HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012 Sudihati Hamid, Muslimah (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRAK The aim of this study was to know the relationship between energy intake, nutritional status, and physical activity toward menarche for elementary school students. This research was designed as analytic and cross sectional study. It was conducted on November 2011 until August 2012. There were 82 students from 5th and th grade at elementary school (SDN) 01 Sawahan as the samples. The data was collected by covering the energy intake by food recall, Nutritional Status by Anthropometry, and physical activity by physical activity form. The data was analyzed as univariat and bivariat. The study found that 8,7% students experienced menarche earlier, 100% had good energy intake, 50% was overweight, and 91,5% had light physical activity. There was a relationship between energy intake with menarche and nutritional status with menarche. There was no relation between physical activity with menarche (r=0,05, p value 0,14) Keywords: energy intake, nutritional status, and physical activity, menarche in elementary school students. PENDAHULUAN Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa terdapat korelasi positif antara peningkatan status gizi dengan membaiknya pertumbuhan dan kematangan fungsi sistem reproduksi manusia. Dengan gizi yang lebih baik, menarche terjadi pada usia yang lebih muda. Makanan yang bergizi tinggi dan berlemak tinggi dan berasa dari hewani akan mengakibatkan pertambahan berat badan pada perempuan remaja. Dengan begitu kadar estrogen akan meningkat akibat kolesterol tinggi. Bukan hanya lemak dari komposisi tubuh, tetapi sebaliknya dipengaruhi oleh faktor asupan makanan dan faktor tidak adanya penyakit yang melemahkan (Yanto Kadarusman, 2003).Terdapat hubungan antara jumlah tertentu lemak tubuh dengan mulai dan berlangsungnya menstruasi. Teori ini menekankan bahwa menarche terjadi pada berat badan tertentu pada seorang wanita. Menstruasi yang datang lebih dini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor lain diantaranya adalah asupan makanan, berat badan yang berlebihan, dan aktifitas fisik (Kartono, 1992) Hasil survai penelitian pendahuluan di SDN 01 Sawahan Padang, dari 35 siswi kelas 5, terdapat 4 orang siswi (11,4%) dengan usia rata-rata 11 tahun telah menarche, dari 47 siswi kelas, 10 orang siswi (21,2%) dengan usia rata-rata 11, tahun telah menarche. Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2010 di ketahui bahwa rata-rata status gizi siswa 0% adalah normal. Sedangkan dari hasil
penimbangan oleh peneliti sendiri dari 82 orang siswi kelas 5 dan, status gizi siswa berdasarkan IMT/U ditemukan 11 orang (13,5%) Obesitas, Gemuk 42 orang (51,2%) dan 29 orang (35,3%) diantaranya status gizi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Asupan Energi, Status Gizi Dan Aktifitas Fisik dengan Usia Menarche Siswi SDN 01 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2012. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional study yaitu melihat hubungan asupan energi, status gizi dan aktifitas fisik dengan usia menarche siswi kelas 5 dan SD 01 Sawahan Padang tahun 2012. Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang bulan November 2011-Agustus 2012. Populasi adalah semua siswi kelas 5 dan SDN 01 Sawahan yang telah dan belum mengalami menarche. Jumlah siswi kelas 5A dan 5B dan kelas A dan B Kecamatan Padang Timur sebanyak 82 orang. Sampel diambil secara sensus dimana semua populasi dijadikan sampel penelitian yang berjumlah 82 orang. Data primer yang dikumpulkan adalah data tentang jumlah siswi putri yang telah mengalami menarche, data status gizi siswi putri dengan penimbangan BB (bathroom scale) dan pengukuran TB (microtoice), data asupan energi dengan Food Recall 1 x 24 jam selama Pengolahan data untuk hasil rekapitulasi asupan energi dengan Food Recall 1 x 24 jam selama 2 hari berturutturut akan diolah dengan menggunakan program komputer Nutri Survey. Status Gizi dengan penimbangan BB dengan bathroom scale dan pengukuran TB dengan microtoice dan dianalisis dengan program komputer WHO-Antro Plus (mencari IMT/U) dan dientry ke program SPSS. Penilaian aktifitas fisik siswi dari kuesioner dengan menggunakan indeks aktifitas fisik dalam satuan kkal/menit dalam 1 hari dengan menggunakan Microsoft Excel dan diekspor ke program analisis data SPSS. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk melihat disribusi frekuensi asupan energi, status gizi dan aktifitas fisik dan usia menarche (variabel dependen) siswi. Analisis bivariat menggunakan analisa uji korelasi nonparametrik Spearman s rho karena distribusi data yang tidak normal.
