PERSEPSI PENGUSAHA ATAS PENGARUH KESEDIAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP LABA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

I. PENDAHULUAN an sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pangan dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan di abad ke-21, UKM dituntut untuk

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

N. AMBARDHI P

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

IV. METODE PENELITIAN

: MUKHAMAD NUR KHAMID NIM : P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang pesat pada saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

[Perencanaan Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

BAB I PENDAHULUAN. untuk ekspor maupun komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI MERGER BPR BKK SE-KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE

I. PENDAHULUAN. Teknologi mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

LAMPIRAN I HASIL PRA SURVEY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat. Pembangunan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Peternakan ayam broiler mempunyai prospek yang cukup baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. hanya perusahaan jasa tapi juga perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha berlomba untuk dapat memonopoli perdagangan demi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. pertanian ( off farm) seperti biokimia, agrokimia (pupuk dan pestisida), alat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berinvestasi dengan cara beternak sapi merupakan salah satu cara usaha yang relatif aman,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran.

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

PENGARUH PEMBERIAN UPAH, JAMINAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. ROSALIA INDAH PALUR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

I. PENDAHULUAN. serta dalam menunjang pembangunan nasional. Salah satu tujuan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia

CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILTAS PADA PT. QOMARI PRIMA PUBLISHER, SOLO

penentuan harga, komponen yang mempengaruhi dan tata cara pembelian hasil petani peserta PIR - BUN. Kebijaksanaan ini bertujuan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KAPAS DI DESA DUWETAN, CANDIREJO, NGAWEN, KLATEN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat tergantung pada laba atau

BAB I PENDAHULUAN. populasi, produktifitas, kualitas, pemasaran dan efisiensi usaha ternak, baik

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Renstra BKP5K Tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. industri maupun perdagangan. Maka dari itu perusahaan harus mampu bertahan

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

FITRI NORMAWATI NIM: B

I. PENDAHULUAN. juga meningkat, berdasarkan data dari BPS (2017), dari tahun terjadi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN PADA USAHA PENJUALAN STEAK HOT PLATE DI WAROENG STEAK SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu memberikan sesuatu terbaik dari apa yang mereka produksi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang produksi peternakan ayam, perdagangan pakan ternak, dan

BAB I PENDAHULUAN. Peternakan adalah bagian dari agribisnis yang mencakup usaha-usaha atau

PENDAHULUAN. Kambing perah merupakan salah satu ternak penghasil susu. Susu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

KEMITRAAN USAHA AYAM RAS PEDAGING: KAJIAN POSISI TAWAR DAN PENDAPATAN TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENGUKUR PERKEMBANGAN PERUSAHAAN MEUBEL CV. KHARISMA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Suci Suryanti B

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ELECTRONICS DAN EQUIPMENT YANG TERDAFTAR DI BEI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...

Bagian Ketujuh Bidang Pengembangan Usaha Pasal 20 (1) Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan

SISTEM INFORMASI COFFEE SHOP PADA KEDAI KOPI KUPAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. efetivitas rantai pemasok. Menurut Wulandari (2009), faktor-faktor yang

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN FURNITURE CV. SINAR JAYA GEMOLONG, SRAGEN

Ari Saputro B

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MARVIN E. MUNDEL PADA PERUSAHAAN UD. MARGO JATI

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan. Berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. DANAR HADI SURAKARTA

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

I. PENDAHULUAN. Sumber :

Transkripsi:

PERSEPSI PENGUSAHA ATAS PENGARUH KESEDIAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP LABA (Studi Kasus Pada Industri Ayam Potong Model Plasma di Kab. Semarang) Oleh : Nama : BAMBANG JATMIKO NIM : P. 100020006 Jurusan : MAGISTER MANAJEMEN Konsentrasi : MANAJEMEN PEMASARAN PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, di mana persaingan sangat ketat, perusahaan harus selalu dapat menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar. Untuk memaksimalkan laba yang diperoleh bisa dicapai melalui bermacammacam cara, antara lain ialah melalui efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber daya manusia, maupun keuangan. Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Tujuan utama dari suatu usaha adalah mendapatkan keuntungan, agar kelangsungan usaha dapat tetap terjaga. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari faktor manusia sebagai pengendali semua fungsi. Akan tetapi tidak hanya faktor manusia saja, faktor pendukung lain juga berpengaruh terhadap perolehan keuntungan atau laba. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah produk, modal, dan upah tenaga kerja. 1

