HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

KOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA MENARCHE PADA REMAJA. (CORRELATION NUTRITIONAL STATUS AND OCCURRED OF MENARCHE AT ADOLESCENT) Elita Rosdiyanti

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. semakin cepat usia menarche. Selain mempengaruhi usia menarche, status gizi

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 8 Tambusai Utara Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

Menstruasi prekok pada remaja Page 1

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki yang akan ditunjukan pada orang lain agar terlihat berbeda dari pada

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menstruasi pertama kali atau Menarche ( Nelson,2012). sudah menginjak haidnya yang pertama (Menarche). Datangnya haid ini

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN KESIAPAN ANAK USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI SIDOMULYO 04 UNGARAN TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan penggunaannya

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

The Prevalence of Sexual Dysfunction in Mothers Contraceptive Implant Users at Urban Villages Seputih Gunung Sugih Central Lampung 2013

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI Oleh : Sri Aminingsih 1,Kharisma Ayu Susilowati 2,Ichlasi Lintang Suminar 3 Abstract Introduction: Based on the results of a survey conducted on 3 while young women who have not experienced menarche at Brajan village district of Mojosongo Boyolali, one of which weighed 34 kg and height 130 cm so that her BMI 20.12 included in the normal BMI classification, while one young woman has severe weight 25 kg and height 120 cm so that her BMI 17.36, and 1 teenage daughter weighing 34 kg and height 137 cm so that her BMI 18.08. Both BMI calculation results of these two young women were categorized as underweight light. The Purpose: To determine the relationship between nutritional status and age of menarche in young women in the Brajan village district of Mojosongo Boyolali. Method: Cross-sectional study. Subjects: The research subjects are 21 girls who are experiencing menarche 10-14 years old. The study was conducted by assessing the results of the IMT. Data were analyzed with Chi Square test. The Results: Average rate age of menarche occurred at the age of 12.5 years and had normal nutritional status. Results chi squere p = 0.653 which means that p> 0.05. Conclusion: There is no relationship between nutritional status and age of menarche in adolescent girls at Brajan village district of Mojosongo Boyolali. Keywords: menarche, adolescent girls and nutritional status PENDAHULUAN Masa remaja adalah fase pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi. (Tarwoto, et al., 2012) Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya haid pertama (menarche) pada wanita atau mimpi basah pada pria. Datangnya haid ini tidak sama pada setiap wanita. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut, beberapa diantaranya adalah karena gizi, hormonal, psikologis lingkungan, dan lain-lain. Pubertas pada wanita memang tampak lebih kompleks dibandingkan yang dialami pria. Terkadang ada seorang wanita remaja yang mendapatkan haid pertama (menarche) di usia 8 tahun, namun ada pula yang pada usia 12 tahun, bahkan 16 tahun. (Lestari, 2011) Usia haid pertama pada tiap remaja sangat bervariasi dan lebih berkorelasi dengan maturasi tulang di banding umur kronologik. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, seorang wanita remaja mendapat menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Meskipun ada juga yang baru berusia 8 tahun sudah memulai siklusnya, jumlah usia ini sedikit sekali. Usia paling lama 30

mendapat menarche adalah 16 tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usia saat seorang wanita mulai mendapat menarche tidak pasti atau bervariasi. Akan tetapi, terdapat kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun wanita mendapat haid pertama pada usia yang lebih muda. (Lestari, 2011) Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum. Semmelweiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lampau usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Menurut Brown menurunnya usia waktu menarche itu sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik, dan berkurangnya penyakit menahun. Menarche terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak anak-anak ke dewasa. (Wiknjosastro, Saifuddin, dan Rachimhadhi, ed., 2005) Berdasarkan hasil survei sementara yang dilakukan pada 3 dari 33 remaja putri yang belum mengalami menarche di Desa Brajan Mojosongo Boyolali, 1 diantaranya memiliki berat badan 34 kg dan tinggi badan 130 cm sehingga IMT nya 20,12 termasuk dalam klasifikasi IMT normal, sedangkan 1 remaja putri memiliki berat badan 25 kg dan tinggi badan 120 cm sehingga IMT nya 17,36, dan 1 remaja putri memiliki berat badan 34 kg dan tinggi badan 137 cm sehingga IMT nya 18,08. Kedua hasil penghitungan IMT dari dua remaja putri tersebut termasuk dalam klasifikasi kekurangan berat badan ringan. TUJUAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali. DESAIN PENELITIAN Pada penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan metode cross sectional untuk mengetahui hubungan status gizi sebagai variabel bebas dan usia menarche sebagai variabel terikat. Korelasi adalah penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan korelatif antarvariabel dengan melibatkan minimal dua variabel. Sedangkan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu (sekali waktu). (Hidayat, 2008) Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut. (Hidayat, 2008) Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri berusia 8-16 tahun yang baru saja mendapatkan menstruasi pertama di Desa Brajan Mojosongo Boyolali. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik consecutive sampling, yaitu cara pengambilan sampel dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu yaitu selama 3 bulan sehingga jumlah sampel terpenuhi. Dalam melakukan pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur berupa timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, dan penghitungan IMT untuk variabel status gizi, sedangkan untuk variabel 31

