BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan, alur penelitian selanjutnya dan saran.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan di bahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Simpulan

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

Zainuddin, M., 2000., Metodologi Penelitian dan Statistik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

Hasil perhitungan penetapan kadar abu. W (bahan) (gram) W (krus + abu) (gram)

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

LAMPIRAN A SURAT SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok =

Lampiran 1. Ethical Clearanc

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1 Simpulan 5.2 Alur Penelitian Selanjutnya

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok =

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok = n

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

IGNASIUS JEFFREY FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

NOVIANA SYLVIA CHRISTY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dapat memberikan efek terhadap penurunan kadar kolesterol total dan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Kadar abu = W (krus + abu) (g) W krus kosong (g) 100% W simplisia (g)

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

studi populasi diabetes melitus diberbagai negara, Indonesia menempati urutan ke-4 pada tahun 2000 dengan jumlah penderita DM 8,4 juta jiwa setelah

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

KRISTINAWATI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

PENGARUH EKSTRAK DAUN BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan, alur penelitian selanjutnya dan saran. 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi penemuan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemberian fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5 g/kgbb yang diberikan secara oral dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih dengan metode uji toleransi glukosa, dan dosis yang paling efektif dalam penelitian ini adalah fraksi kloroform ekstrak etanol dengan dosis 1,5 g/kgbb. 2. Tidak terdapat hubungan antara peningkatan pemberian dosis fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dengan peningkatan efek penurunan kadar glukosa darah. 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Berdasarkan penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai: 1. Efek penurunan kadar glukosa darah dari fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dengan jumlah sampel yang lebih banyak. 2. Efek toksisitas dan efektivitas dari fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dengan rentang dosis yang lebih besar. 92

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2010, Suplemen II Farmakope Herbal Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 38, 49. Backer, H. J., 1980, The Laboratory Rat, Vol. I, Academic Press, Inc., Florida, hal. 89. Boehringer, 1997, Pedoman Kerja Diagnostik dan Biokimia Advantage Meter, Mannheim, Germany. Dawn, B. M., D. M. Allan., M. S. Colleen., 1996, Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis, cetakan ke1, (Brahm, U., penerjemah), EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, hal 381383. Departemen Kesehatan RI, 1978, Materia Medika Indonesia, Jilid II, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta, hal. 7076. Departemen Kesehatan RI, 1979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta, hal. 155. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, (jilid I), Jakarta, hal. 442443. Departemen Kesehatan RI, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta, hal. 7, 17. Departemen Kesehatan RI, 1989, Materia Medika Indonesia, Jilid V, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta, hal. 285295. Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, hal. 3, 4, 1039. Departemen Kesehatan RI, 2005, Parmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta, hal. 20. Departemen Kesehatan RI, 2008, Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak 93

Menular, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 20. Doyle, M.P., Mungall, 1980, Experimental of Organic Chemistry, John Wiley and Sons, New York, hal. 2434. Farnsworth, N. R., 1966, Biological and Phytochemical Screening of Plants, Journal of Pharmaceutical Sciences, 69 (3) : hal. 225268. Fidrianny, I., dkk., 2003, Efek Antihipertensi dan Hipotensi beberapa Fraksi dari ekstrak etanol Umbi Lapis Kucai, J. Matematika dan Sains., Bandung, Vol 8(4) : hal. 147148. Ganong, W.F., 2005, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, (22 th d.), EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, hal. 299. Guyton, A.C., and J.E. Hall., 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, (Setiawan, I., penerjemah). EGC Penerbit buku kedokteran, Jakarta, hal. 12241226. Guyton, A.C., and J.E. Hall., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, (Irawati dkk., penerjemah), EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, hal. 10101027. Hariana, A. H., 2007, Tumbuhan Obat & Khasiatnya, Seri II, Taraporelava dan Co. Private,, Jakarta, hal. 1011. Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Terbitan 2. (Padwinata, K. Penerjemah). ITB, Bandung, hal. 4 15, 69102, 155. Hagerman, A. E., 1998, Tannin Chemistry, Departemen of Chemistry and Biochemistry, USA, hal. 110. Johnson, M., 1998, Terapi dan Pencegahannya, Cetakan ke1, Indonesia Publishing House, Jakarta, hal. 49. Katzung, B. G., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, (buku : II ed.8), Salemba, Jakarta, 774, 683703. Katzung, B.G., 2007, Basic & Clinical Pharmacology, (10 th ed.), The MCGrawHill Companies, Inc., Boston, hal. 684, 693701. 94

