BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN KATINGAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014

BUPATI SUMBAWA BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 4 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

BUPATI SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BENGKULU SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BUPATI ACEH UTARA PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH UTARA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN BLAHBATUH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 13 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, perlu ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Rincian Tugas dan Fungsi Kecamatan di wilayah Kabupaten Sukamara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah ( Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4180 ); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), 1

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 40,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 6); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 10); 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 158 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Kecamatan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUKAMARA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara. 3. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan kota. 5. Desa dan Kelurahan adalah Desa dan Kelurahan yang berada didalam Wilayah Kabupaten Sukamara. 6. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten di bawah Kecamatan. 7. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 8. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah. 9. Bupati adalah Bupati Sukamara. 10. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 11. Camat adalah Perangkat Daerah di kecamatan. 12. Sekretaris Kecamatan adalah Sekretaris Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sukamara. 13. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam wilayah Kecamatan. 14. Desa adalah wilayah otonomi pemerintahan desa yang berada dalam wilayah kerja Camat. 15. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga teknis Daerah dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan di wilayah Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisasi Kecamatan, terdiri dari : 1. Camat 2. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 3. Seksi, terdiri dari : a. Seksi Tata Pemerintahan; 3

b. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa; d. Seksi Sarana dan Pelayanan Umum; e. Seksi Kesejahteraan Sosial; 4. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Kesatu Kecamatan Pasal 5 Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah di Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan oleh Bupati, sesuai karakteristik wilayah, kebutuhan daerah dan tugas lainnya berdasarkan peraturan perundangundangan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kecamatan, menyelenggarakan fungsi melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang meliputi aspek : 1. perizinan; 2. rekomendasi; 3. koordinasi; 4. pembinaan; 5. pengawasan; 6. fasilitasi; 7. penetapan; 8. penyelenggaraan;dan 9. kewenangan lain yang dilimpahkan oleh Bupati. Bagian Kedua CAMAT Pasal 7 (1) Camat adalah perangkat daerah di kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan pemerintahan daerah di wilayah Kecamatan; (2) Camat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi: a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban; c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum; e. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; 4

f. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau kelurahan. (3) Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan Bupati. Pasal 8 (1) tugas camat sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat (2) huruf a, meliputi : a. mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan di desa/kelurahan dan kecamatan; b. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerja kecamatan; c. melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta; d. melakukan tugas-tugas lain dibidang pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;dan e. melaporkan pelaksanaan tugas pemberdayaan masyarakat diwilayah kerja kecamatan kepada Bupati dengan tembusan kepada satuan kerja perangkat kerja daerah yang membidangi urusan pemberdayaan masyarakat. (2) tugas camat sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat (2) huruf b, meliputi : a. melakukan koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum diwilayah kecamatan; b. melakukan koordinasi dengan pemuka agama yang berada diwilayah kerja kecamatan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat diwilayah kecamatan;dan c. melaporkan pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban kepada Bupati. (3) tugas camat sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat (2) huruf c, meliputi : a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penerapan peraturan perundangundangan; b. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penegakan penegakan peraturan perundang-undangan dan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;dan c. melaporkan pelaksanaan pebinaan ketentraman dan ketertiban kepada Bupati. (4) tugas camat sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat (2) huruf d, meliputi : a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan atau instansi vertikal yang tugas dan fungsinya dibidang pemerliharaan prasarana dan fasilitas umum; b. melakukan koordinasi dengan fihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan fasilitas umum;dan c. melaporkan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan fasilitas umum kepada Bupati. 5

(5) tugas camat sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat (2) huruf e, meliputi : a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal dibidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; b. melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal dibidang penyelenggaraan pemerintahan; c. melakukan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;dan d. melaporkan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan kepada Bupati. e. melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa dan atau kelurahan; f. memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi, dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa dan kelurahan; g. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa dan atau lurah; h. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan atau perangkat kelurahan; i. melakukan evaluasi penyelenggaran pemerintahan desa dan atau kelurahan di tingkat kecamatan;dan j. melaporkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan ditingkat kecamatan kepada Bupati. (7) tugas camat sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat (2) huruf f, meliputi : a. melakukan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan; b. melakukan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal diwilayahnya; c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelayanan kepada masyarakat di kecamatan d. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat diwilayah kecamatan;dan e. melaporkan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan kepada Bupati. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Camat menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan pemerintahan daerah di kecamatan; 2. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di desa/kelurahan; 3. Pengkoordinasian dan fasilitasi pembinaan kesejahteraan sosial; 4. Pengkoordinasian dan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum; 5. Pembinaan administrasi pertanahan; 6. Pembinaan aparatur desa/kelurahan; 7. pembinaan administrasi pemerintah desa/kelurahan 8. Pembinaan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan, adat, sosial dan budaya; 9. pembinaan dan pengawasan kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap keseluruhan unit kerja yang melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat baik pemerintah maupun swasta dalam wilayah kerja kecamatan; 10. pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan dengan instansi/lembaga berwenang; 11. pengkoordinasian pemeliharaan dan pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum dengan dinas/instansi vertikal,swasta dan perangkat teknis daerah;dan 12. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas. 6

Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 9 Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat/aparatur kecamatan. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretaris Kecamatan menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program kerja; 2. pengelolaan administrasi kepegawaian; 3. pengelolaan Administrasi ketatausahaan, kearsipan dan dokumentasi, rumah tangga dan perlengkapan; 4. pengelolaan administrasi keuangan dan dan aset; dan 5. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 11 Sekretaris Kecamatan, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; Paragraf 1 Sub bagian Umum Pasal 12 Kepala Sub Bagian Umum mempunyai Tugas melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi, melaksanakan urusan administrasi surat menyurat, administrasi kepegawaian, mengelola rumah tangga kantor dan rumah jabatan, perlengkapan dan humas, serta dokumentasi peraturan perundang-undangan. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, kepala sub bagian Umum menyelenggarakan fungsi : 1. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; 2. penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai, menyusun rencana formasi pegawai dan kesejahteraan pegawai; 3. pelaksanaan urusan ketatausahaan, 4. pelaksanaan tata kearsipan dan dokumentasi; 5. pelaksanaan administrasi kepegawaian dan penyiapan administrasi diklat dan bimbingan teknis;dan 6. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 14 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi, melaksanakan urusan administrasi surat menyurat, administrasi kepegawaian, mengelola rumah 7

tangga kantor dan rumah jabatan, perlengkapan dan humas, serta dokumentasi peraturan perundang-undangan. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, kepala sub bagian Umum menyelenggarakan fungsi : 1. menghimpun bahan dan data penyusunan program serta menyusun rencana anggaran; 2. pengelolaan kebutuhan rumah tangga kantor dan rumah jabatan dan perlengkapan; 3. pengelolaan aset kecamatan; 4. pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan/administrasi keuangan; 5. Penyiapan rencana tahunan barang unit (RTBU) dan rencana kebutuhan barang unit (RKBU); dan 6. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Pasal 16 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan sandi dan telekomunikasi, menyusun rencana program dan anggaran, menyiapkan data dan bahan penyusunan kebijakan dan menyusun bahan dan melaksanakan pelaporan, evaluasi, dan monitoring. Pasal 17 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, kepala sub bagian Perencanaan dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : 1. menghimpun dan menyiapkan bahan dan data penyusunan program dan kegiatan; 2. menghimpun dan menyiapkan bahan dan data penyusunan kebijakan; 3. menghimpun dan menyiapkan bahan dan data penyusunan laporan rutin, LAKIP dan LPPD; 4. Pelaksanaan sandi dan telekomunikasi;dan 5. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keempat Seksi Tata Pemerintahan Pasal 18 Kepala Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan umum desa/kelurahan, melaksanakan pembinaan dan pengawasan otonomi desa dan topomini desa, pembinaan administrasi kependudukan desa/kelurahan, dan melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelesaian perselisihan antar desa/kelurahan, melaksanakan administrasi penataan wilayah dan tapal batas antar desa/kelurahan. Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Kepala Seksi Tata Pemerintahan menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan bahan dan data serta pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan umum desa/kelurahan; 2. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan otonomi desa; 3. pembinaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 8

