ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KLEWER SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

REALISASI TINDAK KESANTUNAN KOMISIF DI KALANGAN MASYARAKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KLEWER SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS TINDAK TUTUR ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR CEPOGO BOYOLALI: KAJIAN PRAGMATIK

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR GUNDIH KABUPATEN GROBOGAN: KAJIAN PRAGMATIK

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

Proceeding IICLLTLC

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA TENAGA KEPENDIDIKAN FKIP TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Dan Daerah

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

PEMILIHAN KODE PEDAGANG KAKI LIMA PENDATANG DAN PEDAGANG KAKI LIMA ASLI DEMAK DI ALUN-ALUN DEMAK

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI WISMA LILA, SIDOMULYO, MAKAMHAJI, SUKOHARJO

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NEGOSIASI DI PASAR HEWAN CANGKRING PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia bermasyarakat memerlukan bahasa. Menurut Purnanto (2002: 16)

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menguasai bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. pandangan sebagian masyarakat yang tidak merasa perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hubungan antar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari merupakan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN

TINDAK PROVOKATIF DALAM SPANDUK DI WILAYAH KOTA SURAKARTA KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

KESANTUNAN BERTUTUR DI KALANGAN AWAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOYOLALI: TINJAUAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL NGAWI: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM REMBUK DESA DI KELURAHAN JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI

ERIZA MUTAQIN A

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

STRATEGI MENOLAK ANAK USIA SD DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA DI RUMAH NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, di dalam dirinya

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

Transkripsi:

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KLEWER SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Drajat S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah OLEH: ISMI SHOLIHAH A.310 090 021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KLEWER SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRAKSI Ismi Sholihah. A. 310 090 021. Analisis Sosiolinguistik Bentuk Bahasa Penolakan Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Klewer Surakarta. Skripsi. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012. ismisholihah262@yahoo.co.id Penelitian ini memiliki dua masalah yakni: (1) bagaimana bentuk bahasa penolakan dalam transaksi jual beli di Pasar Klewer Surakarta dan faktor apa yang mempengaruhinya?, (2) bagaimana reaksi pembeli terhadap penolakan itu?. Data dalam penelitian ini adalah bahasa penolakan antara penjual dan pembeli di Pasar Klewer Surakarta. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rekam, metode simak dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan ekstralingual. Pada tahap ini data dianalisis sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini berupa mengindentifikasi bentuk bahasa penolakan dan reaksi mitra bicara terhadap penolakan tersebut. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat, penelitian ini menghasilkan dua hal. Pertama, mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana bentuk bahasa penolakan dalam transaksi jual beli di Pasar Klewer Surakarta serta faktor yang mempengaruhinya, hasil dari penelitian yang pertama adalah peneliti menemukan 7 bahasa penolakan antara lain, (1) penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya nggak, ndak, dan jangan, (2) penolakan dengan menggunakan alasan, (3) penolakan dengan menggunakan syarat dan kondisi, (4) penolakan dengan menggunakan usul atau pilihan yang bersifat konstruktif karena memberikan alternatif bagi pengajak, (5) penolakan dengan menggunakan ucapan terimakasih, (6) penolakan dengan menggunakan komentar, dan (7) penolakan dengan menggunakan isyarat non-verbal seperti gelengan kepala, diam, dan isyarat tangan. Kedua adalah bagaimana reaksi pembeli terhadap penolakan itu, hasil dari penelitian yang kedua adalah peneliti menemukan 7 reaksi pembeli terhadap penolakan yaitu (1) reaksi pembeli pergi begitu saja, (2) reaksi pembeli menyetujui harga barangnya, (3) reaksi pembeli meminta penurunan harga, (4) reaksi pembeli menawar harga suatu barang, (5) reaksi pembeli menolak usul atau pilihan dari penjual, (6) reaksi pembeli mempertahankan tawarannya semula, dan (7) reaksi pembeli menawar harga sesuai kemampuan. Kata kunci: analisis sosiolinguistik, bahasa penolakan, reaksi pembeli

