KOMPOSISI BOTANI HIJAUAN PAKAN UNTUK SAPI POTONG DI KABUPATEN REMBANG (Botanical Composition of Forages for Beef Cattle in Rembang Regency)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan peternakan di Indonesia lebih ditujukan guna

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

EVALUASI POTENSI WILAYAH KECAMATAN WATES UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DENGAN POLA INTEGRATED FARMING

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

JURNAL INFO ISSN : PENDAMPINGAN PROGAM PENGUATAN PAKAN INDUK SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

PEMANFAATAN JERAMI JAGUNG FERMENTASI PADA SAPI DARA BALI (SISTEM INTEGRASI JAGUNG SAPI)

ANALISIS POTENSI SAPI POTONG BAKALAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

Sistem Usahatani Integrasi Tanaman Pangan dengan Kerbau Lumpur (Bubalus bubalus) di Kabupaten Brebes

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

PENGGEMUKAN SAPI POTONG POLA LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE

POTENSI SUMBERDAYA PAKAN DI WILAYAH PROPINSI JAWA TENGAH

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017

ANALISIS POLA USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA SECARA EKSTENSIF DAN SEMI INTENSIF

TINJAUAN PUSTAKA. Gaduhan Sapi Potong. Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

MATERI DAN METODE. Materi

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG MELALUI PERBAIKAN MANAJEMEN PADA KELOMPOK TERNAK KAWASAN BARU

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

POTENSI INTEGRASI TANAMAN - TERNAK DI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

RESPONS SAPI PO DAN SILANGANNYA TERHADAP PENGGUNAAN TUMPI JAGUNG DALAM RANSUM

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Penggemukan Melalui Perbaikan Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal di Pulau Timor

Oleh: Rodianto Ismael Banunaek, peternakan, ABSTRAK

PEMANFAATAN PROBIOTIK DALAM FERMENTASI JERAMI SEBAGAI PAKAN SAPI BALI DI MUSIM KEMARAU

Pengaruh Jarak Waktu Pemberian Pakan Konsentrat dan Hijauan Terhadap Produktivitas Kambing Peranakan Etawah Lepas Sapih

MATERI DAN METODA A. Fermentasi Jerami Padi Dengan Bio Starter 1. Proses pembuatan larutan bio starter Larutan Bio Starter adalah, larutan yang akan d

PENGARUH PEMBERIAN RUMPUT RAJA (Pennisetum purpupoides) DAN TEBON JAGUNG TERHADAP PERFORMANS SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) BETINA

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Bobot dan Panjang Saluran Pencernaan Sapi Jawa dan Sapi Peranakan Ongole di Brebes

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak (BUNGIN, 2003), dan kuantitatif, data dianalisa secara deskriptif (

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI. Oleh NUR FITRI

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

KAJIAN PEMANFAATAN PAKAN LOKAL DAN UREA MOLASES BLOK (UMB) UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Pemotongan Sapi Betina Produktif di Rumah Potong Hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

RESPON JERAMI PADI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN PADA USAHA PENGGEMUKAN TERNAK SAPI

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa P.O. Box 1285, Ujung Pandang 90001

Daya Dukung Produk Samping Tanaman Pangan sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Daerah Sentra Ternak Berdasarkan Faktor Konversi

DINAMIKA POPULASI SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMONA UTARA KABUPATEN POSO

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

DAYA DUKUNG LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI INDONESIA

Karakteristik Peternak dan Tingkat Masukan Teknologi Peternakan Sapi Potong di Lembah Prafi Kabupaten Manokwari

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat. dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan

Perbaikan Performans Produksi dan Reproduksi Sapi Jabres

PROPORSI KARKAS DAN KOMPONEN-KOMPONEN NONKARKAS SAPI JAWA DI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES

MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh : BTARA PRAMU AJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

PEMANFAATAN PAKAN MURAH UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TULANG BAWANG

PERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Gunungkidul (2013), wilayah Gunungkidul memiliki topografi

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38

KAJIAN INTEGRASI USAHATERNAK SAPI POTONG DALAM SISTEM USAHA PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

: PENGGEMUKAN SAPI DI INDONESIA

PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

LUMBUNG PAKAN RUMINANSIA. Bernadete Barek Koten 1), Lilo J.M. Ch. Kalelado 1) dan Redempta Wea 1)

TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN

PENGENDALIAN INFEKSI CACING HATI PADA SAPI OLeh : Akram Hamidi

VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN

PROFIL DAN ANALISA USAHA TERNAK KERBAU DI DESA DANGDANG KECAMATAN CISAUK KABUPATEN TANGERANG

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Transkripsi:

KOMPOSISI BOTANI HIJAUAN PAKAN UNTUK SAPI POTONG DI KABUPATEN REMBANG (Botanical Composition of Forages for Beef Cattle in Rembang Regency) Dwi Retno Lukiwati dan Susilo Budiyanto Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRACT Improvement of forages quality and botanical composition are important to enhance beef cattle productivity. Rembang Regency is known as one of four meat production centres in Central Java Province. The objective of the research are to study the botanical composition of forages and weight gain per day of beef cattle by survey method in Rembang Regency. Data were collected through interview using structured questionnaires with 6 respondents in districts of Kragan, Pamotan, and Sumber for 6 months. Data of botanical composition were analyzed by dry weight rank method (modified) and weight gain was analyzed by Schrool method. The results showed that the botanical composition were 37, 26, 25 and 12 percent for rice stalk, sugar cane stalk, grass, and corn stalk respectively, associated with.19 kg/day of weight gain. PENDAHULUAN Produksi dan kualitas serta kontinyuitas pakan merupakan salah satu faktor pembatas usaha peternakan sapi potong. Hijauan sebagai pakan utama ternak ruminansia (sapi potong) terdiri dari jenis-jenis rumput, legum dan dedaunan lainnya. Produksi dan kualitas maupun komposisi botani hijauan pakan tidak konstan, karena sangat dipengaruhi beberapa faktor misalnya musim dan kesuburan tanah. Komposisi botani padang penggembalaan maupun komponen hijauan yang diberikan untuk ternak yang di kandangkan sangat berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan ternak. Kabupaten Rembang sebagai salah satu daerah sasaran program inseminasi buatan IB) sejak tahun 1974, dengan mani beku ( semen ) American Brahman dari New Zealand. Data sapi lokal sebagai akseptor baru IB dengan American Brahman pada tahun 1976 tercatat 432 ekor (Lukiwati et al., 1976). Sapi American Brahman termasuk tipe potong (penghasil daging), berat badan betina dewasa 453,6-68,4 kg sedangkan jantan dewasa 725,7-997,8 kg. Bobot lahir 22,7-27,2 kg kemudian tumbuh dengan cepat karena pertambahan bobot badan rata-rata,9 kg/hari (Lukiwati et al., 1976). Populasi ternak potong pada tahun 23 di Kabupaten Rembang termasuk tinggi pada urutan nomer empat setelah Kabupaten Blora, Wonogiri, dan Grobogan, masing-masing sebanyak 29.89 ekor, 14.723 ekor, 118.63 ekor, dan 91.112 ekor. Namun termasuk tertinggi di wilayah pantai utara, berturutturut diikuti Kabupaten Jepara, Brebes dan Batang. (Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah, 24). Peningkatan kegiatan IB diikuti dengan program penggemukan, dan tercukupi pakan serta kualitasnya tercakup dalam aspek peningkatan produktivitas ternak ruminansia (Dirjen Bina Produksi Peternakan, 21). 79

