BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

Transkripsi

1 BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam pasal Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara, perlu ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Sukamara. 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pinang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Perturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 596/MENKES/PER/11/1988 tentang Rumah Sakit; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum; 19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2001 tentang Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA. 2

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara. 2. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Sukamara. 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. 8. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara 9. Kepala RSUD Sukamara yang selanjutnya disebut Direktur adalah Direktur RSD Sukamara 10. Satuan Pengawas Intern adalah satuan Pengawas pada RSUD Sukamara yang merupakan kelompok jabatan funngsional yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit. 11. Komite Medis adalah Komite Medis pada RSUD Sukamara yang merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota Staf Medik Fungsional 12. Instalansi adalah instalasi pada RSUD Sukamarayang merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis clan keperawatan penunjang pelayanan medis,kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan sesuai bidang tugasnya. 13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompokjabatan fungsional di lingkungan RSUD Sukamara. 14. Staf Medis Fungsional adalah Staf Medis Fungsional pada RSUD Sukamara yang merupakan kelompok Praktek yang bekerja di Instalasi dalam jabatan Fungsional. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukamara. 3

4 BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisasi RSUD Sukamara, terdiri dari 1. Direktur; 2. Direktur, terdiri dari : a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; b. Kepala Seksi Pelayanan Medik; c. Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medik. 3. Unit-unit Non Struktural : a. Satuan Pengawas Intern (SPI) b. Komite c. Instalasi. 4. Kelompok Jabatan Fungsional 5. Staf Medik Fungsional Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi RSUD Sukamara adalah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Kesatu RSUD Sukamara Pasal 5 Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, RSUD Sukamara menyelenggarakan fungsi 1. Pelaksanaan pelayanan medis; 2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis; 3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan; 4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan; 5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; 6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan; dan 7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, RSUD mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. Melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di lingkungan RSUD melalui PKMRS; 2. Memberikan laboran data penyakit menular tertentu yang dirawat di RSUD; 3. Merawat, mengobati penyakit menular yang dirujuk ke RSUD 4

5 4. Merawat dan mengobati penderita penyakit tidak menular yang dirujuk ke RSUD; 5. Merawat dan mengobati kasus penyakit yang dirujuk dari wilayah bencana atau Kejadian Luar Biasa (KI,B); 6. Menyelenggarakan penyehatan lingkungan di RSUD; 7. Melaksanakan kegiatan kuratif (Pengobatan kasus gizi); 8. Melaksanakan kegiatan konseling Gizi di lingkungan RSUD; 9. Melaksanakan kegiatan pemberian makan di lingkungan RSUD; 10. Memberikan pelayanan kuratif clan rehabilitatif; 11. Memberikan p elayanan rujukan (menerima dan merujuk ke fasilitas yang lebih mampu); 12. Menyediakan sarana clan prasarana untuk kegiatan pelayanan RSUD; 13. Mengelola dana APBD clan APBN untuk pelayanan kesehatan di RSUD; 14. Melaksanakan Diklat Fungsional dan teknis, 15. Menyediakan kebutuhan obat dan perbekalan farmasi untuk pasien Rumah Sakit; 16. Manajemen kesehatan menyangkut kebijakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 17. Membimbing dan mengendalikan norma standar, prosedur dan kriteria bidang kesehatan; 18. Melaksanakan. Penelitian bidang pengobatan pasien; 19. Melaksanakan Kerjasama dalam negeri dan luar negeri di bidang Rumah Sakit; 20. Manajemen kesehatan menyangkut kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; 21. Melaksnakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Bagian Kedua Direktur RSUD Pasal 8 Direktur RSUD mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD sesuai ketentuan yang berlaku; Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8. Direktur RSUD, menyelenggarakan fungsi 1. Penyelenggaraan pelayanan medis; 2. Penyelenggaraan pelayanan medis dan non medis; 3. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan; 4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, 5. Penyelenggaraan penelitian clan pengembangan, 6. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas clan fungsinya. 8. Pembinaan, monitoring, evaluasi clan pelaporan pelayanan kesehatan RSUD. Bagian ketiga Sub Bagian Tata Usaha Pasal 10 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkoordinasikan tugas pelayanan administratif, Umum dan Kepegawaian, Keuangan, Rumah Tangga dan Perlengkapan, Rekam Medik, organisasi clan tata laksana dan analisis jabatan serta dokumentasi peraturan perundangundangan. 5

6 Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, Kepala Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi 1. Pelaksanaan kegiatan administrasi Surat Menyurat, 2. Pelaksanaan tata kearsipan dan tata naskah; 3. Pelaksanaan Dokumentasi, Protokol dan Kehurnasan, 4. Pelaksanaan kegiatan penerimaan,pendistribsian, inventarisasi, keamanan dan ketertiban barang; 5. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, mutasi pegawai, penerimaan dan pensiun; 6. Penyelengaraan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit; 7. Penyiapan dan Penyusunan Program Kerja RSUD secara keseluruhan baik Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk setup tahun; 8. Perencanaan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit; 9. Pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan keuangan yang meliputi Penyusunan Anggaran, Akuntansi, Verifikasl dan Mobilisasi Dana; 10. Penyelenggaraan sistem pencatatan medik, pelaporan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengambilan kcmbali pelayanan data medik; 11. Pengembangan, penerapan dan pengevaluasian Rekam Medik: 12. Pelaksanaan Social Marketing (Pemasaran Rumah Sakit); 13. Pelaksanaan Penyusunan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS); 14. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur RSUD sesuai tugas dan fungsinya; 15. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keempat Seksi Pelayanan Medik Pasal 12 Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas, mengatur dan mengendalikan semua kebutuhan untuk kegiatan pelayanan medik dan keperawatan di Ruang Rawat Jalan (RJA), Ruang Rawat Inap (RRI), Ruang Gawat Darurat (UGD). Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, Kepala Seksi Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi : 1. Pengkoordinasian kebutuhan tenaga medik dan keperawatan; 2. Pengkoordinasian pengembangan pelayanan medik dan keperawatan serta mutu layanan; 3. Pengembangan mutu layanan medik dan keperawatan dengan cara analisis, prioritas masalah pelayanan dan problem solving. 4. Pengkoordinasikan kebutuhan sarana dan prasarana untuk kelancaran pelayanan medik maupun keperawatan; 5. Pembinaan kepada semua Pelaksana Ruangan; 6. Pengkoordinasian seluruh kebutuhan pelayanan di Ruang Rawat Jalan, Ruang Rawat Inap, dan Ruang Gawat Darurat. 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur RSUD sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan 8. Pembinaan, monitoring, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas. 6