A. PENDAHULUAN Manusia hidup dalam masyarakat tidak hanya sebagai sosok individu, akan tetapi juga sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dan bekerja sama. Sebagai gejala sosial bahasa dan pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktor-faktor nonlinguistik antara lain faktor-faktor sosial. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa, misalnya status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, jenis kelamin. Selain itu pemakaian bahasa juga dipengaruhi oleh faktor situasional, yaitu siapa yang bicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dimana, dan mengenai masalah apa (Chaer, 2010: 5). Salah satu fungsi bahasa adalah suatu alat komunikasi atau alat interaksi. Jika disimak didapatkan tiga komponen yang harus ada dalam setiap proses komunikasi, yaitu (a) pihak yang berkomunikasi yaitu pengirim dan penerima informasi yang dikomunikasikan, (b) informasi yang dikomunikasikan, dan (c) alat yang digunakan dalam komunikasi itu. Pihak yang terlibat dalam suatu proses komunikasi tentunya ada dua orang atau dua kelompok orang, yaitu pertama yang mengirim (sender) informasi, dan yang kedua yang menerima (receiver) informasi. Yang penulis teliti mengenai analisis sosiolinguistik dalam transaksi jual beli di Pasar Klewer Surakarta. Bahasa digunakan sehari-hari oleh siapa saja dalam transaksi apa saja, dan oleh karena itu didefinisikan sebagai komunikasi antar makhluk manusia, yang dicirikan dengan penggunaan simbol-simbol lisan atau tertulis secara acak (arbitrer) sesuai makna yang telah diterima masyarakat penutur. Bahasa di Pasar Klewer sebagian besar masih menggunakan bahasa ibu yaitu bahasa jawa, ada juga yang sudah memakai bahasa indonesia. Pemakaian bahasa jawa atau bahasa indonesia tergantung pada calon pembelinya. Status sosial membawa dampak dalam peran kebahasaan seorang penutur di tengah masyarakat bahasanya. Peran dimaksud tentu terkait dengan situasi berbahasa; siapa-siapa yang berperan, topik dan jalur bahasa yang digunakan. Kelas sosial mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya (dalam Sumarsono, 2012: 43). Menolak merupakan salah satu tindak tutur (Vanderveken, dalam F.X Nadar, 2005: 166-178) sehingga memahami penolakan akan menjadi lebih mudah apabila didahului dengan pemahaman mengenai teori tindak tutur. Disamping itu, untuk dapat memahami penolakan yang terkait dengan interaksi penutur dan lawan tutur serta keperluan untuk berperilaku sopan dalam mengutarakan kesopanan berbahasa. Brown dan Levinson (dalam F.X Nadar, 2005: 61) penolakan itu diklasifikasikan sebagai suatu tindakan yang dapat mengancam muka negatif maupun muka positif lawan tutur, sehubungan dengan itu, agar penolakan dapat di anggap sebagai penolakan yang sopan, strategi tertentu harus digunakan, baik strategi kesopanan negatif maupun strategi kesopanan positif.

Penelitian Astuti (2002) berjudul Analisis Tindak Tutur dalam Bahasa Percakapan Para Pedagang di Pasar Legi Surakarta. Simpulan dari penelitian ini adalah terdeskripsi tujuan pemakaian bahasa oleh pedagang dan pembeli dalam interaksi jual beli. Adapun tujuan pemakaian bahasa adalah: (a) pedagang membujuk pembeli, (b) ped agang menawarkan dagangan kepada pembeli, (c) pedagang memberikan informasi tentang dagangan yang dijual, (d) pembeli bertanya untuk mendapatkan informasi dari pedagang, dan (e) pedagang menawarkan harga barang pada pembeli. Persamaan dari penelitian Astuti dengan peneliti ini adalah sama-sama menganalisis bahasa percakapan para pedagang sedangkan perbedaannya adalah peneliti ini menganalisis bentuk bahasa penolakannya dan penelitian Astuti menganalisis tindak tutur dalam bahasa percakapan. Penelitian tentang percakapan pedagang juga dilakukan oleh Yuliastanto (2007) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Percakapan pada Pengguna Bahasa Pedagang Keturunan Cina di Toko-Toko Sekitar Pasar Kadipolo, Surakarta. Hasil penelitiannya yaitu terdeskripsi aspekaspek situasi tutur yang dapat dipergunakan untuk menganalisis bahasa percakapan yang digunakan oleh pedagang keturunan Cina di toko-toko sekitar pasar Kadipolo yaitu (a) identitas sosial dari penutur, (b) identitas sosial pendengar, (c) lingkung an sosial tempat peristiwa tutur terjadi, (d) penilaian sosial antara penjual dan pembeli, dan (e) tingkat variasi dan ragam linguistik. Persamaan dari penelitian Yuliastanto dengan peneliti ini adalah sama-sama menganalisis percakapan penggunaan bahasa pedagang sedangkan perbedaan antara peneliti ini dengan penelitian Yuliastanto adalah menganalisis bahasa percakapannya. Penelitian tentang bahasa penolakan juga telah dilakukan oleh Tri Budi Utami (2006) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pragmatik Bahasa Penolakan dalam Wacana Chatting di Internet Netzone. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk bahasa penolakan asumsi-asumsi pragmatik bahasa penolakan, dan pelaksanaan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam bahasa penolakan. Adapun hasil penelitian ini adalah: (a) bentuk bahasa penolakan yaitu penolakan dengan menggunakan kata nggak dan gak, penolakan dengan menggunakan alasan, pertanyaan, dan ucapan terima kasih, (b) asumsi -asumsi pragmatik yang terdapat dalam bahasa penolakan adalah tindak tutur langsung, tindak tutur tak langsung, tindak tutur literal, dan tindak tutur tak literal, (c) pelaksanaan prinsip kerjasama yang terdapat dalam bahasa penolakan adalah maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Adapun maksim pelaksanaan yang terdapat dalam prinsip kesopanan adalah maksim kebijaksanaan dan maksim kemurahan. Persamaan dari penelitian Tri Budi Utami dengan peneliti ini adalah sama-sama menganalisis bahasa penolakannya sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Tri Budi Utami adalah menganalisis pragmatik bentuk bahasa penolakannya dan peneliti menganalisis sosiolinguistik bentuk bahasa penolakan.

