BAB I PENDAHULUAN. (http://dispenda.jabarprov.go.id/11 Februari, 2015 ).

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Key words: Accounting Information Systems, Arrears, Collection. iv Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Perusahaan Leasing memiliki peran yang cukup penting dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. seperti leasing, factoring kartu kredit dan sebagainya. Target pasar dari model

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam melakukan operasional

1. PENDAHULUAN. Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta bertambahnya jumlah penduduk yang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama perusahaan besar maupun perusahaan kecil adalah

ANALISIS PENURUNAN PEMBIAYAAN KREDIT MOBIL PADA PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE CABANG PALEMBANG

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensial, yaitu bank. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

Jumlah kendaraan bermotor

BAB I PENDAHULUAN. pikir dan pengetahuannya, manusia dapat memenuhi segala kebutuhan yang

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu organisasi yang fungsi utamanya untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. UKDW

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha makin berkembang belakangan ini seiring dengan globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berbagai jenis proyek pembangunan industri, perdagangan dan pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. produk dan ragam yang dihasilkan dan yang menjadi sasaran dari produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas tetapi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antar negara semakin terbuka, sehingga negara-negara berkembang

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat. merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk membantu perusahaan jasa pembiayaan dalam proses pengambilan

Hidup Lebih Sejahtera Berkat Pembiayaan

DENY TATAK SETIAJI C

BAB I PENDAHULUAN. merupakan arahan yang dilakukan suatu perusahaan kepada para. karyawannya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yakni untuk memperoleh keuntungan namun ada pula perusahaan yang

Bab IV Lembaga Pembiayaan Dalam Kegiatan Bisnis Hukum Bisnis Semester Gasal 2014 Universitas Pembangunan Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah pencegahan. Dari definisi keuangan, risiko dapat dikatakan bahwa. daripada keuntungan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis terjadi begitu ketatnya. Di samping keadaan

Lembaga Pembiayaan. Copyright by Dhoni Yusra

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan kelangsungan perusahaan terutama pada Perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 219/PMK.011/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu tuntutan sekaligus persyaratan mutlak yang harus dipenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara tunai dan kredit, tetapi consumen lebih cenderung. untuk memilih secara kredit daripada secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. Dinamika pertumbuhan perekonomian di Indonesia sangatlah pesat. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 219/PMK.011/2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk mampu mengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba. Laba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. macam, yaitu keunggulan dalam pelayanan konsumen, kualitas produk,

BAB I PENDAHULUAN. mampu dari segi finansial dan secara otomatis telah meningkatkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam membangun atau mengembangkan suatu usaha dibutuhkan modal awal. menyediakan sejumlah dana untuk keperluan modal.

BAB I PENDAHULUAN. dijual maka kas akan langsung diperoleh. Namun untuk penjualan redit,

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat perkembangan dunia usaha yang banyak bermunculan dan tumbuh

BAB V PENUTUP. Cabang Pekanbaru mengenai pelaksanaan kerjasama antara Profesional Collector (Prof


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan

Wawancara. 4. Apakah laporan hasil survey diserahkan oleh verifier kepada Credit Analysis Coordinator untuk dianalisis?

BAB III LAPORAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan Infrastruktur. Dijelaskan juga bahwa sampai dengan akhir tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 02 Oktober 1989 dengan nama PT. Upi Persada oleh

I. PENDAHULUAN. Bisnis alat berat / alat konstruksi semakin bergairah seiring dengan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Poduk leasing syariah di Adira Finance Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun

Pegadaian dan Sewa Guna Usaha

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Keguanaan Penelitian...

