Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Nurul Fithriyah dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 55 60

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN TEKNIK CATATAN TULIS DAN SUSUN DALAM PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BUNYI DI SMP NEGERI 1 MOJOKERTO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKALAN PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Heny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

System Concepts) ABSTRACT

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PRANITASARI ANDINI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Annisaul Karimah dan Abdul Azis Abdullah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

EFFECT OF THE USE OF LEARNING MODEL COOPERATIVE TYPE Numbered Heads Together RESULTS OF LEARNING IPS VII CLASS STUDENTS AT SMP 7 DISTRICT TEBO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar, Alat Optik.

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 78 82

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Gita Rahmawati, Jamil Suprihatiningrum

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Helastrin Hutagaol dan Sehat Simatupang Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

ABSTRAK. Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 03 Tahun 2013, 1 5

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DENGAN METODE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK DI MTs NU TRATE GRESIK Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya Abstract. The background of this research was the lacking of physics teacher who applies models and strategies of learning, this leads to the lack of motivation of the students to learn in the classroom, so that their learning outcomes tend to be low. This research was meant to find out the influence of the application of cooperative learning with make a match method against the learning outcomes of the students on the optical device matter s of subject. This is experimental research type by providing treatment of the subject. The population of this research are the entire 8 th grade students in MTs NU Trate Gresik, and the samples are A, B, and C as the experiment classess and D as the control class that homogen and having a normal distribution with the given pre-test. The post test result was analized using t-test. The result of two part of t-test was -t tabel < < t tabel, shows that the average result of learning outcomes between the experiment class and the control class was different. The result of one part of t-test was > t tabel shows the average result of learning outcomes of the experimental class was better than the control class. The conclusion is that the application of of cooperative NHT (Numbered Heads Together) learning with make a match method having a positive influence to the learning outcomes of the8 th grade students in MTs NU Trate Gresik. Keywords : NHT learning, make a match methods, learning outcomes, optical devices Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa di sekolah tersebut masih sedikit guru fisika yang menerapkan model dan strategi pembelajaran, hal ini mengakibatkan lemahnya motivasi siswa untuk belajar di kelas, sehingga hasil belajar mereka cenderung rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model (Numbered Heads Together) dengan metode make a match terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan alat optik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan memberikan perlakuan terhadap subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs NU Trate Gresik dan sampel yang diambil yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol yang berdistribusi normal dan homogen sebagai sampel penelitian dengan diberikan pre-test. Hasil post-test yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji-t. Hasil uji-t dua pihak diperoleh -t tabel < < t tabel menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Hasil uji-t satu pihak diperoleh > t tabel menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kesimpulan bahwa penerapan dengan metode make a match berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa di MTs NU Trate Gresik pada materi alat optik di kelas VIII. Kata kunci: Pembelajaran NHT, Metode make a match, Hasil belajar siswa, Alat Optik. I. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan 106

sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (1). Setiap siswa memiliki startegi dan cara yang berbeda dalam belajar, oleh karena itu Thomas dan Rohwer dalam teori pembelajaran kognitif (2) mengusulkan beberapa prinsip diantaranya bahwa nilai-nilai srategi belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tipe siswa yang menggunakan strategi belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tipe siswa yang menggunakan strategi belajar tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bidang studi IPA di MTs NU Trate Gresik bahwa banyak siswa di sekolah tersebut belum mempunyai cara belajar yang efektif bagi diri mereka pribadi terutama belajar fisika, hal ini mengakibatkan lemahnya motivasi siswa untuk belajar. Metode pengajaran yang selama ini diberikan adalah metode ceramah tanpa disertai dengan media yang dapat mendukung di dalam pembelajaran Fisika. Pembelajaran yang ada lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa. di kelas dan pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Dan model pembelajaran yang ingin diterapkan di MTs NU Trate Gresik adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain (3). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu pendekatan Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran dengan mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai menjawab pertanyaan tersebut. Make a match merupakan pembelajaran dimana setiap siswa memegang satu kartu soal atau jawaban dan siswa dituntut untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan kartu jawaban maupun kartu soal yang dipegang pasangannya dengan btas waktu tertentu. Teknik belajar mengajar mencari pasangan (make a match) dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan teknik ini digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik (4). Penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud, sehingga keberhasilan prestasi belajar sesuai dengan harapan guru (5). Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul pengaruh penerapan model metode make a match terhadap hasil belajar siswa pada materi alat optik di MTs Nu Trate Gresik. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah aplikasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di MTs NU Trate Gresik pada bulan Mei s.d 107

