PETUNJUK TEKNIS DEMPOND BUDIDAYA LELE MENGGUNAKAN PAKAN (PELET) TENGGELAM DI KAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Usaha Budidaya lele sampe sekarang banyak diminati masyarakat dikarenakan dalam perlakuannya sangat mudah tidak memerlukan lahan yang luas, Kabupaten Indramayu sampai sekarang luas lahan yang membudidayakan lele baru 450 ha, dengan penerapan teknologi sederhana sampai ke madya pada lahan mengunakan tanah dan terpal sebagai wadah dari proses budidayanya, perkembangan dalam proses budidaya sampai sekarang dalam khususnya pakan (pellet) lele senang menggunakan jenis terapung. Ditinjau dari segi ekonomi dengan menggunakan pakan tersebut keuntungan bagi pembudidaya lele sangat kecil dikarenakan harga pakan terapung semakin mahal dan tidak setabil (fluktuasi harga), dilihat secara biologi kehidupan lele pada dasarnya lele memakan makanan yang ada didasar kolam, dalam hal ini untuk menambah penghasilan bagi pembudidaya lele secara alternatifnya diupayakan dengan menggunakan pakan (pellet) lele jenis tenggelam, karena pakan ini harganya lebih murah. 2. Maksud dan Tujuan Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam. 1 / 7
II. Persyaratan Umum a. Calon Lokasi 1. Mempunyai aksesibilitas yang mudah dijangkau. 2. Masyarakat setempat mendukung kegiatan Dempond. 3. Lokasi yang menjadi sasaran Dempond minimal lokasi budidaya lele yang sudah berproduksi 1 tahun. 4. Sumber air selalu tersedia selama proses produksi budidaya lele. 5. Lokasi Dempond terletak di area Budidaya Lele. b. Calon Pembudidaya (Penerima) 1. Pembudidaya tergabung dalam wadah Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) yang telah diregistrasi oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 2. Pembudidaya berdomisili di wilayah setempat yang dibuktikan dengan KTP, Kartu Keluarga, atau Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan. 3. Apabila pembudidaya berdomisili diwilayah lain dari kegiatan usahanya, maka diwajibkan memiliki surat keterangan yang menyatakan ada kegiatan Dempond Pembudidayaan Lele di desa tersebut yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah setempat. 4. Memiliki lahan kolam baik itu milik sendiri maupun sewa. 5. Membuat rencana/proposal pengajuan Dempond. 6. Pernah melakukan kegiatan pembudidayaan lele. 7. Mentaati aturan teknis yang ditetapkan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 8. Bertanggungjawab sepenuhnya atas Dempond yang di ajukan. 9. Memberikan data yang di butuhkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 10. Melaporkan kegiatan Dempond secara berkala (awal, pelaksanaan, dan panen/akhir). 2 / 7
III. Persyaratan Kolam Kolam yang digunakan dalam percontohan ini memiliki sumber air tawar yang cukup dalam proses budidaya dengan wadah tanah, terpal, memiliki persyaratan - Luas kolam 50 300 m 2 - Mampu menampung air ketinggian min 80 cm - Tersedia air untuk selama proses budidaya IV. Cara Pemeliharaan Persiapan Lahan : - Lahan dikeringkan dengan melakukan pengangkatan lumpur (keduk teplok) sampai bersih.lalu dibiarkan dijemur sampai kering retake retak - Perbaikan bocoran-bocoran tanggul. 3 / 7
- Pengapuran dengan dosis 50 gram/m 2 (Kapur Pertanian) - Pemberantasan Hama menggunakan Saponin - Pemberian probiotik 5 cc/m 3 1. Pengaturan Air Persiapan air kolam. hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lele adalah persiapan air kolam. persiapan ini juga wajib dan berperan sangat penting, karena banyak penyakit dan tingginya angka kematian ikan lele yang disebabkan kondisi air yang tidak memenuhi syarat. untuk ph airnya, banyak pengusaha ternak ikan lele hanya sebatas mengetahui saja bahwa ph yang baik untuk ikan lele adalah antara 7 8, tapi tidak menerapkannya. hal ini sangat merugikan, khususnya dalam usaha budidaya lele. jangan menebar benih ikan lele dengan kondisi ph yang belum memenuhi syarat, sebaiknya gunakan alat pengukur ph agar tepat. karena ph-nya cocok maka ikan lele akan merasa nyaman dan sesuai dengan kebutuhan hidupnya dengan melaksanakan persiapan air kolam secara benar,secara fisual dari warna hijau muda, kecerahann tidak lebih dari 30 cm,ketinggian min 80 cm, suhu 28 0 32 0 sehingga ikan lele dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan target produksi. 2. Tata Cara Pemberian Pakan 4 / 7
Tata cara pemberian pakan ikan lele. tata cara pemberian pakan ikan lele jangan dianggap remeh, karena pemberian pakan ikan lele yang salah bisa mengakibatkan pemborosan dan bisa juga membuat ikan lele menjadi mati. Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik, namun menebarnya sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak dimakan lele, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan,ini tandanya ikan lele mulai kenyang. 3. Pemilihan Benih Ikan Lele - Syarat benih unggul Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Benih yang kualitasnya buruk tidak bisa menghasilkan dengan maksimal dan rentan terhadap serangan penyakit. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakan renangnya, coba tempatkan ikan pada arus air, jika ikan tersebut menantang arah arus air berarti gerakan renangnya normal. Ukuran benih untuk budidaya ikan lele sebaiknya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram. - Cara menebar benih 5 / 7
Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terhadap benih. Caranya, masukan benih yang baru datang dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 30-100 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal. 4. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28 o C. Selain penyakit infeksi ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. 6 / 7
5. Panen Budidaya Ikan Lele Pemanenan budidaya ikan lele untuk konsumsi dalam negeri biasanya berukuran 9-12 kg per ekor. Untuk mencapai ukuran konsumsi dari benih sebesar 5-7 cm dibutuhkan waktu sekitar 2,5 sampai 3,5 bulan dari awal benih ditebar. Sedangkan untuk ekspor, berat ikan lele bisa mencapai 500 gram per ekor. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen hendaknya disortasi terlebih dahulu untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran ini berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak. V. P e n u t u p Demikian petunjuk mudah mudahan bermanfaat sebagai acuan/petunjuk yang sederhana bagi pembudidaya lele di Kabupaten Indramayu. 7 / 7