PENDIDIKAN TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS PADA KOMPETENSI GLOBAL DAN KEARIFAN LOKAL Sub Tema I: Pendidikan Technopreuneurship. Oleh : Bambang Sugestiyadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

PENDIDIKAN TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS PADA KOMPETENSI GLOBAL DAN KEARIFAN LOKAL. Bambang Sugestiyadi 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

Personal Philosophy Pages

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

COVER Lembar penetapan Kata Pengantar Daftar Isi. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan. Visi dan Misi SMK Tujuan SMK ISI KTSP. Tujuan Program Keahlian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. dan sikapnya (afektif) serta keterampilannya (psikomotorik). pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

SPESIFIKASI DAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi. Karena itu, sumber daya manusia perlu dikelolah secara. organisasi dalam memenangkan berbagai macam persaingan.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

KURIKULUM SMK EDISI 2004

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

KONSEP DASAR KURIKULUM 2004

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dan anak pada khususnya. Sebenarnya pendidikan telah dilaksanakan

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

KESESUAIAN POLA MENGAJAR GURU SMK DI DIY DENGAN TUNTUTAN PEMBELAJARAN DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas ini diupayakan melalui sektor pendidikan baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Peningkatan Daya Saing Indonesia melalui Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan Reorientasi bidang keahlian pendidikan

Bab V. Rencana Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bab II Kedudukan, Fungsi dan Tujuan pasal 6 menyatakan bahwa: Pendidikan mensyaratkan adanya kompetensi pedagogik, kompetensi

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PELATIHAN PENYUSUNAN RENSTRA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROGRAM UNGGULAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BANTUL *

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan antar negara di dunia melalui industrialisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMK NEGERI 1 Surabaya yang bertempat di Jl.Smea No. 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan terdapat pada Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan Identitas Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Manajemen Pendidikan Life Skills Santri di Pondok Pesantren Darul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

MATA KULIAH : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan KODE MATA KULIAH : TKF 209

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

RENCANA STRATEGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayu Dwi Sulistiyo, 2014

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

I. PENDAHULUAN. mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu, karena memang

Transkripsi:

PENDIDIKAN TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS PADA KOMPETENSI GLOBAL DAN KEARIFAN LOKAL Sub Tema I: Pendidikan Technopreuneurship Oleh : Bambang Sugestiyadi

Departemen Pendidikan Nasional menyusun Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005--2025, seperti yang tertuang di dalam Permendiknas Nomor 32 Tahun 2005, tentang Renstra Depdiknas KATA KUNCI 1. Pembelajaran dengan sistem terbuka diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system). 2. Pendidikan multimakna diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi pekerti luhur, dan watak, kepribadian, atau karakter

Implementasinya adalah menerapkan empat pendekatan pendidikan, yakni: a) pendidikan berorientasi kecakapan hidup (life skills), b) kurikulum dan pembelajaran berbasis kompetensi, c) pembelajaran berbasis produksi, dan d) pendidikan berbasis luas (broad-based education). Berdasarkan Renstra tersebut diatas, pendidikan harus mulai mengadopsi dan melaksanakan model pendidikan berbasis vokasional pada proses pembelajarannya pada tingkat pendidikan dasar, menengah sampai dengan pendidikan tinggi

Pendidikan kejuruan (vokasional) merupakan pendidikan untuk penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang mempunyai nilai ekonomis, sesuai dengan kebutuhan pasar dengan education labor coefficient tinggi Pro ses pendidikan kejuruan (Vokasional) adalah : a) Magang atau internship yang terprogram harus menjadi bagian dari sistem pendidikan kejuruan (vokasional) karena banyak keterampilan teknis, sikap, kebiasaan, dan emosional hanya dapat diperoleh melalui on the job training. b) Dalam on the job training keterampilan yang dipelajari termasuk yang bersifat general maupun spesifik, c) Karena general training mempunyai nilai ekonomis yang lebih lama dan menjadi fondasi, maka perlu kuat, d) Spesific training harus selalu di up to date sesuai dengan kebutuhan pasar, e) Training untuk memiliki keterampilan cara memperoleh dan menggali informasi menjadi penting untuk up dating. (Muljani A. Nurhadi, 2008).

