BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena subprime mortgage yang terjadi di AS pada tahun 2008 ternyata

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

1 Universitas indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB II URAIAN TEORTIS

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. Keberlangsungan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai macam

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini sebagai faktor internal perusahaan yaitu Return on Asset (ROA), Debt

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang saat ini sedang kembangkan di pasar modal indonesia. Menurut

modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Husnan (2000).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa dekade salah satunya disebabkan oleh ketidakprofesionalan management dalam mengelola resiko ini. Dengan adanya globalisasi, pasar semakin terbuka terhadap perdagangan dan teknologi, sehingga jumlah perusahaan yang terpengaruh secara langsung dan tidak langsung dengan nilai tukar semakin meningkat. Nilai tukar suatu negara ditentukan dari nilai satu unit mata uang terhadap mata uang negara lain. Apabila kondisi ekonomi suatu negara berubah maka nilai tukarnya pun akan berubah secara subtansial. Hal ini disebakan oleh pengaruh beberapa faktor fundamental seperti perbedaan tingkat inflasi, suku bunga, permintaan dan penawaran aset dari dua negara yang mata uangnya ditentukan oleh nilai kursnya. Resiko nilai tukar merupakan perubahan yang tidak diharapkan pada nilai tukar tersebut. Selain faktor nilai tukar (exchange rate), indikator keberhasilan ekonomi makro suatu negara adalah Index Harga Saham Gabungan (IHSG). Telah terbukti secara empiris bahwa variabel ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap return saham pada emiten yang terdaftar di BEJ (Utami Rahayu, 2003). Dalam pandangan tradisional, traditional approach, perubahan nilai tukar mata uang akan diikuti dengan perubahan harga saham. Jones dalam bukunya investment analysis and management (2000) menyebutkan bahwa harga saham merupakan indikator yang paling sensitif dalam perekonomian. Harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran dari sebuah sekuritas. Permintaan dan penawaran ini sangat tergantung dari ekspektasi investor. 1

Sejak pertengahan 1997, Indonesia dan sebagian beberapa negara Asia Tenggara dan Timur mengalami krisis ekonomi. Semenjak itu nilai tukar rupiah semakin sulit diprediksi dan overshoot. Walaupun fluktuasi nilai tukar rupiah saat ini sudah tidak separah beberapa tahun lalu. Pada periode 2003-2005 misalnya, nilai tukar rupiah sempat bergerak dari Rp 8.285 (nilai tukar pada akhir bulan) pada Juni 2003 ke Rp 10.310 per dollar AS pada September 2005. Kondisi ini menyebabkan perekonomian mengalami ketidakpastian seperti terjadinya inflasi yang berpengaruh terhadap kegiatan ekspor dan impor. Pelemahan mata uang domestik juga memperburuk neraca keuangan perusahaan dan menurunkan kegiatan investasi yang dapat mengakibatkan pelemahan harga saham. Rothig, Semmler, dan Flascher (2005) berargumen bahwa pengaruh negatif nilai tukar terhadap neraca keuangan dapat dihilangkan dengan praktik manajemen resiko perusahaan. Manajemen resiko terhadap fluktuasi nilai tukar ini dilakukan dengan hedging. Derivatif dapat menjadi instrument hedging penting pada managemen resiko perusahaan, khususnya resiko nilai tukar. Penggunaan instrumen ini untuk hedging harus dilakukan dengan tepat sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan Foreign exchange rate exposure merupakan dampak perubahan nilai tukar pada perusahaan. Klasifikasi industri, kondisi persaingan, persentase perdagangan luar negeri dan kapitalisasi pasar merupakan faktor ekonomi yang penting dalam menentukan ukuran exposure terhadap earning dan harga saham. Menurut Bodnar dan Marston (2000), perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan melalui berbagai cara seperti perusahaan berproduksi di dalam negeri untuk kebutuhan penjualan domestik dan luar negeri (ekspor) dan perusahaan berproduksi dengan menggunakan bahan baku impor. Dalam literatur ada tiga jenis exposure yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar yakni economic, translation, dan transaction. Transaction dan translation exposure dijelaskan dalam perhitungan akuntansi yang didefinisikan dengan nilai buku dari asset 2

dan liabilities yang dinominasikan dalam mata uang asing. Sedangkan economic exposure merupakan sensitifitas nilai perusahaan terhadap perubahan nilai tukar. Pada tingkat corporate, perubahan nilai tukar mempengaruhi nilai perusahaan karena future cashflow perusahaan akan berubah seiring dengan fluktuasi nilai tukar. Dengan kata lain, perubahan nilai tukar menjadi implikasi penting bagi pengambilan keputusan finansial dan profitabilitas perusahaan. Beberapa studi empiris telah banyak dilakukan untuk menganalisa pengaruh perubahan nilai tukar terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan (economic exposure). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Adler dan Dumas (1984) menjelaskan bahwa meskipun perusahaan beroperasi secara domestik dapat juga terpengaruh oleh nilai tukar, jika harga input dan outputnya dipengaruhi oleh perubahan currency. Bodner dan Gentry (1993) menjelaskan tentang tingkat eksposure dalam industri di negara seperti Canada, Jepang dan USA. Dimana beberapa industri di ketiga negara tersebut terpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai tukar. Glaum, Brunner dan Himmet (2000) menjelaskan economic exposure perusahaan Jerman terhadap perubahan nilai tukar DM/US$. Dan menemukan bahwa perusahaan Jerman signifikan terpengaruh oleh perubahan DM/US$. Menurut Bodnar et al (1998), eksposure dari nilai tukar terkait dengan pendapatan bersih dari foreign currency dan profit margin perusahaan sehingga dampak dari nilai tukar dapat terlihat secara langsung. Bodnar (2000) menyatakan bahwa perusahaan yang berorientasi ekspor akan mendapat keuntungan (profit meningkat) ketika nilai tukar domestik mengalami penurunan (depresiasi). Sedangkan untuk penelitian di Indonesia, Utami Rahayu (2003) menjelaskan bahwa profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar berpengaruh secara signifikan pada harga saham di BEJ selama periode krisis moneter di Indonesia. Sakhowi (1999) meneliti tentang pengaruh perubahan nilai tukar rupiah, inflasi dan tingkat bunga terhadap return saham di 3

Bursa Efek Jakarta. Dari penelitiannya ditemukan bahwa return saham di BEJ dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar rupiah atas Dolar AS. Mengingat pentingnya dampak fluktuasi nilai tukar terhadap perusahaan mendorong penulis untuk menganalisa pengaruh perubahan nilai tukar terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur. Nilai perusahaan diukur dalam present value dari seluruh cash flow masa datang yang diharapkan. Namun karena pengukuran cashflow cukup sulit dan adanya keterbatasan data, penulis menggunakan harga saham sebagai proxi dari nilai perusahaan. Sehingga dapat dilihat pengaruh perubahan nilai tukar terhadap perubahan harga saham (return saham). Sedangkan profitabilitas perusahaan dicerminkan dalam net income perusahaan manufaktur. I.2. Perumusan Masalah Sesuai dengan apa yang dipaparkan dalam latar belakang, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh perubahan nilai tukar akan dilihat dari dua sisi yakni eksportir dan non eksportir. I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Melihat pengaruh perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham perusahaan manufaktur 2. Melihat perbedaan pengaruh perubahan nilai tukar pada perusahaan eksportir dan non eksportir 4

3. Mengetahui mata uang mana yang paling berpengaruh pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI I.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah Memberi gambaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan seperti manajer keuangan mengenai bagaimana dampak dari perubahan nilai tukar pada perusahaan manufakur, sehingga dapat meminimalkan dan mengelola resiko tersebut. Sedangkan bagi investor dapat memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan adanya perubahan nilai tukar. I.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 1 Januari 2003 hingga 31 Desember 2006 (4 tahun). Pengaruh nilai tukar mata uang asing yang akan diteliti dibatasi pada tiga nilai tukar yakni US$, Euro dan Yen. I.6. Metodologi Penelitian I.6.1. Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia (BI) dan literature lainnya. Yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2003-2006. Informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan penelitian ini adalah 5

1. Nilai Tukar Aktual US$, Euro dan Yen periode Januari 2003-Desember 2006 2. Harga dan Return Saham bulanan 3. Nilai Penjualan Ekspor 4. Net Income (kuartalan) I.6.2. Pengolahan Data Model yang digunakan untuk melihat pengaruh perubahan nilai tukar terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mengikuti model Adler & Simon (1986). Slope dari koefisien regresi mengukur pengaruh perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham perusahaan (economic eksposure) NET it = α i + β 1i t + β 2i t + β 3i $ t + ε it (1) dimana : α i = Intersep β i = Koefisien ε it = Error term R it = Net Income untuk perusahaan i ε t = Nilai tukar yen terhadap rupiah ε t = Nilai tukar euro terhadap rupiah ε $t = Nilai tukar dollar terhadap rupiah R it = α i + β 1i ε t + β 2i ε t + β 3i ε $t + ε it (2) dimana : α i = Intersep β i = Koefisien ε it = Error term R it = Return saham untuk perusahaan i ε t = Presentase perubahan nilai tukar Yen terhadap rupiah ε t = Presentase perubahan nilai tukar euro terhadap rupiah ε $t = Presentase perubahan nilai tukar dollar terhadap rupiah 6

Koefisien β 1,2,3 merepresentasikan sensitivitas net income atau return saham terhadap perubahan nilai tukar. Pengukuran nilai tukar ditentukan dengan RP per 1 unit Euro, Yen dan Dolar AS (direct quotation). Nilai positive dari β 1,2,3 menunjukkan bahwa depresiasi rupiah berpengaruh pada peningkatan profitabilitas dan nilai perusahaan i. Regresi yang digunakan adalah model regresi data panel. Dan nilai tukar yang digunakan adalah nilai tukar aktual dari Bank Indonesia. Perhitungan nilai tukar berdasarkan kurs tengah setiap akhir bulan periode Januari 2003-Desember 2006. Data sekunder yakni data net income, harga saham perusahaan-perusahaan manufaktur dan nilai tukar mata uang diolah terlebih dahulu dengan Microsoft Excel untuk memastikan bahwa tidak ada data yang missing. Selanjutnya, dihitung return dan perubahannya. Selanjutnya data tersebut diolah ke dalam E-Views untuk dilakukan serangkaian test. Pengukuran economic eksposure ditentukan dalam dua langkah.. Pertama, perusahaan dikelompokkan kedalam satu karakter khusus yakni volume ekspor. Sehingga terdapat dua kelompok yakni perusahaan eksportir dan non eksportir. Dimana perusahaan dimasukkan ke dalam kelompok eksportir jika tingkat penjualan luar negerinya (ekspor) melebihi 50% dari total penjualan pada tahun 2003. Kedua, seluruh sample net income dan return saham perusahaan kemudian diregresikan terhadap perubahan nilai tukar I.7. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini akan terdiri dari lima bab utama, diantaranya : Bab I : Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam pendahuluan akan dijelaskan penelitian yang dilakukan secara garis besar. 7

Bab II : Landasan Teori Bab ini akan berisikan tinjauan literatur mengenai teori dan konsep mengenai investasi, return dan resiko, nilai tukar dan eksposure serta teori lain yang berhubungan. Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini berisikan mengenai data dan metode yang digunakan dalam pengolahan data (Data Panel) serta penjelasan mengenai variabel yang digunakan dalam pengolahan data. Bab IV : Analisis dan Pembahasan Penelitian Bab ini berisikan penjelasan dari temuan yang didapatkan, analisa hasil olahan data dan interpretasi dari temuan. Bab V : Penutup Bab ini menguraikan kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan, juga disertai dengan beberapa saran yang diberikan penulis terkait dengan penelitian yang berguna untuk penelitian selanjutnya.. 8