BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS KUAT MEDAN PADA PENERIMAAN RADIO AM

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

Radio dan Medan Elektromagnetik

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROPAGASI GELOMBANG RADIO HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI STASIUN TETAP DENGAN STASIUN BERGERAK

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

PROPAGASI. Oleh : Sunarto YB0USJ

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Dikumpulkan pada Hari Sabtu, tanggal 27 Februari 2016 Jam di N107, berupa copy file, bukan file asli.

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIASI KUAT SIGNAL HF AKIBAT PENGARUH IONOSFER

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO. DAHLAN ABDULLAH

PROPAGASI. REFF : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

ALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi)

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB III PRINSIP DASAR MODEL PROPAGASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

FADING REF : FREEMAN FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO 1

PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang landas bumi maupun ruang angkasa dan membahayakan kehidupan dan

STUDI PUSTAKA PERUBAHAN KERAPATAN ELEKTRON LAPISAN D IONOSFER MENGGUNAKAN PENGAMATAN AMPLITUDO SINYAL VLF

BAB II SALURAN TRANSMISI

ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION

BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

KEMUNCULAN LAPISAN E SEBAGAI SUMBER GANGGUAN TERHADAP KOMUNIKASI RADIO HF

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

RESPON IONOSFER TERHADAP GERHANA MATAHARI 26 JANUARI 2009 DARI PENGAMATAN IONOSONDA

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi Matahari mengalami perubahan secara periodik dalam skala waktu

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Analisis Pengaruh Lapisan Ionosfer Terhadap Komunikasi Radio Hf

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

ANALISIS PROPAGASI GELOMBANG RADIO HF DAN RADIUS DAERAH BISU

Sub-Sistem Penerima Pada Sistem Pengukuran Kanal HF Pada Lintasan Merauke-Surabaya

BAB III GROUND PENETRATING RADAR

Jenis dan Sifat Gelombang

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

Scientific Echosounders

PEMANFAATAN PREDIKSI FREKUENSI KOMUNIKASI RADIO HF UNTUK MANAJEMEN FREKUENSI

BAB II LANDASAN TEORI

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6. Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi) : kg

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Telekomunikasi

Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika

LINK BUDGET. Ref : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

HASIL DAN PEMBAHASAN

FREKUENSI KOMUNIKASI RADIO HF DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

BAB I PENDAHULUAN. Matahari merupakan sumber energi terbesar di Bumi. Tanpa Matahari

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

Antiremed Kelas 12 Fisika

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

BAB II SALURAN TRANSMISI. tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal

CUACA ANTARIKSA. Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN RINGKASAN

PREDIKSI SUDUT ELEVASI DAN ALOKASI FREKUENSI UNTUK PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI RADIO HF PADA DAERAH LINTANG RENDAH

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

BAB II LANDASAN TEORI

KEGIATAN BELAJAR 2. FREKUENSI GELOMBANG RADIO PADA APLIKASI SISTEM TELEKOMUNIKASI

LATIHAN UJIAN NASIONAL

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya di Bumi, cuaca juga terjadi di Antariksa. Namun, cuaca di

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

BAB II TEORI DASAR. antena. Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai pengenalan wireless LAN.

PROPAGASI GELOMBANG RADIO (GELOMBANG ELEKTROMANETIK, GEM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP

Konsep Propagasi Gelombang EM dan Link Budget

PENGARUH PERUBAHAN fmin TERHADAP BESARNYA FREKUENSI KERJA TERENDAH SIRKIT KOMUNIKASI RADIO HF

Transkripsi:

BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH. GELOMBANG MENENGAH Berdasarkan spektrum frekuensi radio, pita frekuensi menengah adalah gelombang dengan rentang frekuensi yang terletak antara 300 khz sampai 3 MHz [3]. Gelombang menengah merupakan bagian dari pita frekuensi menengah karena mempunyai rentang frekuensi dari 53 hingga 60 khz. Pita frekuensi ini dialokasikan untuk keperluan penyiaran radio AM. Saat ini, telah berkembang penelitian tentang penyiaran AM secara dijital yang dikenal dengan nama DRM (Digital Radio Mondiale. Frekuensi yang digunakan oleh DRM sama dengan frekuensi AM analog. Namun, DRM memiliki kualitas yang lebih baik dan dapat dikatakan hampir menyamai kualitas penyiaran daerah propagasi FM.. KONDUKTIVITAS TANAH Konduktivitas tanah adalah suatu ukuran yang menyatakan keefektifan tanah dalam menghantarkan listrik. Konduktivitas tanah pada umumnya digunakan untuk mengukur redaman pada gelombang radio. Satuan dari konduktivitas tanah adalah ms/m. Semakin besar nilai konduktivitas suatu tanah, maka tanah tersebut semakin baik dalam menghantarkan listrik. Di Indonesia, ada dua nilai konduktivitas tanah, yaitu 5 ms/m dan 3 ms/m [4]. Daerah yang nilai konduktivitas tanahnya 5 ms/m adalah sebagian Pulau Sumatera, Pulau Jawa, sebagian Pulau Kalimantan, dan sebagian pulau Papua. Sedangkan daerah sisanya adalah daerah dengan nilai konduktivitas tanah 3 ms/m..3 SUNSPOT Sunspot adalah salah satu aktivitas yang terjadi pada matahari. Sunspot terlihat di permukaan matahari dengan bentuk lingkaran berwarna gelap (umbra yang dikelilingi oleh area yang lebih terang (penumbra. Walaupun sunspot Analisis kuat medan..., Teresa 5 Liana, FT UI, 008

terlihat sangat gelap, suhunya sangatlah tinggi yaitu sekitar 4000 hingga 5000 K [5]. Sunspot bukan merupakan suatu aktivitas matahari yang tetap. Sunspot pada matahari dapat hilang. Sunspot dengan diameter ribuan kilometer muncul hanya selama kurang dari sehari. Sedangkan, sunspot yang luas dengan diameter puluhan ribu kilometer dapat eksis sampai berbulan-bulan. Jumlah dari sunspot terus bervariasi..4 NILAI SUNSPOT Nilai sunspot adalah suatu indikator yang menyatakan aktivitas matahari. Nilai sunspot berbeda-beda terus setiap hari walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai sunspot relatif adalah seperti pada persamaan (. berikut ini [5]: R = k (0g + f (. di mana R adalah nilai sunspot relatif, f adalah jumlah dari spot satuan, g adalah jumlah dari kumpulan spot, dan k adalah suatu konstanta yang tergantung dari instrumen yang digunakan. Nilai sunspot sangat mempengaruhi propagasi sky wave sehingga nilai sunspot ini diamati dan dihitung oleh berbagai lembaga. Salah satu lembaga yang menyimpan hasil perhitungannya adalah ITU. Nilai sunspot yang disimpan oleh ITU bersifat bulanan..5 PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH Propagasi gelombang menengah termasuk unik karena berbeda pada siang hari dan malam hari. Pada siang hari, propagasi gelombang menengah berupa ground wave dan pada malam hari, propagasi gelombang menengah berupa kombinasi ground wave dan sky wave. Penggambaran dari propagasi ini dapat dilihat pada Gambar. berikut ini. Analisis kuat medan..., Teresa 6 Liana, FT UI, 008

Gambar. Macam-macam tipe propagasi [6] Garis lengkung terbawah pada Gambar. dianggap sebagai permukaan bumi. Garis-garis lengkung di atasnya menggambarkan lapisan-lapisan pada atmosfer bumi. Lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi adalah troposphere yang jaraknya sekitar 0 km dari permukaan bumi. Pada lapisan inilah terjadi tiga macam tipe propagasi, yaitu reflected wave, direct wave, dan tropospheric scatter. Seperti terlihat juga pada Gambar., ada empat lapisan di atas troposphere. Lapisan D, E, F, dan F. Setiap lapisan memiliki spesifikasi dan sifat masing-masing. Lapisan ionosfer terletak di sekitar ketinggian 80 km dari permukaan bumi atau termasuk lapisan F. Gelombang dari Tx dipantulkan oleh lapisan F dan disebut ionospeheric wave. Propagasi ini disebut juga sky wave..5. Ground Wave Apabila suatu antena transmisi yang terletak pada suatu ketinggian tertentu memancarkan sinyal dengan frekuensi gelombang menengah, maka ada dua macam tipe propagasi yang terjadi, yaitu direct wave dan ground-reflected wave. Seperti terlihat pada Gambar., direct wave adalah propagasi gelombang yang Analisis kuat medan..., Teresa 7 Liana, FT UI, 008

langsung diterima oleh antena penerima tanpa terhalang hambatan apapun. Sedangkan, ground-reflected wave adalah propagasi gelombang yang dipantulkan terlebih dahulu oleh tanah dan diterima oleh antena penerima. Gambar. juga menggambarkan bahwa indikator yang membedakan hasil dari tipe propagasinya adalah besarnya sudut depresi atau elevasi (ψ. Gambar. Direct Wave dan Ground-reflected wave [7] Bila suatu antenna transmisi dengan tinggi tertentu memancarkan gelombang seperti pada Gambar., maka nilai tegangan induksi dapat dicari dengan persamaan (. berikut [7] : exp( jkr exp( jkr V = QI Q + QR r r (. Pada persamaan (., V adalah tegangan induksi, R adalah koefisien refleksi, I adalah arus pada antena transmisi, Q adalah konstanta, Q dan Q adalah diagram polar dari antena transmisi dan penerima secara berurutan. Untuk antena transmisi yang memancarkan gelombang dengan pita frekuensi di bawah 30 MHz, maka ada suatu antena lain yang perlu dipertimbangkan sehingga persamaannya menjadi seperti pada persamaan (.3 berikut [7]: V = QI Q exp( jkr exp( jkr exp( jkr + QR + S r r r (.3 Analisis kuat medan..., Teresa 8 Liana, FT UI, 008

Faktor S pada persamaan (.3 merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan dan biasanya berupa keadaan tanah, polarisasi antena transmisi, frekuensi, dan lokasi dari terminal. Ground wave adalah superposisi dari space wave dan surface wave. Surface wave adalah gelombang yang merambat dengan mengikuti kontur permukaan tanah. Sedangkan, space wave adalah kombinasi dari direct wave dan ground-reflected wave. Bila tinggi antenna transmisi dan antenna penerima bernilai nol, maka ground wave akan sama dengan surface wave. Hal ini terjadi karena nilai koefisien refleksi adalah -. Koefisien refleksi akan bernilai - karena direct wave dan ground-reflected wave akan saling berkebalikan dan saling meniadakan. Kondisi kedua yang berlaku pada kondisi ini ialah sudut depresi dari direct wave dan ground-reflected wave adalah nol. Karena kedua syarat tersebut, maka ground wave dapat dikatakan sama dengan surface wave bila antenna transmisi dan antenna penerima diletakkan sama tinggi dengan permukaan tanah. Untuk menghitung nilai kuat medan dari antena transmisi yang memancarkan gelombang, digunakan teori bumi datar Sommerfeld-Norton yang persamaannya seperti pada persamaan (.4 dan (.5 berikut ini [7]: E E z ρ exp( jkr exp( jkr cos ψ + cos ψ Rv + r r = j30kidl 4 exp( jkr ( R ( u + u cos v ψ F r... (.4 exp( jkr exp( jkr sinψ cosψ + sinψ cosψ Rv cosψ ( Rv r r =...(.5 j30kidl u sin ψ exp( jkr u ( u cos ψ ( u cos ψ + F r Keterangan pada persamaan (.4 dan (.5 adalah sebagai berikut. Sudut ψ dan ψ adalah sudut elevasi atau depresi (lihat Gambar., k adalah nomor gelombang radio yang bernilai π/λ, Idl adalah produk dari arus sumber dan panjang dari momen dipole yang bernilai 5 λ / π, R v adalah koefisien refleksi Fresnel untuk polarisasi vertikal, dan F adalah fungsi atenuasi yang tergantung dari tipe tanah dan panjang path. F diberikan dengan persamaan (.6 berikut [7]: Analisis kuat medan..., Teresa 9 Liana, FT UI, 008

F = [ j ( π w exp( w{ erfc( j w}] (.6 di mana erfc adalah fungsi error komplemen dan w = j kru ( u cos ( R v ψ (.7 di mana u = ( ε jx (.8 σ x = σ =.8 0 4 (.9 ( ωε 0 f MHz Pada persamaan (.9, σ adalah konduktivitas tanah dengan satuan S/m, ε r = ε / ε 0 adalah permitivitas relatif tanah, dan f MHz adalah frekuensi dalam MHz. Persamaan (.4 dan (.5 merepresentasikan komponen medan pada arah vertikal dan radial dari antena transmisi pada sistem koordinat silindris. Untuk kondisi tinggi antena transmisi dan antena penerima bernilai nol, berlaku Rv = - dan ψ = ψ = 0. Oleh karena itu teori bumi datar Sommerfeld- Norton untuk komponen medan arah vertikal dapat diturunkan dari persamaan (.4 sebagai berikut [7]: E z exp( jkr exp( jkr cos ψ + cos ψ Rv r r = j30kidl 4 exp( jkr ( Rv ( u + u cos ψ F r Dengan memasukkan Rv = - dan ψ = ψ = 0 ke dalam persamaan (.4, didapatkan seperti pada persamaan (.0 berikut ini. exp( jkr exp( jkr cos 0 + cos 0.. + r r E = z j30kidl... (.0 4 exp( jkr ( ( ( u + u cos 0 F r + E z = exp( jkr exp( jkr 4 exp( jkr j30kidl + ( u + u F r r r Analisis kuat medan..., Teresa 0 Liana, FT UI, 008

Karena pada kondisi tinggi antena penerima dan transmisi bernilai nol, maka nilai r sama dengan r. Akibatnya persamaan (.0 menjadi seperti persamaan (. berikut ini. 4 exp( jkr E z = j60kidl( u + u F... (. r Sedangkan, penurunan rumus teori bumi datar Sommerfeld-Norton untuk komponen medan arah radial dari persamaan (.5 dengan kondisi Rv = - dan ψ = ψ = 0 adalah seperti berikut ini. E ρ exp( jkr exp( jkr sinψ cosψ + sinψ cosψ Rv cosψ ( Rv r r = j30kidl u sin ψ exp( jkr u ( u cos ψ ( u cos ψ + F r Dengan memasukkan Rv = - dan ψ = ψ = 0 ke dalam persamaan (.5, didapatkan seperti pada persamaan (. berikut ini. E ρ E ρ exp( jkr exp( jkr sin 0cos0 + sin 0 cos0.( cos 0( ( r r = j30kidl u sin 0 exp( jkr u ( u cos 0 ( u cos 0 + F r exp( jkr exp( jkr = j30kidl0( + 0(( u r r ( u u ( u 0 exp( jkr + F r 4 u u exp( jkr E ρ = j30kidlu ( u F... (. r Karena besar r = r = r pada kondisi tinggi antena transmisi dan penerima adalah bernilai nol, maka persamaan (. menjadi seperti pada persamaan (.3 berikut ini. 4 exp( jkr { u u } F E = j30kidl u ( u... (.3 ρ r Pada kondisi Rv = -, ψ = ψ = 0, dan r = r = r, persamaan (.7, dapat diturunkan seperti berikut ini dan menjadi persamaan (.4 berikut. w = jkru ( u cos ( ( 0 Analisis kuat medan..., Teresa Liana, FT UI, 008

jkru ( u w = w = jkru ( u (.4 Model pemancaran gelombang seperti pada Gambar. dikenal juga dengan istilah model refleksi plane-earth two-ray. Gambar.3 Bentuk geometris dari refleksi plane-earth two-ray [7] Berdasarkan Gambar.3, dapat dilihat bahwa ada dua titik berjarak d dengan masing-masing titik mempunyai tinggi h dan h dari permukaan tanah. Apabila di titik yang mempunyai tinggi h diletakkan antena transmisi dan di titik yang mempunyai tinggi h diletakkan antena penerima, maka akan ada dua gelombang yang berpropagasi. Gelombang yang langsung diterima oleh antena penerima secara langsung dan gelombang yang dipantulkan terlebih dahulu oleh tanah kemudian diterima oleh antena penerima. Gelombang yang langsung diterima mempunyai jarak lintasan s dan gelombang yang dipantulkan oleh tanah terlebih dahulu mempunyai jarak lintasan s. Panjang lintasan gelombang s dan s dapat dicari dengan menggunakan rumus Phytagoras dan didapatkan persamaan (.5 dan (.6 sebagai berikut ini [7]: s d + ( h h = (.5 s = + (.6 d + ( h h.5. Sky Wave Gelombang dapat pula berpropagasi sampai ke ionosfer lalu dipantulkan hingga ke permukaan bumi. Gelombang yang berpropagasi dengan cara ini disebut dengan sky wave. Analisis kuat medan..., Teresa Liana, FT UI, 008

Gambar.4 Sky Wave [6] Gambar.4 menggambarkan proses propagasinya sky wave. Dari antena transmisi yang mempunyai pola radiasi tertentu, ada beberapa gelombang yang berpropagasi jauh ke luar angkasa sampai mencapai lapisan ionosfer dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Tidak semua gelombang yang dipancarkan dipantulkan oleh ionosfer. Ada sebagian yang dibiaskan ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi lagi. Pantulan gelombang dari ionosfer tidak diterima di satu titik di permukaan bumi. Hal ini terjadi karena variasi sudut elevasi dari pemancaran gelombang pada antena transmisi. Semakin besar sudut elevasi gelombang, maka semakin dekat jarak daerah yang menerima pantulan ionosfer dari antena pemancar. Agar pantulan gelombang dapat diterima di area yang diinginkan, maka sudut elevasi antena transmisi harus disesuaikan. Ionosfer terdiri dari beberapa lapisan plasma yang terionisasi dan terjebak pada medan magnet bumi. Tinggi lapisan-lapisan ionosfer adalah berkisar di antara 50 sampai 000 km dari permukaan bumi. Pembagian lapisan-lapisan ionosfer berdasarkan ketinggian adalah sebagai berikut [3][5]:.5.. Lapisan D Lapisan D terletak pada ketinggian 45-55 mil atau sekitar 7-89 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini, ionisasi adalah penyebab utama terjadinya absorpsi energi gelombang. Konsentrasi elektron-elektron pada lapisan ini dapat menunjukkan variasi yang terjadi secara harian. Misalnya lapisan ini akan Analisis kuat medan..., Teresa 3 Liana, FT UI, 008

