pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia - Industri Manufaktur Edisi Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk


PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT SARIGUNA PRIMATIRTA TBK DAN ENTITAS ANAK

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Jumlah aset lancar

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Supra Boga Lestari Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2018 (tidak diaudit) dan 31 Maret 2017 (tidak diaudit)

Indonesian Institute Of Certified Public Accountants TECHNICAL newsflash

PT Electronic City Indonesia Tbk dan Entitas Anak


PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)


PT GARUDA METALINDO Tbk

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 30 JUNI 2017, 2016 (TIDAK DIAUDIT), DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia - Industri Manufaktur Edisi Februari 2017 www.iapi.or.id

Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun dan diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia Edisi Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016

Halaman ini sengaja dikosongkan ii

Sambutan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat dan karunia-nya, Buku Panduan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan: Ilustrasi Laporan Keuangan tahun 2016 dapat diterbitkan. Ilustrasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi kalangan umum dalam melakukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Ilustrasi ini juga bermanfaat bagi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia pada saat memberikan jasa profesi kepada kliennya. Namun demikian, pengguna buku ini diharapkan tidak serta merta menjadikan informasi yang ada dalam ilustrasi ini sebagai referensi lengkap. Membaca dan mempelajari SAK, serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak dapat digantikan hanya dengan membaca buku ilustrasi ini. Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu per satu, yang telah bekerja keras sejak penyusunan materi sampai dengan diterbitkannya buku ini. Jakarta, Februari 2017 Institut Akuntan Publik Indonesia Tarkosunaryo, MBA, CPA Ketua iii

Halaman ini sengaja dikosongkan iv

SUATU ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) Edisi Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 Ilustrasi ini disusun oleh Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi ( KAISP ) Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ). Jakarta, Februari 2017 Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi Ketua: Anggota: Handoko Tomo Ahmad Sapudin Bambang Sulistiyanto Fahmi Hendang Tanusdjaja Jumadi Mikail Jam an Rakhmawan Tri Nugroho Sahat Pardede Zarya Nugroho v

Halaman ini sengaja dikosongkan vi

TENTANG INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) adalah Asosiasi Profesi Akuntan Publik (APAP) sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. IAPI berbentuk badan hukum perhimpunan yang pendiriannya disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. IAPI beranggotakan para Akuntan Publik di Indonesia dan semua pemegang Certified Public Accountant of Indonesia, sifat keanggotaan tersebut adalah mandatory. IAPI berdiri pada tahun 2007, sebagai kelanjutan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. Sebagai APAP, IAPI berwenang untuk: (1) menyelenggarakan ujian profesi Akuntan Publik, (2) menetapkan Standar Profesional Akuntan Publik, (3) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan professional berkelanjutan, (4) melakukan reviu mutu terhadap anggota. Ujian Profesi Akuntan Publik Ujian profesi Akuntan Publik bertujuan untuk mendapatkan sumber daya manusia profesi Akuntan Publik beserta para auditornya yang memiliki kompetensi teknis yang memadai, memiliki komitmen etika, dan nilai-nilai perilaku profesional yang tinggi. Ujian profesi Akuntan Publik ini dilaksanakan IAPI dengan mengadopsi International Education Standards yang diterbitkan oleh International Federation of Accountants (IFAC). IAPI menyelenggarakan ujian profesi Akuntan Publik yang dikenal sebagai CPA of Indonesia Exam yang pada saat ini dilakukan secara komputerisasi. Ujian dilakukan secara online pada berbagai tempat ujian yang tersebar di beberapa kota seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Lampung dan kotakota lainnya. Peserta dapat memilih secara mandiri lokasi ujian sekaligus juga mata ujian yang akan diambil. Ujian profesi Akuntan Publik terbagi dalam tiga kategori ujian, yaitu ujian tingkat dasar, ujian tingkat profesional dan ujian tingkat auditing lanjutan. Peserta yang telah menyelesaikan ujian tingkat auditing lanjutan dan telah memiliki pengalaman kerja bidang asurans, serta telah menjadi anggota IAPI akan mendapatkan sebutan sebagai CPA of Indonesia. Sertifikat CPA of Indonesia ini yang merupakan sertifikat tanda lulus ujian profesi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam UU No. 5 tahun 2011. Pemegang CPA of Indonesia inilah yang dapat mengajukan izin Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan. vii