Juni 2012. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs NU Trate Gresik. Sedangkan pemilihan sampel dengan teknik Random Sampling berdasarkan analisis hasil pre-test. Analisis hasil pretest diperoleh dari uji homogenitas dan normalitas. Berdasarkan hasil dari uji homogenitas dan uji normalitas didapatkan kelas sampel A, B, C sebagai kelas eksperimen dan kelas D sebagai kelas kontrol. eksperimen akan dikenai perlakuan pembelajaran menggunakan model metode make a match sedangkan kelas kontrol dikenai pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah. Kemudian diberikan post-test pada akhir pembelajaran yang soalnya sama dengan soal pre-test. Post-test diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis menggunakan uji hipotesis uji t (uji-t dua pihak dan ujit satu pihak). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal penelitian dilakukan validasi instrumen oleh dosen dan guru pengajar di sekolah, yang merupakan syarat atau langkah awal untuk dapat digunakan sebagai instrumen. Setelah proses validasi, dilakukan uji coba soal pada kelas IX di SMP N 2 Menganti. Nilai hasil uji coba soal dianalisis melalui 4 kriteria yaitu validasi soal, reliabilitas soal, taraf kesukaran soal dan daya beda soal. Berdasarkan perhitungan dari keempat kriteria tersebut diperoleh soal yang layak digunakan untuk pre-test dan posttest sebanyak 25 soal. Berdasarkan hasil uji normalitas pre-test diperoleh X 2 hitung<x 2 tabel (α= 0,05) baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang terdistribusi normal. Hasil analisis uji homogenitas pre-test diperoleh Fhitung < Ftabel (α= 0,05) baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah homogen. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan metode make a match) dengan kelas kontrol (pembelajaran tanpa menggunakan make a match) dilakukan uji hipotesis (uji-t dua pihak) dan diperoleh hasil yaitu thitung pada kelas eksperimen 1 sebesar 7,96, kelas eksperimen 2 sebesar 4,46 dan kelas eksperimen 3 sebesar 4,22. Sedangkan nilai thitung tidak berada pada -t(1-½ α)<thitung<t(1-½ α) dengan α= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dalam model pembelajaran kooperatif tipe berbeda dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model. Selain uji hipotesis (dua pihak) untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan uji hipotesis (uji t satu pihak) dan diperoleh hasil bahwa nilai thitung pada kelas eksperimen 1 sebesar 7,96, pada kelas eksperimen 2 sebesar 4,46 dan pada kelas eksperimen 3 sebesar 4,22 sedangkan pada daftar distribusi t didapatkan nilai thitung > ttabel ini berarti bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil pre-test dan post-test maka hasil belajar kelas eksperimen yaitu kelas A, B dan C lebih baik dibandingkan kelas kontrol yaitu kelas D, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa lebih baik apabila menggunakan dengan menggunakan metode make a match. 108

Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji-t dua pihak dan uji-t satu pihak, dapat diketahui bahwa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada aspek kognitif disemua kelas eksperimen. Selain dari nilai kognitif, didapatkan pula nilai kinerja siswa yang terdiri dari nilai psikomotor dan afektif siswa. Hasil pengamatan rata-rata aspek psikomotor dapat dituliskan pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Rata-rata Aspek Psikomotor No 1 2 3 4 Aspek Psikomotor Memilih alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan Cara merangkai alat dan bahan sesuai dengan rancangan percobaan Menentukan sifat bayangan Melakukan pengamatan dengan cermat A B C Kontrol D 93 90 87 85 92 91 94 83 90 92 90 84 89 88 89 80 Rata rata 91 90 90 83 sesuai dengan rancangan percobaan, dapat menentukan sifat bayangan dan dapat melakukan pengamatan dengan cermat dengan nilai rata-rata yang bagus. Berdasarkan penilaian psikomotor siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol secara klasikal bahwa pada aspek pertama sampai keempat dikatagorikan sangat baik. Hasil pengamatan aspek afektif dapat dituliskan pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Rata-rata Aspek Afektif No Aspek afektif A B C Kontrol D 1 Teliti 90 88 92 80 2 Jujur 92 90 86 3 Peduli 89 92 94 90 4 Bekerjasama 93 86 89 84 5 Menanggapi Pendapat 85 90 94 91 86 6 Bertanya 92 90 88 85 Rata rata 91 90 90 85 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Diagram 1. Pengamatan Aspek Psikomotor Dari diagram 1 di atas dapat dilihat bahwa kegiatan motorik siswa kelas VIII sudah terlihat bahwa mereka telah mampu untuk memilih alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan, merangkai alat dan bahan Diagram 2. Pengamatan Aspek Afektif Berdasarkan diagram 2 di atas diperoleh bahwa dalam proses pembelajaran fisika dengan menerapkan dengan metode make a macth skor ratarata afektif pada tiap aspeknya sudah sangat baik terlihat bahwa aspek afektif 109