Komposisi botani padang penggembalaan bagi ternak yang digembalakan maupun komponen hijauan yang diberikan untuk ternak yang dikandangkan, sangat berpengaruh terhadap produksi maupun performan ternak. Komposisi botani dapat dihitung dengan metode dry weight rank (Susetyo, 198), dengan perbandingan ideal antara komponen rumput dan legum pakan untuk ternak ruminansia adalah 6: 4 % (Whiteman, 198). Penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui komposisi botani pakan dan pertambahan bobot badan harian (PBBH) sapi potong di Kabupaten Rembang. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Kecamatan Kragan, Pamotan dan Sumber merupakan sentra IB sejak tahun 1974. Disamping itu, masing-masing juga sebagai kecamatan yang mewakili daerah Rembang timur, tengah dan barat. Metode pengambilan sampel secara stratified random sampling (Sugiyono, 22). Di tiap kecamatan masing-masing diambil 2 desa sebagai sampel pengamatan. Jumlah responden masingmasing desa sebanyak 1 petani peternak yang mempunyai sapi sebagai akseptor IB American Brahman. Metoda survei digunakan dalam penelitian ini, dengan wawancara dan pengamatan langsung di lapang maupun menggunakan kuestioner sebagai alat pengumpul data primer meliputi jenis pakan, komposisi botani dan pengukuran bobot badan ternak. Pengamatan komposisi botani hijauan pakan dikandang, dengan metode dry weight rank dimodifikasi (Susetyo, 198). Sampel hijauan di tempat pakan di kandang, diambil berturut-turut 3 kali per hari, diamati dan dipisahkan berdasarkan jenis hijauan kemudian diurutkan rangking berdasarkan bahan kering. Data yang diperoleh kemudian di tabulasikan untuk mendapatkan perbandingan antara spesies yang menempati rank pertama, kedua, dan ketiga berdasarkan bahan kering. Selanjutnya data tersebut ditabulasikan dan dihitung persentase tiap komponen hijauan. Angka perbandingan tersebut kemudian dikalikan dengan angka koefisien sebagai berikut (Susetyo, 198): 1. Apabila rank komposisi botani terisi semua untuk semua ulangan, maka total ulangan masing-masing rank sama. Rank pertama, kedua dan ketiga masing-masing dikalikan faktor 7,2 ; 21,1 dan 8,7. 2. Apabila rank komposisi botani tidak terisi semua untuk semua ulangan, maka total ulangan masing-masing rank tidak sama. Rank pertama, kedua dan ketiga masing-masing dikalikan 8,4 ; 2,41 dan 1,. Hasil perhitungan tersebut merupakan estimasi dalam bahan kering. Pengukuran bobot badan sapi dengan rumus Schrool dikutip oleh Abidin (22), yaitu : bobot badan sapi = {lingkar dada (cm) + 22} 2 : 1. Pertambahan bobot badan ternak harian (PBBH) dihitung berdasarkan selisih antara bobot badan sapi potong pada penimbangan terakhir dengan bobot badan penimbangan awal dibagi jumlah hari interval penimbangan awal dan akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Populasi ternak sapi potong berdasarkan evaluasi pelaksanaan IB di Kabupaten Rembang pada akhir tahun 23 adalah sebanyak 93.138 ekor. Jumlah sapi betina dewasa 58.676 ekor, dan sebagai akseptor IB sebanyak 24.372 ekor. Angka kelahiran sapi potong hasil IB pada tahun 24 sebanyak 13.613 8