Kristinawati., 2010, Pengaruh Ekstrak Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan Dengan Metode Uji Toleransi Glukosa, Skripsi, Fakultas Farmasi UNIKA WM, Surabaya, hal. 34, 4445,6878. Koweirowa, Y.A., dkk, 2012, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L.), Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT, Manado, hal. 4851. Lehman, J.W., 2004, Microscale Operational Organic Chemistry, Prentice hall upper Saddle River, New Jersey, hal. 634. Lerner, R., 2000, Senior Study Fruits & Nuts, Avocado Tree, Purdue University, [Online] http://www.hort.purdue.edu/ext/senior/fruits/avocado2.htm. Diakses pada tanggal 22 juni 2013. Lide, D.R., 1997, CRC Handbook of Chemistry and Physics, (78 th ed.), CRC Press, New York, hal. 37. Linne, J.J., and K.R. Munson., 1999, Clinical Laboratory Scienc: Thed Basicsan Routine Techniques, Mosby, Missouri, hal. 169171. Lesley, B., and M. Choen., 2010, Herbs and Natural Supplements An Evidence Based Guide, 3 th ed, Churchill Livingstone, Australia, hal. 771. Markham, K. R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, (K. Padmawinata, penerjemah), ITB, Bandung, hal 4,15. Maulana, M., 2008, Mengenal Diabetes Mellitus, Sleman, Yogyakarta, hal. 3336; 4445. Mitruka, J and H. M. Rawnsley, 1976, Animal For Medical Reasearch, John Wiley and Sons, New york, hal. 273. Mulya, M., dan Suharman., 1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 61, 224, 374, 375, 404. Passwater, R. A., 1991, New Super Nutrition, Simon and Schuster, Inc., New York, hal. 268. 95

Rang, H. P., M. M Dale., J. M. Ritter., P. K Moore., 2003, Pharmacology 15th, Churchill Livingstone, New York, hal. 380392. Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, edisi 6 (K. Pudmawinata, penerjemah), ITB, Bandung, hal. 72, 191193, 208. Sari, L.O., 2006, Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, Jakarta, hal. 17. Schefler, W.C., 1987, Statistika untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran, dan Ilmu yang Bersangkutan, Penerbit ITB, Bandung, hal. 71102. Sharp, P.E., and M.C. La regina, 1998, The Laboratory Rat: A Volume in the Laboratory Animal Pocket Referensi Series, CRC Press, Florida, hal. 1. Smith, J. B., dan S.Mangkoewidjojo., 1988, Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 38, 4955. Suckow, M.A., S.H. Weisbroth., and C.L. Franklin., 2006, The Laboratory Rat. Elsevier, California, hal. 72, 109. Suherman, S.K., 2007, Insulin dan Diabetik Oral. In : Gunawan,S.G.(Ed.), Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 481 495. Sweetman, S.C., 2002, Martindale the Complete Drug Reference, 28 th ed, Pharmaceutical Press, USA, hal. 321322, 335. Wijayakusuma, H., S. Dalimartha., dan A. S. Wirian., 1998, Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia, Jilid IV, Cetakan ke4, Penerbit Pustaka Kartini, Jakarta, hal. 1921. Wijayakusuma, H., 2004, Bebas Diabetes Melitus, Cetakan ke1, Penerbit Puspa Swara, Jakarta, hal. 1, 4155. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, (Soedani, N., penerjemah). Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 554, 570, 580582. 96

97 Wagner, H., and S. Bladt., 2001, Plant Drug Analysis, New York, hal. 36, 195197, 305306. 2 nd ed., Pringer, Zainuddin, M., 2000, Metodologi Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal. 5254.

