Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 09 BALAI SATU KECAMATAN LUBUK BASUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

OLEH: RIANDA MUFIWAN NPM:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 SUNGAI BEREMAS PASAMAN BARAT

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA BELAJAR SISWA KELAS X1 IPS2 MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMAN 1 LEMBAH GUMANTI

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SDN 10 BEROK NIPAH KOTA PADANG

INCREASING INTEREST CLASS V STUDENT LEARNING THROUGH LEARNING TECHNIQUES TOURNAMENT IN LEARNING IPS DEPTHS CROCODILE IN THE CITY SDN 38 PADANG

MAKE-UP OF RESULT LEARN STUDENT AT STUDY OF IPA THROUGH METHOD OF QUESTIONS STUDENT HAVE IN CLASS OF V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PAIR CHECKS DI SDN 29 PESISIR SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE DI SD NEGERI 01 PASAR LADANG PANJANG 1 Noni Febriyanti Syofrida, 2 Yusrizal, 1 Erwinsyah Satria. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2) Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta e-mail : Noni_febriyanti92@yahoo.com Abstract The research was motivated from an activity of student is less to take learning, during a learning go on only a small portion who whould to giving ask, answering and giving respond to the question. An impact can be seen to result of the semester test of I, period 2013/2014. The type of these research is classroom action research (PTK) which executed in two cycle. Value Clarification Technique is teaching techniques to helping the student to look for and determined a value were considered is good to take on the issue through the process of analyzing a value an existing and was embedded in student self. The purpose of this research for increasing asking activity of student, answering and giving respond to the question, as well as increasing the result learning of student, by using the learning methods of Value Clarification Technique. The source of data are students of class IV in primary school of Negeri 01 Pasar Ladang Panjang, which amount to 34 students. The instrument of research used in this research is an activity sheet learn student, an activity sheet of teacher and sheet of result of learning like the end of the test cycle. The point of an averages percentage an activity of student at first cycle to the second cycle that is an activity to giving ask indicator increased from 38,23% become to 79,41%, an activity to answering the question indicator increased from 52,94% become to 82,35%, and an activity to giving respond to the question indicator increased from 47,05% become to 85,29%. An averages of result of study have the shape of the end of the test cycle increased from 66,91 at first cycle, and increase 73,67 at second cycle. Based on the above result can be concluded that the learning of civic education through the Value Clarification Technique methods can be increasing of an activity and outcome of learning of student in class IV in SDN 01 Pasar Ladang Panjang. Keyword : An activity, Result of study, Value Clarification Technique Methods, Learning of Civic Education. Pendahuluan Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan tersebut antara lain bisa ditempuh melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini merupakan inti dari pendidikan secara keseluruhan. Mengingat pentingnya metode pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat kreatif dalam pembelajaran agar siswa dapat memahami setiap pelajaran yang disampaikan. Mengingat pentingnya metode pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat kreatif dalam pembelajaran agar siswa dapat memahami setiap pelajaran yang disampaikan. 1

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ibu Dewi Susanti selaku guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Pasar Ladang Panjang, Kabupaten Pasaman pada tanggal 11 November 2013, ditemukan fenomena bahwa aktivitas siswa rendah dalam pelajaran PKn. Ini dibuktikan rendahnya daya berpikir siswa, kemampuan siswa dalam bertanya 8 orang (22, 87 %), menjawab pertanyaan 5 orang (14, 28%) dan menanggapi pertanyaan 4 orang (11,42%). Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa sibuk dengan aktivitas lain, seperti mengobrol dengan teman sebangku, tidur-tiduran, dan meminta izin ketika guru menjelaskan pelajaran. Kurangnya aktivitas siswa tersebut mengakibatkan pembelajaran tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang, diperoleh keterangan, Pembelajaran PKn selama ini masih cenderung menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hal ini dibuktikan dengan hasil ujian mid Semester I tahun ajaran 2013/2014 siswa masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan ada beberapa orang siswa yang belum mencapai KKM. Dari 34 orang siswa hanya 12 orang (34,28%) siswa yang mencapai KKM, sementara 22 orang (65,71%) siswa yang belum mencapai KKM, nilai tertinggi adalah 93,77 dan nilai terendah 31,11, rata-rata kelas yang dicapai siswa adalah 61,79. Melihat kenyataan tersebut peneliti bermaksud mengadakan PTK dengan menggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah Metode pembelajaran Value Clarification Technique atau disingkat dengan VCT dengan judul skripsi Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Metode Value Clarification Technique di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang. Rumusan Masalah Dan Tujuan Penelitian 1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan, masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV bertanya dalam pembelajaran PKn di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang dengan menggunakan metode pembelajaran Value Clarification Technique? 2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa kelas IV menjawab pertanyaan pada pembelajaran PKn di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang dengan menggunakan metode pembelajaran Value Clarification Technique? 2

3. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa kelas IV menanggapi pertanyaan pada pembelajaran PKn di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang dengan menggunakan metode pembelajaran Value Clarification Technique? 4. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas IV pada pembelajaran PKn di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang dengan menggunakan metode Pembelajaran Value Clarification Technique? 2. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar bertanya siswa dalam kelas IV di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang Kecamatan Tigonagari dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode Pembelajaran Value Clarification Technique. 2. Mendeskripsikan peningkatkan aktivitas siswa kelas IV menjawab pertanyaan di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang Kecamatan Tigonagari dengan menggunakan metode Pembelajaran Value Clarification Technique. 3. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas IV menanggapi pertanyaan di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang Kecamatan Tigonagari dengan menggunakan metode Pembelajaran Value Clarification Technique. 4. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas IV SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang Kecamatan Tigonagari dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode pembelajaran Value Clarification Technique. Kerangka Teoretis A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran Menurut Slameto (2010:2) adalah, Belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagian hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dan Hamalik (2007:45) menyatakan, Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan prilaku secara lebih lengkap. 2. Karakteristik Siswa SD Masa usia Sekolah Dasar (SD) merupakan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas tahun. Karakteristik utama siswa SD adalah mereka menampilkan perbedaan- 3

perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. 3. Tinjauan tentang Pembelajaran PKn Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan(PKn) Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan norma yang berakar pada budaya bangsa dan negara. Azyumardi Azra (dalam Susanto, 2013:226) menyatakan, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembagalembaga demokratis, role of law, HAM, dan kewajiban negara serta proses demokrasi. Adapun Zamroni (dalam Susanto, 2005:226) menyatakan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara yang demokratis dan partisiptif melaluli suatu pendidikan yang dialogial. 4. Tinjauan tentang Aktivitas Siswa Pengertian Aktivitas Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri, artinya siswa belajar sambil bekerja. Dengan demikian, mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya. Hamalik, (2007:176) mengatakan, Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar, baik metode dalam kelas maupun metode mengajar di luar kelas. 5. Tinjauan tentang Metode Pembelajaran Value Clarification Technique ( VCT) 1. Tinjauan Metode Pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam upaya pencapaian tujuan kurikulum. Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto, 2002:32). Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodos yang dapat diartikan dengan jalan yang harus ditempuh, atau cara melakukan sesuatu. Dari segi makna kata, metode adalah berbagai cara yang teratur untuk mencapai suatu tujuan. 2. Pengertian Metode Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Taniredja, (2013:88) menyatakan: Teknik Mengklarifikasi Nilai (Value Clarification Technicque) atau sering disingkat VCT merupakan teknik pengajaran untuk membantu siswa dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai 4

yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I.G.A.K. Wardhani, dkk. (2004:1.4), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang. Peneliti memilih SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang dikarenakan masih kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn, serta sekolah bersedia menerima motivasi pembelajaran yang peneliti terapkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, yang mana siklus I dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei dan 9 Mei 2014, serta tes akhir siklus I pada tanggal 10 Mei 2014. Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan pada tanggal 16 Mei dan 23 Mei 2014, serta tes akhir siklus II pada tanggal 24 Mei 2014. Penelitian melibatkan keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang yang berjumlah 34 orang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 19 orang perempuan sebagai subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada desain PTK yang dirumuskan Arikunto (2011:16-19) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran PKn adalah 70, dan skor rata-rata persentase indikator pada aktivitas belajar siswa adalah: 1. Aktivitas siswa kelas IV bertanya meningkat dari 22,87% mencapai skor presentase 70% atau lebih. 2. Aktivitas siswa kelas IV menjawab pertanyaan meningkat dari 14,28% mencapai rata-rata skor presentase 70% atau lebih. 3. Aktivitas siswa kelas IV menanggapi pertanyaan meningkat dari 11,42% mencapai rata-rata skor presentase 70% atau lebih. 4. Hasil belajar siswa meningkat dari 34,28% mencapai rata-rata skor 70% siswa yang tuntas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu: 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Digunakan untuk mendapatkan informasi aktivitas siswa, apakah dengan 5

