General Ledger, Financial Reporting And Management Reporting System (Sistem Buku Besar Umum, Pelaporan Keuangan, dan Pelaporan Manajemen)

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Tugas Sistem Informasi Akuntansi Sesi 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB XI SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaporan? b. Pengendalia dasar apakah yang diperlukan untuk memastikan

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN. Awalludiyah Ambarwati

Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

BAB II LANDASAN TEORI

ELEMEN DAN PROSEDUR GENERAL LEDGER BASED AIS

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah

Diagram konteks gram sistem buku besar konteks dan pela dan poran

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi merupakan komponen yang sangat penting yang harus

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pengeluaran dan pengendalian kas

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni

Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

TUGAS KELOMPOK. MK. Pengantar Komputer Dosen : Toto Haryanto

1. AKUNTING BULANAN. Ruang Lingkup Persiapan Awal (Setup): Lingkup Pekerjaan Bulanan

TINJAUAN PROSES BISNIS

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Oleh : Teguh Wahyono

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

Pengendalian Sistem Informasi Yang Berbasiskan Komputer Bag. II

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) SIKLUS KEUANGAN

PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

Tugas Individu Kasus 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIKLUS PENDAPATAN. Siklus Pendapatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERKEMBANGAN SOFTWARE AKUNTANSI.

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan)

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan:

TINJAUAN MENYELURUH PROSES BISNIS DIANA RAHMAWATI

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

pengertian sistem pengendalian intern ada

1. Pencatatan Juga disebut tatabuku. Pada tahap ini, transaksi keuangan dicatat secara sistematis dan kronologis dalam buku akun yang tepat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA ERAMOTOR DEALER YAMAHA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12

Topik ini akan mengulas tentang:

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

BAB I PENDAHULUAN. persoalan-persoalan kecurangan (fraud) mengingat bahwa manajemen senior

RENCANA PEMBELAJARAN

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BUKTI AUDIT. Akuntansi Pemeriksan I. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

General Ledger, Financial Reporting And Management Reporting System (Sistem Buku Besar Umum, Pelaporan Keuangan, dan Pelaporan Manajemen) Hubungan GLS dengan subsistem informasi lainnya SKEMA PENGODEAN NUMERIC DAN ALFABETIK a. Kode Berurutan Kode berurutan (sequential codes) mewakili item-item dalam tatanan yayng berurutan (menurun atau menaik). Aplikasi umum dari kode berurutan numerik adalah dokumen sumber yang sudah diberi nomor sebelumnya.

Keunggulan Pengodean berurutan mendukung rekonsiliasi transaksi batch, yang dapat memperingatkan manajemen apabila kemungkinan kehilangan atau salah penempatan transaksi, sehingga dapat menentukan penyebab dan pengaruh dari kesalahan tersebut. 1. Pengodeaan berurutan tidak membawa kandungan informasi di luar tata urutan dokumen. 2. Skema pengodean berurutan juga sulit diubah. 3. Penyisipan suatu item baru pada titik tengah tertentu memerlukan penomoran kembali item-item tersebut. b Kode Blok variasi dari pengodean berurutan yang mengatasi dari sebagian dari kelemahan yang disebutkan diatas. Keunggulan memungkinkan penyisipan kode baru dalam 1 blok tanpa harus mengorganisasikan kembali seluruh struktur kode kandungan informasidari kode blok tidak langsung kelihatan c. Kode Group Digunkan untuk mewakili item2 atau peristiwa yang kompleks yang mlibatkan 2 atau lebih data yang saling berkaitan. Keunggulan 1.Memfasilitasi perwakilan sejumlah besar data yang berbeda 2.Memungkinkan struktur data disajikan dalam bentuk hierarkis yang bersifat logis dan lebih mudah sekaligus leih mudah diingat.

3.Memungkinkan anlaisis dan pelaporan yang terperinci baik dalam kelas item maupun pada item2 dari kelas yang berbeda Terletak pada keberhasilannya sebagai alat klasifikasi d. Kode Alfabetik Digunakan untruk tujuan yang sama seperti kode numerik. Karakter alfabetik dapat ditempatkan secara berurutan (dalam urutan alfabetik) atau dapat digunakan dalam teknik pengodean blok atau gup. Keunggulan Kapasitas untuk mewakili sejumlah besar item meningkat secara dramatis melalui penggunaan kode alphabetik murni Sulit merasionalisasi makna kode2 yang telah ditetapkan secara berurutan dan mengurutkan record yang dikodekan lebih sulit bagi pengguna. e. Kode Mnemorik Adalah karakteristik dalam bentuk akronim dan kombinasi lainnya yang bermakna. Biasanya digunkan untuk mewakili item-item atau peristiwa yang kompleks yang melibatkan 2 atau lebih data yang saling berkaitan. Keunggulan membuat pengguna tdk perlu mengingat kemampuannya terbatas dalam mewakili item2 dalam suatu kelas

SISTEM BUKU BESAR UMUM Merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Terdiri dari: 1. Voucher jurnal Merupakan sumber input bagi buku besar umum. Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi. 2. Basis data GLS Basis GSL terdiri dari berbagai file master buku besar umum, file sejarah buku besar umum,file voucher jurnal, file sejarah voucher jurnal, file pertanggung jawaban, file master anggaran. 3. Prosedur GLS Proses pembaharuan GSL sederhana secara konseptual. Voucher jurnal mengalir dari system pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku besar umum. SISTEM PELAPORAN KEUANGAN Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal diterapkan oleh standar hkum dan professional. Kewajiban pelaporan ini dipenuhi melalui komponen FRS dari GL/FRS. Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Mereka semua memerlukan informasi yang mungkin mereka mengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda melalui laporan keuangan tersebut. Dengan mengetahui hakikat kebutuhan ini, informasi pelaporan keuangan harus disiapkan dan disajikan oleh semua perusahaan dengan cara-cara yang diterima secara umum dan dipahami oleh pengguna eksternal.

a. Pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogen Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas pengguna yang canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen. b. Aktivitas FRS Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat ini, file sejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal penutup) dari kelompok pelaporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan aruskas. FRS juga menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan keuangan komparatif, engembalian pajak, dan laporan khusus untuk badan penetap undang-undang (komisi perdagangan dan sekuritas). c. Proses Akuntansi Keuangan Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkahlangkah berikut: 1. mencatat transaksi. 2. mencatat jurnal khusus. 3. membukukan ke buku besar pembantu. 4. membukukan ke buku besar umum. 5. menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuahkan. 6. membuat jurnal penyesuaian. 7. menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian. 8. menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan. 9. menyiapkan laporan keuangan. 10. menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup. 11. menyiapkan neraca percobaan pascapenutup.

Proses akunatansi keuangan yang diusebutkan diatas memiliki tiga tahap yang berbeda, yang masing-masing melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem informasi: Tahap 1 prosedur harian Tahap 2 prosedur akhir periode Tahap 3 prosedur pelaporan keuangan d. Mengendalikan GL/FRS Aktivitas-aktivitas GL/FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran pengendalian terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas informasi akuntansi. Eksposour potensial dalam system ini terdiri atas : 1. Jejak audit yang tak sempurna 2. Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum 3. Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu 4. Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak diotorisasi Jika tidak dikendalikan, eksposour-eksposour ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan para pengguna. Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hokum, kerugian yang signifikan bagi perusahaan, dan sanksi dari pihak yang berwenang. e. Isu Pengendalian GL/ FRS Studi kita tentang pengendalian GL/FRS akan mengikuti kerangka yang ditetapkan dalam SAS 78, yang tentunya sekarang sudah dipahami, seperti: 1. Otorisasi transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Pengendalian akses 4. Catatan akuntansi 5. Verifikasi independen

GL/ FRS Berbasis Komputer Perusahaan menggunakan buku besar umum hanya untuk pelaporan keuangan akan menemukan bahwa system batch, yang menggunakan file yang berurutan, memenuhi kebutuhannya dan menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. System ini dioperasikan secara sederhana, dan pengendalian akses buku besar umum digunakan untuk mendukung tugas yang lebih luas dalam organisasi, system yang menggunakan pemrosesan real-time dan file akses langsung mungkin diperlukan. Pada bagian ini akan dibahas suatu GL/FRS otomasi tradisional dan pendekatan rekayasa ulang yang menggunakan GL/FRS berbasis computer. SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN System pelaporan yang mengarah perhatian manajemen ke masalah-masalah dengan tepat waktu juga mempromosikan efektivitas manajemen sehingga mendukung tujuan bisnis organisasi. Dalam pengendaliaan MRS manajemen dituntut untuk menyediakan sarana formal untuk memantau fungsi pengendalian internal. Hal ini dapat dicapai melalui pemisahan prosedur audit atau dengan aktivitas pengawasan yang berkelanjutan. Teknik untuk mencapai pengawasan berkelanjutan adalah penggunaan laporan manajemen secara bijaksana.laporan tepat waktu memungkinkan para manager fungsional seperti penjualan, pembelian produksi, dan pengeluaran kas untuk mengawasi dan mengendalikan operasi mereka. Ini akan memberikan bukti mengenai berfungsinya atau tidak berfungsinya pengendalian internal. Faktor Yang Mempengaruhi MRS Merancang system pelaporan yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang dilakukan oleh para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya. Factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi manajemen, antara lain: 1. Proses Pengambilan Keputusan 2. Prinsip- prinsip Mnajemen 3. Fungsi, tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen 4. Struktur Masalah 5. Jenis-jenis Laporan Manajemen

6. Akuntansi Pertanggungjawaban 7. Pertimbangan Perilaku Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perusahaan adalah tanggung jawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Arus informasi dalam system pertanggungjawaban mengalir k atas dan ke bawah melalui saluran informasi, hal ini mewakili dua tahap akuntansi pertanggungjawaban: 1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer 2. Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut.