Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

PENGARUH RIWAYAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RRI KEBIDANAN RSUD DR.IBNU SUTOWO BATURAJA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari 2 kelompok sampel atau lebih (Notoatmodjo, 2010). Pulokulon kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menggunakan metode observasional korelatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kasus-kontrol, merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa

BAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan studi observasional

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Liyodu, Desa Batuloreng. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menjelaskan antara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

III METODE PENELITIAN. observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB I PENDAHULUAN. Mortalitas dan morbilitas wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

Transkripsi:

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hiperemisis Gravidarum pada Ibu Hamil yang Dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK Angka kematian maternal di Indonesia hingga mencapai 248/100.000 kelahiran hidup dan ini berarti setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada sekitar 248 ibu yang meninggal akibat dari terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan. Hiperemisis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga akan menggenggu aktifitas sehari-hari dan akan berakhir membahayakan kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur ibu, paritas dan umur ibu dengan hiperemisis gravidarum di Rumah Sakit Gumawang Belitang Kabupaten Ogan Komering Ilir Timur tahun 2012. penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross sectional sampelnya adalah seluruh ibu yang melahirkan pada bulan Januari - April 2012 dengan jumlah 73. Penelitian ini menggunakan data check list secara acak yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gumawang Belitang Kabupaten Ogan Komering Ilir Timur November 2011, dengan menggunakan uji statistik Chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur p.value 0,000 < 0,05, paritas p.value 0,000 < 0,05 dan usia kehamilan p.value 0,038 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian hubungan yang bermakna antara umur ibu, paritas dan usia kehamilan dengan hiperemisis gravidarum. Disarankan kepada tenaga kesehatan setempat untuk mempromosikan dan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum, Umur, Paritas dan Usia Kehamilan Daftar Pustaka : 10 (2002 2010) Latar Belakang Hiperemesis Gravidarum sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.wanita yang mengalami mual pada kehamilan sebelumnya dan mereka yang mengalami obesitas (kegemukan) juga mengalami peningkatan risiko Hiperemesis Gravidarum. Namun diperkirakan Hiperemesis Gravidarum berhubungan dengan kehamilan yang pertama, terutama pada kehamilan ganda dan hamil anggur, juga usia dibawah 24 tahun, alergi, dan juga faktor psikososial. (Klikdokter, 2008). Hiperemesis Gravidarum yang terjadi pada Primigravida 60-80%, dan pada Multigravida 20-60%. Gejala mual muntah yang berlangsung sampai kehamilan 4 1

2 bulan dimana pekerjaan sehari-hari akan menjadi terganggu, dan keadaan umum pun menjadi berat dan buruk. Ini dapat terjadi pada seribu diantara seribu kehamilan (Winkjosastro, 2007). Angka kejadian ibu yang mengalami Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2010-2011 berjumlah 35 orang dibandingkan dengan semua ibu hamil yang di rawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur tahun 2010-2011. Dan jumlah Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur pada tahun 2010 adalah berjumlah 1 orang. Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian, dan dengan Proposal Penelitian yang berjudul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil yang Dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. Rumusan Masalah Faktor apa yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil yang pernah dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor : Paritas, Umur Ibu, dan Usia Kehamilan yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu yang pernah dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Tujuan Khusus 1. Diketahuinya hubungan antara Paritas dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil yang dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. 2. Diketahuinya Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil yang Dirawat Di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Tahun 20112 3. Diketahuinya Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil yang Dirawat Di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Manfaat Penelitian Bagi Penulis Dengan melalui penelitian ini, peneliti/penulis dapat mengaplikasikan metode penelitian dan biostatistik. Bagi Tenaga Kesehatan Untuk lebih meningkatkan manajemen asuhan dalam menangani ibu-ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit Bagi Institusi Pendidikan

3 Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan bagi mahasiswi Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan dan dapat digunakan sebagai bahan Referensi/Kepustakaan. Hipotesis 1. Ada Hubungan antara Umur Ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu yang pernah dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Tahun 2012. 2. Ada Hubungan antara Paritas dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu yang pernah dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Tahun 2012 3. Ada Hubungan antara Usia Kehamilan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu yang pernah dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Desain Penelitian Penelitian ini merupakan survey analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Dimana Variabel Independen adalah Umur Ibu, Paritas, dan Usia Kehamilan. Sedangkan untuk Variabel Dependen yaitu Hiperemesis Gravidarum dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2005). Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum usia kehamilan 20 minggu yang pernah dirawat di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Sampel Penelitian Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan Teknik Systematik Random Sampling (pengambilan secara acak), yaitu sebagian dari ibu hamil yang pernah dirawat Di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur dengan Usia kehamilan 20 minggu (Hiperemesis Gravidarum, Kehamilan ektopik, dan perdarahan), dengan jumlah sampel menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005) : N n 1 Nd ( 2 ) Keterangan : n = Besar Sampel N = Besar Populasi d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,05) Lokasi dan Waktu Penelitian

4 Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2012 Tekhnik Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan Data yang Sekunder, yang nantinya akan diperoleh dari Rekapitulasi status ibu hamil yang di rekam medik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur. Instrumen Pengumpulan Data Check List adalah daftar penggerak, yang isinya nama subjek dan beberapa gejala atau indentitas lain dari sasaran pengamatan. Dan dengan menggunakan Check List ini lah yang digunakan sebagai Instrumen pengumpulan data. (Notoatmodjo, 2005). Tekhnik Pengolahan Data 1. Coding ( Pengkodean ) Mengklasifikasikan hasil data yang didapat menurut macamnya kebentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode. 2. Editing ( Pengolahan Data ) Meneliti kembali apakah data sudah cukup baik, sehingga dapat diproses lebih lanjut lagi. 3. Entry Data ( Pemasukan Data ) Untuk data-data yang telah selesai di coding atau editing, selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel yang telah tersedia. 4. Cleaning Data ( Pembersihan Data ) Setelah data selesai dimasukkan dan benar-benar bebas dari kesalahan, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa data (Hastono, 2001). Analisa Data 1. Analisa Univariat. Analisa Univariat ini bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel, yaitu untuk mendapatkan gambaran dari variabel Dependen berupa Hiperemesis Gravidarum, dan gambaran variabel Indenpenden berupa Umur Ibu, Paritas dan Usia Kehamilan. 2. Analisa Bivariat Analisa Bivariat ini bertujuan untuk dapat melihat hubungan antara Variabel Independen (Umur Ibu, Paritas, dan Usia Kehamilan) dengan Variabel Dependen (Hiperemesis Gravidarum). Dan uji statistik yang digunakan Chi-Square (X²) dan dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Keputusan dari pengujian Chi-Square ini adalah:

5 a. Bila p value > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen. b. Bila p value < 0,05 yang berarti ada hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen. Analisis Data Analisis Univariat Analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari variabel independen (umur ibu, paritas dan usia kehamilan) dan variabel dependen (Hiperemesis Gravidarum). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Umur Ibu Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 73 orang dimana umur ibu dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu resiko tinggi (< 24 tahun) dan resiko rendah ( 24 tahun). Adapun distribusi frekuensinya sebagai berikut : Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur No Umur Ibu Frekuensi Presentase 1 Resiko Tinggi 31 42,5 2 Resiko Rendah 42 57,5 Jumlah 73 100,0 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang beresiko tinggi (< 24 tahun) lebih kecil yaitu 31 responden (42,5%), dibandingkan dengan responden yang beresiko rendah ( 24 tahun) yaitu 42 responden (57,5%). 2. Paritas Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 73 orang dimana paritas dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu primigravida (hamil pertama kalinya) dan multigravida (hamil lebih dari satu kali). Adapun distribusi frekuensinya sebagai berikut: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur

6 No Paritas Frekuensi Presentase 1 Primigravida 37 50,7 2 Multigravida 36 49,3 Jumlah 73 100,0 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden dengan primigravida lebih besar yaitu 37 responden (50,7%), dibandingkan dengan responden dengan multigravida yaitu 36 responden (49,3%). 3. Usia Kehamilan Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 73 orang dimana usia kehamilan dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu Trimester I (kehamilan ibu 12 minggu) dan Trimester II (kehamilan ibu > 12 minggu). Adapun distribusi frekuensinya sebagai berikut: Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur No Usia Kehamilan Frekuensi Presentase 1 Trimester I 23 31,5 2 Trimester II 50 68,5 Jumlah 73 100,0 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden dengan usia kehamilan Trimester I lebih kecil yaitu 23 responden (31,5%), dibandingkan dengan responden dengan usia kehamilan Trimester II yaitu 50 responden (68,5%). 4. Kejadian Hyperemesis Gravidarum Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 73 orang dimana kejadian Hyperemesis Gravidarum dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu ya (ibu hamil yang terdiagnosa Hyperemesis Gravidarum) dan tidak (ibu hamil yang terdiagnosa selain Hyperemesis Gravidarum). Adapun distribusi frekuensinya sebagai berikut :

7 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Hyperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur No Kejadian Hyperemesis Gravidarum Frekuensi Presentase 1 Ya 33 45,2 2 Tidak 40 54,8 Jumlah 73 100,0 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang menderita Hyperemesis Gravidarum lebih kecil yaitu 33 responden (45,2%), dibandingkan dengan responden yang menderita selain Hyperemesis Gravidarum yaitu 40 responden (54,8%). Analisis Bivariat Analisis ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square dan menggunakan komputerisasi dimana batas kemaknaan = 0,05 dan df = 1. Bila p value lebih kecil dari nilai (0,05) ada hubungan yang bermakna dan bila p value lebih besar dari nilai (0,05) berarti tidak ada hubungan yang bermakna. 1. Hubungan Umur Ibu Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Penelitian ini dilakukan pada 73 responden dimana umur ibu dibagi menjadi 2 kategori, yaitu resiko tinggi (< 24 tahun) dan resiko rendah ( 24 tahun). Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini. Tabel 5.5 Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur No Umur Ibu Kejadian Hyperemesis Gravidarum Ya Tidak Jumlah p value

8 1 2 Resiko Tinggi (< 24 tahun) Resiko Rendah 24 tahun) n % n % N % 25 80,6 6 19,4 31 100 8 19,0 34 81,0 42 100 Total 33 40 73 0,000 (bermakna) Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 31 responden yang beresiko tinggi (< 24 tahun) terdapat 25 (80,6%) yang menderita Hyperemesis Gravidarum, sedangkan dari 42 responden yang beresiko rendah ( 24 tahun) terdapat 8 (19,0%) yang menderita Hyperemesis Gravidarum. Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value (0,000) lebih kecil dari nilai (0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum terbukti secara statistik. 2. Hubungan Paritas Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Penelitian ini dilakukan pada 73 responden dimana paritas dibagi menjadi 2 kategori, primigravida (hamil pertama kalinya) dan multigravida (hamil lebih dari satu kali). Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini. Tabel 5.6 Hubungan Paritas dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur No Paritas Kejadian Hyperemesis Gravidarum Ya Tidak Jumlah p value n % n % N % 1 Primigravida 32 86,5 5 13,5 37 100 2 Multigravida 1 2,8 35 97,2 36 100 Total 33 40 73 0,000 (bermakna)

9 Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 37 responden yang primigravida terdapat 32 (86,5%) yang menderita Hyperemesis Gravidarum, sedangkan dari 36 responden yang multigravida terdapat 1 (2,8%) yang menderita Hyperemesis Gravidarum. Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value (0,000) lebih kecil dari nilai (0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara paritas dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum terbukti secara statistik. 3. Hubungan Usia Kehamilan Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Penelitian ini dilakukan pada 73 responden dimana usia kehamilan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Trimester I (kehamilan ibu 12 minggu) dan Trimester II (kehamilan ibu > 12 minggu). Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 5.7 dibawah ini. Tabel 5.7 Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur No Usia Kehamilan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Ya Tidak Jumlah p value n % n % N % 1 Trimester I 15 65,2 8 34,8 23 100 2 Trimester II 18 36,0 32 64,0 50 100 Total 33 40 73 0,038 (bermakna) Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 23 responden dengan Trimester I terdapat 15 (65,2%) yang menderita Hyperemesis Gravidarum, sedangkan dari 50 responden dengan Trimester II terdapat 18 (36,0%) yang menderita Hyperemesis Gravidarum. Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value (0,038) lebih kecil dari nilai (0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

10 usia kehamilan dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum terbukti secara statistik. PEMBAHASAN Hiperemisis Gravidarum Pada penelitian ini hiperemisis gravidarum di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu Ya jika ibu hamil yang terdiagnosa hiperemisis gravidarum dan Tidak jika ibu hamil selain terdiagnosa hiperemisis gravidarum Dari hasil analisis 73 responden didapatkan jumlah responden dengan hiperemisis gravidarum sebanyak 33 responden (45,2%). Menurut Winkjosastro (2007) hiperemisis gravidarum yang terjadi pada primigravida 60-80%, dan pada multigravida 20-60%. Gejala mual muntah yang berlangsung pada kehamilan ke 4 bulan dimana pekerjaan sehari-hari akan menjadi terganggu dan keedaan umum pun menjadi berat dan buruk. Ini dapat terjadi pada seribu diantara seribu kehamilan. Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur, dengan sample 73 responden didapatkan hasil bahwa responden yang beresiko tinggi 31 responden (42,5%) sedangkan responden yang beresiko rendah ada 42 responden (57,5%). Hasil dari tabel silang telah menunjukkan bahwa responden dengan resiko tinggi yang mengalami hiperemisis gravidarum sebesar 25 responden (80,6%) sedangkan responden dengan beresiko kurang yang hiperemisis gravidarum sebesar 8 responden (19,0%). Dari hasil uji Chi-square, df = 1 dan = 0,05 di peroleh nilai p value = 0,000 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan Hiperemisis Gravidarum. Dari Klikdokter (2008) umur mempengaruhi terjadinya Hiperemisis Gravidarum dan juga diperkirakan berhubungan dengan kehamilan yang pertama. Hubungan Paritas dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Pada penelitian analisis univariat ini mengambil 73 responden dengan primigravida sebesar 37 responden (50,7%), sedangkan responden dengan multigravida sebesar 36 responden (49,3%). Hasil dari tabel silang menunjukkan bahwa responden primigravida yang mengalami hiperemisis gravidarum 32 responden (86,5%), responden multigravida yang mengalami hiperemisis gravidarum sebesar 1 responden (2,8%). Dari hasil uji Chi-square = 0,05 diperoleh nilai p value = 0,000 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara paritas dengan Hiperemisis Gravidarum.

11 Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur, didapatkan hasil bahwa responden yang primigravida yang mengalami hiperemisis gravidarum dengan presentasinya yaitu 37 responden (50,7%). sedangkan responden yang multigravidarum yang mengalami hiperemisis gravidarum yaitu 36 responden (49,3%). Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Pada penelitian analisis univariat ini mengambil 30 responden dengan trimester I sebesar 23 responden (31,5%), sedangkan responden dengan trimester II sebesar 50 responden (68,5%). Hasil dari tabel silang menunjukkan bahwa responden trimester I yang mengalami hiperemisis gravidarum 15 responden (65,2%), responden trimester II yang mengalami hiperemisis gravidarum sebesar 18 responden (36,0%). Dari hasil uji Chi-square = 0,05 diperoleh nilai p value = 0,0038 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia kehamilan dengan hiperemisis gravidarum. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur, didapatkan hasil bahwa responden yang trimester I yang mengalami Hiperemisis Gravidarum dengan presentasinya yaitu 23 responden (50,7%), sedangkan responden yang trimester II yang mengalami Hiperemisis Gravidarum yaitu 50 responden (68,5%). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Proporsi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemisis Gravidarum pada ibu hamil bermakna dengan value < (0,05). 2. Ada hubungan yang bermakna umur ibu dengan Hiperemisis Gravidarum sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan Hiperemisis Gravidarum terbukti secara statistik. 3. Ada hubungan yang bermakna paritas dengan Hiperemisis Gravidarum sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara paritas dengan Hiperemisis Gravidarum terbukti secara statistik. 4. Ada hubungan yang bermakna usia kehamilan dengan Hiperemisis Gravidarum sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara usia kehamilan dengan hiperemisis gravidarum terbukti secara statistik. 5. Ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, paritas dan umur ibu dengan Hiperemisis Gravidarum sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan Hiperemisis Gravidarum terbukti secara statistik.

Saran 1 Kepada Pimpinan Rumah Sakit Gumawang Belitang OKU Timur Agar lebih aktif dalam mempromosikan dan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan serta pemberdayaan peran serta bidan sebagai penolong persalinan yang aman dan berkualitas. 2 Kepada Poltekkes Kemenkes Jurusan Kebidanan Palembang Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengembangan bagi mahasiswa angkatan selanjutnya dan peneliti mengharapakan pihak institusi dapat melengkapi buku-buku dengan edisi terbaru diperpustakaan sehingga dapat digunakan sebagai penunjang dalam melakukan penyusunan proposal penelitian. 3 Kepada Peneliti Yang Akan Datang Diharapkan dapat meningkatkan hasil penelitiannya dan dapat mengkaji hal-hal yang belum dimunculkan penulis dalam penelitian. 12