B. METODE PENELITIAN Menurut Mastoyo (2007: 26), objek penelitian diterjemahkan sebagai satuan kebahasaan yang dikhususkan untuk diteliti, data tentu saja merupakan satuan kebahasaan yang lebih besar yang mengandung objek penelitian itu. Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini mengkaji data kualitatif yaitu data yang berupa uraian atau pernyataan-peryantaan. Objek dalam penelitian ini berupa bentuk bahasa penolakan dan reaksi mitra bicara terhadap penolakan tersebut. Selain itu, juga faktor yang mempengaruhi bentuk penolakan juga menjadi objek penelitian, sedangkan subjek dalam penelitian ini yaitu bentuk bahasa penolakan dalam transaksi jual beli di Pasar Klewer, Surakarta. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai sumber yang jelas dan pasti. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan lisan penjual dan pembeli di Pasar Klewer Surakarta yang kemudian ditranskrip menjadi bahasa tulis. Sedangkan data dalam penelitian ini adalah bahasa penolakan antara penjual dan pembeli. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan ekstralingual. Metode padan merupakan cara menganalisis data untuk menjawab masalah yang diteliti dengan alat penentu dari luar bahasa (Sudaryanto, dalam Muhammad 2011: 234). Metode padan ekstralingual merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa (Mahsun, 2007: 112). Contoh analisis berdasarkan bentuk bahasa penolakan di Pasar Klewer Surakarta. Misalnya Penjual : Monggo mbak mampir, dipersani riyin rasukan nipun, sae-sae niki lan regine mirah-mirah!!! (Mari mbak kesini, dilihat dahulu pakaiannya, bagus dan harganya murah!!!). : Abaya niki regine pinten bu? (Abaya ini harganya berapa bu?). Penjual : Satus dua puluh ewu mbak (Seratus dua puluh ribu mbak). : Murah men mboten angsal kirang tho? (Murah sekali Penjual tidak boleh kurang ya?) : Mboten mbak harga pas niku, yen kirang kula mboten untung no. (tidak mbak harga pas itu, kalau kurang saya tidak jadi untung). Konteks: Tuturan terjadi antara penjual dan pembeli di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika pembeli bersifat menawar harga abaya tetapi ditolak oleh penjualnya. Data di atas merupakan tuturan bentuk penolakan berupa komentar. Karena penjual menolak permintaan pembeli untuk menurunkan harganya sebab harga tersebut sudah termasuk harga yang cocok untuk jenis dan bahan abaya tersebut. C. HASIL PENELITIAN Penulis menemukan data berupa bentuk bahasa penolakan di pasar Klewer. Data tersebut dianalisis menjadi 15 data yang mengandung bentuk