usia menarche menggunakan teknik wawancara. Tingkat kepercayaan untuk penelitian ini adalah p = 0,05 atau 5% dengan memakai rumus chi kuadrat artinya bahwa tingkat kepercayaan 95%, atau tingkat kesalahan 5%. HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari bulan November 2014 Februari 2015 didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi frekuensi status gizi Status Gizi f % Kurang 6 28,6 Normal 12 57,1 Lebih 3 14,3 Total 21 100 Dari tabel di atas dapat dicermati bahwa persentase pada status gizi dengan kategori kurang berjumlah 6 responden (28,6 %), status gizi normal berjumlah 12 responden (57,1%) dan status gizi lebih berjumlah 3 responden (14,3%). Table 2. Distribusi frekuensi usia menarche Kelompok Umur f % 8-10 1 4,8 11-13 17 81,0 14-16 3 14,3 Total 21 100 Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa responden dengan kelompok umur 8-10 tahun berjumlah 1 responden (4,8%), kelompok umur 11-13 tahun berjumlah 17 responden (81,0%) dan kelompok umur 14-16 berjumlah 3 responden (14,3%). Dari hasil uji Chi-Square program SPSS versi 16.0 dengan α = 5% (0.05) diperoleh p sebesar 0,653 sehingga nilai p > 0.05, yang berarti Ha ditolak dan H o diterima, sehingga tidak ada hubungan status gizi dengan usia menarche pada remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali. PEMBAHASAN 1. Status gizi Dari hasil tabel status gizi dapat dicermati bahwa persentase pada kategori status gizi yang paling tinggi adalah normal dengan jumlah 12 responden (57,1%), dan status gizi paling rendah adalah kategori gizi lebih yang berjumlah 3 responden (14,3%). Hasil dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa status gizi remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali tersebut rata - rata tergolong normal meskipun ada beberapa remaja putri yang mempunyai status gizi dalam kategori kurang dan lebih. Status gizi yang bervariasi pada remaja putri tersebut dapat terjadi karena kebiasaan yang dilakukan remaja putri dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya juga berbeda-beda dan kesenangan remaja putri mengkonsumsi makanan tertentu juga berbedabeda. Menurut Tarwoto, et al. (2012), dibandingkan segmen usia yang lain, diet yang tidak adekuat adalah masalah yang paling umum dialami oleh remaja putri. Gizi yang tidak adekuat akan menimbulkan masalah kesehatan yang mengikuti sepanjang kehidupan. Kekurangan gizi selama remaja dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor, termasuk emosi yang tidak stabil, keinginan untuk menjadi kurus yang tidak tepat, dan ketidakstabilan dalam gaya hidup dan lingkungan sosial secara umum. 2. Usia Menarche Dari hasil tabel usia menarche dapat dicermati bahwa persentase usia menarche paling banyak dialami responden saat 32

berusia 11-13 tahun dengan jumlah 17 remaja putri (81,0%), sedangkan usia menarche yang paling sedikit dialami remaja putri adalah usia 8-10 tahun terdapat 1 responden (4,8 %). Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Bila dijabarkan dari faktor internal usia menarche bisa dipengaruhi oleh status gizi, keturunan dan kesehatan umum dari tiap remaja putri yang terbukti mengalami menarche pada usia yang berbeda-beda, dalam penelitian ini yang terbanyak adalah usia antara 11-13 tahun, akan tetapi ada pula remaja putri yang baru mengalami menarche di usia 14-16 tahun bahkan di usia 8-10 tahun. Sedangkan faktor eksternal bisa dipengaruhi oleh kebiasaan dari remaja putri yang sudah terpapar oleh lingkungan di sekitarnya seperti seringnya mendengar atau melihat tayangan film-film tentang seksualitas. Uraian di atas juga selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Hinchliff (1999) sebagaimana dikutip oleh Sukarni dan Wahyu (2013), menarche adalah periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Sedangkan menurut Pearce (1999) sebagaimana dikutip oleh Sukarni dan Wahyu (2013), menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 sampai 14 tahun. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. 3. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche Dari hasil penelitian Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche diperoleh hasil uji dengan Chi-Square program SPSS versi 16.0 dengan α = 5% (0.05) diperoleh p sebesar 0,653 sehingga nilai p > 0.05, yang berarti Ho diterima dan H a ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali usia menarche tidak berhubungan dengan status gizi, hal ini bisa terjadi karena faktor yang mempengaruhi usia menarche tidak hanya status gizi, akan tetapi ada faktor lainnya seperti keturunan, kesehatan umum, sosial, ekonomi dan faktor eksternal juga bisa mempengaruhi kapan terjadinya menarche pada usia remaja putri. Seperti telah diuraikan di atas faktor keturunan merupakan salah satu faktor yang terjadi pada remaja putri yang akan mengalami menarche, hal ini bisa dilihat dari riwayat terjadinya menarche di keluarga remaja putri tersebut misalnya dengan menanyakan usia ibu responden saat mengalami menarche seperti yang tertera dalam tabel distribusi responden berdasarkan keturunan diperoleh data ibu remaja putri yang mengalami menarche di usia 8-10 tahun sebanyak 2 ibu (9,52%) dan kelompok usia terbanyak adalah 14-16 tahun berjumlah 10 ibu (47,6 %). Hasil tersebut dapat disimpulkan sebagian besar ibu dari responden mengalami menarche terlambat. 33

