BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibagi menjadi dua aliansi militer, yaitu sekutu dan poros 1. Perang ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sebagai individual, pada dasarnya dilahirkan dalam proses sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

SISTEM PENDIDIKAN PADA ZAMAN SHOUWA DI JEPANG DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut, antara

NILAI BUDAYA ON, GIMU, DAN GIRI DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas dan budaya masing-masing. Ciri khas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya sebagai objek dan bahasa sebagai mediumnya (Semi,1984:2). Karya

BAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Kurosawa Akira memenangkan Golden Lion Award di Festival Film

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I ANALISIS CERITA NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAETSUBOI DILIHAT DARI SEGI PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Jepang melakukan pembangunan pabrik-pabrik yang dikelola langsung

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini Jepang adalah salah satu negara yang maju dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universita Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai wujud gagasan seseorang yang pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan salah satu produk budaya yang diciptakan oleh

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen yang berjudul Saigo No Ikku ( 最後の一句 ) karya Mori Oogai,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.

2014 ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN-PAUL SARTRE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaankebudayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memudahkan penulis menganalisis dan menarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisipreposisi

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, yang dibagi menjadi dua aliansi militer, yaitu sekutu dan poros 1. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah karena menewaskan lebih dari tujuh puluh juta orang, sehingga menjadikan Perang Dunia II ini sebagai konflik yang paling mematikan dalam sejarah manusia. Dalam keadaan perang, negara yang terlibat mengerahkan berbagai bidang terutama dalam bidang kemiliteran. Beberapa negara, seperti Jepang, Jerman, Kuba, dan China, melakukan kebijakan politik berupa wajib militer terhadap penduduknya. Tetapi kebijakan Jepang dalam melakukan wajib militer bagi penduduknya, menimbulkan berbagai dampak yang negatif, salah satunya adalah dengan munculnya pemberontakan-pemberontakan dari kelompok muda. Seperti, beberapa dari kelompok muda tidak menyetujui adanya wajib militer. Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di 1 Kesepakatan atau aliansi antara dua atau lebih negara yang membentuk pusat untuk pengelompokan yang lebih besar. 1

Jepang hancur akibat perang. Pihak sekutu melakukan repatriasi 2 besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang. Dengan adanya latar belakang dari Perang Dunia II tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas novel Nijyuushi no Hitomi ( 二十四の瞳 にじゅうしのひとみ ), yang dibuat oleh Sakae Tsuboi ( 壺井栄 ) pada tahun 1954, dilihat dari kondisi sosial dan kebijakan politik masyarakat negara Jepang pada masa Perang Dunia II. Dimana dalam novel tersebut banyak pengaruh yang terjadi selama Perang Dunia II berlangsung, seperti kebijakan politik wajib militer negara Jepang pada masyarakatnya. Dalam novel Nijyuushi No Hitomi ( 二十四の瞳 にじゅうしのひとみ ), diceritakan pada musim semi di bulan April tahun ketiga Showa, Jepang sedang bersiap-siap untuk menghadapi Perang Dunia II. Banyak sekali masyarakat Jepang yang antusias mendukung negaranya untuk menguasai dunia. Tetapi segelintir orang memiliki ideologi yang berbeda. Salah satunya adalah Hisako Ooishi ( 久子大石 ), seorang guru sekolah dasar di sebuah pulau kecil yang bernama pulau Shodo ( 小豆島 ). Sebelum terjadi Perang Dunia II, pulau tersebut merupakan pulau yang damai, tetapi karena terjadi Perang Dunia II maka sebagian penduduk pulau tersebut yang masih berusia muda diwajibkan untuk mengikuti 2 Repatriasi adalah kembalinya suatu warga negara dari negara asing yang pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal kewarganegaraannya. Kata ini adalah gabungan dari awalan re- ("kembali") dan patria ("tanah asal"). 2