KOMPETENSI GLOBAL DAN KEARIFAN LOKAL Model pendidikan di Indonesia dituntut untuk segera melakukan perubahan mind set dan paradigma dalam konsep pendidikannya. Untuk menyongsong era perubahan tatanan ekonomi dunia, pendidikan harus memiliki kompetensi global serta mengakomodasi kearifan lokal yang berbasis kepada kebudayaan lokal yang memiliki potensi ekonomi produktip KOMPETENSI GLOBAL (1) Komunikasi (2) Keterampilan personal (3) Memperbaiki pembelajaran dan kinerja diri sendiri, (4) Kerjasama (teamwork) (5) Pemecahan masalah, (6) Teknologi Informasi,ICT (7) Bahasa asing moderen: KEARIFAN LOKAL 1. Technopreneur-ship dapat mensosialisasikan talenta kearifan lokal dalam percaturan dunia (Go International). 2. Technopreneur-ship dapat menciptaan peralatan berbasis teknologi tetap dengan konsep dasar berbasis kearifan lokal.

Visi Dan Misi Pendidikan Technopreneurship Visi Pendidikan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang kompetensi dan standard keterampilannya mengikuti kualifikasi dunia (global) dan mengakomodasi kompetensi kearifan lokal yang memiliki potensi ekonomi produktip Misi Pendidikan 1. Tidak hanya mennghasilkan skill dan kemampuan keterampilan spesifik tetapi harus memberi muatan pengembangan peserta didik secara totalitas, adaptip dan pro-aktip terhadap perkembangan ipteks (global) dan kearifan lokal 2. Pendidikan harus selalu menyesuaikan diri (ajust) dengan segala pembaharuan (innovations) yang diperlukan 3. Merupakan link and match antara pendidikan, dunia kerja dan Dunia Usaha dan Industri (DUDI).

Pendidikan Technopreneur-ship dilakukan selama 4 (empat) tahun dalam skema sebagai berikut Tes khusus masuk berbasis, minat, bakat dan talenta Tugas Akhir Semester (TAS) Berdasarkan PRODI In Put Siswa SMU atau SMK lulus UAN semua PRODI Semester 1 ( 1 tahun) Teori dasar berbasis Teknologi Semester 2 ( 2 tahun). Penjurusan di bagi dalam PRODI Masuk Training Center dan atau Magang Industri (1 tahun) Kompetensi GLOBAL DI Luar Negeri Di Dalam Negeri

1. In put adalah siswa SMU atau SMK untuk semua Program Studi (PRODI) yang telah lulus Ujian Akhir Nasional (UAN). 2. Selanjutnya dilakukan tes khusus yang difokuskan pada minat, bakat dan talenta 3. Semester 1, lama pembelajaran selama 1 ( satu) tahun, dengan materi teori dan praktek dengan Proses Belajar Mengajar (PBM) model SIMULASI dan Praktek di Laboratorium. Materi tentang pengetahuan keteknikan dan teknologi dasar. 4. Semester 2, lama pembelajaran selama 2 (dua) tahun, mulai penjurusan dan materi PBM berdasar Program Studi (PRODI). Di berikan materi pembelajaran berbasis pada Soft Skill tentang : a) Budaya keunggulan, kemandirian dan Mutu produk, b) Perilaku budaya industri. Selanjutnya penguatan pada materi Hard Skill pada masing masing PPRODI. 5. Untuk meningkatan keterampilan dan pembiasaan pada budaya industri di lakukan model pembelajaran vokasional di Training Center dan atau Magang Industri selam 1 tahun. Program magang ini bisa dilakukan di luar negeri atau dan di luar negeri. Kompetensi berbasis pada standard Global (internasional). 6. Tahun ke 3, mulai disusun Tugas Akhir Semester (TAS), tugas akhir diharapkan dapat menggali dan mengadopsi potensi potensi kearifan lokal

TERIMA KASIH