Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI PROTISTA KELAS X SMA NEGERI 5 SUNGAI PENUH. Dharma Ferry 1)

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Oleh: CHRISNIA OCTOVI X

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

RIDA BAKTI PRATIWI K

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar, Creative Problem Solving

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

WHELLY YULIANA K

PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 RAMBATAN

DESKRIPSI PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VII SMPN 2 KUBUNG KABUPATEN SOLOK. ABSTRACT

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KURIKULUM SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 5 LUBUK ALUNG: STUDI KASUS PENERAPAN KTSP

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO PADA KELAS XI TAHUN AJARAN

Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PRAKTIKALITAS MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN DHARMASRAYA

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

Efektivitas Model Pembelajaran Novick dalam Pembelajaran Kimia Kelas XII IA 2 SMAN 1 Donri-Donri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

Afrimai Gusti Vianda, Nursyahra, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DI KELAS V SDN II BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat lizayuliasari@yahoo.co.id Abstrak. The aim of this research is to study the learning process on protista topics in biology SMA Negeri 1 Batang Anai which involved; designing learning process, conducting learning process and evaluating learning process. This is to descriptive research which used qualitative approach. This research was conducted at SMA Negeri 1 Batang Anai on the first year class. The sample of this research was the first year students in group 3 (X3) and the first year student in group 4 (X4). The data was collected through observation, interview, questionnaires, video and field note. Based on the result of the research, it was known that; (1) although some components of the lesson plans had not referred to the regulation of National Education Ministry Number 41 Year 2007 yet, but learning process which was designed by the teachers had, (2) learning process which was conducted had not referred to the lesson plans designed by the teachers yet, (3) learning evaluation had not referred to the regulation of National Education Ministry Number 41 Year 2007 yet. The teachers did evaluation only on cognitive aspect, affective and psychomotor aspects were ignored. The teachers also did evaluation unsystematically and unwell prepared. Kata Kunci: learning process, protista topics, SMA Kelas X PENDAHULUAN Pada proses pembelajaran, seharusnya siswa mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua proses, peristiwa dan aktivitas yang dialami anak didik untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Setelah melalui proses pembelajaran diharapkan siswa memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tidak dapat pindah begitu saja dari guru ke siswa melainkan siswa sendirilah yang mengkonstruksikan pengetahuan dari pengalaman kognitif mereka pada saat berinteraksi dengan lingkungan pada proses pembelajaran. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran pemerintah telah memberikan suatu standar proses dalam pelaksanaan pembelajaran. Standar proses pembelajaran tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007 tanggal 23 November 2007. Standar proses tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran yang bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan mereka. Suatu pengetahuan akan diterima jika pengetahuan itu dianggap relevan dan konsisten untuk menyelesaikan masalah atau fenomena yang sesuai. Ini merupakan proses penyesuaian konsep-konsep dan ideide baru dengan kerangka berpikir, yang telah ada dalam pikiran mereka. Apabila siswa benar-benar memahami suatu konsep dalam pembelajaran, siswa akan dapat menerapkan konsep tersebut pada situasi baru dan hasil belajar siswa akan semakin baik. wawancara peneliti dengan salah seorang guru Biologi kelas X di SMA N 1 Semirata 2013 FMIPA Unila 53