Selain sertifikat bagi seseorang yang akan mendapatkan izin Akuntan Publik, seseorang peserta ujian profesi Akuntan Publik yang telah menyelesaikan mata ujian tingkat profesional dan memiliki pengalaman praktik minimal 3 tahun bidang akuntansi, auditing, keuangan atau bisnis dapat memperoleh sebutan sebagai Certified Professional Accountant of Indonesia dan berhak mengikuti ujian tingkat auditing lanjutan. Pemegang Certified Professional Accountant of Indonesia diharapkan memiliki kompetensi teknis dan aplikatif untuk menganalisis dan mengevaluasi dalam rangka penyelesaian suatu masalah yang kompleks. Peserta ujian yang telah menyelesaikan ujian tingkat dasar berhak mendapatkan sertifikat Associate Certified Professional Accountant of Indonesia. Ujian tingkat dasar ini mencerminkan keahlian kompetensi tingkat dasar berupa kompetensi menjelaskan, menerapkan, dan membedakan, serta kemampuan analisis permasalahan sederhana. Ujian ini dapat diikuti oleh lulusan S1/D4 Akuntansi atau ketika masih duduk sebagai mahasiswa strata satu akuntansi tingkat semester akhir. Secara umum, ujian profesi Akuntan Publik tersebut dapat diikuti oleh setiap orang dengan latar belakang pendidikan S1/D4/S2/S3 Akuntansi. Pemegang sertifikat CPA yang diterbitkan oleh IAPI juga dapat mengajukan pendaftaran pada ASEAN Chartered Professional Accountant (ACPA) yaitu sertifikasi bagi seseorang akuntan pada tingkat ASEAN. Pemegang ACPA dapat bekerja di Negara-negara kawasan ASEAN sebagai perwujudan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) SPAP merupakan acuan yang menjadi ukuran mutu jasa yang berikan oleh Akuntan Publik. IAPI menetapkan SPAP dengan mengadopsi International Standards on Auditing (ISA) yang diterbitkan oleh International Auditing Assurance Standards Board (IAASB) yaitu suatu organ di bawah IFAC. Adopsi ISA ke dalam SPAP tersebut juga merupakan salah satu bagian dari SMO yang harus diterapkan IAPI selaku anggota IFAC. Adopsi ISA ke dalam SPAP memuat suatu nilai strategis agar kualitas audit di Indonesia setara dengan best practice internasional sehingga kualitas laporan keuangan dapat setara dengan entitas yang bereputasi internasional. Adopsi ISA tersebut berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan yang dimulai pada periode 1 Januari 2013 untuk Emiten dan 1 Januari 2014 untuk seluruhnya. Meskipun ISA ini bertujuan untuk penerapan international best practices, namun ISA juga dapat diadopsi untuk jasa asurans dan non-asurans entitas lokal. ISA mengizinkan penerapan standar secara proporsional sesuai dengan kebutuhan. viii

Selain mengatur mengenai jasa asurans dan non-asurans, SPAP juga mengadopsi International Standards on Quality Control yang juga diterbitkan oleh IAASB. Demikian juga SPAP juga mengadopsi kode etik yang diterbitkan oleh International Ethical Standards Boards for Accountants, organ di bawah IFAC. Pendidikan Profesional Berkelanjutan Pendidikan professional berkelanjutan bertujuan untuk menjaga kompetensi seseorang anggota yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan kompetensi sebagaimana dinyatakan dalam bentuk sertifikat profesional CPA dan pemegang izin Akuntan Publik. Penjagaan kompetensi ini penting mengingat perkembangan pengetahuan dan teknologi lingkungan profesi dan bisnis terus berkembang sehingga kompetensi Akuntan Publik harus selalu di-update. Dalam kurun waktu setahun seseorang pemegang CPA dan/atau pemegang izin Akuntan Publik harus melakukan pelatihan minimal 40 jam pelatihan. Sesuai ketentuan pemenuhan kewajiban tersebut harus dilaporkan kepada IAPI oleh pemegang CPA. Sedangkan bagi pemegang izin Akuntan Publik harus melaporkan kepada Kementerian Keuangan dan/atau regulator lainnya. Pemegang CPA yang gagal memenuhi ketentuan tersebut dapat dikenakan sanksi keanggotaan. Reviu Mutu Reviu mutu bertujuan untuk mendorong praktik dan kualitas jasa profesi Akuntan Publik agar sesuai dengan SPAP dan ketentuan yang berlaku. Program ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dan evaluasi sistem pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik termasuk melakukan penelaahan atas kertas kerja sebagai dokumentasi pekerjaan jasa. Anggota yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan dapat dikenakan sanksi keanggotaan termasuk melakukan saran atau rekomendasi. Informasi lebih lanjut tentang IAPI dapat dilihat pada www.iapi.or.id. ix