ekor. Dengan demikian angka kelahiran baru mencapai 57 % dengan akseptor IB 42 % dari total betina produktif. Usaha peternakan sapi potong dilaksanakan secara sederhana dan pemeliharaan ternak secara individu atau per orangan. Peternakan sapi potong sebagai usaha sambilan, untuk tenaga kerja membajak sawah dan tabungan yang sewaktu-waktu dapat dijual apabila memerlukan uang dalam jumlah besar. Kandang sapi tidak lagi menyatu dengan rumah peternak, terbuat dari bahan bangunan sederhana (tidak permanen) terletak dibagian belakang. Kebersihan kandang cukup terjamin dengan membersihkannya dari sisa-sisa pakan dan kotoran/urin sapi yang dikumpulkan untuk dibuat pupuk kandang. Sapi dimandikan tiap 2-3 hari sekali, namun ada pula yang satu minggu sekali. Pemberian pakan 3 kali sehari yaitu tiap pagi, siang dan sore hari berupa campuran antara rumput lapang, limbah pertanian dan konsentrat yang disebut komboran. Berdasarkan hasil survei secara sampling terhadap 3 kecamatan yaitu Kragan, Pamotan dan Sumber menunjukkan bahwa budidaya rumput gajah hanya terdapat di Kecamatan Pamotan. Sistem tanam rumput gajah secara tumpangsari diantara tanaman perkebunan maupun di galengan sawah dan kebun. Survei dilaksanakan pada musim kemarau yang sangat kering, sehingga hampir tidak ada rumput gajah di areal tersebut. Pertambahan Bobot Badan Sapi Potong Rata-rata kepemilikan ternak, imbangan pakan dan pertambahan bobot badan ternak tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Kepemilikan sapi potong, imbangan hijauan dan konsentrat serta pertambahan bobot badan Kepemilikan Imbangan Pertambahan Bobot Kecamatan Ternak Hijauan : Konsentrat Badan (kg/ut/hari) (Unit Ternak) Kragan : Desa Sumurpule Desa Balongmulyo Pamotan : Desa Megal Desa Mlawat Sumber : Desa Sumber Desa Polbayem Rata-rata 2, 2,2 1,2 1,8 2,3 2,2 1,9 57 : 43 47 : 53 59 : 41 74 : 26 8 : 2 72 : 28 65 : 35,12,12,32 29,16,13,19 Rata-rata kepemilikan ternak sapi potong di Kabupaten Rembang sebanyak 1,92 unit ternak (UT) atau 2 ekor dengan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yaitu,19 kg/ut/hari. Imbangan pakan hijauan dan konsentrat yang diberikan masing-masing 65 % dan 35 %. Kepemilikan ternak sebanyak 2 ekor termasuk rendah, disebabkan karena hanya sebagai usaha sambilan atau tabungan. Disamping itu, dalam pengelolaan peternakan sapi potong hanya mengandalkan tenaga kerja dari keluarga masing-masing. Dengan 81

demikian ada keterbatasan dalam menangani volume pekerjaan beternak sapi antara lain penyediaan pakan, pembersihan kandang dan memandikan ternak. Oleh karena itu petani peternak hanya mampu memelihara rata-rata 2 ekor ternak sapi potong. Pendapat yang sama disampaikan oleh Lukiwati et al. (24). Rataan pertambahan bobot badan harian (PBBH) ternak sapi potong termasuk rendah yaitu,19 kg/unit ternak/hari dengan imbangan pakan hijauan dan konsentrat masing-masing 65 : 35. Hijauan yang diberikan untuk pakan sapi potong di Kabupaten Rembang merupakan campuran antara rumput lapang dan jerami tanaman pangan/perkebunan. Hasil penelitian Sariubang et al. (2) pada sapi Bali menunjukkan bahwa PBBH sebesar,13 apabila diberi pakan jerami. Konsentrat yang diberikan oleh petani peternak hanya berupa dedak dicampur air dan disebut komboran. Menurut Abidin (22), rasio pemberian hijauan : konsentrat adalah 4 : 6 apabila hijauan yang tersedia berkualitas rendah. Apabila hijauan berkualitas tinggi, maka rasio hijauan : konsentrat adalah 7 : 3. Kenyataan yang dilakukan petani peternak adalah memberikan hijauan maupun konsentrat berkualitas rendah dengan imbangan 65 : 35. Keadaan tersebut menyebabkan rendahnya pertambahan bobot badan ternak. Komposisi Botani Hijauan Pakan Komposisi botani hijauan untuk pakan sapi potong (Tabel 2), terlihat bahwa komponen hijauan hanya berupa rumput lapang 25 %, sedangkan jerami (padi, jagung) dan pucuk tebu masingmasing sebanyak 49 % dan 26 %. Komposisi botani di dominasi famili Gramineae, tidak ada hijauan legum yang diberikan untuk pakan sapi potong. Keadaan tersebut tidak memenuhi persyaratan menurut pendapat Whiteman (198) bahwa komposisi botani yang ideal terdiri 6 % rumput dan 4 % legum. Dengan demikian kualitas pakan hijauan untuk sapi potong di Kabupaten Rembang termasuk rendah, karena hanya terdiri dari jerami tanaman pangan maupun pucuk tebu dan rumput lapang. Oleh karena itu PBBH termasuk rendah yaitu hanya,19 kg/unit ternak/hari. Apabila jerami yang diberikan ditingkatkan kualitasnya misalnya dengan fermentasi probiotik maka dapat meningkatkan PBBH lebih tinggi (Sariubang et al. 2). Dapat juga dengan meningkatkan kualitas hijauan pakan unggul misalnya pemberian rumput gajah (Mastika et al. (21). Tabel 2. Komposisi botani hijauan untuk pakan sapi potong (% bahan kering) Kecamatan Jerami Padi Jerami Jagung Pucuk Tebu Rumput Kragan: Desa Sumurpule Desa B.mulyo Pamotan : Desa Megal Desa Mlawat Sumber : Desa Sumber Desa Polbayem Rata-rata 2 61 16 16 74 53 37 65 12 12 74 63 6 12 26 33 27 1 21 2 35 25 82