bertambah kerapatannya menjadi sekitar 0 8 sampai 0 9 elektron/m 3 saat sekitar tengah hari. Jumlah kerapatan elektron ini akan menurun drastis pada malam hari. Musim juga mempengaruhi kerapatan elektron pada lapisan ini. Lapisan D akan mencapai kerapatan maksimum pada saat musim panas dan pada musim dingin kerapatan elektron akan menurun..5.. Lapisan E Lapisan E terletak pada ketinggian 65-75 mil atau sekitar 04- km dari permukaan bumi. Lapisan E dapat dikategorikan menjadi dua lapisan yang lebih tipis, yaitu lapisan E yang normal dan lapisan E sporadic (lapisan Es. Lapisan E yang normal adalah lapisan biasa yang konsentrasi elektronnya sangat tergantung pada jarak ke puncak matahari dan aktivitas matahari. Konsentarasi elektron tertinggi untuk lapisan E normal adalah pada saat sekitar tengah hari dan terutama pada musim panas. Lapisan Es adalah lapisan yang menyelimuti lapisan E yang normal. Hanya sebagian kecil dari lapisan Es ini yang dipengaruhi secara langsung oleh radiasi yang diemisi oleh matahari..5..3 Lapisan F Lapisan F berada pada ketinggian kurang lebih 50 km dari permukaan bumi. Lapisan ini terkadang dibagi menjadi lapisan, yaitu F dan F. Perbedaan antara kedua lapisan ini tidak ada pada malam hari. Lapisan F mempunyai ketinggian 90-0 mil atau sekitar 44-93 km dari permukaan bumi sedangkan lapisan F berada pada ketinggian 00 mil atau sekitar 3 km di atas permukaan bumi. Konsestrasi elektron maksimum pada lapisan F adalah sekitar 0 elektron/m 3. Lapisan F merupakan lapisan yang paling reflektif. Konsentrasi elektron pada lapisan F bervariasi antara 5 0 elektron/m 3 pada malam hari dan 0 0 pada saat siang hari. Konsentrasi elektron pada lapisan sangat dipengaruhi oleh angin yang netral, difusi, dan efek dinamis yang lain. Namun, faktor yang paling mempengaruhi lapisan F adalah aktivitas matahari. Analisis kuat medan..., Teresa 4 Liana, FT UI, 008

Gambar.5 Lapisan-lapisan ionosfer pada siang dan malam hari [3] Berdasarkan Gambar.5, dapat dilihat perbedaan lapisan-lapisan ionosfer yang mengelilingi bumi pada siang dan malam hari. Pada siang hari, ada empat lapisan ionosfer yang ada yaitu lapisan D, E, F, dan F. Sedangkan, pada malam hari lapisan D dan E akan menghilang atau berkurang dan lapisan F dan F akan berkombinasi. Gambar.6 Grafik ketinggian lapisan ionosfer terhadap waktu [6] Gambar.6 dapat memperlihatkan waktu terjadinya pengurangan lapisan D dan E dan penggabungan lapisan F dan F. Penunjuk waktu terjadinya kedua peristiwa itu adalah saat matahari terbit dan matahari terbenam. Pada saat matahari terbit, lapisan D dan E yang tadinya menghilang atau berkurang muncul kembali dan lapisan F dan F yang tadinya bergabung menjadi terpisah. Analisis kuat medan..., Teresa 5 Liana, FT UI, 008

Sedangkan, pada saat matahari terbenam, lapisan D dan E akan menghilang atau berkurang dan lapisan F dan F akan bergabung menjadi satu lapisan. Lapisan D dapat menyerap dan meredam frekuensi radio yang terletak antara 300 khz sampai 4 MHz. Frekuensi di bawah 300 khz akan dibengkokan atau dibiaskan oleh lapisan D. Untuk frekuensi di atas 4 MHz, lapisan D akan melewatkan gelombang tersebut. Sebenarnya pada siang hari pun sky wave tetap berpropagasi. Namun, energi dari gelombang tersebut diserap oleh lapisan D dan E. Akibatnya, sky wave tidak pernah mencapai ionosfer pada siang hari sehingga tidak ada pantulan gelombang ke permukaan bumi. Pada malam hari, lapisan D dan E menghilang dan lapisan F dan F bergabung menjadi lapisan F. Tidak ada lagi lapisan yang akan menyerap energi gelombang pada malam hari. Hasilnya sky wave akan dapat mencapai ionosfer dan dipantulkan ke permukaan bumi. Lapisan-lapisan atmosfer ini bersifat diskontinu, mempunyai kerapatan dan ketinggian yang berbeda-beda. Lapisan ini berpindah-pindah terus dan dapat menghilang atau muncul lagi tergantung dari waktu, musim, dan aktivitas matahari. Oleh karena itu, propagasi gelombang ini tidak dapat dikontrol dan diprediksikan karena tergantung dari keadaan lapisan-lapisan atmosfer. Analisis kuat medan..., Teresa 6 Liana, FT UI, 008