BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

Penilaian Kinerja BLU (Badan Layanan Umum) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul TUGAS AKHIR. Oleh Wulan Muliana Dewi

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

Cendekia Akuntansi Vol. 3 No. 3 September 2015 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Yogyakarta 22 s.d. 24 Juni 2012

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan yang merupakan kebutuhan publik yang sangat penting. mencukupi aktivitas pelayanan yang diberikan kepada publik.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PENGGUNAAN SURPLUS TUNAI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dari pelaksanaan hak-hak asasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Dipisahkan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM IMPLEMENTASI TIDAK DIPISAHKAN DIPISAHKAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD KOTA LANGSA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk sosial dan bisnis, agar tercipta hubungan subsidi silang antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RANCANGAN AKUNTANSI BLUD

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

KREDIT. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha.

2017, No Kementerian Kesehatan dalam Pelaksanaan Kerja Sama Operasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di bidang keuangan negara meliputi Undang-undang No. 17

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan badan pelayanan jasa yang bergerak dalam bidang kesehatan. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengaruh globaliasi, perilaku pasien semakin teliti dan kritis dalam memilih pelayanan kesehatan yang menyebabkan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. Rumah sakit sering kali dinilai rendah dalam pelayanannya dikarenakan dana yang dimiliki rumah sakit pemerintah tidak cukup untuk mengembangkan mutu pelayanan. Dalam undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 68 dan 69 menegaskan bahwa instansi pemerintah yang bertugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan mengutamakan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas. Instansi pelayanan kesehatan merupakan layanan publik yang sangat dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan sosial dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah mengeluarkan undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanatkan bahwa rumah sakit yang didirikan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus dikelola dalam bentuk Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selanjutnya Badan Layanan 1

2 umum akan disingkat menjadi BLU dan Badan Layanan Umum Daerah akan disingkat menjadi BLUD. Pengelolaan BLU diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum disebutkan bahwa BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Instansi yang berada dilingkungan pemerintah daerah disebut BLUD dan pengelolaanya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Peraturan tersebut berisi bahwa BLUD adalah suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang bergerak dalam bidang kesehatan. RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dinilai dari kinerjanya. Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sukhemi, 2007:23).

3 Kinerja dapat menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusia. Dalam penelitian ini memfokuskan kepada kinerja dalam aspek keuangan atau kinerja keuangan. Menurut IAI (2007) kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya. Kinerja keuangan akan menunjukan apakah suatu organisasi dalam keadaan sehat atau tidak, jika kinerjanya baik maka organisasi tersebut juga dalam tingkat kesehatan yang baik. Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan yang akan menggambarkan kinerja dari RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk periode tertentu. Menilai kinerjanya perlu dilakukan analisis atas laporan keuangan. Hasil dari analisis laporan keuangan akan menunjukan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh RSUD Panembahan Senopati Bantul. Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahannya pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul dapat mengambil keputusan untuk perbaikan dimasa depan. Analisis laporan keuangan dilakukan menggunakan rasio keuangan yaitu perbandingan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Hasil dari rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Rasio keuangan juga dapat menunjukan kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya RSUD Panembahan Senopati Bantul secara efektif dan efisien.

4 Menurut Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-54/PB/2013 menjelaskan bahwa perhitungan kinerja Satuan Kerja (Satker) BLU bidang layanan kesehatan pada rumah sakit meliputi aspek keuangan dan aspek pelayanan. Selanjutnya, Satuan Kerja akan disingkat menjadi Satker. Aspek keuangan terdiri dari rasio keuangan dan kepatuhan pengelolaan keuangan BLU. Sedangkan aspek pelayanan terdiri dari indikator layanan dan indikator mutu dan manfaat kepada masyarakat. Penilaian aspek keuangan dilakukan dengan rasio keuangan menggunakan laporan keuangan. Data laporan keuangan akan digunakan rasio keuangan seperi Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), Periode Penagihan Piutang (Collecting Periode), Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turn Over), Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset), Imbalan Ekuitas (Return on equity), Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over), Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional, dan Rasio Biaya Subsidi. Sedangkan kepatuhan pengelolaan keuangan BLU digunakan untuk menilai tingkat kepatuhan Satker BLU terhadap peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan BLU. Kepatuhan pengelolaan keuangan BLU meliputi penyusunan dan penyampaian rencana bisnis dan anggran (RBA) definitif, penyusunan dan penyampaian laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan, penyampaian surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLU, persetujuan tarif layanan, penetapan sistem akuntansi, persetujuan pembukaan rekening, penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) pengelolaan kas, penyusunan SOP Pengelolaan piutang, penyusunan SOP pengelolaan utang,

5 penyusunan SOP pengadaan barang dan jasa, dan penyusunan SOP pengelolaan barang inventaris. Aspek keuangan memilik total skor sebesar 30 yang terdiri dari rasio keuangan dengan total skor paling tinggi 19 dan kepatuhan pengelolaan keuangan BLU dengan total skor paling tinggi 11. Dalam pelaksanaan penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul penulis menemukan adanya kelemahan yang terletak pada laporan keuangan. Kelemahan tersebut seperti kurang jelasnya pemisahan akun yang digunakan. Satu akun tidak dipisahkan menjadi beberapa akun yang sesuai dengan jenis atau kepentingannya. Hal ini membuat laporan keuangan tidak mudah untuk dipahami. Mengenai masalah tersebut membuat penulis tertarik untuk mempelajari laporan keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan cara menganalisis melalui analisis rasio keuangan dan indikator kepatuhan pengelolaan keuangan BLU. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan Satker BLU dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul dalam penelitian tugas akhir ini yaitu Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum (BLU) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul.