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini didapatkan 15 orang siswi yang telah mengalami menarche berusia 10,8 tahun dan dari 82 orang sampel didapatkan jumlah siswi yang menarche dan tidak menarche dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menarche dan Tidak Menarche Siswi SDN 01 Kategori n (orang) % Menarche 15 18,3 Belum Menarche 7 81,7 Jumlah 82 100 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Menarche Siswi SDN 01 Sawahan Kategori n (orang) % Menarche Dini 13 8,7 Normal 2 13,3 Jumlah 15 100 Hasil penelitian didapatkan rata-rata Sedangkan setelah dilakukan asupan energi siswi yaitu 1991,9 Kkal, pengelompokkan asupan energi median 1974,0 Kkal, standar deviasi 127,0 Kkal dengan nilai maksimum 2287 Kkal berdasarkan AKG 2004 diperoleh asupan energi siswi seluruhnya baik (>80% AKG) dan minimum asupan energi 1744 Kkal. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Asupan Zat Gizi Siswi SDN 01 Sawahan Kategori Zat Gizi n (KH) % n (P) % n (L) % Baik 2 2,4 81 98,8 73 89 Sedang 2 2,4 1 1,2 9 11 Kurang 78 95,1 - - - - f 82 100 82 100 82 100 Status gizi siswi SD Negeri 01 Sawahan berdasarkan SK Menkes No. dari hasil penelitian didapatkan rata-rata 1995/Menkes/SK/XII/2010 untuk anak IMT/U yaitu 2,7 SD dengan median 3,0 SD sekolah usia 5-18 tahun, sebagian besar dan standar deviasi 0,7 SD. Setelah status gizi sampel adalah gemuk. dilakukan pengelompokkan status gizi Distribusi frekuensi status gizi sampel siswa menurut indikator IMT/U dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status Gizi Siswi Kelas V Dan VI SDN 01 Sawahan Status Gizi n (orang) % Normal 29 35,4 Gemuk 41 50 Obesitas 12 14, Jumlah 82 100 Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri 01 Sawahan, didapatkan rata-rata aktifitas fisik siswi adalah 1,1 MET (metabolic energy turnover) dengan median 1,0 MET dan standar deviasi 0,3 MET. Setelah dilakukan pengelompokkan aktifitas fisik berdasarkan usia anak didapatkan secara umum bahwa aktifitas fisik yang dilakukan siswi tergolong pada aktifitas yang ringan. Untuk melihat distribusi frekuensi aktifitas fisik sampel dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik Siswi Kelas V Dan VI SD Negeri 01 Sawahan Aktifitas Fisik n (orang) % Ringan 75 91,5 Sedang 7,3 Berat 1 1,2 Jumlah 82 100 Hasil uji statistik hubungan asupan energi dengan usia menarche pada siswi SDN 01 Sawahan Padang dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel. Hubungan Asupan Energi Dengan Usia Menarche Siswi Kelas V Dan VI SD Variabel r P Value Asupan Energi 0,30 0,001 Berdasarkan uji statistik pada table di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara asupan energi dengan usia menarche siswi SDN 01 Sawahan dengan nilai r = 0,30 dan p value 0,001. Dapat diketahui dengan usia menarche siswi SDN 01 Sawahan yang menunjukkan hubungan kuat dan berpola positif dimana artinya semakin besar asupan energi siswi SDN 01 Sawahan maka cepat usia terjadinya menarche bahwa hubungan antara asupan energi
Tabel 7. Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Siswi Kelas V Dan VI SD Negeri Variabel r P Value Status Gizi 0,373 0,001 Berdasarkan uji statistik pada table dengan usia menarche siswi SDN 01 di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian Sawahan menunjukkan hubungan kuat ini menunjukkan ada hubungan antara dan berpola positif dimana artinya status gizi siswi dengan usia menarche semakin baik status gizi siswi SDN 01 siswi SDN 01 Sawahan dengan nilai r = Sawahan maka diikuti pula oleh semakin 0,373 dan p value 0,001. Dapat diketahui cepat usia terjadinya menarche. bahwa hubungan antara status gizi siswi Table 8. Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Usia Menarche Siswi Kelas V Dan VI SD Variabel r P Value Aktifitas Fisik 0,05 0,14 Berdasarkan uji statistik pada table di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian dan p value 0,14. Dapat diketahui bahwa aktifitas fisik yang dilakukan siswi SDN 01 ini menunjukkan tidak adanya hubungan Sawahan tidak mempercepat usia antara aktifitas fisik yang dilakukan siswi dengan percepatan usia menarche siswi menarchenya (usia menarche menjadi lebih lambat/normal). SDN 01 Sawahan dengan nilai r = 0,05 PEMBAHASAN Hubungan Asupan Energi dengan Usia Menarche Siswi Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang mendapat menstruasi pertama lebih dini, mereka cenderung lebih berat (karena tingginya asupan) dan lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya pada gadis yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan dari pada yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan (TB) mereka sama. Pada umumnya, mereka menjadi matang lebih dini akan memiliki body mass index (indeks masa tubuh, IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama (Soetjiningsih, 2004). Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche Siswi Usia menarche sangat bervariasi dan sangat tergantung pada status gizi (Boston University Medical Center, 2010). Pada umumnya, remaja yang lebih tinggi dan lebih berat (overweight) dengan massa lemak tubuh yang lebih besar cenderung mencapai menarche di usia