7 Bagian Kelima Seksi Penunjang Pelayanan Medik Pasal 14 Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medik mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Penunjang Medik. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi : 1. Pengkoordinasian kebutuhan ketenagaan penunjang pelayanan medik dan non medik di Ruang Laboratorium, Ruang Radiologi, Ruang Farmasi, Gizi, dan Kamar Jenazah; 2. Pengkoordinasian upaya pengembangan ketenagaan penunjang pelayanan medik dan non medik di Ruang Laboratorium, Ruang Radiologi, Ruang Farmasi, Gizi, dan Kamar Jenazah; 3. Pengkoordinasian pemeliharaan sarana dan prasarana (fasilitas) penunjang pelayanan medik dan non medik di Ruang Laboratorium, Ruang Radiologi, Ruang Farmasi, Gizi, dan Kamar Jenazah; 4. Pengorganisasian kegiatan pendidikan dan pelatihan; 5. Pengorganisasian kegiatan perpustakaan Rumah Sakit; 6. Pengorganisasian kegiatan Sanitasi Lingkungan RSUD; 7. Pembinaan, pelayanan, monitoring, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas. Unit-Unit Struktural, terdiri dari : 1. Satuan Pengawas Intern (SPI), 2. Komite Medik, 3. Instalasi. Bagian Keenam Unit-Unit Non Struktural Pasal 16 Paragarf 1 Satuan Pengawas Intern (SPI) Pasal 17 (1) Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan intern Rumah Sakit; (2) Satuan Pengawas Intern (SPI) berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur RSUD; (3) Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur RSUD; Paragraf 2 Komite Medik Pasal 18 (1) Komite medik adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategic kepada Direktur RSUD dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan Rumah Sakit; 7

8 (1) Komite Medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur RSUD; (2) Pembentukan Komite ditetapkan oleh Direktur RSUD; (3) pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite ditetapkan olch Direktur setelah mendapat persetujuan Bupati; (4) Komite Medik mempunyai tugas menyusun Standar pelayanan Medik, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf medik fungsional dan mengembangkan program pe I ayanan; (5) Dalam, melaksanakan tugasnya Komite Medik dapat dibantu oleh panitia medik yang anggotanya terdiri dari staf fungsional dan tenaga profesi lainnya secara ex-officio. Paragraf 3 Instalasi Pasal 19 (1) Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan penyelenggaraan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian Rumah Sakit; (2) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur RSUD sesuai kebutuhan Rumah Sakit; (3) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur RSUD Sukamara; (4) Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis; (5) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi dilaporkan secara tertulis kepada Bupati Sukamara; (6) Masing-masing kepala Instalasi mempunyai tugas mengkoordinasikan kebutuhan, pemantauan, pengawasan, dan pengunaan fasilitas sumber daya instalasi : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat/Instalasi Gawat Darurat, Operasi Kamar (OK), Farmasi dan Apotek, Radiologi, Laboratorium, Gizi, Rehabilitasi Medik, dan Kamar Jenazah; (7) Khusus Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) mempunyai tugas melaksanakan pengembangan, perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana medis dan non medis Rumah Sakit, menjaga kelancaran operasional peralatan medis dan penunjang medis serta mengevaluasi dan melaporkan kegiatan tugasnya. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL (KJF) Pasal 20 Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. 8

9 Pasal 21 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Direktur RSUD; (3) Masing-masing Tenaga Fungsional berada dilingkungan Unit kerja Rumah Sakit sesuai kompetensinya; (4) Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (5) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI STAF MEDIK FUNGSIONAL (SMF) Pasal 22 Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan. Pasal 23 (1) Staf Medik Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, adalah kelompok Dokter yang bekerja dibidang medis dalam jabatan fungsional; (2) Dalam melaksnakan tugasnya, Staf Medik Fungsional menggunakan pendekatan tim dengan tenaga prol'esi terkait. BAB VII TATA KERJA Pasal 24 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medik, Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medik, Unit-Unit Non Struktural (Satuan Pengawas Intern, Komite Medik, dan Instalasi ), Pemegang Jabatan Fungsional dan Staf Medik Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Rumah Sakit maupun instansi lain sesuai tugas pokok masing-masing. (2) Setiap pimpinan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. 9

10 BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Uraian tugas pejabat dan pelaksana dilingkungan RSUD Sukamara ditetapkan dengan peraturan Direktur RSUD Sukamara dengan atas persetujuan Bupati. Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara. Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd AHMAD DIRMAN BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 35 10

11 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 36 TAHUN 2008 TANGGAL : 22 DESEMBER 2008 BAGAN SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DIREKTUR SPI Komite Medik Komite Etik dan Hukum SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI PENUNJANG PELAYANAN MEDIK SUB BAGIAN TATA USAHA INSTALASI INSTALASI SMF KJF KJF BUPATI SUKAMARA Ttd NAWAWI MAHMUDA 11