PEMBUATAN PRODUK KUNCI CHUCK BOR DENGAN SISTEM DIMENSI PADA BEVEL GEAR MODUL 1,5 MM DENGAN SUDUT POROS 90 0

dokumen-dokumen yang mirip
2. Mesin Frais/Milling

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais

Roda Gigi Rack dan Pinion

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

ANALISA PERANCANGAN RODA GIGI LURUS MENGGUNAKAN MESIN KONVENSIONAL

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

Penjepit Pisau Dan Benda Kerja

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

c. besar c. besar Figure 1

TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI MEKANIK I PEMBUATAN RODA GIGI CACING

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

KEPALA PEMBAGI DAN PEKERJAAN PEMBAGIAN. PETRUS LONDA Politeknik Negeri Bandung - Indonesia. POLBAN

Materi 6. Gambar 1. Ragum Biasa

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

MESIN FRAIS HORIZONTAL

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Pelajari WO. Proses Pengambilan Data. Spesifikasi Mesin/Tooling. Pengerjaan Drafting YES. Produksi.

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack

BAB III Mesin Milling I

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

PEMBUATAN MEKANISME SIMULATOR MESIN PEMBUAT RODA GIGI LURUS (RACK GENERATION) TUGAS AKHIR

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

2. Mesin Frais Konvensional

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

M O D U L T UT O R I A L

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II

BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling)

Bab II Teori Dasar Gambar 2.1 Jenis konstruksi dasar mesin freis yang biasa terdapat di industri manufaktur.

Pengefraisan Roda Gigi Helik/Miring

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

2.11 Jenis-Jenis Pemotongan/Pemakanan pada Mesin Frais Pemotongan Mendatar (Horizontal) 352

BAB 1 DIVIDING HEAD A. Pengertian Dasar Dividing Head B. Pembagian Langsung

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Mesin bubut (Turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Proses Frais. Metal Cutting Process. Sutopo Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MESIN BOR. Gambar Chamfer

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

M O D U L T UT O R I A L

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

PROSES PEMESINAN. Learning Outcomes. Outline Materi. Proses pada Bendakerja KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

PROSES PEMBUATAN PIRINGAN PISAU PADA MESIN PERAJANG SINGKONG

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

Job Sheet. Pemesinan Frais MES 6324

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PROSES PEMESINAN KOMPLEKS

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

MENGENAL PROSES PERMESINAN

FORMULASI EVALUASI PRODUK PRATIKAN PADA PENGOPERASIAN MESIN PRODUKSI UNTUK MATA KULIAH PRAKTEK TEKNOLOGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini Mahasiswa diharapkan mampu

PROSES PEMBUATAN POROS TETAP, POROS GESER DAN ROLLER PADA ALAT/MESIN PENGEROLL PIPA PROYEK AKHIR

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

EVALUASI PRODUK PRAKTIKAN PADA PENGOPERASIAN MESIN PRODUKSI UNTUK MATA KULIAH PRAKTEK MESIN PERKAKAS POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. bentuk poros transmisi horisontal dan poros transmisi. vertikal yang benar dan sesuai ukuran yang diinginkan.

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Institut teknologi Indonesia sebagai cikal bakal Institut besar harus

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan kerja

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Gambar 2.1. Mesin Bubut.

SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE

Transkripsi:

PEMBUATAN PRODUK KUNCI CHUCK BOR DENGAN SISTEM DIMENSI PADA BEVEL GEAR MODUL,5 MM DENGAN SUDUT POROS 90 0 Imran Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau imran@polbeng.ac.id Abstrak Dalam pelaksanaan praktek mata kuliah mesin perkakas selalu dijumpai permasalahan dalam membuka dan memasang chuck bor, baik digunakan pada mesin bubut maupun pada mesin bor. Cara yang dilakukan untuk membuka dan memasang mata bor selama ini adalah dengan memakai kunci chuck bor disamping itu terdapat cara lain, yaitu dengan menggunakan chuck bor yang dilengkapi mur pengunci, tetapi mempunyai kelemahan dalam mengunci, terutama pada diameter bor yang besar. Melihat permasalahan tersebut pembuatan produk kunci chuck bor di bengkel Mesin perkakas Politeknik Bengkalis menggunakan sistem perhitungan dimensi pada bevel gear yang membentuk sudut poros 90 0. Adapun mesin yang digunakan untuk membagi profil gigi adalah mesin frais horizontal yang dilengkapi dengan plat index sebagai pembagi jumlah gigi yang diinginkan yaitu gigi. Kunci Chuck bor ini dapat membuka dan mengunci bor berdiameter 6 mm. Kata kunci : Kunci chuck bor, Chuck bor, Frais Horizontal, Bevel Gear, Sistem modul, Plat index. PENDAHULUAN Kunci chuck bor digunakan untuk memasang dan membuka mata bor yang diikatkan pada chuck bor pada proses pengeboran benda kerja baik dengan menggunakan mesin bor maupun dengan menggunakan mesin bubut. Untuk membuat kunci ini selama ini hanya dilakukan dengan cara pengecoran dengan membuat cetakan kunci, ini membutuhkan biaya yang relatif besar. Adapun sebenarnya kunci ini pembuatannya dapat dilakukan pada bengkel mesin perkakas yang ada di Politeknik Bengkalis dengan menggunakan Mesin perkakas yaitu mesin frais horizontal yang dilengkapi dengan plat index. Pembuatan kunci chuck bor bisa juga dilakukan dengan menggunakan mesin perkakas lain, seperti mesin sekrap, namun tingkat ketelitiannya rendah disamping itu juga sangat rumit dilakukan karena harus menyesuaikan pahat sekrap dengan besar sudut profil gigi. Ini membutuhkan waktu yang lama dan hasil yang didapatpun tidak teliti karena mesin sekrap tidak dilengkapi dengan plat index yang berfungsi untuk membagi profil gigi sama besar dalam jumlah yang diinginkan. Dengan melihat permasalahan di atas, pembuatan kunci chuck bor sangat baik dilakukan dengan menggunakan mesin frais horizontal yang dilengkapi plat index, dengan sistem dimensi pada bevel gear dengan modul,5 mm dengan sudut poros 90 0.. MATERIAL DAN METODE Untuk menghasilkan kunci chuck bor seperti di bawah ini harus melalui beberapa tahapan perencanaan, antara lain dengan menggunakan rumus system modul untuk menghitung besar dimensi roda gigi bevel gear, dividing head yang dilengkapi dengan plat index sebagai pembagi profil gigi sama besar. Adapun tahapan pengerjaannya yang pertama pada mesin bubut (lathe machine) untuk membuat bakal kunci chuck bor dengan bahan St 7 dan selanjutnya pada mesin frais Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 008 60

horizontal yang dipasang cutter gear bermodul,5 mm. Gambar.. Dimensi pada bevel gear yang membentuk sudut poros 90 o Gambar.. Terminologi Roda Gigi BevelGear (Masrul Minsani ; 984; 7) Drawings List of symbols NP Number of teeth on Pinion NG Number of teeth on Gear DG Pitch Diameter of Gear DP Pitch Diameter of Pinion F Face Width (Length of one tooth) γ Pinion Pitch Angle (Radians) Γ Gear Pitch Angle (Radians) Ao Cone Distance (Distance from pitch circle to intersection of shaft axes) rb Back-Cone Radius P Diametrical Pitch. Teeth per inch of Pitch Diameter (N/D) p Circular Pitch. Inches of circumference per tooth (Π/P) Equations Tan γ N P / N G Tan Γ N G / N P Keterangan gambar Dk Diameter kepala (outside diameter) Dt Diameter tusuk (pitch diameter) R Jari-jari penjuru (pitch cone radius) b Lebar gigi (face width gear) Ha Tinggi kepala gigi (adendum) Hi Tinggi kaki gigi (dedendum) β Sudut tusuk (pitch cone angle) γ Sudut muka (face cone angle) λ Sudut potong (cutting angle of gear) α Sudut poros (shaft angle) δ Sudut kepala ( adendum angle) ζ Sudut kaki (dedendum angle) ϑ Sudut miring samping belakang (back cone angle) Ha Tinggi/dalam gigi Sistem modul Dk Dt +. m. Cosβ Dt Zxm Ha xm Hi, 66xm Hg Ha + Hi Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 008 6

Dt R atau R m Z+ Z sin β Ha Tg δ R Tg ς b R γ β + Hi R δ λ β ς 0 ϕ 90 β bcosγ Hg sinϑ + Z Nc Cβos Dividing head Dividing head digunakan untuk mendapatkan banyaknya profil gigi yang hendak dibuat pada sebuah roda gigi yang dikerjakan pada mesin frais dan merupakan suatu peralatan pendukung mesin frais. Untuk membuat kunci chuck bor metode yang dipakai adalah pembagian sederhana (plain indexing method). Metode ini merupakan suatu metode pembagian yang berdasarkan pada perbandingan antara putaran mekanik ulir cacing dengan roda gigi cacingnya. Perbandingan putaran antara ulir cacing dan roda gigi cacing adalah :, artinya satu kali ulir cacing berputar penuh, roda gigi cacing baru berputar sebanyak putaran. Atau sebaliknya, satu kali putaran penuh roda gigi cacing, maka ulir cacing akan berputar sebanyak kali putaran penuh. Plat index Plat index mempunyai sejumlah lubanglubang yang memiliki jarak teratur satu keliling lingkaran penuh dengan banyak lubang-lubang itu satu keliling lingkaran ditandai dengan angka-angka. Lubang-lubang itu berfungsi untuk mendapatkan pembagian yang tepat bila ternyata hasil pembagian tidak menghasilkan bilangan bulat. Untuk menghitung banyaknya putaran engkol pembagi setiap selesai satu kali pengefraisan adalah dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Pb N Dimana : Pb Banyak putaran engkol pembagi setiap selesai sekali pengefraisan N Banyak pembagian yang akan dibuat pada benda kerja Konstanta perbandingan putaran mekanik ulir cacing dengan roda gigi cacing. Nomor Plat Index seperti tabel berikut: Tabel. Nomor Plat Index 4 5 8 0 4 7 8 9 4 4 4 46 47 49 5 5 54 57 58 59 6 66 Cutter Gear Cutter gear merupakan alat potong roda gigi yang digunakan untuk membentuk profil gigi pada mesin frais. Cutter gear mesin frais ini pada umumnya terbuat dari bahan HSS, bentuk dari cutter gear yang digunakan pada mesin frais ada dua macam yaitu : - form/relieved cutter gear - end mill cutter gear Jenis form/relieved cutter gear adalah cutter gear yang digunakan khusus untuk pemotongan roda gigi dengan mesin frais horizontal. Ciri-cirinya pada bagian tengah berlubang untuk tempat arbor mesin, memiliki mata potong berbentuk profil gigi sekelilingnya sebanyak ±0buah Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 008 6

Jenis end mill cutter gear digunakan khusus untuk pemotongan profik gigi dengan mesin frais vertikal. Satu macam ukuran cutter gear masing-masing terdiri atas delapan buah cutter yang ditunjukkan dalam bentuk angka s/d 8, dimana masing-masing nomor digunakan untuk pembuatan roda gigi dengan jumlah profil gigi tertentu, tabel berikut adalah penomoran cutter gear sistem modul Tabel. Penomoran cutter gear sistem modul No Jumlah profil gigi yang dapat dibuat Cutter 4 6 7 0 4 5 5 6 4 6 5 54 7 55 4 8 5 tak terhingga. HASIL Dengan mengambil dimensi pada chuck bor yang mempunyai jumlah profil gigi Z 0 dengan sudut poros α 90 dapat dihitung sbb :, masing-masing Untuk Z dan Z dengan modul,5: Dt Zxm x,5 8 Z β Tg β 0, 75 Z 0 ' β 0 Dt R sin β 8 sin 0 8 x0,50 5,64 Ha xm,5 0 ' Hi, 66xm,749 b R 5,64 8,547 Ha Tgδ R δ 0 ' Hi Tgς R ς 0 54 ',5 5,64,749 5,64 Hg Ha + Hi,49 0,0585 0,068 0 ' 0 ' γ β + δ 0 + 0 54 ' 0 ' 0 ' λ β ς 0 54 6 0 9 ' 0 0 0 ' ϕ 90 β 90 0 69 0 7 ' Dk Dt +. m. Cosβ 8+(x,5x0,964) 8+,809 0,809 Z Nc Cosβ 0,964,85gigi bcosγ 8,547x0,94 7,845 Hg sinϑ,49x0,964,04 + 7,845 +,04 0,8568 Pb Z 4 8 4 (Tiga putaran penuh ditambah delapan lubang pada plat index nomor 4) Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 008 6