Halaman ini sengaja dikosongkan x

PENGANTAR Ilustrasi laporan keuangan PT IAPI Manufaktur disusun dengan tujuan untuk membantu bagi penyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, auditor serta pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan. Ilustrasi ini bersifat sebagai media untuk memudahkan dalam pemahaman laporan keuangan tersebut. Ilustrasi ini bukan merupakan satu-satunya penafsiran yang sempurna atas berbagai ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu membaca ilustrasi ini tidak menggantikan untuk membaca dan memahami ketentuan yang berlaku. Demikian juga contoh-contoh penyajian dan pengungkapan dalam ilustrasi ini bukan merupakan satu-satunya bentuk presentasi yang paling sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam SAK. Semua nama baik nama orang per orang, badan hukum, kegiatan usaha, alamat, bersifat fiktif dan hanya digunakan untuk tujuan ilustrasi belaka. Apabila terdapat kemiripan dalam semua hal terkait dengan ilustrasi ini maka perihal tersebut hanya kebetulan belaka. PT IAPI Manufaktur merupakan entitas yang beroperasi di industri manufaktur. Direksi PT IAPI Manufaktur kemudian memilih dan menetapkan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan basis ketentuan dan persyaratan dalam SAK sebagai basis penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Penandatanganan dan Tanggung Jawab Laporan Keuangan Sesuai ketentuan dalam UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan dan tanggung jawab renteng apabila terjadi kesalahan yang menyebabkan kerugian pada pihak lainnya akibat laporan keuangan tidak benar, kecuali dapat dibuktikan bahwa kesalahan tersebut bukan karena perbuatannya. Demikian juga pimpinan perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan yang disusunnya. Penyusunan laporan keuangan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan UU tersebut. Demikian juga dalam UU No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan diatur bahwa neraca dan perhitungan tahunan harus dibuat di atas dokumen kertas dan harus ditandatangani oleh pimpinan perusahaan. Jika tidak ditandatangani maka neraca dan perhitungan tahunan tersebut secara hukum belum dibuat. Terkait dengan ketentuan tersebut, belum ada ketentuan teknis yang mengatur lebih lanjut bagaimana pelaksanaan kedua UU tersebut. Dalam ilustrasi laporan keuangan ini, Direktur Utama dan Direktur menandatangani Surat Pernyataan Direksi atas tanggung jawab terhadap laporan keuangan. Kemudian di dalam komponen laporan keuangan ditandatangani oleh Direksi. Tanda tangan para pihak tersebut sebagai xi

wujud pelaksanaan dan tanggung jawab atas laporan keuangan sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 40/2007 dan UU No. 8/1997 tersebut. Opini dan Tanggung Jawab Auditor Independen UU No. 40/2007 juga mewajibkan perseroan terbatas yang memenuhi kriteria tertentu untuk menyerahkan laporan keuangan kepada Akuntan Publik untuk dilakukan audit atas laporan keuangan. Dalam hal ini, Direksi suatu perseroran terbatas berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan lengkap yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh organisasi profesi akuntansi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia. Laporan keuangan tersebut kemudian diaudit oleh Akuntan Publik untuk kemudian Akuntan Publik memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan, dalam semua hal yang material, apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan tersebut. Opini tersebut diterbitkan oleh Akuntan Publik setelah melaksanakan suatu proses audit berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik sebagaimana diatur dalam UU No. 5/2011 tentang Akuntan Publik. Tujuan pemberian opini tersebut adalah untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan supaya dapat dipercaya oleh pengguna laporan keuangan. Dalam hal ini, Akuntan Publik bertindak sebagai pihak independen yang menerbitkan opini setelah melaksanakan serangkaian prosedur audit dan mematuhi kode etik yang berlaku. Dalam konteks audit dan penyusunan laporan keuangan, penting bagi Akuntan Publik untuk senantiasa mendorong suatu perseroan terbatas untuk mampu menyusun laporan keuangan sesuai ketentuan UU Perseroan Terbatas. Kemampuan tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk: (1) menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang memadai sehingga mampu menyusun laporan keuangan lengkap sebelum diserahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit, (2) menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk misalnya, sistem dan prosedur pencatatan dan pembukuan, software akuntansi lengkap termasuk yang mampu menghasilkan laporan arus kas, yang memadai sehingga laporan keuangan lengkap dapat disusun, (3) menetapkan suatu pengendalian internal yang melekat di internal proses perseroan terbatas sehingga laporan keuangan dapat disusun secara handal dan tepat waktu. Logistik dan Susunan Ilustrasi Laporan Keuangan Ilustrasi laporan keuangan PT IAPI Manufaktur memuat contoh laporan keuangan yang disusun berdasarkan SAK beserta laporan auditor independen. Tidak ada ketentuan yang mengatur secara spesifik urut-urutan laporan keuangan dan laporan auditor independen, selain urut-urutan komponen laporan keuangan yang diatur dalam SAK. Oleh karena itu, ilustrasi ini menempatkan laporan auditor independen pada bagian akhir laporan keuangan. Sebagai alternatif, laporan auditor independen tersebut juga dapat diletakkan pada bagian awal menyertai surat pernyataan direksi mengenai tanggung jawab laporan keuangan. xii