yang diamati yaitu aspek 1 teliti, aspek 2 jujur, aspek 3 peduli, aspek 4 bekerjasama, aspek 5 menanggapi pendapat dan aspek 6 bertanya mendapatkan nilai di atas KKM. Berdasarkan penilaian afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol secara klasikal bahwa pada aspek pertama sampai keempat dikatagorikan sangat baik. Untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja siswa antara kelas eksperimen (menggunakan model metode make a match) dengan kelas kontrol (pembelajaran tanpa menggunakan make a match) dilakukan uji hipotesis (uji-t dua pihak) dan diperoleh hasil yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Hasil uji-t dua pihak dari kinerja siswa K. Eks 1/ A dengan K. Kontrol / D K. Eks 2/ B dengan K. Kontrol / D K. Eks 3/ C dengan K. Kontrol / D Psikomotor Afektif 6,15 4,43 3,44 3,06 5,72 3,61 t tabel atau t (1-1/2α) Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui nilai thitung tidak berada pada - t(1-½ α)<thitung<t(1-½ α) dengan α= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kinerja siswa yang menggunakan metode make a match dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) berbeda dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model. Selain uji hipotesis (dua pihak) untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan uji hipotesis (uji t satu pihak) dan diperoleh hasil sebagai berikut: 2,00 Tabel 4. Hasil uji-t satu pihak dari kinerja siswa K. Eks 1/ A dengan K. Kontrol / D K. Eks 2/ B dengan K. Kontrol / D K. Eks 3/ C dengan K. Kontrol / D Psikomotor Afektif 6,15 4,43 3,44 3,06 5,72 3,61 t tabel atau t (1-1/2α) Berdasarkan tabel 4 di atas pada daftar distribusi t didapatkan nilai thitung > ttabel ini berarti bahwa rata-rata hasil kinerja siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil kinerja kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil kinerja siswa kelas eksperimen yaitu kelas A, B dan C lebih baik dibandingkan kelas kontrol yaitu kelas D, maka dapat disimpulkan bahwa hasil kinerja siswa melalui model lebih baik daripada rata-rata kinerja siswa kelas kontrol dengan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji-t dua pihak dan uji-t satu pihak, dapat diketahui bahwa berpengaruh positif terhadap kinerja siswa pada topik alat optik di MTs NU Trate Gresik. Adapun respon siswa terhadap dengan menggunakan metode make a match sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan metode make a match pada mata pelajaran fisika sangat menarik dan tidak membosankan. 110 1,67

2. Model pembelajaran Kooperatif tipe dengan metode make a match membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran. 3. Model pembelajaran Kooperatif tipe membuat saya lebih mudah memahami materi fisika khususnya materi alat optik. 4. Model pembelajaran Kooperatif tipe membuat saya lebih mudah menyelesaikan soal-soal dan tugastugas yang diberikan oleh guru. 5. Model pembelajaran Kooperatif tipe membuat saya termotivasi untuk belajar dan berprestasi. 6. Model pembelajaran Kooperatif tipe membuat saya lebih berani menyampaikan pendapat. 7. Model pembelajaran Kooperatif tipe dengan metode make a match membuat saya dapat mengerjakan evaluasi pada materi alat optik dengan baik. Hasil analisis respon siswa diketahui berdasarkan analisis angket respon siswa yang telah diisi oleh siswa kelas eksperimen I (A), eksperimen II (B), dan eksperimen III (C) dapat diketahui respon positif siswa terhadap penerapan model metode make a match cukup tinggi. Respon positif tersebut diketahui dari perolehan skor dapat dilihat pada yang menyatakan persentase setuju tertinggi adalah melalui model pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) saya termotivasi untuk belajar dan berprestasi dengan persentase sebesar 90%, sedangkan pernyataan yang mendapat persentase setuju terendah adalah lebih berani menyampaikan pendapat dengan persentase 70%. Rata-rata total respon siswa dari semua aspek sebesar 81,7% yang berkategori sangat kuat (6). IV. PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari pengaruh model metode make a match berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar kognitif, psikomotor dan afektif siswa pada materi alat optik di kelas VIII MTs NU Trate Gresik. 2. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan metode make a match adalah positif, dimana siswa lebih termotivasi untuk belajar, lebih aktif dalam pembelajaran. B. SARAN 1. Untuk penelitian dengan menerapkan dengan metode make a match hendaknya mempersiapkan dengan matang mulai dari susunan kelompok, materi maupun alokasi waktu pembelajaran. 2. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mencoba menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numered Heads Together) dengan metode Make a match pada materi yang membutuhkan pemahaman konsep lebih untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. 111

3. Peneliti menyarankan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru hendaknya bisa mengkondisikan kelas dengan baik karena apabila menerapkan metode make a match dengan jumlah siswa yang banyak maka akan timbul kegaduhan. DAFTAR PUSTAKA (1) Puskur. 2006. Standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: BSNP (2) Nur, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains Matematika Sekolah Universitas Negeri Surabaya. (3) Ibrahim, M, dkk. 2000. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Press. (4) Anita, Lie. 2003. Cooperative Learning (Rev). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). (5) J.J. Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. (6) Riduwan. 2003. Skala Penggukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. 112