98 LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN UJI MUTU SIMPLISIA Hasil Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Serbuk Replikasi Hasil Susust pengeringan (%) 1 2 3 10,00 9,80 10,00 Ratarata susut pengeringan : 9,93 % Hasil Perhitungan Penetapan Kadar Air Serbuk No W (Krus kosong) (gram) W (bahan) (gram) W (krus + bahan) setelah dipanaskan Kadar Air (%) Ratarata (%) 1 21,985 5,0473 26,5622 9,33 9,35 2 22,244 5,0356 26,8071 9,40 3 21,176 5,0294 25,7354 9,34 I. Kadar air serbuk : X 100 % X 100 % 9,33 % II. Kadar air serbuk : X 100 % 9,40 % III. Kadar air serbuk : X 100 % 9,34 %

99 Ratarata kadar air serbuk X 100 % 9,35 % Hasil Perhitungan Penetapan Kadar Abu Serbuk No 1 2 3 W (Krus kosong) Kadar W W Rata Abu (bahan) (krus + abu) rata Serbuk (gram) (gram) (%) (gram) (%) 22,2351 21,9768 22,0800 2,0500 2,0200 2,0600 22,3300 22,0745 22,1770 4,63 4,83 4,71 4,72 % I. Kadar abu X 100 % X 100 % 4,63 % II. Kadar abu X 100 % 4,83 % III. Kadar abu IV. X 100 % 4,71 % Ratarata kadar abu serbuk X 100 % 4,72 % Hasil Perhitungan Penetapan Kadar Abu Ekstrak No W (Krus kosong) (gram) W (ekstrak) (gram) W (krus + abu) (gram) Kadar Abu Ekstrak (%) Ratarata (%) 1 2 34,5204 34,5408 2,0042 2,0060 34,5614 34,5408 2,04 2,23 2,18 3 34,4108 2,0011 34,4108 2,27 I. Kadar abu 100 % X

100 X 100 % 2,04 % II. III. Kadar abu Kadar abu X 100 % 2,23 % X 100 % 2,27 % Ratarata kadar abu ekstrak X 100 % 2,18 % Hasil Perhitungan Rendemen Ekstrak X 100 % X 100 % 17,94 % Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Etanol No 1 2 Berat cawan + ekstrak setelah diuapkan 22,8779 22,7434 Berat cawan kosong 22,0798 21,9825 Berat ekstrak (gram) 5,0031 5,0035 Kadar (%) 15,95 15,20 Ratarata (%) 15,28 3 22,7975 22,0617 5,0030 14,71 I. Kadar sari larut etanol : X 100 % II. X 100 % 15,95 % Kadar sari larut etanol : X 100 % 15,20 %

101 III. Kadar sari larut etanol : X 100 % 14,71 % Ratarata kadar sari larut etanol 15,28 % X 100 %

102 LAMPIRAN B PERHITUNGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Larutan 1. Ekstrak Daun Alpukat 2. Fraksi Daun Alpukat Hasil Perhitungan KLT Identifikasi Alkaloid Sebelum Disemprot Penampak Noda Setelah Disemprot Penampak Noda UV 254 UV 366 Visibel Rf Rf Rf 0,08 0,33 0,50 0,73 0,87 0,91 0,08 0,33 0,50 0,73 0,87 0,91 0,08 0,08 3. Pembanding 0,53 0,53 0,53 Piperin Rf I. Pengamatan pada UV 254 nm sebelum disemprot penampak noda II. Rf pembanding piperin 0,53 Pengamatan pada UV 366 nm sebelum disemprot penampak noda Rf ekstrak daun alpukat 0,08 0,33

103 0,50 III. Rf fraksi daun alpukat 0,73 0,87 0,91 0,08 0,33 0,50 0,73 0,87 0,91 Rf pembanding piperin 0,53 Pengamatan visibel setelah disemprot penampak noda Rf ekstrak daun alpukat 0,08 Rf fraksi daun alpukat 0,08 Rf pembanding piperin 0,53