Gambar.. Kunci Chuck bor d do + dt mm. Dengan memasukkan nilai pada masingmasing variable didapat nilai sebagai berikut: 60000 n 87rpm 7,5, atau berada pada 600 rpm. Pembubutan dilakukan sesuai dengan jobsheet yang ada. Pembuatan profil gigi pada mesin frais horizontal dengan memperhatikan jumlah pembagian pada plat index adalah sbb : 4. PEMBAHASAN Pembuatan produk kunci chuck bor dengan sistem dimensi pada bevel gear dengan memperhatikan variabel yang telah dihitung sebelumnya, hal ini untuk memastikan bahwa ukuran yang ada pada kunci chuck bor sesuai dengan perhitungan yang dibuat. Dalam pembuatan kunci chuck bor langkah selanjutnya memotong workpiece sesuai dengan perhitungan sebelumnya, pemotongan dilakukan oleh mesin gergaji semi hidrolik dan bahan yang dipotong St 7. Untuk megerjakan bakal kunci chuck bor digunakan mesin bubut konvensional. Dalam membubut harus diperhatikan persamaan berikut ini : πdn V m / menit 000, Z jumlah profil gigi piece, nomor plat index 4, jadi setiap pemakanan profil gigi pada dividing head diputar sebanyak tiga putaran penuh ditambah delapan lubang pada plat index 4. Selanjutnya untuk pembuatan lubang pada tangkai kunci dilakukan pada mesin bor bangku. Sebagai handle dipakai bahan st 7 dengan ukuran diameter 6 mm dan panjang 00 mm. Gambar 4.. Memasang mata bor dengan kunci chuck bor pada mesin bor 000V n rpm πd Keterangan : V Cutting Speed (m/menit), untuk bahan pahat HSS (high speed steel) 60 m/menit dengan feed 0, mm putaran n Kecepatan putaran spindle (rpm) 5. 5. KESIMPULAN. Kunci chuck bor digunakan untuk membuka dan mengunci chuck bor untuk pengeboran baik pada mesin bor maupun pada mesin bubut. Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 008 64

. Pembuatan kunci chuck bor di bengkel mesin perkakas program studi T.Mesin Politeknik Bengkalis.. Sebagai suatu produk kunci cuhck bor dibuat sesuai dengan rancangan melalui perhitungan sistem bevel gear. 4. Pengerjaan kunci chuck bor menggunakan mesin bubut, mesin frais dan mesin bor 5. Bahan kunci chuck bor adalah bahan praktikum mahasiswa St 7 6. Kunci chuck bor ini adalah salah satu jobsheet praktek mesin perkakas. DAFTAR PUSTAKA Makhzu, S. 985. Kerja Mesin dan Pengepasan Jilid II. Padang : UPT Pusat Media Pendidikan FPTK IKIP Padang Rochim, T.99. Proses Pemesinan. Jakarta: Higher Education Development Support (HEDS) Project Rukmana.985. Petunjuk Praktek Mesin Perkakas, Jakarta: Dep. P & K Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. ufrizal. 990. Teori dan Praktek Pembuatan Roda Gigi dengan Mesin Frais.UPT Pusat Media Pendidikan FPTK IKIP Padang Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 008 65