6 B. Batasan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis memberikan batasan masalah yaitu bagaimana Penilaian Kinerja Kuangan RSUD Panembahan Senopati yang terdiri dari Rasio Keuangan dan Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana kinerja keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan analisis rasio keuangan? 2. Bagaimana kinerja keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan indikator kepatuhan pengelolaan keuangan BLU? 3. Bagaimana hasil dari penilaian kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio keuangan dan indiktor kepatuhan pengelolaan keuangan BLU? D. Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan analisis rasio keuangan. 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan indikator kepatuhan pengelolaan keuangan BLU. 3. Untuk mengetahui hasil dari penilaian kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio keuangan dan indiktor kepatuhan pengelolaan keuangan BLU.

7 E. Manfaat Manfaat penelitian yang diharapkan dicapai adalah sebagai berikut: 1. RSUD Panembahan Senopati Bantul Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dan pengambilan keputusan dimasa mendatang oleh RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Penulis Menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis terkait penilaian kinerja keuangan pada RSUD Panembahan Senopati Bantul bedasarkan Satker BLU Bidang Kesehatan. 3. Pembaca Peneliatian ini dapat dijadikan literatur dan bahan referensi bagi penelitianpenelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan Penilaian Kinerja Keuangan Pada Satuan Kerja Badan Layanan Umum. F. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 yang bertempat di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoadmojo, 2002). Menurut Sugiyono (2013), pendekatan

8 kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. 3. Metode Pengumpulan Data 1) Observasi Observasi merupakan pengamatan melalui data dan keadaan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 2) Wawancara Wawancara atau ineterview yaitu melakukan tanya jawab melalui tatap muka kepada narasumber yang memiliki data atau informasi mengenai penelitian yang sedang dilakukan. 3) Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen tertulis dari RSUD Panembahan Senopati Bantul. Dokumen tersebut berupa laporan keuangan dari RSUD Panembahan Senopati Bantul. 4) Kuesioner Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informansi untuk mendukung penelitian melalui wawancara dengan pihak bagian keuangan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 4. Sumber Data Penelitian Penelitian ini bersumber dari data primer data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari sumber yang berhubungan, seperti wawancara dan observasi dengan narasumber atau karyawan bagian keuangan untuk mendapatkan gambaran

9 tentang penerapan pola pengelolaan keuangan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahun 2015 RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menunjang penelitian ini. 5. Metode Analisa Data Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu analisis yang berdasarkan pada perhitungan rasio yang berbentuk angka. Data yang dianalisis yaitu laporan keuangan tahun 2015 pada RSUD Panembahan Senopati Bantul. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), Periode Penagihan Piutang (Collecting Periode), Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turn Over), Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset), Imbalan Ekuitas (Return on equity), Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over), Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional, dan Rasio Biaya Subsidi. Penilian kinerja keuangan berdasarkan Satker BLU tidak hanya menggunakan rasio keuangan saja tetapi juga melakukan penilaian atas kepatuhan pengelolaan keuangan BLU. Metode yang digunakan yaitu pemberian kuesioner kepada bagian keuangan (narasumber) RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berisi pertanyaan tentang penyusunan dan penyampaian rencana bisnis dan anggran (RBA) definitif, penyusunan dan penyampaian laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan, penyampaian surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja BLU, persetujuan tarif layanan, penetapan sistem akuntansi, persetujuan pembukaan

10 rekening, penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) pengelolaan kas, penyusunan SOP Pengelolaan piutang, penyusunan SOP pengelolaan utang, penyusunan SOP pengadaan barang dan jasa, dan penyusunan SOP pengelolaan barang inventaris. Analisis rasio keuangan pada laporan keuangan dan pemberian kuesioner tentang kepatuhan pengelolaan keuangan BLU telah dilaksanakan pada RSUD Panembahan Senopati Bantul akan diperoleh total skor. Perhitungan skor yang akan didapat dari aspek keuangan yaitu sebagai berikut : Skor yang dicapai Total Skor Indikator x 100% Keterangan: a. Total Skor yang dicapai saat penelitian. b. Total Skor Indikator adalah 30 yang merupakan total skor untuk aspek keuangan Satker BLU Bidang Kesehatan. Hasil dari perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan hasil penilaian kinerja Satker BLU dalam peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor Per-54/PB/2013 pada pasal 8 ayat 3,4 dan 5 yang berisikan : a. Kriteria BAIK terdiri dari: 1) AAA, apabila total skor > 95. 2) AA, apabila 80 < total skor 95. 3) A, apabila 65 < total skor 80.

11 b. Kriteria SEDANG terdiri dari: 1) BBB, apabila 50 < total skor 65. 2) BB, apabila 40 < total skor 50. 3) B, apabila 30 < total skor 40. c. Kriteria BURUK terdiri dari: 1) CC, apabila 15 < total skor 30. 2) C, apabila total skor < 15. Hasil perhitungan dibandingkan dengan hasil penilaian Satker BLU dapat disimpulkan apakah RSUD Panembahan Senopati Bantul berada dalam kriteria Baik, Sedang, atau Buruk.