Liza Yulia Sari: Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Di Kelas X Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman didapatkan bahwa diantara beberapa materi yang dipelajari di semester 1, materi yang sulit dipahami siswa yaitu materi protista. Pada materi ini siswa mempelajari ciri-ciri protista mirip tumbuhan (alga), protista mirip hewan (protozoa), protista mirip jamur, dan pengklasifikasikan dari masingmasing protista ini. Pada materi ini, guru menggunakan metode ceramah kemudian diikuti dengan pemberian dan pembahasan contoh soal. Pembelajaran yang dilakukan guru ini menyebabkan siswa tidak mampu mengembangkan daya nalarnya untuk menguasai konsep tentang materi protista dan praktikum pun tidak dilakukan pada materi ini. Kesulitan ini terlihat pada siswa saat diminta untuk menyelesaikan soal-soal biologi. Misalnya di kelas X4, saat siswa diminta menyelesaikan soal-soal ulangan harian tentang materi protista, dari 40 orang siswa hanya 19 orang (47,5 %) siswa yang menjawab dengan benar, selebihnya (52,5 %) menjawab ragu-ragu dan tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik sehingga masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM), yang mana KKM pada materi protista ini adalah 70. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Biologi ini juga dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Persentase ketuntasan ulangan harian pada materi protista kelas X SMA N I Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Tahun Ajaran 2010/2011. No. Kelas Persentase ketuntasan 1. X1 55,0% 2. X2 52,5% 3. X3 50,0% 4. X4 47,5% 5. X5 50,0% 6. X6 55,0% 7. X7 40,0% 8. X8 47,5% (Sumber : Guru Biologi SMA N I Batang Anai) Data di atas menunjukkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi protista, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Penyebab sulitnya siswa dalam memahami materi biologi secara umum dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu siswa sebagai peserta didik, guru sebagai pendidik, dan materi yang dipelajari. Dari segi siswa penyebab sulitnya siswa memahami materi biologi dalam pembelajaran adalah siswa menganggap materi biologi bersifat hafalan, kemampuan berfikir dan motivasi belajar rendah, kesiapan untuk belajar sangat kurang, dan tidak memiliki buku cetak. Jika ditinjau dari segi guru terletak pada metode dan pendekatan yang digunakan guru. Dari segi materi adalah konsep-konsep pada materi protista bersifat abstrak sehingga siswa hanya bisa meraba-raba dan membayangkannya saja tanpa dapat melihat gambar protista dengan jelas dan materi kajian yang terlalu padat. Jika ketidakpahaman siswa tehadap berbagai materi biologi tidak diatasi akan menimbulkan berbagai hambatan, seperti sulit bagi siswa untuk memahami materi selanjutnya dan menyebabkan miskonsepsi pada konsep lain yang memiliki keterkaitan, yang berakibat tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan serta rendahnya hasil belajar siswa. Menyadari hal itu beberapa penelitian yang relevan telah dilakukan pada mata pelajaran kimia mengenai miskonsepsi tersebut. Menemukan adanya miskonsepsi siswa pada konsep ph larutan penyangga asam. Penelitian yang sama juga dilakukan yang menemukan adanya miskonsepsi atau ketidakpahaman siswa pada materi larutan penyangga. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran seperti yang diharapkan, maka Pemerintah telah mengamanatkan standar proses yang tertera dalam 54 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Permendiknas No 41 tahun 2007. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk melihat penyebab ketidakpahaman siswa dalam proses pembelajaran maka harus ditinjau dari ketiga aspek tersebut kemudian dibandingkan dengan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan analisis terhadap proses pembelajaran biologi untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang terjadi sebenarnya pada materi Protista ini. Dengan analisis proses pembelajaran ini akan diperoleh informasi secara akurat tentang proses pembelajaran siswa terhadap materi pelajaran biologi khususnya Protista, sehingga bisa dicarikan solusinya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih dengan suatu pertimbangan bahwa peneliti ingin mendapatkan dan mengkaji suatu data yang mengandung makna secara lebih mendalam tentang gejala, peristiwa, dan kejadian dalam lingkungan yang dialami. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti empat langkah penelitian yang dikembangkan. Kegiatan ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Informan atau sumber data dari penelitian ini adalah guru biologi SMA N 1 Batang Anai dan siswa kelas X3 dan X4. Pemilihan sumber data ini dikarenakan guru yang mengajar biologi di kelas X ini adalah kelas paralel yang diajar oleh guru yang sama. Dari informan ini nanti akan diperoleh data berupa data hasil observasi, berupa rekaman proses pembelajaran materi protista dan data hasil tes diagnostik bertingkat dua. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tes diagnostik tingkat dua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2011. Tes diagnostik diberikan kepada siswa kelas X3 dan X4 yang masing-masing kelas terdiri dari 36 orang siswa dan waktu pelaksanaan tesnya berbeda untuk tiap kelas. Perolehan data pemahaman siswa pada tes diagnostik ini dikelompokkan menjadi paham (P), miskonsepsi (M), dan tidak paham (TP). Siswa yang mampu menjawab dengan benar pada soal tingkat pertama dan tingkat kedua dianggap paham, siswa yang yang hanya mampu menjawab dengan benar pada soal tingkat pertama atau sebalikya maka dikategorikan miskonsepsi dan apabila tidak mampu menjawab dengan benar soal tingkat soal pertama dan tingkat soal kedua maka siswa dianggap tidak paham dengan konsep tersebut. Tes diagnostik tingkat dua ini berisikan dua puluh soal yang terdiri dari satu soal prasyarat mencakup satu konsep prasyarat dan sembilan belas soal yang akan mencakup lima konsep pada materi protista. Namun persentase hasil tes diagnostik yang disajikan pada gambar 1 dan 2 hanyalah soal-soal yang relevan dengan soal ulangan harian yang diberikan guru kepada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menelusuri lebih jauh penyebab ketidakmampuan siswa dalam menjawab soal-soal ulangan harian dengan benar. Distribusi persentase pemahaman konsep siswa X3 dan X4 pada materi protista ditampilkan pada gambar 1 dan 2 berikut: Semirata 2013 FMIPA Unila 55