muda dari pada remaja yang berat badannya normal( Rah. H, et al, 2009). Faktor ukuran tubuh termasuk tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh telah lama dibuktikan berasosiasi kuat dengan mulainya menarche (Chang, et al, 2000). Kenaikan berat badan merupakan faktor yang berkait secara konsisten dengan awalnya kematangan seksual pada dewasa muda dan remaja. Titik kritis ukuran antropometri pencetus menstruasi dini (menarche) adalah berat badan 40 kg dan tinggi badan 148 cm (Simamora, 2001). Menurut Swenne (2005), terdapat hubungan antara masa lemak tubuh dengan kejadian usia menstruasi dini, begitu pula dengan hubungan antara BMI dengan usia menstruasi. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Usia Menarche Sampel Napieralski dan Devine mengatakan pengaruh dari pola aktifitas fisik sedang pada usia menarche menunjukan hasil yang belum jelas. Beberapa penelitian melaporkan bahwa pada gadis dengan aktifitas fisik sedang (bukan atlet) memiliki kadar hormon yang berbeda dan mengalami menarche yang terlambat dibandingkan dengan gadis yang tidak aktif beraktifitas..akan tetapi Bagga (2000) membuktikan bahwa latihan fisik seperti voli, bulu tangkis dan renang yang rutin dan dilakukan dalam durasi waktu yang lama akan menunda usia menarche remaja putri,15% dibandingkan dengan remaja putri yang melakukan latihan fisik yang jarang 33,84. KESIMPULAN DAN SARAN Usia menarche siswi SDN 01 Sawahan sebagian besar (0%) telah mengalami menarche pada umur 11 tahun. Untuk asupan energi, 100% siswi asupan energinya baik berdasarkan AKG.Konsumsi zat gizi KH (95,1%) kurang, protein (98,8%) baik dan lemak (89%) baik. Status gizi siswi SDN (50%) memiliki status gizi gemuk. Sebagian besar (91,5%) aktifitas fisik siswi termasuk ke dalam aktifitas ringan. Ada hubungan yang kuat antara asupan energi dengan usia menarche siswi dengan nilai r = 0,30 dan p value 0,001. Ada hubungan antara status gizi siswi dengan usia menarche siswi dengan nilai r = 0,373 dan p value 0,001. Tidak adanya hubungan antara aktifitas fisik siswi dengan percepatan usia menarche siswi dengan nilai r = 0,05 dan p value 0,14. Disarankan kepada pihak sekolah dan orang tua untuk dapat memberikan bimbingan, perhatian dan pendidikan kesehatan reproduksi dan kebersihan kepada siswi agar lebih siap untuk menghadapi menarche yang datang lebih dini. Kepada siswi untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, menjaga kebersihan diri pada saat menstruasi dan pola asupan makanan yang sehat dan seimbang untuk menjaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi Dalam Daur Kehidupan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2009. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta : Rajawali Pers. Fafaferary, 2010. Fundamental of Nurshing,(Online)(http://blogs.unpad.a c.id, diakses 12 Januari 2012) File Format: Pdf/Adobe Acrobat, Hubungan antara status gizi dengan menarche (http://repository.usu.ac.id/ bitstream/, diakses 8 Agustus 2012) Ganong, William F & M. Djauhari Widjajakusumah. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Gibney, J. Michael, Barrie M. Margetts & John M.Kearney. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Terjemahan oleh Lenore Arab. Jakarta. Penerbit: Buku Kedokteran EGC. Irianto, Djoko Pekik. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta. AND Proverawati, Atikah & Siti Misaroh. 2009. Menarche, Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Mulia Medika. Ramaiah, Savitri et.al. 2003. Mengatasi Gangguan Menstruasai Book-Marks, Diglossia Media Siswanto, 2007. Kesehatan Mental,Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta. ANDI. Uewellyn, Derek & Jones. 2002. Dasar- Dasar Obstetri dan Ginekologi. Alih Bahasa dr.hadyanto. Editor Edisi Bahasa Indonesia : dr. Y. Joko Suyono. Jakarta. Penerbit Hipokrates. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi : Ilmu Gizi dan Diet : Hbungannya dengan Penyakit Untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta : Pustaka Rahima. Keltira, Wina. 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menarche Pada Siswi Kelas V Dan VI SD Negeri 03 Alai Padang Tahun 2007. Paath, Erna Francin, dkk. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC.