BAB I PENDAHULUAN. mengingat perusahaan ekspedisi semakin banyak bermunculan dan menawarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber : http//. Gambar 1.1Perbandingan Market Share Jasa Kurir Indonesia pada tahun 2010 dan 2011

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini di. Indonesia bukan lagi wacana tetapi telah menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Bisnis dibidang jasa

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang ketat mendorong perusahaan- perusahaan untuk dapat tetap

BAB I PENDAHULUAN. tantangannya adalah tidak hanya untuk menarik pelanggan baru tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT TIKI JNE Komp. Ruko

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KONSEKUENSI PERILAKU NASABAH PADA PD. BPR BKK NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan rasa

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan banyak bisnis online yang bermunculan. Seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha seperti koperasi jasa keuangan syariah, tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, menuntut perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini bisnis jasa pengiriman barang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah,

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016 : 849)

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, yang ditandai dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menunjang aktifitas yang semakin kompleks. Kondisi tersebut memicu

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam pelayanan dan fasilitas lengkap dengan. Konsumen tidak menginginkan produk atau jasa, yang tidak memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman dan pertumbuhan perekonomian cenderung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, baik secara global

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan peringkat dari laporan survei Logistics Performance Index (LPI)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri jasa logistik pada saat ini di dunia usaha semakin meningkat mengingat perusahaan ekspedisi semakin banyak bermunculan dan menawarkan berbagai pelayanan yang unggul, hal ini menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usaha dan memperluas jaringannya. Perusahaan dituntut untuk dapat memiliki value added dalam setiap bidang usahanya agar dapat bersaing. Masa era globalisasi seperti sekarang ini jasa logistik perlu mempersiapkan diri menghadapi persaingan antar kompetitor jasa logistik penyedia lainnya, maka perusahaan harus jeli dalam melihat peluang pasar serta keinginan dan kebutuhan dari pelanggan. Perusahaan jasa logistik harus dapat memberikan jasa berkualitas dengan biaya yang lebih murah dan pelayanan yang lebih baik serta dapat memuaskan kebutuhan pelanggan sehingga timbul loyalitas. Jasa logistik merupakan perusahaan yang berorientasi ke masa yang akan datang, maka perusahaan harus berorientasi pada keinginan konsumennya tidak semata mata untuk mendapatkan laba, mengingat sekarang ini konsumen sudah semakin kritis terhadap kebutuhan dan keinginan mereka. Secara umum, bisnis menekankan bahwa tujuan suatu perusahaan adalah memaksimalkan laba yang diperoleh dengan cara meningkatkan penjualan dan meminimalkan beban atau pengeluaran perusahaan. Perubahan yang pesat dalam dunia bisnis sekarang ini dimana perusahaan mulai berlomba untuk berinvestasi, tujuan 1

2 tradisional yang berorientasi pada laba sudah kurang relevan lagi. Walaupun orientasi perusahaan tidak semata mata mencari laba akan tetapi pada dasarnya setiap perusahaan dalam hal ini adalah penyedia jasa logistik berusaha untuk mendapatkan laba untuk kelancaran usahanya. Apabila pelayanan jasa yang diberikan berkualitas maka akan menimbulkan loyalitas pelanggan yang dapat menaikan tingkat laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Kualitas pelayanan atau kualitas jasa merupakan indikator mutu atau kualitas dari keberadaan jasa yang sedang digunakan. Menurut Kotler (2007 : 66) menyatakan bahwa Total Quality Management dapat tercapai apabila terus dilakukan pengembangan dan peningkatan kualitas secara menyeluruh, baik dari segi proses, produk, maupun pelayanan. Alma (2004 : 263) mengatakan : Service Quality sebagai alat persaingan yang ampuh untuk mempertahankan pelanggan serta membangun standar kualitas yang excellence. Pada initinya, perbaikan mutu secara berkala dilakukan untuk meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan, sampai konsumen dapat merasakan manfaat jasa tersebut. Perusahaan harus dapat mendesain kualitas pelayanan, yaitu memalui lima dimensi jasa yang lebih unggul dari pesaingpesaingnya untuk megantisipasi agar perusahaan mampu bersaing dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Lima dimensi jasa tersebut menurut Lovelock (2008 : 98) adalah keberwujudan (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Sementara menurut hasil penelitian Gauri dan Hellier (dalam Insu, Bhatnagar, Raghav Rao, 2010 : 13) menyatakan bahwa faktor penentu terpenting pembelian ulang konsumen adalah