Bila dilihat dari status kesehatan maka perlu diobservasi mulai dari dilahirkan sampai usia remaja apakah pernah mengalami status kesehatan yang perlu pengawasan secara berkala seperti menderita penyakit tertentu misalkan anemia. Adapun data yang diperoleh seperti tercantum dalam tabel distribusi responden berdasarkan status kesehatan dapat diinformasikan responden yang tidak pernah sakit sebanyak 18 remaja putri (85,7%) dan yang pernah mengalami sakit ringan berjumlah 3 remaja putri (14,2%). Dapat disimpulkan hampir semua remaja putri jarang mengalami sakit. Faktor berikutnya adalah dari faktor sosial dan status ekonomi ada kemungkinan remaja putri yang berada dalam lingkungan keluarga dengan status sosial dan ekonomi di bawah rata-rata akan mengalami status gizi dalam kategori status gizi kurang sehingga akan mengalami keterlambatan menarche. Hal ini didukung oleh data yang tercantum dalam tabel distribusi responden berdasarkan penghasilan orang tua dimana orang tua responden yang memiliki penghasilan > dari 1 juta terdapat 1 keluarga (4,7) dan penghasilan terbanyak adalah 1-3 juta terdapat 12 keluarga (57,1). Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar status sosial dan ekonomi atau penghasilan orang tua responden adalah menengah ke bawah. Hal ini juga sebanding dengan pekerjaan orang tua responden yang terbanyak adalah petani seperti tertera dalam tabel distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua terdapat 13 orang tua (61,9%). Sedangkan bila dilihat dari faktor eksternal menstruasi dini juga datang dari rangsangan audio visual, baik berasal dari percakapan maupun tontonan dari film-film atau internet berlabel dewasa, vulgar, atau mengumbar sensualitas. Rangsangan dari telinga dan mata tersebut kemudian merangsang sistem reproduksi dan genital untuk lebih cepat matang seperti tercantum dalam tabel distribusi responden berdasarkan audio visual diperoleh data responden yang sering melihat tayangan audio visual sebanyak 6 responden (28,5%) dan yang tidak pernah melihat sebanyak 14 responden (66,6%). Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagian besar responden tidak melihat tayangan audio visual sensualitas. Selain itu dalam penelitian ini waktu yang dilakukan untuk pengambilan data responden terlalu singkat dan sempitnya wilayah penelitian juga berdampak pada hasil dari penelitian sehingga didapatkan hasil tidak ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche. Dari semua paparan faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya usia menarche di atas bisa dipakai sebagai penjelasan berdasarkan hasil kajian data univariat dari responden untuk memperkuat bahwa hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche dikarenakan status gizi bukan satu-satunya faktor yang berhubungan dengan usia menarche dari remaja putri melainkan ada faktor lain yang bisa memicu terjadinya menarche pada usia remaja. KESIMPULAN Dari hasil penelitian didapatkan hasil p = 0,653, sehingga p > 0,05 yang 34

berarti Ha ditolak dan H o diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali. SARAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya agar waktu yang digunakan untuk penelitian lebih lama misalnya satu tahun dan wilayah untuk penelitian lebih luas lagi misalnya satu wilayah kecamatan sehingga jumlah responden yang didapatkan kemungkinan akan lebih banyak. Diharapkan penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang sama yaitu hubungan antara status gizi dengan usia menarche. DAFTAR PUSTAKA Fauziyah, Yulia. Infertilitas dan Gangguan Alat Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika, 2012. Hidayat, A. Aziz Aimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika, 2008.. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika, 2009. Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika, 2012. Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011. Sukarni, Icemi dan Wahyu. P. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika, 2013. Suyanto. Metode dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011. Tarwoto, et al. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika, 2012. Tarwoto dan Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan ed. 4. Jakarta: Salemba Medika, 2011. Wiknjosastro, Hanifa, Abdul Bari Saifuddin, dan Trijatmo Rachimhadhi, ed. Ilmu Kandungan. Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005. Sylvia V. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. 2012. Badriyah dan Sulastri. Pengaruh Status Gizi Terhadap Terjadinya Menarche pada Siswi Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya. 2011. Lestari, Novita. Tips Praktis Mengetahui Masa Subur. Yogyakarta: Katahati, 2011. Proverawati, Atikah dan Erna Kusuma Wati. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan 1 2 3 Dosen AKPER Panti Kosala Surakarta Mahasiswa AKPER Panti Kosala Surakarta Mahasiswa AKPER Panti Kosala Surakarta 35