Larutan 1. Ekstrak Daun Alpukat 2. Pembanding Asam Galat 3. Fraksi Daun Alpukat Hasil Perhitungan KLT Identifikasi Tanin Sebelum Disemprot Penampak Noda Setelah Disemprot Denampak Noda UV 254 UV 366 Visibel Rf Rf Rf 0,50 0,48 0,23 0,50 0,73 0,86 0,48 0,50 0,48 0,65 0,86 104 I. Pengamatan pada UV 254 nm sebelum disemprot penampak noda II. III. Rf ekstrak daun alpukat Rf pembanding asam galat 0,50 0,48 Pengamatan pada UV 366 nm sebelum disemprot penampak noda Rf ekstrak daun alpukat 0,23 Rf pembanding asam galat Rf fraksi daun alpukat 0,50 0,73 0,86 0,48 0,65 0,86 Pengamatan visibel setelah disemprot penampak noda Rf ekstrak daun alpukat Rf pembanding asam galat 0,50 0,48

105 Hasil Perhitungan KLT Identifikasi Saponin Larutan 1. Ekstrak Daun Alpukat 2. Pembanding Klerak 3. Fraksi Daun Alpukat Sebelum Disemprot Penampak Noda Setelah Disemprot Penampak Noda UV 254 UV 366 UV 366 Rf Rf Rf 0,86 0,88 0,93 0,85 0,86 0,86 0,88 0,93 0,85 0,86 0,88 0,88 0,93 0,93 I. Pengamatan pada UV 366 nm sebelum dan setelah disemprot penampak noda Rf ekstrak daun alpukat 0,86 Rf pembanding klerak Rf fraksi daun alpukat 0,88 0,93 0,85 0,86 0,88 0,93

106 Hasil Perhitungan KLT Identifikasi Flavonoid Larutan 1. Fase Air 2. Fase Nheksan 3. Ekstrak Daun Alpukat 4. Fraksi Daun Alpukat 5. Pembanding kuersetin Sebelum Disemprot Penampak Noda UV 254 UV 366 Setelah Disemprot Penampak Noda UV 366 Rf Rf Rf 0,12 0,07 0,12 0,07 0,12 0,21 0,38 0,48 0,63 0,77 0,82 0,38 0,48 0,63 0,77 0,82 0,12 0,65 0,07 0,12 0,21 0,48 0,63 0,77 0,82 0,21 0,48 0,63 0,77 0,82 0,25 0,25 I. Pengamatan pada UV 254 nm sebelum disemprot penampak noda Rf fase air 0,12 Rf ekstrak daun alpukat 0,07 II. Pengamatan pada UV 366 nm sebelum dan setelah disemprot penampak noda

107 Rf fase air 0,12 Rf fase nheksan (setelah disemprot penampak noda) Rf ekstrak daun alpukat Rf fraksi daun alpukat Rf pembanding kuersetin 0,65 0,07 0,12 0,21 0,38 0,48 0,63 0,77 0,82 0,38 0,48 0,63 0,77 0,82 0,25

108 LAPIRAN C PERHITUNGAN ANAVA KADAR GLUKOSA DARAH PUASA TIKUS PUTIH PADA BERBAGAI WAKTU PENGAMATAN Perhitungan Anava Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (0 menit) Descriptives Total Mean Std. Deviation Minimum Maximum 71,600 71,800 70,200 69,600 70,200 70,680 3,362 5,450 4,438 7,232 3,114 4,607 68,000 64,000 65,000 60,000 67,000 60,000 76,000 78,000 77,000 80,000 75,000 80,000 KGD ANOVA Sum of Squares Mean df F Sig. Square Between Groups 18,640 4 4.660,190,941 Within Groups 490,800 20 24.540 Total 509,440 24 Dari hasil anova one way menggunakan bantuan komputer program SPSS 17,0 diatas dapat diketahui F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan demikan tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan kelompok control dan distribusi sampel homogen.

109 Perhitungan Anava Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (30 menit) Descriptives Mean Std. Deviation Minimum Maximum 111,800 113,600 10.402 8,081 98,000 100,000 126,000 121,000 104,400 4,506 98,000 109,000 114,800 8,438 101,000 123,000 97,000 5,148 90,000 103,000 Total 108,320 9,775 90,000 126,000 ANOVA KGD Between Groups Within Groups Sum of Squares 1127.440 1166.000 df 4 20 Mean Square 281.860 58.300 F 4.835 Sig..007 Total 2293.440 24 Perhitungan Anava Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (60 menit) Descriptives Std. Mean Minimum Maximum Deviation 108,400 92,000 93,200 6,656 4,183 5,805 100,000 88,000 88,000 118,000 97,000 102,000 96,400 6,914 89,000 105,000 77,800 5,805 70,000 84,000 Total 93,560 11,373 70,000 118,000

110 KGD Between Groups Within Groups Total Sum of Squares 2396,160 708,000 3104,160 ANOVA Mean df F Sig. Square 4 20 24 599,040 35,400 16,922,000 Perhitungan Anava Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (120 menit) Descriptives Total Std. Mean Minimum Maximum Deviation 99,800 82,200 80,600 79,800 67,000 81,880 6,760 1,924 7,335 6,058 3,873 11,837 93,000 80,000 70,000 70,000 62,000 62,000 110,000 85,000 90,000 86,000 71,000 110,000 KGD Between Groups Within Groups Total Sum of Squares 2743,040 619,600 3362,640 ANOVA df 4 20 Mean Square 685,760 30,980 F 22,136 Sig.,000 24

Perhitungan Anava Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (180 menit) Descriptives 111 Std. Mean Minimum Maximum Deviation 73,600 4,669 69,000 81,000 73,000 3,937 70,000 79,000 70,200 4,658 65,000 77,000 66,200 2,775 63,000 70,000 59,600 2,702 56,000 63,000 Total 68,520 6,339 56,000 81,000 KGD Between Groups Within Groups Total Sum of Squares 668,240 296,000 964,240 ANOVA Mean df F Sig. Square 4 20 24 167,060 14,800 11,288,000 Dari hasil anova one way menggunakan bantuan komputer program SPSS 17,0 diatas dapat diketahui F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, maka dilanjutkan dengan uji HSD 5 % untuk melihat di mana letak perbedaan bermakna tiap kelompok.

112 LAMPIRAN D PERHITUNGAN UJI HSD 5 % PADA BERBAGAI WAKTU PENGAMATAN Perhitungan uji HSD pada menit ke0 Multiple Comparisons (I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference (IJ) Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol negatif,200 1,400 1,000,991 9,580 7,980 9,180 10,780 2,000,967 7,380 11,380 1,400,991 7,980 10,780,200 1,600 2,200 1,600 1,400 1,000,985,954,985,991 9,180 7,780 7,180 7,780 10,780 9,580 10,980 11,580 10,980 7,980 1,600,985 10,980 7,780,600 1,000 8,780 9,980,000 2,000 2,200 1,000,967,954 9,380 11,380 11,580 9,380 7,380 7,180,600,600 1,000 1,000 9,980 9,980 8,780 8,780 Kontrol positif 1,400 1,600,000,991,985 1,000 10,780 10,980 9,380 7,980 7,780 9,380,600 1.000 8,780 9,980

113 Perhitungan uji HSD pada menit ke30 Multiple Comparisons Mean (I) Difference Kelompok (J) Kelompok Sig. (IJ) Lower Bound Kontrol negatif Kontrol negatif Kontrol negatif Kontrol negatif 16,600 * 7,400 9,200 10,400 7,400 3,000 Kontrol positif Kontrol negatif 1,800 7,400 3,000 14,800 * 1,800 9,200 1,200 1,200 10,400 17,800 * 14,800 * 16,600 * 7,400 17,800 *,996,555,970,043,996,347,999,020,555,347,237,555,970,999,237,011,043,020,555,011 95% Confidence Interval 16.250 7.050 17,450,350 12,650 5,250 15,650 2,150 21,850 23,650 24,850 7,050 11,450 13,250 4,050 3,350 29,250 31,050 21,850 32,250 Upper Bound 12,650 21,850 11,450 29,250 16,250 23,650 13,250 31,050 7,050 5,250 4,050 21,850 17,450 15,650 24,850 32,250,350 2,150 7,050 3,350

114 Perhitungan uji HSD pada menit ke60 Multiple Comparisons (I) Kelomp ok (J) Kelompok Mean Difference (IJ) Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Kontrol negatif 16,400 * 15,200 *,003,005 5,140 3,940 27,660 26,460 12,000 *,033,740 23,260 30,600 * 16,400 *,000,003 19,340 27,660 41,860 5,140 1,200,998 12,460 10,060 4,400 14,200 * 15,200 * 1,200 3,200 15,400 * 12,000 * 4,400,768,009,005,998,911,005,033,768 15,660 2,940 26,460 10,060 14,460 4,140 23,260 6,860 6,860 25,460 3,940 12,460 8,060 26,660,740 15,660 3,200 18,600 *,911,001 8,060 7,340 14,460 29,860 Kontrol positif 30,600 * 14,200 * 15,400 *,000,009,005 41,860 25,460 26,660 19,340 2,940 4,140 18,600 *,001 29,860 7,340

115 Perhitungan uji HSD pada menit ke120 Multiple Comparisons (I) Kelompok Kontrol negatif (J) Kelompok Mean Difference (IJ) 17,600 * 19,200 * 20,000 * 32,800 * Kontrol positif,800 13,600 * 20,000 * 2,400,800 12,800 * 32,800 * 15,200 * 17,600 * 1,600 2,400 15,200 * 19,200 * 1,600 13,600 * 12,800 * Sig.,001,000,000,000,001,991,958,003,000,991,999,008,000,958,999,013,000,003,008,013 95% Confidence Interval Lower Bound 7,070 8,670 9,470 22,270 28,130 8,930 8,130 4,670 29,730 12,130 9,730 3,070 30,530 12,930 11,330 2,270 43,330 25,730 24,130 23,330 Upper Bound 28,130 29,730 30,530 43,330 7,070 12,130 12,930 25,730 8,670 8,930 11,330 24,130 9,470 8,130 9,730 23,330 22,270 4,670 3,070 2,270

116 Perhitungan uji HSD pada menit ke180 Multiple Comparisons (I) Kelomp ok Kontrol negatif (J) Kelompok Mean Difference (IJ) 14,000 *,600 2,800 6,600 Kontrol 14,000 * positif 13,400 *,600 3,400 7,400 * 6,800 13,400 * 3,400 2,800 4,000 10,600 * 7,400 * 6,800 4,000 10,600 * 6,600 Sig.,999,636,045,000,999,778,074,000,636,778,488,003,045,074,488,087,000,000,003,087 95% Confidence Interval Lower Bound 6,680 3,880,120 6,720 7,880 4,480,480 6,120 10,680 10,080 3,280 3,320 14,680 14,080 11,280,680 21,280 20,680 17,880 13,880 Upper Bound 7,880 10,680 14,680 21,280 6,680 10,080 14,080 20,680 3,880 4,480 11,280 17,880,120,480 3,280 13,880 6,720 6,120 3,320,680

117 % PENURUNAN HARGA RATARATA KADAR GLUKOSA DARAH KRLOMPOK PERLAKUAN PADA MENIT 180 TERHADAP MENIT 30 No 1. 35,73 % 32,75 % 42,33 % I. Perhitungan % penurunan ratarata kadar glukosa darah Fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dosis 0,5 g/kgbb dengan harga ratarata pada menit ke30 adalah 113,6 mg/dl dan harga ratarata kadar gula darah pada menit ke 180 adalah 73 mg/dl Rumus : X 100 % maka harga % penurunannya X 100 % 35,73 % II. Fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dosis 1,0 g/kgbb dengan harga ratarata pada menit ke30 adalah 104,4 mg/dl dan harga ratarata kadar gula darah pada menit ke180 adalah 70,2 mg/dl maka harga % penurunannya X 100 % 32,75 % III. Fraksi kloroform ekstrak etanol daun alpukat dosis 1,5 g/kgbb dengan harga ratarata pada menit ke30 adalah 114,8 mg/dl dan harga ratarata kadar gula darah pada menit ke180 adalah 66,2 mg/dl. maka harga % penurunannya X 100 % 42,33 %

118 LAMPIRAN E TABEL UJI F

119

120 LAMPIRAN F TABEL KORELASI

Lampiran G 121

Lampiran H 122