2 Pembangunan peternakan Indonesia berbasis peternakan rakyat, terutama berskala usaha kecil dan menengah. Ini terlihat dari jumlah rumah tangga peternak yang cukup banyak dan total produksinya dapat berperan dalam skala nasional. Namun, kondisi peternakan rakyat masih menghadapi berbagai tantangan untuk berkembang. Tantangan tersebut antara lain keterbatasan modal, usaha belum mencapai skala ekonomis, dan masih bersifat tradisional. Selain itu, produktivitas ternak masih rendah, teknologi belum dilaksanakan secara terpadu, dan adanya persaingan global terhadap produk-produk import sejenis dari negara tetangga. Selain tantangan, peternakan akan juga memberikan peluang usaha yang cukup besar. Jumlah permintaan terhadap produk-produk peternakan terus mengalami peningkatan, terutama untuk pangsa pasar dalam negeri. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin maju membawa pengaruh yang besar terhadap produksi yang dihasilkan oleh industri ayam potong. Seperti halnya industri lain, industri ayam potong juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah produk yang dalam hal ini adalah jumlah ayam potong, modal, dan total upah tenaga kerja. Pola usaha peternakan ayam potong dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pola mandiri dan pola kemitraan. Dalam pola mandiri pada hakekatnya dari DOC (Day Old Chic) sampai dengan penjualan hasil produksi dilakukan oleh peternak sendiri. Pola mandiri biasanya dilakukan oleh peternak ayam potong yang mempunyai modal cukup, berjiwa wiraswasta, dan lebih berani menghadapi

3 resiko. Pola mandiri tidak perlu dikupas lebih jauh karena segala sesuatunya bergantung pada peternak. Menarik untuk dikaji lebih dalam adalah pola kemitraan yang mempunyai tujuan mulia namun dalam pelaksanaannya justru sering kali merugikan peternak.. Sudah sekian lama usaha peternakan berskala besar diupayakan dalam usahanya melibatkan masyarakat banyak khususnya petani, dengan tujuan agar tingkat hidup petani bisa ikut terangkat. Cita-cita mulia hubungan kerjasama usaha peternakan tersebut disebut Peternakan Inti Rakyat (PIR) dan saat ini populer dengan nama pola kemitraan. Apapun nama dari pola kerjasama tersebut pada dasarnya terdapat 3 pihak yang terlibat, yaitu perusahaan inti, penyedia dana, dan peternak. Perusahaan inti sebagai pihak pertama berfungsi sebagai pihak penyedia sarana produksi ternak dan sekaligus memasarkan hasil panennya. Pihak ini biasanya berupa perusahaan dagang yang lebih dikenal sebagi poultry shop atau perusahaan hulu dari peternakan seperti perusahaan pembibitan. Pihak kedua adalah penyedia dana usaha. Penyedia dana biasanya berupa lembaga keuangan berupa bank ataupun non bank yang umumnya diupayakan oleh perusahaan inti atau bahkan seringkali perusahaan inti tersebut merangkap dan bertindak sebagai penyandang dana. Pihak ketiga adalah peternak. Pihak ketiga ini biasanya adalah peternak atau kelompok peternak yang hanya mempunyai kemampuan teknis saja, atau hanya mempunyai sumber daya prasarana produksi saja yang berupa lahan atau kandang dan tidak mempunyai kemampuan dalam bidang pendanaan. Pihak

ketiga ini sering disebut sebagi Plasma, sehingga pola kemitraan ternak ayam potong sering juga disebut pola inti-plasma. 4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh antara ketersediaan faktor-faktor produksi terhadap laba dalam industri ayam potong model Plasma di Kabupaten Semarang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh antara faktor-faktor produksi terhadap laba dalam industri ayam potong model Plasma di Kabupaten Semarang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat kepada beberapa pihak antara lain: 1. Industri Ayam Potong Model Plasma di Kabupaten Semarang Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi lebih jelas mengenai pengaruh kesediaan faktor-faktor produksi terhadap laba dalam industri ayam potong model plasma di Kabupaten Semarang.

5 2. Universitas Muhammadiyah Surakarta Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pustaka yang sifatnya empiris mengenai hubungan laba dan farm size (jumlah ayam, modal, dan total upah tenaga kerja). Dan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya tentang topik penelitian yang serupa. 3. Penulis Bagi penulis dapat menambah wacana pragmatis menyangkut hubungan laba dan farm size (jumlah ayam, modal, dan total upah karyawan).