3 kualitas pelayanan. Taylor & Cosenza (dalam Adhi, 2009 : 24) menyatakan bahwa perilaku pembelian ulang yang dilakukan pelanggan banyak dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya merek, produk dan layanan yang diberikan oleh perusahaan. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai jenis jasa seperti jasa perbankan, jasa asuransi, jasa penerbangan, jasa telekomunikasi, jasa retail, jasa pariwisata, dan jasa logistik. Dalam hal ini jasa logistik ada banyak yakni ada yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan ada juga yang berbentuk swasta yang kini makin menyadari perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan competitive advantages bisnisnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh berlakunya Undang-Undang No. 38 tahun 2009, dimana perusahaan yang dapat masuk dalam usaha jasa bidang kurir logistik dan pergudangan menjadi luas, tidak hanya terbatas pada BUMN, melainkan Badan Usaha Milik Swasta pun bisa masuk ke dalam bisnis ini tanpa pembatasan, dengan demikian munculnya peraturan tersebut persaingan semakin kompetitif.

4 Berikut dijelaskan gambaran market share jasa logistik di Indonesia. 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2015 2014 2013 Gambar 1.1 Market Share Jasa Logistik Indonesia 2013-2015 Pada saat ini bisnis jasa logistik di Indonesia secara garis besar terdapat dua jenis perusahaan yang bermain didalamnya yaitu BUMN dan swasta. BUMN mempunyai PT. Pos Indonesia dan PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) sedangkan swasta ada Tiki, JNE, Fedex, DHL dan lainnya. Keunggulan tetap masih dipegang oleh Tiki sedangkan PT Pos dan PT BGR bersaing untuk menyusul kempetitor lainnya. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila memiliki kinerja keuangan yang baik karena kinerja keuangan menjadi tolak ukur baik atau tidaknya sistem manajemen yang dijalankan oleh perusahaan. Namun, dari rasio-rasio tersebut, ada satu rasio yang seringkali digunakan yaitu Return on Assets (ROA), merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan (Wulan, 2011). Tujuan utama dari kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba, karena laba sangat berperan dalam

5 menjaga kelangsungan hidup perusahaan sesuai dengan prinsip going concern. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dengan mengelola aktivitas bisnisnya secara efektif, efisien, dan ekonomis (Almar, Rachmawati, Murni 2012). Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru baik berupa asset tetap dan sebagainya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi, tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode. Namun, sebaliknya jika gagal atau tidak

6 berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode kedepannya. Kegagalan ini harus diselidiki di mana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Kemudian, kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Logistik dan Pergudangan Umum serta jasa-jasa yang terkait dengan pergudangan. Perusahaan ini berpusat di Jakarta dan mempunyai banyak kantor cabang salah satunya yaitu cabang Bandung. Adapun aktivitas utama perusahaan ini adalah menyelenggarakan dan menyediakan gudang untuk disewakan dan pengelolaan gudang baik terbuka maupun tertutup, jasa logistik terpadu serta jasa distribusi. Peningkatan produktivitas dan pelayanan jasa logistik pergudangan akan sangat berpengaruh pada performansi perusahaan secara keseluruhan. Sebagai perusahaan jasa, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) selalu melakukan pengawasan dan pencatatan terhadap arus barang yang masuk dan barang keluar untuk dikirim atau didistribusikan ke semua pelosok negeri.

7 Berikut adalah hasil penjualan dan laba bersih yang diperoleh rentang tahun 2011-2015 sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Penjualan dan Pendapatan Bersih PT. BGR Cabang Bandung Periode 2011-2015 Tahun Volume Penjualan Laba Bersih 2011 44.852,36 24,20 2012 47.973,50 33,51 2013 51.561,42 47,09 2014 59.767,58 49,36 2015 63.834,17 52,11 Sumber: Data dari PT. BGR Bandung yang telah diolah. Pada Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa perkembangan penjualan jasa tersebut dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif walaupun dari segi pendapatan bersih dua tahun terkahir ini mengalami kenaikan yang kurang signifikan. Sedangkan dari sisi rasio keuangan cendrung naik turun, berikut data yang penulis dapatkan : Tabel 1.2 Data Rasio Keuangan PT BGR Periode 2011-2015 Rasio 2011 2012 2013 2014 2015 Current Ratio 9,64 2,33 6,55 13,70 6,38 Debt to Equity 130,72% 95,5% 72,67% 51,99% 89,49% Debt to Asset 91,15% 106,19% 69,26% 64,53% 80,79% Return On Asset 18,26 % 29,81% 31,63% 37,31% 21,04% Return On Investment 28,01% 31,25% 29,41% 33,90% 27,03% Return On Equity 25,32% 26,32% 32,26% 28,57% 21,28% Sumber: Data dari PT. BGR Bandung yang telah diolah. Beberapa penelitian mengenai pengaruh kualitas jasa pelayanan terhadap profitabilitas telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian Melina Ita Aristiana (2010) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi reliability