Liza Yulia Sari: Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Di Kelas X Gambar 1 Pembahasan Gambar 3 Gambar 2 Angket tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada materi protista dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2012 dan Jumat 6 Januari 2012. Untuk kelas X3 angket ini diberikan pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2012, sedangkan angket untuk kelas X4 diberikan pada hari Jumat tanggal 6 Januari 2012 dengan waktu yang berbeda setiap kelasnya dan jumlah siswa pada kedua kelas ini sama yaitu berjumlah 36 orang siswa. Angket yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran materi protista terdiri dari 12 buah item yang dikelompokkan atas tiga indikator. Distribusi persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada materi protista dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini: Kegiatan pembelajaran yang terdiri dari Pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup telah di buat sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tetapi dari segi isi kegiatan pembelajaran ini ada yang tidak sesuai dengan judulnya, seperti dapat dicontohkan pada proses konfirmasi, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling aktif dengan pujian, acungan jempol, dan diberi permen. Jadi pada proses konfirmasi yang dilakukan guru pada RPP ini belum mencakupi kegiatan konfirmasi yang dijelaskan pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Berdasarkan observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, ditemukan bahwa pada pendahuluan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Kegiatan awal meliputi guru memberi salam, membuka pelajaran dengan basmalah, mengecek kehadiran siswa dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil observasi, angket dan wawancara dapat diketahui bahwa rendahnya hasil belajar siswa selain disebabkan oleh guru dan materi yang bersifat abstrak juga disebabkan oleh siswa itu sendiri. 56 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih dengan suatu pertimbangan bahwa peneliti ingin mendapatkan dan mengkaji suatu data yang mengandung makna secara lebih mendalam tentang gejala, peristiwa, dan kejadian dalam lingkungan yang dialami. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti empat langkah penelitian yang dikembangkan. Kegiatan ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Informan atau sumber data dari penelitian ini adalah guru biologi SMA N 1 Batang Anai dan siswa kelas X3 dan X4. Pemilihan sumber data ini dikarenakan guru yang mengajar biologi di kelas X ini adalah kelas paralel yang diajar oleh guru yang sama. Dari informan ini nanti akan diperoleh data berupa data hasil observasi, berupa rekaman proses pembelajaran materi protista dan data hasil tes diagnostik bertingkat dua. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Perencanaan proses pembelajaran yang dibuat guru dalam bentuk RPP telah sesuai dengan format Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tetapi beberapa komponen RPP belum sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada materi protista guru belum sesuai dengan RPP yang dibuat guru, seperti: metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, alokasi waktu yang digunakan, pada kegiatan penutup yang dilaksanakan, materi ajar yang belum memuat gambar-gambar protista yang lengkap, dan sarana prasarana yang tidak memadai. Penilaian hasil pembelajaran yang dilaksanakan guru belum sesuai dengan standar penilaian berdasarkan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007, penilaian yang dilakukan guru hanyalah penilaian kognitif saja, guru tidak melakukan penilaian afektif dan psikomotor, dan penilaian yang dilakukan guru juga belum sesuai dengan prinsip penilaian berdasarkan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 karena guru tidak sistematis dan terencana dalam melakukan penilaian UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Dr. Azwir Anhar, M.Si dan ibu Dr. Yuni Ahda, M.Si. DAFTAR PUSTAKA Lufri. 2007a. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press. Ratna, W.D. 1988. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Sari, Y. 2011. Analisis Konsepsi Siswa Pada Pembelajaran Larutan Penyangga Di SMA Negeri 16 Padang. Tesis Tidak Diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana UNP. Eliza 2011. Analisis Konsepsi Siswa Pada Pembelajaran Larutan Penyangga Di SMA 1 Payakumbuh. Tesis Tidak Diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana UNP. Miles, M. B dan A.M, Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Semirata 2013 FMIPA Unila 57

58 Semirata 2013 FMIPA Unila