bahasa penolakan. Ditemukan 7 kategori bentuk bahasa penolakan, yaitu (1) penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya nggak, ndak, dan jangan, (2) penolakan dengan menggunakan alasan, (3) penolakan dengan menggunakan syarat dan kondisi, (4) penolakan dengan menggunakan usul atau pilihan yang bersifat konstruktif karena memberikan alternatif bagi pengajak, (5) penolakan dengan menggunakan ucapan terimakasih, (6) penolakan dengan memuja barangnya, dan (7) penolakan dengan menggunakan isyarat non-verbal seperti gelengan kepala, diam, dan isyarat tangan. 1. Bentuk Bahasa Penolakan di Pasar Klewer a. Penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya nggak, ndak, dan jangan Penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya nggak, ndak, dan jangan dapat dilihat pada data berikut. (5) : Enam puluh geh mbak? (Rp. 60.000,00 ya mbak?) Penjual : Ndak kie bu, dereng saget. Enam lima kula parengne. Bordirane benten kaleh sing liane kok bu, enam lima monggo. ( Tidak boleh bu, Rp. 65.000,00. Bordirannya berbeda dengan yang lain bu, Rp. 65.000,00 silahkan. D5/ 03/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur bersifat menawar harga gamis muslim tetapi ditolak oleh mitra tutur. Data (5) merupakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan kata tidak, sedangkan faktor yang mempengaruhi penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk menurunkan harganya karena jenis bordirannya yang berbeda dengan yang lain. b. Penolakan dengan menggunakan alasan Penolakan dengan menggunakan alasan dapat dilihat pada data berikut. (1) : Rok e niki tiga puluh lima ya bu? ( Rp. 35.000,00 rok ini bu? ) Penjual : Dereng angsal mbak, ni rok model baru, bahanne yo bagus. ( Tidak boleh mbak, ini rok model baru, Konteks bahannya pun juga bagus ) D1/ 19/12/2012 : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur bersifat menawar harga rok tetapi ditolak oleh mitra tutur. Data (1) merupakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan alasan, sedangkan faktor yang mempengaruhi

penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk menurunkan harganya. Alasannya jenis bahannya bagus dan modelnya baru.penggunaan dengan menggunakan syarat dan kondisi c. Penolakan dengan menggunakan syarat dan kondisi dapat dilihat pada data berikut. (4) : Empat puluh, harga pas to mbak? (Rp. 40.000,00, harga pas ya mbak?) Penjual : Mbak e nawar dulu saja, nanti harga tergantung merk karo bahanne. ( Mbak tawar dahulu saja, nanti harga tergantung sama merk dan bahannya ) D4/ 20/12/2012 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga rok panjang tetapi di tolak oleh mitra tutur. Data (4) meru pakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan syarat dan kondisi, sedangkan faktor yang mempengaruhi penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk menurunkan harganya dengan menggunakan syarat dan kondisi untuk membeli rok panjang sesuai dengan harga yang diberikan oleh penutur. d. Penolakan dengan menggunakan usul atau pilihan yang bersifat konstruktif karena memberikan alternatif bagi pengajak Penolakan dengan menggunakan usul dapat dilihat pada data berikut. (2) : Satus ewu we ya mbak, batik sarimbit iki. (RP. 100.000,00 ya mbak, batik sarimbit yang ini ) Penjual : Harga pas ki bu, satus sepuluh ki wes rego paling mepet napa sing setunggale niki, satus kula parengne. ( Harga pas itu bu, Rp. 110.000,00 itu sudah termasuk harga yang paling murah apa yang ini, Rp. 100.000,00 saya berikan ) D2/ 19/12/2012 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga batik sarimbit tetapi di tolak oleh mitra tutur. Data (2) merupakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan pilihan, sedangkan faktor yang mempengaruhi penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk

menurunkan harganya dengan memberikan alternatif. Alternatifnya dengan menawarkan barang satunya. e. Penolakan dengan menggunakan ucapan terimakasih Penolakan dengan menggunakan ucapan terimakasih dapat dilihat pada data berikut. (7) : Dua lima ya mbak, clono legging sing iki. (Rp. 25.000,00 ya mbak, celana legging yang ini. ) Penjual : Matur nuwun mbak. ( Terima kasih mbak.) D7/04/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga celana legging tetapi ditolak oleh mitra tutur. Data (7) merupakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan ucapan terima kasih, sedangkan faktor yang mempengaruhi penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk menurunkan harganya dengan mengucapkan terima kasih. f. Penolakan dengan memuja barangnya Penolakan dengan memuja barangnya di Pasar Klewer dapat dilihat pada data berikut. (9) : Patang puluh ya mbak, batik seng coklat iki?. (Rp. 40.000,00 ya mbak, batik yang coklat ini?.) Penjual : Pripun geh pak, dereng saget niku, soale batik e niki bahan sing alus kaliyan adem pak. ( Bagaimana ya pak, tidak bisa itu, karena batiknya ini dari bahan yang halus dan dingin pak.) D9/05/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga batik berwarna coklat tetapi ditolak oleh mitra tutur. Data (9) merupakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan komentar, sedangkan faktor yang mempengaruhi penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk menurunkan harganya dengan mengucapkan komentar bahwa batik tersebut terbuat dari bahan yang halus dan dingin jika dipakai. g. Penolakan dengan menggunakan isyarat non-verbal Penggunaan isyarat atau penolakan nonverbal dengan menggelengkan kepala, diam, dan isyarat tangan sebagai bentuk penolakan di Pasar Klewer dapat dilihat pada data berikut. (6) : Dua lima geh bu, kudunge? (Rp. 25.000,00 ya bu, kerudungnya?) Penjual : ( Menggelengkan kepala.) D6/03/02/2013

Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga kerudung tetapi ditolak oleh mitra tutur. Data (6) merupakan tuturan bentuk penolakan dengan menggunakan isyarat non-verbal, sedangkan faktor yang mempengaruhi penolakan adalah penutur menolak permintaan mitra tutur untuk menurunkan harganya dengan menggelengkan kepala. 2. Reaksi terhadap penolakan Reaksi pembeli terhadap penolakan dari data percakapan yang peneliti analisis adalah sebagai berikut. a. Reaksi pembeli pergi begitu saja Data (5): : Enam puluh geh mbak? (Rp. 60.000,00 ya mbak?) Penjual : Ndak kie bu, dereng saget. Enam lima kula parengne. Bordirane benten kaleh sing liane kok bu, enam lima monggo. ( Tidak boleh bu, Rp. 65.000,00. Bordirannya berbeda dengan yang lain bu, Rp. 65.000,00 silahkan. : ( Pergi begitu saja ) D5/ 03/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur bersifat menawar harga gamis muslim tetapi ditolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (5) yaitu pembeli pergi begitu saja tanpa menyatakan penolakan terhadap penjual dan mencari gamis muslim yang sejenis di toko yang lain. b. Reaksi pembeli menyetujui harga barangnya Data (9): Penjual : Patang puluh ya mbak, batik seng coklat iki?. (Rp. 40.000,00 ya mbak, batik yang coklat ini?.) : Pripun geh pak, dereng saget niku, soale batik e niki bahan sing alus kaliyan adem pak. ( Bagaimana ya pak, tidak bisa itu, karena batiknya ini dari bahan yang halus dan dingin pak.) : Ya wes mbak, nyoh batike sido tak jupuk. ( Ya sudah mbak, ini batiknya jadi saya ambil ) D9/05/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut

dimulai ketika penutur menawar harga batik berwarna coklat tetapi ditolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (9) yaitu pembeli menyetujui harga yang ditawarkan oleh penjual dengan mengambil sebuah batik coklat. Karena memang batik yang ingin dibeli oleh pembeli terbuat dari bahan yang halus dan dingin. c. Reaksi pembeli meminta penurunan harga Data (8): Penjual : Mboten wonten rendane to mbak, rok sing modelle niki?. ( Tidak ada rendanya ya mbak, rok yang modelnya seperti ini? ) : Nggak ada mbak, mboten angsal geh seng niki soale harga pas, hargane mpun saking pabrik e. ( Tidak ada mbak, tidak boleh ya yang ini soalnya harga pas, harganya sudah dari pabriknya. ) : Oleh ra mbak?. ( Boleh tidak mbak? ) D8/04/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga rok berenda tetapi di tolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (8) yaitu pembeli men ginginkan penurunan harga dari harga rok berenda yang semula, tetapi penjual menolaknya dengan alasan bahwa rok berenda tersebut harganya pas dan sudah ditarget dari pabriknya, sehingga pembeli pergi berlalu begitu saja dengan mempertegas tawaran semula. d. Reaksi pembeli menawar harga suatu barang Data (4): Penjual Konteks : Empat puluh, harga pas to mbak? (Rp. 40.000,00, harga pas ya mbak?) : Mbak e nawar dulu saja, nanti harga tergantung merk karo bahanne. ( Mbak tawar dahulu saja, nanti harga tergantung sama merk dan bahannya ) D4/ 20/12/2012 : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga rok panjang tetapi di tolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (4) yaitu pembeli ingin menawar harga rok panjang tetapi dia (pembeli) mengira harga pas tetapi hal tersebut ditolak oleh penjual dengan mengatakan bahwa harga yang diminta oleh penjual boleh ditawar tergantung merk dan bahannya. e. Reaksi pembeli menolak usul atau pilihan dari penjual