KESIMPULAN DAN SARAN Populasi sapi potong di Kabupaten Rembang sebanyak 95.288 ekor, dengan tingkat kepemilikan ratarata 2 ekor tiap petani peternak. Sistem perkawinan yang diterapkan adalah inseminasi buatan (IB) dengan semen American Brahman, dan angka kelahiran 57 % serta akseptor IB sebanyak 24.372 ekor. Pemeliharaan ternak masih sederhana, sebagai usaha sambilan yaitu untuk tabungan maupun tenaga kerja disawah dan ladang. Tanaman pakan unggul belum banyak dibudidayakan. Kekurangan pakan disuplai dengan pemberian jerami tanaman pangan maupun hijuaan lain. Komposisi botani hijauan yang diberikan untuk ternak sapi potong di kandang meliputi jerami padi, jerami jagung, pucuk tebu dan rumput lapang, masingmasing sebanyak 37 : 12 : 26 : 25 %. Konsentrat berupa dedak dicampur air, diberikan tiap pagi dan sore sebelum pemberian pakan hijauan. Rataan imbangan pakan hijauan dan konsentrat masing-masing sebanyak 65 % dan 25 %, dengan PBBH hanya,19 kg/ekor/hari. Disarankan untuk memasyarakatkan pentingnya budidaya rumput unggul, agar tersedia hijauan pakan berkualitas tinggi. Selain itu perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas jerami dengan teknologi amoniasi maupun probiotik, demikian juga kualitas konsentrat perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan pertambahan bobot badan harian sapi peranakan American Brahman. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada DIPA Universitas Diponegoro Nomor: 61./23-4./XIII/25 Kode 5584-36 MAK 521114. Terima kasih pula kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rembang atas ijin yang diberikan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Abidin Z. 22. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta. Dirjen Bina Produksi Peternakan. 21. Kebijakan Pembangunan Peternakan Ruminansia. Deptan Ditjen Bina Produksi Peternakan. Makalah pada Seminar Ruminansia. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang, 1 April 21. Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah. 24. Statistik Peternakan Propinsi Jawa Tengah 24. Ungaran. Lukiwati DR, Soetrisno, Dilaga WS. 1976. Peternakan sapi potong di Kabupaten/DATI II Rembang. Laporan Praktek Lapangan. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro. Semarang. Lukiwati DR, Sudjatmogo, Suranto MS, Wahyono F, Handayani M. 24. Penelitian dan pengembangan sapi perah di Jawa Tengah. Laporan Penelitian, SPK Nomor: PL1/7/464. Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Jawa Tengah. 83

Mastika IM, Oka IGL, Bhinawa IGN. 23. Pertumbuhan dan kualitas daging sapi Bali (Bos Sondaicus) yang diberi pakan konsentrat dan suplementasi starbio. Di dalam : Andriyono KA & Pambudy (Ed.). Panduan Seminar dan Abstrak. Pengembangan Peternakan Berbasis Sumberdaya Lokal. Fakultas Peternakan IPB, Bogor, 8-9 Agustus 21. hal: 146-148. Sariubang M, Pasambe D, Nurhayu A, Surya Natal T, Chalidjah. 2. Pemanfaatan probiotik dalam fermentasi jerami sebagai pakan sapi Bali di musim kemarau. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 18-19 September 2. Hal: 219-223. Sugiyono. 22. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. Susetyo S. 198. Padang Penggembalaan. Departemen Ilmu Makanan Ternak. Fakultas Peternakan IPB. Bogor. Whiteman PC. 198. Tropical Pasture Science. Oxford University Press. New York. 84