Penting untuk diperhatikan bahwa nama Akuntan Publik hanya diletakkan pada halaman yang memuat opini auditor independen saja dan tidak diletakkan pada halaman dalam laporan keuangan. Demikian juga cover depan dan belakang laporan keuangan juga tidak memuat nama Akuntan Publik. Hal ini penting dilakukan untuk mendorong persepsi pemakai bahwa laporan keuangan telah disusun oleh direksi perseroan terbatas, bukan disusun oleh auditor dan auditor hanya melaksanakan peran audit untuk memberikan opini. Demikian juga penting bagi auditor untuk mendorong direksi perseroan untuk melaksanakan secara mandiri proses penentuan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan dan logistik penyusunan laporan keuangan seperti: pengetikan, finalisasi angka-angka penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan, dan penjilidan. Upaya tersebut penting dilakukan untuk meletakan peran dan tanggung jawab penyusunan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Akuntan Publik akan fokus untuk meningkatkan kualitas audit. Pada beberapa halaman dalam ilustrasi laporan keuangan ini disengaja untuk dikosongkan, dengan tujuan untuk memberikan kesan tegas pemisahan antara dokumen ilustrasi laporan keuangan dengan informasi lain yang mengiringi ilustrasi ini. Penyajian dan Pengungkapan Dalam Ilustrasi Laporan Keuangan Ilustrasi ini memuat komponen laporan keuangan sesuai SAK, yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas disajikan dalam jumlah pembulatan ribuan Rupiah. Laporan laba rugi disajikan terpisah dengan laporan perubahan saldo laba karena terdapat transaksi perubahan ekuitas selain saldo laba. SAK mengizinkan entitas untuk menyusun laporan laba rugi dan saldo laba sebagai satu laporan yang menyajikan pendapatan dan beban, laba rugi, serta saldo laba. Namun dalam ilustrasi ini tidak memuat contoh tersebut mengingat PT IAPI Manufaktur memiliki transaksi ekuitas selain pada akun saldo laba. Laporan arus kas pada bagian kegiatan operasi disusun dengan menggunakan metode langsung. Kemudian catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi secara berurutan sebagai berikut: 1) Informasi umum Perseroan 2) pernyataan kepatuhan penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai SAK dan mematuhi dalam semua persyaratan dari direksi PT IAPI Manufaktur; 3) ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan; 4) informasi pendukung atas pos-pos dalam laporan keuangan; 5) informasi lainnya. xiii

Urut-urutan tersebut dipilih untuk menyesuaikan dengan urut-urutan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sebagaimana diatur dalam SAK. Ilustrasi ini memberikan contoh bahwa Perseroan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK") baru dan revisi serta Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ( ISAK ) yang dikeluarkan oleh DSAK-IAI yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016. Kemudian beberapa perlakuan kebijakan akuntansi penting yang diungkapkan untuk mendapatkan perhatian adalah bahwa dalam ilustrasi ini sifat dan karakteristik dari setiap Perseroan dapat berbeda-beda. Ilustrasi ini merupakan contoh sederhana dan kondisi pada umumnya di industri manufaktur. Penyusun, Institut Akuntan Publik Indonesia xiv

Halaman ini sengaja dikosongkan xv

Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain... 3 Laporan Perubahan Ekuitas... 4 Laporan Arus Kas... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6-41 Laporan Auditor Independen... 42-43

PT IAPI Manufaktur Gedung Mahapatih Jl. Jend. Sudirman kav. 12 Jakarta Telp. 021-98765xxx Fax. 021-98761xxx Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 PT IAPI Manufaktur Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1 Nama : Darto Kandar Alamat Kantor : Gedung Mahapatih Jl. Jend. Sudirman Kav 12 Jakarta Alamat Domisili sesuai KTP : IAPI Residence Jl. Jend. Sudirman Kav 99 Jakarta Nomor Telepon : 021-98765xxx Jabatan : Direktur Utama 2 Nama : Sugarjadi Alamat Kantor : Gedung Mahapatih Jl. Jend. Sudirman Kav 12 Jakarta Alamat Domisili sesuai KTP : IAPI Residence Jl. Jend. Sudirman Kav 99 Jakarta Nomor Telepon : 021-98765xxx Jabatan : Direktur menyatakan bahwa: 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT IAPI Manufaktur; 2. Laporan keuangan PT IAPI Manufaktur telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT IAPI Manufaktur telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan PT IAPI Manufaktur tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT IAPI Manufaktur. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 7 Maret 2017, Atas Nama dan Mewakili Dewan Direksi Darto Kandar Direktur Utama Sugarjadi Direktur

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 4, 27, 28 28.150.000 27.150.000 Deposito yang dijaminkan 5, 27, 28 5.450.000 5.000.000 Piutang usaha 6, 26, 27, 28 15.000.000 13.550.000 Piutang lain-lain 7, 27 2.208.950 2.308.950 Persediaan 8 16.750.000 17.200.000 Uang muka dan beban dibayar di muka 9 2.200.000 2.600.000 Jum lah Aset Lancar 69.758.950 67.808.950 ASET TIDAK LANCAR Aset tetap 10 106.000.000 95.700.000 Properti investasi 11 46.250.000 46.750.000 Aset takberw ujud 12 1.500.000 2.500.000 Aset pajak tangguhan 15.c 3.419.525 3.101.475 Jum lah Aset Tidak Lancar 157.169.525 148.051.475 JUMLAH ASET 226.928.475 215.860.425 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 13, 26, 27, 28 26.904.250 23.307.100 Beban akrual 14, 17, 27 1.967.800 2.800.900 Utang pajak 15.a 632.300 733.250 Utang bank jangka pendek 16, 27, 28 12.500.000 12.000.000 Bagian lancar atas utang bank jangka panjang 17, 27 3.000.000 3.000.000 Bagian lancar atas utang sew a pembiayaan 18, 27 1.000.000 1.250.000 Liabilitas Imbalan kerja jangka pendek 19, 27 1.360.000 1.250.000 Jum lah Liabilitas Jangka Pendek 47.364.350 44.341.250 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang 17, 27 40.000.000 42.000.000 Utang sew a pembiayaan 18, 27 6.500.000 6.000.000 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 19 7.212.300 6.210.100 Jum lah Liabilitas Jangka Panjang 53.712.300 54.210.100 JUMLAH LIABILITAS 101.076.650 98.551.350 EKUITAS Modal saham 20 75.000.000 75.000.000 Tambahan modal disetor 21 1.250.000 1.250.000 Saldo laba 49.601.825 41.059.075 JUMLAH EKUITAS 125.851.825 117.309.075 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 226.928.475 215.860.425 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Jakarta, 7 Maret 2017 Danto Kadar Sugarjadi Perkasa Direktur Utama Direktur Direktur 2

