yang diperhitungkan dari dana PK yang disalurkan pada tahun berjalan. Pasal 9 (cont): (3) Dana Program BL disalurkan dalam bentuk: a. Bantuan korban bencana alam b. Bantuan pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan c. Bantuan peningkatan kesehatan d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum e. Bantuan sarana ibadah f. Bantuan pelestarian alam g. Bantuan social kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan, termasuk untuk: 1) Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik 2) Penyediaan sarana air bersih 3) Penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus 4) Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan PK 5) Perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu 6) Bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan, dan perikanan, atau 7) Bantuan peralatan usaha. Khusus ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c diberlakukan mulai tahun buku 2017. TERIMA KASIH PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Gedung BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta Indonesia 10220 Tel Fax : +62 21 5728387 : +62 21 5728295