II. LANDASAN TEORI. Lembaga pembiayaan mempunyai beberapa bidang usaha, yaitu : 1. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya

PROSEDUR PENJUALAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT PADA PT CIBITUNG MOTOR MANDIRI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minat masyarakat Provinsi Jawa Barat untuk memiliki kendaraan melalui pembiayaan leasing cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, sebesar 70 persen pembelian kendaraan berasal dari leasing (http://dispenda.jabarprov.go.id/11 Februari, 2015 ). Tingginya minat masyarakat tersebut tersebut memberikan dampak positif bagi perusahaan pembiayaan. Hal tersebut semakin mendorong pihak perusahan agar mengelola kredit dengan lebih baik, untuk mencegah timbulnya kredit bermasalah. Menurut Mahmoeddin (2010:5) kredit bermasalah perlu perhatian khusus karena jika tidak ditangani secara professional, ia akan berkembang untuk merusak tatanan perkreditan yang sudah mapan sekalipun. Menurutnya, kredit bermasalah dapat disebabkan oleh kelemahan-kelemahan pihak internal perusahaan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan mengancam kelangsungan hidup (going concern) perusahaan. Menurut Purba (2009:21), asumsi going concern mengharuskan entitas ekonomi secara operasional dan keuangan memiliki kemampuan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurutnya, ada kalanya asumsi going concern tidak dapat dipertahankan karena suatu entitas ekonomi tidak lagi dapat mempertahankan aktivitas ekonominya. Agar hal tersebut tidak terjadi, 1

Bab I Pendahuluan 2 maka perusahaan harus memperhatikan pelaksanaan aktivitas ekonominya, salah satunya adalah pada penerapan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam mendukung aktivitas ekonomi perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2014:10), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambilan keputusan.sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran karyawan. PT. MLCI cabang Bandung merupakan salah satu perusahaan pembiayaan multi guna di Provinsi Jawa Barat. Jenis pembiayaan pada PT. MLCI adalah sewa guna usaha (finance lease) dan pembiayaan konsumen (consumer finance), atas kendaraan bermotor roda empat. Berdasarkan wawancara dengan bagian finance, penjualan kredit atas pembiayaan PT. MLCI mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun, disamping itu, jumlah piutang yang tertunggak juga ikut meningkat terutama pada pembiayaan konsumen (consumer finance). Berikut data tunggakan PT.MLCI : Tabel 1 Piutang Tertunggak CONSUMER FINANCE Tahun Piutang Pembiayaan Tertunggak 2012 248.620.982.600 3.447.798.000 2013 286.101.952.000 4.060.923.556 2014 294.573.764.700 6.247.029.000

Bab I Pendahuluan 3 Sumber : PT. MLCI Cabang Bandung Data diatas menunjukan adanya kredit bermasalah dalam perusahaan.menurut Mahmoeddin (2010:2), kredit bermasalah adalah kredit yang tidak menepati jadwal angsuran, sehingga terjadi tunggakan. Dalam PT. MLCI, terdapat beberapa kategori tunggakan (overdue) berdasarkan waktunya yaitu tunggakan satu bulan, tunggakan dua bulan, tunggakan tiga bulan dan tunggakan empat bulan keatas. Bagian yang berkaitan dengan masalah tunggakan adalah bagian penagihan (Collection). Bagian tersebut bertugas untuk memberikan peringatan mengenai informasi pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan melakukan penagihan pada konsumen. Pelaksanaan aktivitas penagihan tidak terlepas dari sistem informasi akuntansi yang diterapkan PT. MLCI. Setiap keputusan penagihan yang dilaksanakan perusahaan didasarkan atas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan. Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang tepat, maka sistem tersebut akan membantu bagian penagihan dalam membuat keputusan penagihan kepada konsumen dan diharapkan dapat membantu kelancaran aktivitas penagihan piutang. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENAGIHAN DALAM MENUNJANG KELANCARAN AKTIVITAS PENAGIHAN PADA PT. MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA CABANG BANDUNG

Bab I Pendahuluan 4 1.2.Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apakah sistem informasi akuntansi penagihan dalam perusahaan telah memadai? 2. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penagihan terhadap kelancaran aktivitas penagihan piutang pada perusahaan? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penagihan dalam perusahaan telah memadai. 2. Mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penagihan dalam menunjang kelancaran aktivitas penagihan piutang pada perusahaan 1.4.Kegunaan Penelitian Penulis berharap penelitian ini memberikan manfaat bagi : 1. Akademisi : a. Memberikan wawasan tentang sistem informasi akuntansi dalam perusahaan b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Bagi Praktisi Bisnis

Bab I Pendahuluan 5 Diharapkan hasil penelitian ini memberikan masukan bagi perusahaan berkaitan dengan sistem informasi akuntansi penagihan.