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Catatan Pendapatan 22 179.000.000 155.000.000 Beban pokok pendapatan 23, 25 (135.000.000) (115.000.000) LABA BRUTO 44.000.000 40.000.000 BEBAN USAHA Penghasilan lain 11 2.550.000 2.355.000 Beban penjualan 24, 25 (12.900.000) (12.380.000) Beban administrasi & umum 24, 25, 26 (18.643.000) (16.935.000) Beban keuangan neto (4.000.000) (3.500.000) Beban pajak final (350.000) (650.000) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 10.657.000 8.890.000 Beban pajak penghasilan 15.b, 15.c (2.639.250) (2.190.000) LABA TAHUN BERJALAN 8.017.750 6.700.000 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) aktuarial - imbalan kerja 19 700.000 (872.100) Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti (175.000) 218.025 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 8.542.750 6.045.925 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Jakarta, 7 Maret 2017 Danto Kadar Sugarjadi Perkasa Direktur Utama Direktur Direktur 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Modal Saham Tambahan Saldo Laba Modal Disetor Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jum lah Saldo 31 Desem ber 2014 75.000.000 1.250.000 -- 35.013.150 111.263.150 Laba tahun berjalan -- -- -- 6.700.000 6.700.000 Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan -- -- -- (654.075) (654.075) Saldo 31 Desem ber 2015 75.000.000 1.250.000 -- 41.059.075 117.309.075 Laba tahun berjalan -- -- -- 8.017.750 8.017.750 Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan -- -- -- 525.000 525.000 Saldo 31 Desem ber 2016 75.000.000 1.250.000 -- 49.601.825 125.851.825 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 4

LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 177.650.000 153.691.050 Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga (141.539.700) (119.267.800) Pembayaran kepada karyaw an (14.428.000) (11.845.000) Kas yang dihasilkan dari operasi 21.682.300 22.578.250 Pembayaran bunga (4.000.000) (3.500.000) Pembayaran pajak (3.482.300) (3.278.250) Arus kas neto yang diperoleh (digunakan) dari aktivitas operasi 14.200.000 15.800.000 ARUS KAS DARI INVESTASI Pencairan (penempatan) dana yang dibatasi penggunaannya (450.000) 1.500.000 Perolehan aset tetap dan properti investasi (10.250.000) (6.100.000) Hasil dari pelepasan aset tetap -- 550.000 Arus kas neto yang diperoleh (digunakan) dari aktivitas investasi (10.700.000) (4.050.000) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank 12.500.000 12.000.000 Pembayaran utang sew a pembiayaan (1.000.000) (1.250.000) Pembayaran pinjaman bank (14.000.000) (18.000.000) Arus kas neto yang diperoleh (digunakan) dari aktivitas pendanaan (2.500.000) (7.250.000) Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas 1.000.000 4.500.000 Selisih kurs belum direalisasi kas dan setara kas -- -- Kas dan setara kas aw al tahun 27.150.000 22.650.000 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 28.150.000 27.150.000 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5

1. Informasi Umum Perseroan a. Pendirian dan Informasi lainnya PT IAPI Manufaktur (selanjutnya disebut Perseroan ) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 1 tanggal 1 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Gajahmada, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. 010706.TH.2010 tanggal 23 Juli 2010 dan telah dipublikasikan dalam Lembaran Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 2, tanggal 14 Agustus 2010. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dengan akta No. 3 tanggal 1 November 2015 yang dibuat di hadapan Senopati. S.H. Notaris di Jakarta tentang Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 030908 TH 2013 tanggal 28 November 2015 dan telah tercantum dalam Lembaran Tambahan Berita Negara No.113 tanggal 5 Desember 2015. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan utama Perseroan adalah manufaktur, perindustrian, perdagangan umum, dan jasa. Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Gedung Mahapatih, Jl. Jend. Sudirman Kav. 12 Jakarta dengan lokasi pabrik di Bekasi. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2011. b. Dewan Komisaris dan Direksi Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tamar Komisaris : Mulia Tiara Cahaya Direksi Direktur Utama : Darto Kandar Direktur : Sugarjadi Perkasa 2. Pernyataan Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). 6

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan a. Dasar Pengukuran dalam Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan, kecuali dinyatakan lain dalam akun-akun tertentu. Laporan keuangan juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali laporan arus kas yang disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Entitas melaporkan arus kas dengan menggunakan metode langsung. b. Mata Uang Penyajian, Transaksi, dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mata uang penyajian yang digunakan oleh entitas adalah mata uang Rupiah (Rp), sekaligus sebagai mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, dibebankan pada laba rugi. Kurs spot yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): 1 USD 13.436 13.795 1 SGD 9.299 9.751 c. Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan yang relevan. d. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, 7

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) d. Pajak Penghasilan (Lanjutan) yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari pengakuan awal goodwill atau pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perseroan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perseroan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai. Perseroan melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Perseroan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan. 8

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) d. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Aset dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika dan hanya jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final. Perseroan menyajikan beban pajak final sebagai pos tersendiri dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas, bank (rekening giro), dan deposito berjangka di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, sifatnya sangat likuid dan dapat dengan cepat dijadikan kas dengan jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, serta tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang dijaminkan tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Namun, jika dibatasi lebih dari 12 (dua belas) bulan, maka disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar. f. Piutang Piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pada saat pengakuan awal, piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. g. Instrumen Keuangan Saling Hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum tersebut tidak harus bergantung pada kejadian masa depan dan harus dapat dilaksanakan dalam kegiatan usaha normal dan dalam hal gagal bayar, pailit atau kebangkrutan dari perusahaan atau pihak lawan. 9

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) h. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perseroan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laba atau rugi periode berjalan. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan sebagai laba periode berjalan hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui sebagai kerugian periode sebelumnya tidak boleh dipulihkan sebagai laba periode berjalan. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui sebagai pendapatan komprehensif lain. 10

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) i. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perseroan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perseroan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perseroan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perseroan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perseroan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. j. Persediaan Persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan dihitung dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama ( MPKP ). Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun mengambang. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. k. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan periode penggunaannya dengan metode garis lurus. l. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehannya dapat diukur secara andal. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. 11

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan umur masa manfaat sebagai berikut: Tarif Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Kendaraan dan alat berat 4 20 tahun 4 20 tahun 4 10 tahun 5 tahun Pada setiap akhir periode pelaporan, manajemen menelaah nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi umur manfaat aset atau memperoleh manfaat ekonomik masa depan dikapitalisasi menjadi aset, jika memenuhi kriteria pengakuan. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai Aset dalam Penyelesaian dan dicatat pada akun Aset Tetap sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dimasukkan ke dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya, dan ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya. m. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi, penyediaan barang atau jasa, tujuan administratif, atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, properti investasi diukur berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan umur manfaat (20 tahun). Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. 12

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) m. Properti Investasi (Lanjutan) Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomik masa depan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya penghentian atau pelepasan. n. Aset Takberwujud Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut, dan biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Amortisasi aset takberwujud dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan umur masa manfaat 4-8 tahun. Amortisasi dimulai pada saat siap digunakan. Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, manajemen menelaah nilai residu, periode amortisasi, dan metode amortisasi. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif. o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya. Perseroan pada setiap tanggal pelaporan menilai apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset yang bersumber dari informasi internal dan eksternal, yang dilakukan berdasarkan kelompok aset penghasil kas. Jika indikasi tersebut ada, entitas mengestimasi nilai wajar aset dikurangi dengan biaya menjual. Kerugian penurunan nilai aset diakui jika nilai wajar dikurangi biaya menjual lebih rendah dibandingkan dengan nilai tercatat. Pemulihan kerugian penurunan nilai aset diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh melebihi jumlah tercatat tanpa kerugian penurunan nilai. 13

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) p. Utang Usaha dan Utang Lain-lain Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material. q. Pinjaman Pinjaman diklasifikasikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang, kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian ( qualifying asset ), dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. r. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: 1) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada masa sewa; 2) lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan; 3) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak milik tidak dialihkan; 4) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan 5) aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material. 14

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Yang Diterapkan (Lanjutan) r. Sewa (Lanjutan) Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: 1) jika lesse dapat membatalkan sewa, maka kerugian lessor yang terkait dengan pembatalan tersebut ditanggung oleh lessee. 2) keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee, sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental yang sama dengan sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa; dan 3) lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah daripada nilai pasar rental. Perseroan sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Perseroan mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah daripada nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis; jika tidak, digunakan suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal dari lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Jumlah tersusutkan dari aset sewaan dialokasikan pada setiap periode pelaporan selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Perseroan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. s. Provisi Provisi diakui jika Perseroan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya ekonomi dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir tahun pelaporan. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas. Peningkatan provisi karena berjalannya waktu diakui sebagai biaya keuangan. Provisi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa depan. t. Pendapatan dan Beban Pendapatan diukur sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon dagang dan rabat volume. Jumlah yang menjadi bagian pihak ketiga seperti Pajak Pertambahan Nilai dikeluarkan dari pendapatan. 15