4. penyusunan bahan dan pelaksanaan pembinaan wilayah dan tapal batas desa/kelurahan; 5. penyusunan dan penghimpunan bahan dan data pemekaran, penggabungan desa/kelurahan; 6. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan pimpinan; dan, 7. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Kelima Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Pasal 20 Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum, melaksanakan pembinaan dan menyiapkan fasilitasi perlindungan terhadap masyarakat, penanggulangan bencana, tanggap darurat. Pasal 21 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban umum menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan dan penyiapan bahan dan data pembinaan ketentraman dan ketertiban umum; 2. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi perlindungan terhadap masyarakat; 3. penyusunan data daerah rawan bencana dan rawan sosial; 4. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi tanggap darurat; 5. penyiapan fasilitasi penanggulangan bencana; 6. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keenam Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa Pasal 22 Kepala Seksi Pemberdayaan masyarakat desa mempunyai tugas menyusun data dan bahan serta melaksanakan pembinaan lembaga dan aparat pemerintahan desa, lembaga adat dan kemasyarakatan, karang taruna, program pemberdayaan keluarga, program keluarga berencana, kesetaraan gender dan pembinaan anak dan remaja. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 22, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan data dan bahan serta pelaksanaan pembinaan lembaga dan aparatur desa; 2. penyiapan data dan bahan serta pelaksanaan pembinaan lembaga adat dan kemasyarakatan; 3. penyiapan data dan bahan serta pelaksanaan pembinaan program PKK, KB, dan pemberdayaan perempuan anak dan remaja; 4. penyiapan data dan bahan serta pelaksanaan pembinaan karang taruna; 5. penyiapan bahan koordinasi pelayanan kesehatan dan KB; 6. pembinaan kekayaan dan APB desa/kelurahan; 7. pembinaan penyusunan dan penghimpunan profil desa/kelurahan; 8. fasilitasi dan koordinasi perlombaan desa/kelurahan; 9. pelaksanaan dan pelaporan pemantauan bahan keperluan pokok masyarakat; 10. pendataan dan pemantauan serta pembinaan kelompok ekonomi masyarakat;dan 9

11. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Ketujuh Seksi Sarana dan Pelayanan Umum Pasal 24 Kepala Seksi Sarana dan Pelayanan Umum mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan fasilitasi pemeliharaan dan penggunaan sarana prasarana umum serta pemantauan, pelaksanaan pelayanan perijinan, rekomendasi dan fasilitasi pelayanan umum, pelaporan, evaluasi, dan monitoring. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, Kepala Seksi Sarana dan Pelayanan Umum menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan data dan informasi sarana dan prasarana umum desa/kelurahan; 2. pemantauan dan pelaporan penggunaan, pemeliharaan dan keadaan sarana umum desa/kelurahan; 3. pelaksanaan pelayanan perijinan, rekomendasi, dan pelayanan admistrasi umum; 4. penyusunan data dan potensi dan sumber daya alam serta pariwisata;dan 5. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Kedelapan Seksi Kesejahteraan Sosial Pasal 26 Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyusunan data dan bahan serta pelaksanaan pembinaan dan pelaporan kehidupan beragama, rawan sosial dan ekonomi, koordinasi dan fasilitasi pemantauan sarana dan prasarana pendidikan, rumah ibadah, sarana sosial, adat dan budaya. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, Kepala Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi : 1. penyusunan data dan bahan serta pelaksanaan pembinaan kelompok masyarakat rawan sosial dan ekonomi, 2. pendataan dan pemantauan serta pelaporan sarana dan prasarana pendidikan, rumah ibadah, sarana sosial, adat dan budaya; 3. pembinaan dan koordinasi penggunaan, pemeliharaan, pemantauan sarana fisik keagamaan, adat dan budaya; 4. pendataan dan pemantauan kelompok budaya dan kesenian;dan 5. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 28 (1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. 10

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Camat; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang undangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 29 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Camat, Sekretaris Kecamatan Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing- masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Uraian tugas pejabat dan pelaksana pada Kecamatan ditetapkan dengan Peraturan Camat dengan atas persetujuan Bupati. Pasal 31 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd AHMAD DIRMAN 11

Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP. 530 007 015 BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 32 12

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 33 TAHUN 2008 TANGGAL : 22 DESEMBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN CAMAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEKSI SARANA DAN PELAYANAN UMUM SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL BUPATI SUKAMARA Ttd NAWAWI MAHMUDA 1