8 (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati) tangibles (bukti langsung) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah dan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat laba pada PD. BPR-BKK Jepara. Hal ini berarti ada dampak produktif dan positif yang signifikan antara aktifitas pelayanan jasa dengan kinerja keuangan. Hubungan kualitas jasa dan profitabilitas juga diteliti oleh Emma Rahmawati (2011) yang menganalisis tentang hubungan mutu pelayanan dengan peningkatan laba. Kesimpulan dari penelitian Emma mengindikasikan hubungan mutu pelayanan dengan loyalitas menunjukkan bahwa mutu pelayanan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Dimensi mutu pelayanan yang tidak memiliki hubungan dengan loyalitas hanya reliability, dengan atribut seperti menepati apa yang dijanjikan, kesungguhan dalam menyelesaikan keluhan dan masalah pelanggan, memberikan layanan yang baik sejak pertama kali, memberikan layanan sesuai waktu yang dijanjikan dan berusaha bebas dari kesalahan. Secara keseluruhan tingkat mutu pelayanan dari jasa pengiriman paket studi kasus pada salah satu Kantor Pos Kota Depok dianggap baik oleh konsumen, sehingga konsumen semakin bertambah dan adanya kenaikan pendapatan atau laba usaha. Denny Kusumah (2014) juga mengemukakan bahwa terdapat pengaruh positif logistic service quality terhadap satisfaction loyality dan tentunya kenaikan profitabilitas, sehingga dengan adanya upaya yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan performa layanan akan berdampak signifikan terhadap kemajuan dan transaksional perusahaan.

9 Ari Susanto Wibowo (2013) menemukan bahwa harga, kualitas pelayanan, nilai pelanggan terbukti berpengaruh positif kepada kepuasan konsumen. Artinya harga yang ditetapkan sesuai dengan makanan yang disajikan. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka kepuasan konsumen akan meningkat dan banyak manfaat yang diterima oleh konsumen setelah berkunjung. Hal ini sangat berpengaruh kepada tingkat kenaikan laba atau pendapatan restoran. Hubungan antara kualitas pelayanan jasa dan profitabilitas juga diteliti oleh Tri Susilowati (2014) yang menganalisis tentang pengaruh peningkatan kualitas pelayanan terhadap kinerja keuangan pada PT. Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Cabang Samarinda. Kesimpulan dari penelitiannya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dan nilai profitabilitas. Sehingga hasil penelitian dinyatakan negatif meskipun dinilai dari beberapa faktor antara lain faktor permodalan perusahaan, kurangnya promosi kepada masyarakat, dan kurang profesionalisme karyawan atau sumber daya manusia perusahaan yang baik. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang membahas mengenai kualitas dan pelayanan jasa logistik sebagai objek penelitian serta pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan. Untuk itu penulis mengajukan skripsi dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Logistik Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi kasus pada PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Bandung).

10 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan untuk diteliti dan dianalisa sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh dari kualitas pelayanan jasa logistik terhadap profitabilitas perusahaan pada PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Bandung? 2. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan jasa logistik terhadap profitabilitas perusahaan pada PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mencari dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian, adapun tujuan dari peneilitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah adanya pengaruh atau tidak dari kualitas pelayanan jasa logistik terhadap profitabilitas perusahaan pada PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Bandung? 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kualitas pelayanan jasa logistik terhadap profitabilitas pada PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Bandung?

11 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat dan informasi yang dapat digunakan oleh : 1. Bagi Perusahaan Menjadi bahan referensi dan pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa sebagai cara untuk mencapai keuntungan serta keunggulan dalam bersaing. 2. Bagi Lingkungan Pendidikan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menambah pengetahuan dan pemahaman rekan rekan mahasiswa mengenai masalah yang berhubungan dengan kualitas pelayanan jasa logistik dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan atau profitabilitas perusahaan. 3. Bagi Penulis Bagi penulis penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan mengenai kualitas pelayanan jasa logistik sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi di dunia bisnis. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian langsung terhadap PT. Bhanda Ghara Reksa Cabang Bandung, yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta 503 B. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai dengan Maret 2016.