Indi kator menggunakan Metode Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2. Lembaran Observasi Kegiatan Pengajaran Guru Dilakukan untuk mengamati berlangsungnya proses pembelajaran PKn oleh guru. Dengan berpedoman pada lembar observasi ini, peneliti mengamati apa yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. 3. Lembaran Tes Hasil Belajar Lembaran tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar pada setiap siklus. 4. Kamera Kamera sebagai sarana untuk mendokumentasikan aktivitas belajar siswa. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tabel 1: Jumlah dan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Ke 1 2 Jumlah % Jumlah % Rata-rata persen tase Keterangan A 6 17, 64 13 38, 23 27,95 Sedikit B 12 35, 29 18 52, 94 44,11 Sedikit C 7 20, 58 16 47,05 33,81 Sedikit Jlh Sis wa Keterangan: Indikator A: 34 34 Siswa bertanya. 35,29% Indikator B: Siswa menjawab pertanyaan. Indikator C: Siswa menangapi pertanyaan. Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: Rata-rata persentase aktivitas siswa mengajukan pertanyaan pada siklus I adalah 27, 95% tergolong dalam kategori sedikit. Rata-rata persentase aktivitas siswa yang menjawab pertanyaan pada siklus I adalah 44, 11% tergolong kategori sedikit. Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan pada siklus I adalah 33, 81% tergolong kategori sedikit. 2. Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Aspek Guru Tabel 2:Persentase Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I 9 60,00% Cukup II 11 73,33% Baik Rata-rata 10 66,66% Cukup Target 70% Cukup Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 66,66% sehingga belum dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena guru belum terbiasa menggunakan Metode Value Clarification Tehnicque dalam pembelajaran. 3. Hasil Belajar Siswa Presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 yang mana tes akhir siklus yang dilaksanakan pada pertemuan 6

Indi kator ke-3 memperoleh hasil yang dapat dilihat pada lampiran XI halaman 175, yang mana dapat di jelaskan siswa yang mencapai KKM 70, 21 orang, dan siswa yang dibawah KKM 70, 13 orang. Rata-rata hasil tes akhir pada siklus I terjadi peningkatan yaitu 66, 91 (rata-rata hasil belajar PKn sebelum diadakan PTK ini adalah 61, 79. 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 1. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. Tabel 3: Jumlah dan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Ke 1 2 Jumlah % Jumlah % Rata-rata persen Keterangan tase A 23 67,64 27 79,41 73,52 Banyak B 20 58,82 28 82,35 70,58 Banyak C 21 61,76 29 85,29 73,52 Banyak Jlh Sis wa Keterangan: Indikator A: Indikator B: Indikator C: 34 34 35,29% Siswa bertanya. Siswa menjawab pertanyaan. Siswa menangapi pertanyaan. Berdasarkan uraian pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua telah mengalami peningkatan. Ratarata persentase aktivitas siswa secara keseluruhan tergolong baik. Secara keseluruhan komponen aktivitas siswa berada pada kategori baik. 2. Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Aspek Guru Tabel 4: Persentase Aktivitas Guru SiklusII Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I 11 73,33% Baik II 13 86,66% Sangat Baik Rerata 17,5 79,99% Baik Target 70% Baik Dari Tabel 4, dapat dilihat bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata 79,99%. Dengan melihat persentase kegiatan pembelajaran, dapat diasumsikan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergolong baik. Hal ini juga dapat digambarkan dari hasil tes siklus II siswa yang mengalami peningkatan. 3. Hasil Belajar Siswa Persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan tes akhir siklus II dapat dilihat pada lampiran XI, terlihat bahwa rata-rata hasil tes akhir pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 73,67. Rata-rata hasil belajar PKn Siklus I adalah 66, 91. Dengan demikian, hal ini berarti hasil belajar yang ditetapkan dalam indikator keberhasilan yaitu 70 sudah tercapai. 7

Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali tes hasil belajar pada akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan Metode Value Clarification Technique. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa yang mana didalamnya terdapat poin penilaian aktivitas dalam bertanya, aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan, dan aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan, serta lembar observasi kegiatan guru, dan tes hasil belajar siswa berupa tes akhir siklus. Data mengenai peningkatan aktivitas siswa ini dapat dilihat dari lembaran observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa. Pada awal pelaksanaan pendekatan Metode Value Clarification Technique, peneliti mengalami kesulitan, dikarena siswa baru menerima pembelajaran dengan menggunakan Metode Value Clarification Technique. Akan tetapi, pada pertemuan berikutnya peneliti sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Persentase rata-rata aktivitas siswa pun meningkat dari Siklus I ke Siklus II, penerapan Metode Value Clarification Technique berdampak positif bagi siswa, karena aktivitas siswa dapat terlihat dengan jelas, siswa pun tidak malumalu untuk bertanya, mengajukan pertanyaan, dan menanggapi pertanyaan. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5: Tabel 5:Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II No. Indikator Aktivitas Belajar Siswa Rerata Persentase Siklus I Siklus II I Siswa mengajukan 27,95% 73,52% pertanyaan II Siswa menjawab 44,11% 70,58% pertanyaan III Siswa menanggapi 33,81% 73,52% pertanyaan Rata-rata siklus 35,29% 72,54% Berdasarkan Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn menggunakan Metode Value Clarification Technique yang dilaksanakan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata persentase untuk masing-masing indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa yang telah ditetapkan. Rata-rata aktivitas belajar siswa untuk indikator I, II, dan III dikategorikan sedikit pada siklus I. Hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan Metode Value Clarification Technique merupakan hal baru bagi siswa. Pada siklus II, rata-rata aktivitas belajar siswa sudah dalam kategori baik. Peneliti banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan menanggapi pertanyaan dalam proses pembelajaran. 8

2. Hasil Belajar Data mengenai hasil belajar siswa diperokeh dari tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah 2 kali pertemuan. Dalam hal ini terdapat perbedaan Siklus I denga Siklus II. Untuk kejelasannya dapat dilihat pada Tabel 7 : Tabel 7 : Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II. Siswa yang memiliki ketuntasan dalam belajar Siklus I Siklus II Keterangan jm Persen jm Persen lh tase lh tase 21 61, 76% 27 79, 41% Mengalami peningkatan 17,65% Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Sik Sik lus I lus II 66,91 73,67 Tabel di atas menjelaskan tentang hasil belajar siswa dua siklus, dapat dilihat peningkatannya persiklus, pada siklus I siswa yang tuntas belajar 21 orang dengan rata-rata 66,91, sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar 27 orang dengan rata-rata 73,67. Dengan demikian perbandingannya dari siklus I mengalami peningkatan 6,76 ke siklus II. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Value Clarification Technique dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini terlihat dari skor rata-rata persentase, siswa yang bertanya meningkat dari siklus I ke siklus II dari 38,23% menjadi 79,41%, siswa yang menjawab pertanyaan meningkat dari siklus I ke siklus II dari 52,94% menjadi 82,35% dan siswa yang menanggapi pertanyaan dari 47,05% menjadi 85,29%. Metode Value Clarification Technique telah berdampak positif terhadap hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran PKn. Rata-rata hasil belajar yang berupa tes akhir siklus meningkat dari 66,91 pada siklus I, dan 73,67 pada siklus II. Dengan ketuntasan 61,76% pada siklus I meningkat 79,41% pada siklus II dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes akhir setiap siklus penggunaan metode Value Clarification Technique dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Daftar Kepustakaan Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Susanto, Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kharisma Putra Utama. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Taniredja, Tukiran, dkk. 2013. Modelmodel Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung : Alfabeta. 9