Data (2): Penjual Konteks : Satus ewu we ya mbak, batik sarimbit iki. (RP. 100.000,00 ya mbak, batik sarimbit yang ini ) : Harga pas ki bu, satus sepuluh ki wes rego paling mepet napa sing setunggale niki, satus kula parengne. ( Harga pas itu bu, Rp. 110.000,00 itu sudah termasuk harga yang paling murah apa yang ini, Rp. 100.000,00 saya berikan ) : Sae seng niki kok mbak, seng njenengan dudohne niku kainne tipis mbak. ( bagus yang ini mbak, yang anda perlihatkan tadi kainnya tipis mbak ) D2/ 19/12/2012 : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga batik sarimbit tetapi di tolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (2) yaitu pembeli menolak batik sarimbit yang diperlihatkan oleh penjual di toko tersebut, kemudian pembeli tersebut pergi dengan menyatakan penolakan terhadap batik yang ditawarkan oleh pembeli. f. Reaksi pembeli mempertahankan tawarannya semula Data (12): Penjual : Sepuluh yo mbak, kaos mickey sing iki. (Rp. 10.000,00 ya mbak, kaos mickey yang ini.) : Wolulas pas mbak, sepuluh seng iki wae. (Rp. 18.000,00 pas mbak, Rp. 10.000,00 yang ini saja.) : Moh mbak, yen gelem sepuluh wae ( Tidak mbak, kalau mau Rp. 10.000,00) D12/08/02/2013 Konteks : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga kaos bergambar mickey tetapi di tolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (12) yaitu pembeli pergi dengan menyatakan penolakan Moh mbak, yen gelem sepuluh wae. g. Reaksi pembeli menawar harga sesuai kemampuan Data (7): Penjual : Dua lima ya mbak, clono legging sing iki. (Rp. 25.000,00 ya mbak, celana legging yang ini. ) : Matur nuwun mbak. ( Terima kasih mbak.)

Konteks : ( Pergi begitu saja ) D7/04/02/2013 : Tuturan terjadi antara penutur dan mitra tutur di Pasar Klewer Surakarta, tuturan tersebut dimulai ketika penutur menawar harga celana legging tetapi ditolak oleh mitra tutur. Reaksi pembeli pada data (7) yaitu pembeli berusaha untuk menawar harga celana legging sesuai dengan kemampuannya tetapi ditolak oleh penjual, kemudian pembeli tersebut pergi begitu saja. D. SIMPULAN Simpulan pada penelitian Analisis Sosiolinguistik Bentuk Bahasa Penolakan Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Klewer Surakarta ini adalah bahwa terdapat 7 bentuk bahasa penolakan, yaitu (1) penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya nggak, ndak, dan jangan, (2) penolakan dengan menggunakan alasan, (3) penolakan dengan menggunakan syarat dan kondisi, (4) penolakan dengan menggunakan usul atau pilihan yang bersifat konstruktif karena memberikan alternatif bagi pengajak, (5) penolakan dengan menggunakan ucapan terimakasih, (6) penolakan dengan memuja barangnya, dan (7) penolakan dengan menggunakan isyarat nonverbal seperti gelengan kepala, diam, dan isyarat tangan. Yang telah diklasifikasikan menjadi 15 data bentuk bahasa penolakan. Reaksi pembeli terhadap penolakan, yaitu (a) pembeli pergi begit u saja, (b) pembeli menyetujui harga barangnya, (c) pembeli meminta penurunan harga, (d) pembeli menawar harga suatu barang, (e) pembeli menolak usul atau pilihan dari penjual, (f) pembeli mempertahankan tawarannya semula, dan (g) pembeli menawar harga sesuai kemampuan.

DAFTAR PUSTAKA Astuti, Linda. 2002. Analisis Kosa Kata dalam Bahasa Percakapan Para Pedagang di Pasar Legi Surakarta. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Mastoyo. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Nadar F.X, Putu Wijana, dkk. 2005. Penolakan Dalam Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol 17. Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Utami, Tri Budi. 2006. Analisis Pragmatik Bahasa Penolakan dalam Wacana Chatting di Internet Netzone. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Yuliastanto, Tataria. 2007. Analisis Percakapan pada Pengguna Bahasa Pedagang Keturunan Cina di Toko-Toko Sekitar Pasar Kadipolo Surakarta. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.