wajib militer, bahkan murid-murid Ooishi-sensei ( 大石先生 ) yang telah beranjak dewasa diwajibkan mengikuti perang. Banyak penduduk yang tewas dalam medan perang, termasuk sebagian murid Ooishi-sensei ( 大石先生 ), dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai perang. Karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara menghadapi musuh pada saat berperang. Dan bagi mereka semuanya itu terlalu mendadak serta memaksakan hak mereka. Karena itulah, Ooishi-sensei ( 大石先生 ) beranggapan perang bukanlah jalan yang tepat untuk menciptakan perdamaian dunia. Dan ia dengan berani berjuang untuk menentang perang, serta berusaha untuk melindungi murid-muridnya dari wajib militer. Karena bagi Ooishi-sensei ( 大石先生 ), perang tersebut dapat mengambil nyawa murid-muridnya kapanpun. Sebaliknya, ia mengedepankan pendidikan sebagai jalan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Penulis bermaksud untuk meneliti lebih lanjut tentang bagaimana dampak dari Perang Dunia II terhadap masyarakat Jepang, terutama masyarakat yang berada di pulau Shodo ( 小豆島 ). Serta bagaimana kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat pulau Shodo ( 小豆島 ) yang tercermin dalam novel Nijyuushi No Hitomi ( 二十四の瞳 にじゅうしのひとみ ). 1.2 Pembatasan Masalah Penulis membatasi masalah penelitian ini pada kondisi sosial masyarakat, sekolah, dan anak-anak di Jepang, terutama yang berada di Pulau Shodo ( 小豆島 ), 3

terhadap kebijakan politik wajib militer pada Perang Dunia II dalam novel Nijyuushi No Hitomi ( 二十四の瞳 にじゅうしのひとみ ). 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak dari Perang Dunia II terhadap masyarakat Jepang saat itu yang tercermin dalam novel Nijyuushi No Hitomi ( 二十四の瞳 にじゅうしのひとみ ). 1.4 Metode Penelitian Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah, serta data yang diambil dapat dianalisis kebenarannya. Menurut Moh. Nazir, Ph.D (1983:63) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Serta menurut Drs. Mardalis, penelitian deskriptif itu sendiri bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku di dalamnya terhadap upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan (pandangan sendiri tentang suatu hal), kondisi-kondisi yang 4

sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan variabel-variabel yang diteliti. Penelitian semacam ini sering dilakukan oleh pejabat-pejabat guna mengambil kebijakan atau keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan dalam melakukan tugasnya. Adapun pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sosiologi sastra. Sosiologi adalah telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Berdasarkan metode penelitian sastra Prof. Drs. M.Atar Semi, pendekatan sosiologis bertolak dari asumsi bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri yang merupakan anggota masyarakat tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkannya dan sekaligus membentuknya. Sedangkan sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang terkadang pengarangnya sendiri ikut berada di dalamnya. Semua fakta sastra menyiratkan adanya penulis, buku, dan pembaca, atau, secara umum dikatakan: pencipta, karya, dan publik. Setiap fakta 5

sastra merupakan bagian seni sekaligus juga teknologi dan usaha dagang, ia mengaitkan individu-individu yang jelas definisinya (atau dikenal namanya) pada suatu kolektifitas. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya. Terdapat sejumlah definisi mengenai sosiologi sastra, salah satunya adalah bahwa sosiologi sastra merupakan pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan, dan pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakanginya. Dalam hal itu, tugas sosiologi sastra adalah menghubungkan pengalaman tokohtokoh fiksi dan situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal usulnya. Bentuk karya sastra tidak hanya berbentuk tulisan seperti novel, puisi, dan lain sebagainya, tetapi karya sastra juga dapat berbentuk verbal seperti film atau drama. Jadi, metode sosiologi sastra dilakukan dengan cara menelaah isi karya sastra yang kemudian disusul dengan analisi dengan membandingkan isi karya sastra dan kehidupan bermasyarakat. 6

1.5 Organisasi Penulisan Organisasi penulisan skripsi ini dibagi dalam empat bab yang dapat diuraikan sebagai berikut. Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari masalah yang dibahas. Kemudian juga pembatasan masalah, tujuan penelitian, metodologi deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini, serta organisasi penulisan. Bab II berisi tentang pembahasan mengenai latar belakang dan akibat Perang Dunia II, serta arti dari kebijakan politik wajib militer. Bab III berisi akan analisis tokoh dari novel Nijyuuyon no Hitomi ( 二十四の瞳 にじゅうしのひとみ ) yang digunakan sebagai bahan referensi dari penelitian ini. Bagaimana kondisi para tokoh yaitu, guru, anak-anak, dan masyarakat sekitar, saat Perang Dunia II. Bab IV berisi kesimpulan dari hasil analisis. 7